Anda di halaman 1dari 3

c.

Dividen Likuiditas

Likuidasi adalah kebangkrutan. Ketika sebuah perusahaan membagikan dividen


likuidasi, itu artinya perusahaan telah mengembalikan modal para pemegang saham karena
perusahaan bangkrut. Perusahaan telah dipailitkan oleh pengadilan. Tetapi, ketika
perusahaan sedang bangkrut, perusahaan tidak bisa serta merta membagikan dividen
likuidasi. Dividen likuidasi baru bisa dilakukan apabila masih ada sisa kekayaan
perusahaan setelah bankrut. Ketika bangkrut, semua aset perusahaan digunakan untuk
pembayaran utang dan kewajiban perusahaan yang belum terpenuhi. Jika ada sisanya,
maka perusahaan bisa membagikan dividen likuidasi kepada pemegang saham. Namun
apabila tidak tersisa, maka pemegang saham tidak akan mendapatkan aset apapun.

d. Dividen Saham

Dividen Saham adalah deviden yang dibayarkan menggunakan saham. Dividen


saham biasanya dilakukan oleh perusahaan ketika perusahaan kekurangan kas untuk
membagikan dividen. Misalnya, ketika penjualan meningkat namun lebih banyak
penjualan secara kredit sehingga menghasilkan piutang yang banyak dan kas yang minim.
Kondisi ini menjadi alasan perusahaan untuk membagikan dividen dengan saham.

PEMECAHAN SAHAM

Makin tinggi harga pasar saham, makin kecil kesempatan saham tersebut dapat dibeli
oleh para investor. Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin
hubungan dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat
diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga
berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar
saham, cara yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan pemecahan saham.

Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.
Namun suatu catatan memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah
berubah, dan jumlah saham telah bertambah.

Perbedaan pemecahan saham dan dividen saham

Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan
nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun
menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari,
jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang beredar.

Ketika tambahan saham diterbitkan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit,
maka pembagian itu lebih merupakan pemecahan saham daripada dividen saham.
Pembagian ini biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20%-
25% jumlah saham yang beredar sebelumnya.

Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak berubah, maka transfer
dari laba ditahan hanya dilakukan jumllah yang disyaratkan menurut akta. Biasanya hal ini
merupakan transfer laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham yang diterbitkan
yang berlawanan dengan transfer nilai pasar sham yang diterbitkan.

PENYAJIAN DAN ANALISIS EKUITAS PEMEGANG SAHAM

1.Penyajian

a. Neraca

Salah satu kelompok yang disajikan didalam laporan posisi keuangan adalah ekuitas
pemegang saham. Dalam penyajian ekuitas pemegang saham, perusahaan harus
mengungkapkan hak-hak dan keistimewaan yang berkaitan dengan berbagai sekuritas yang
beredar. Misalnya, perusahaan harus mengungkapkan semua dividen yang dikeluarkan
setelahnya dan preferensi likuidasi, hak partisipasi, harga dan tanggal penarikan,
persyaratan modal tertanam, hak suara khusus, dan syarat-syarat kontrak lain yang penting
dalam menerbitkan saham tambahan

b. Laporan Ekuitas Pemegang Saham

Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format dasar sebagai berikut :

1. Saldo pada awal periode


2. Penambahan
3. Pengurangan saldo pada akhir periode.

2. Analisis

Analisis Rasio ekuitas pemegang sahamm digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dan
solvensi jangka panjang perusahaan. Tiga rasio yang digunakan yaitu :

1. Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa

Tingkat Pengembalian atas saham biasa = ( Laba Bersih - Dividen Saham Preferen
) / Rata - Rata Ekuitas Pemegang Saham

2. Rasio pembayaran

Rasio Pembayaran = Dividen Tunai / Laba Bersih - Dividen Preferen

3. Nilai buku per saham

Nilai Buku Per Saham = Ekuitas Pemegang Saham Biasa / Saham yang Beredar.
DIVIDEN SAHAM PREFEREN KUMULATIF

Artinya perusahaan diwajibkan membayar terlebih dahulu saham preferen, termasuk dividen
tahun sebelumnya yang belum dibayar (dividen tunggakan(, sebelum dividen dibagikan
kepada pemegang saham biasa.

DEVIDEN SAHAM PREFEREN TIDAK KUMULATIF

Karena saham preferen bersifat komulatif, maka saham tersebut berhak atas dividen tahun
sekarang saja (tahun diumumkannya deviden), dan sisanya merupakan dividen saham biasa..
untuk saham preferen jenis ini tidak ada istilah deviden tertunggak.

DIVIDEN SAHAM PREFEREN BERPARTISIPASI

Saham preferen dapat berpartisipasi penuh, berpartisipasi terbatas atau tidak berpartisipasi
sama sekali.

Partisipasi adalah tambahan dividen setelah masing-masing mendapatkan deviden


permulaan (initial dividend). Deviden permulaan adalah jumlah deviden hasil perkalian
antara presentase deviden saham preferen dengan nilai saham, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :

1. Deviden permulaan Saham Preferen = % deviden SP x Jumlah Nilai Nominal Saham


Preferen
2. Deviden permulaan Saham Biasa = % deviden Sp x jumlah Nilai Nominal Saham
Biasa
3. Deviden tambahan untuk saham preferen diatas deviden permulaan, tergantung sifat
patisipasinya, apakah berpartisipasi penuh atau berpasrtisipasi terbatas.

Anda mungkin juga menyukai