Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

LAPORAN PRAKTIKUM

PROTOZOA

NAMA : HOLILAH ZAHRA

NIM :1831011008

PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


BAB 1

PROTOZOA

I.TUJUAN

P1 : 1.1. Mendeskripsikan prinsip dasar klasifikasi.

1.2. Menentukan karakteristik protozoa .

P2 : 2.1. Membedakan kelas-kelas protozoa .

2.2. Menganalisis karakteristik kelas-kelas protozoa.

P3 :3.1. menganalisis hubungan antar spesies protozoa .

P4 : 4.1. Menyusun kunci determinasi spesies protozoa.

P5 : 5.1. Menganalisis masalah manfaat protozoa

5.2. Merumuskan alternative pemecahan masalah manfaat protozoa.

P6 : 6.1. Merumuskan hipotesis untuk memecahkan masalah struktur protozoa .

II. LANDASAN TEORI

Artinya :

“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.
Protozoa berasal dari perkataan proto yang berarti pertama,dan zoin berarti
hewan.protozoa adalah hewan pertama yanng hidup di permukaan bumi,yang
selanjutnya disebut hewan bersel satu karena tubuhnya hanya terdiri dari satu sel
saja.(tatang,1980).

Protozoa merupakan filum mikrorganisme terkecil yang ada di muka bumi,


ukurannya benar-benar kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan kasat mata melainkan
harus menggunakan bantuan alat yaitu mikroskop (Campbell, 2012).
Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari
prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan
dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif
dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat
membentuk badan buah (Budirahayu, 2014).

Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai


tingkat tropis. Tubuh Protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel).
Namun, Protozoa merupakan sistem yang serba bisajenis telah ditemukan. (Hala, 2007).
Protozoa memiliki habitat di tempat berair atau tempat basah, bila keadaan
lingkungannya jadi kering, Protozoa akan membuat kristal (cyste). Karena Protozoa
merupakan hewan bersel satu, kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Protozoa
merupakan kelompok lain Protista eukariotik, terkadang antara Algae dan Protozoa
kurang jelas perbedaannya (Radiopoetro, 1986).

Ciri-ciri Protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau
flagel, memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis Protozoa yang
hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai
tumbuhan adalah ada jenis Protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan
amuba yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. (George, 2006).
Klasifikasi Protozoa
Untuk jenis-jenis Protozoa sendiri, telah lebih dari 60 ribu Protozoa yang sudah
teridentifikasi (Campbell, 2012). Jenis Protozoa yang sangat beragam tersebut dapat
dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan alat geraknya, antara lain:
1. Kelas Rhizopoda/Sarcodina
kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran protoplasma selnya yang
membentuk kaki semu (pseudopodia). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal
membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseudopodia berfungsi sebagai alat gerak
dan alat memangsa makanan (Rohmimohtarto, 2007).
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak, Rhizopoda
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Contohnya adalah
Amoeba (Rohmimohtarto, 2007).
2. Kelas Flagellata/Mastigophora
Flagellata berasal dari kata flagell yang berarti cambuk dan phora yang berarti
gerakan. Sehingga diartikan Flagellata atau Mastigophora bergerak menggunakan bulu
cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata mempunyai dua flagellum
(Radiopoetro, 1986).
Sejumlah Flagellata menginfeksi manusia, menimbulkan penyakit pada alat
kelamin, usus dan penyakit sistemik (Radiopoetro, 1986).
3. Kelas Ciliata/Infusoria
Ciliata berasal dari bahasa latin, yaitu cilia yang bearti rambut kecil, atau ciliophora,
dengan phora yang berarti gerakan sehingga dapat diartikan bahwa ciliata bergerak
dengan menggunakan silia (rambut getar). (Nizkon, 2010).
Contoh:
1. Didinium nasutum (holotricha),
2. Stentor coeruleus (heterortchicha)
3. Vorticella campanula(peritricha)
4. Stylonychia mytilus (hypotricha)
5. Podophrya collini
4. Kelas Sporozoa
Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Hewan-hewan ini merupakan hewan
parasit. Siklus hidup Sporozoa sangat rumit karena menyangkut beberapa spesies
hopes, contoh Sporozoa yang paling umum ialah Plasmodium sp
Kelas Sporozoa dibagi atas tiga ordo: (Nizkon, 2010)
a. Ordo Gregarina
Merupakan parasit yang intra dan ekstra seluler pada invertebrata
(insecta) khususnya di saluran pencernaan. Contohnya Leidyana erratica.
b. Ordo Coccodia
Sporozoa yang seluruh siklus hidupnya dilalui pada hopes tunggal,
contohnya Isospora hominis.
c. Ordo Haemosporidia
Sporozoa yang hidup sebagai parasit dalam darah. Contohnya
Plasmodium malariae.
III. ALAT DAN BAHAN

P1. 1.1. Alat

 Alat tulis

1.2. Bahan

 Gambar pesies protozoa


(Amoeba,Euglena,Entamoeba,Globigerina,Arcella,Paramecium,Didinium,Sl
entor,Vorticella,Plasmodium,Balantidium,Monocystis,Toxoplasma. )

P2. 2.1. Alat

 Perlengkapan menggambar

2.2. Bahan

 Gambar dpesies protozoa


(Amoeba,Euglena,Entamoeba,Globigerina,Arcella,Paramecium,Didinium,Sl
entor,Vorticella,Plasmodium,Balantidium,Monocystis,Toxoplasma. )
P3. 3.1. Alat

 Mikroskop
 Pipet
 Object glass
 Cover glass
 Pisau bedah
 Jarum preparat
 Pinset
 Ringers solution
 3.2. Bahan
 Kultur protozoa (rendaman jerami,air kolam dan air sawah,cacing
tanah),alkohol 70%.

P4. 4.1. Alat

 Alat tulis

4.2. Bahan

 Bagan dikotomi,klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat protozoa.

P5. 5.1. Alat

 Alat tulis

5.2. Bahan

 Masalah manfaat protozoa

P6. 6.1. Alat

 Alat tulis

6.2. Bahan

 Gambar spesies protozoa


IV. LANGKAH KERJA

P1.

1. Mengamati beberapa gambar spesies protozoa yang diperoleh dari internet.


2. Mengelompokkan beberapa gambar spesimen protozoa tersebut dalam dua
kelompok besar berdasarkan ciri yang nampak sampai tidak dapat terbagi dua lagi.
3. Menuliskan konsep-konsep apa saja yang dapat dirumuskan dalam pengelompokkan
protozoa.
4. Memprediksikan konsep mana yang akan digunakan untuk membuat bagan
dikotomi dan memberikan penjelasan tentang konsep-konsep tersebut.
5. Menggambarkan dalam bentuk bagan dikotomi.

P2.

1. Memperhatikan demonstrasi gambar spesies protozoa yang ada.


2. Mencatat dan menggambarkan hasil demonstrasi tersebut terkait komponen sel
hewan dan sel tumbuhan dalam sebuah tabel pengamatan.
3. Memberikan penjelasan berdasarkan referensi tentang spesise mana yang paling
sering ditemukan.

P3.

A. Pengamatan rhizopoda,cilliata,dan flagellata


1. Menyiapkan kultur protozoa dari rendaman jerami,air kolam,dan air sawah.
2. Meletakan setetes air dari sampel diatas kaca objek yang berbeda,kemudian tutup
dengan kaca penutup.
3. Mengamati dibawah mikroskop preparat tersebut.
4. Menggambarkan spesies protozoa apa saja yang didapatkan dari pengamatan
sampel air tersebut,dan memberikan penjelasannya.
B. Pengamatan sporozoa
1. Mencuci bersih cacing tanah
2. Membius dengan menggunakan alkohol 70% didalam gelas piala.
3. Melakukan pemberdan secara membujur mulaia dari ujung anterior hingga batas
akhir clitellum, pada waktu membedah tetesilah cacing tersebut dengan larutan
Ringer’s.
4. Mengambil vesicula seminalisnya yng berupa dua pasang gumpalan/bulatan warna
putih susu,ambil salah satu,tempatkan pada kaca objek bersih yang telah ditetesi
larutan Ringer’s,kemudian tutup dengan kaca penutup setelah ditutupp tekan-
tekanlah dengan ujung pensil secara perlahan.
5. Mengamati dibawah mikroskop sayatan preparat tersebut.
6. Menggambar spesies protozoa apa saja yang didapatkan dari pengamatan sampel
cacing tanah tersebut,dan memberikan penjelasan.
C. Menentukan ciri/kriteria yang teramati pada tabel.
D. Membuat hubungan antara spesies protozoa dalam bentuk klasifikasi biner .
E. Membuat hubungan atar spesies protozoa dalam bentuk klasifikasi bertingkat.
F. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

P4.

1. Membuat kunci determinasi berdasarkan kriteria spesies-spesies protozoa dari


bagan dikotom,klasifikasi biner,dan klasifikasi bertingkat yang telah ada.

P5.

1. Membaca dengan teliti tentang sebuah permasalahan terkait toksoplasma yang


menyerang janin didalam kandungan.
2. Menjawab pertanyaan terkait permasalahan.
a) Membuat pokok permasalahan terkait fenomena yang ditemukan.
b) Membuat pemecahan masalah yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

P6.

1. Mengamati gambar sel


2. Membuat hipotesis tentang klasifikasi spesies tersebut jika dilihat dari aspek
strukturnya,dan memberi penjelasannya.
3. Menjelaskan tentang hipotesis tersebut sesuai atau tidka dengan teori yang
berkembang saat ini.
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

V. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan P1.

c. konsep-konsep yang dirumuskan dalam pengelompokkan protozoa?

Jawab : konsep yang digunakan dan dirumuskan dalam mengelompokkan protozoa


tersebut,yaitu :

1.Berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya

Contoh: misalnya sama-sama memiliki vakuola kontraktil,vakuola berdenyut,ataupun


perbedaan misalnya Euglena sp. mempunyai kloroplas tetapi Amoeba sp. tidak.

2.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh(Morfologi) dan alat dalam
tubuh(Anatomi).

Contoh : mempunyai bentuk tubuh yang sama misalnya bulat atau lonjong,dan alat
geraknya.

3.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat,ukuran,tempat hidup dan cara hidupnya.

Contoh : misalnya ukuran Paramecium sp. yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
spesies protozoa yang lainnya.

d. konsep mana saja yang akan digunakan untuk membuat bagan dikotomi dan berikan
penjelasan mengapa anda memilih konsep-konsep tersebut?

Jawab : konsep yang akan kami gunakan untuk membuat bagan dikotomi yaitu
berdasarkan motilitas,bentuk,ada atau tidaknya kloroplas,serta bersifat parasit/tidaknya.
Kami memilih konsep-konsep tersebut karena konsep tersebut mudah diamati,dan
merupakan karakter yang paling menonjol pada spesies protozoa.
e. gambar dalam bentuk bagan dikotomi hasil pengelompokkan?

Jawab :

PROTOZOA

Cara hidup

HIDUP BEBAS
PARASIT
Contoh :
Contoh
Anioeba sp, Euglena
Plasmodium sp,entamoeba
viridis,paramecium sp
sp

BENTUK MOTILITAS

Lonjong Abstrak/ tidak Motil Non motil


berbentuk memiliki bentuk

Contoh

Euglena Amoeba sp Entamoeba sp Plasmodium sp


viridis,paramecium sp

ADA ATAU TIDAKNYA


KLOROPLAS

Euglena viridis paramecium sp


Hasil pengamatan P2.

b.

Kode Gambar Ciri khusus Kelas


gbr

Amoeba sp. -Bergerak menggunakan Rhizopoda


kaki semu (pseupodia) (sarcodina)

-Bentuk tidak beraturan

Euglena sp. -Memiliki kloroplas Flagellata


(Mastigophora)
-Bergerak menggunakan
bulu cambuk ( Flagella).

B
Entamoeba sp. - Bergerak menggunakan Rhizopoda
kaki semu (pseupodia) (sarcodina)

-Bentuk tidak beraturan

Kode Gambar Ciri khusus Kelas


gbr

Globigerina sp. -Bergerak menggunakan kaki Rhizopoda


semu (pseupodia) (sarcodina)

-Bentuk bulat dan berkoloni

-seperti pori-pori.
D
- Bergerak menggunakan Cilliata
cillia(rambut getar).
Paramecium sp.
-bentuk tubuhnya tetap.

-Berbentuk lonjong (seperti


E
sendal jepit).

-tergolong hewan bersel satu


yang tubuhnya besar.

-seluruh permukaan tubuhnya


penuh dengan cilia.

-berkembang biak dengan


pembelahan diri dan konjugasi.

-Sebagai parameter
pencemaran air.
Kode Gambar Ciri khusus Kelas
gbr

Didinium sp. -- Bergerak menggunakan Cilliata.


cillia(rambut getar).

-Berbentuk bulat panjang


F
-rambut getar tersusun
dalam rangkain.

-ujung depan tubuhnya


mempunyai kerucut kearah
depan.

-pada puncaknya terdapat


lubang mulut sel.

-hidup diair tawar.

Vorticella sp. - Bergerak menggunakan Cilliata.


cillia(rambut getar).

-Berbentuk seperti
bunga/cawan bertangkai.
G
-memiliki klorplas

-rambut getar hanya


terdapat disekeliling mulut
sel saja.

-hidupnya diair tawar atau


air laut.
Kode Gambar Ciri khusus Kelas
gbr

Plasmodium sp. -Tidak memiliki alat gerak sporozoa

-Bergerak secara nonmatil


dengan sporozoa.

-Sebagai parasit dalam


H
tubuh manusia.

Monocystis sp. -Tidak memiliki alat gerak Sporozoa.

-Bergerak secara non motil


dengan sporozoa.

I
Toxoplasma sp. -Tidak memiliki alat gerak Sporozoa.

-Bergerak secara non motil


dengan sporozoa.

-Sebagai parasit dalam


J
tubuh manusia.

C. berdasarkan tabel diatas,spesies manakah yang paling sering ditemukan? Berikan


penjelasan sumber referensi mengapa memilih kelas tersebut?

Jawab :

Spesies yang sering ditemukan adalah paramecium sp. karena berada dihabitat di air
tawar,dan bisa juga dijadikan indikator air yang tercemar. Karena keberadaan mereka
sangat banyak di akibatkan Adaptasi mereka sangat cepat tersebar dan ada dimana-
mana,paramecium pun berkembang biak dengan jalan pembelahan diri dan konjugasi.
Hasil pengamatan P3.

A. Pengamatan rhizopoda,cilliata,flagelalata.
a. Amoeba sp. (ditemukan di airkolam) b. Paramecium sp. (di air sawah)

c.. Euglena viridis (diair sawah) d.Nassula gracilis (diair sawah)

B. Pengamatan protozoa
6) apa aja yang dapat ditemukan dari pengamatan sampel cacing tanah tersebut,berikan
penjelasannya!

Monocystis lumbrici. Monocystis lumbrici. adalah jenis


sporozoa yang hidup di dalam vesicuka
seminalis cacing tanah baik secara
intraseluler maupun ekstraseluler.
c.tentukan ciri/kriteria yang teramati pada label berikut!

SPESIES PROTOZOA

CIRI/KRITERIA Amoeba sp. Paramecium Euglena Monocystis Nassula


sp. viridis sp. gracilis
NO

1. Bentuk bulat - - - - 

2. Memiliki flagel - -  - -

3. Vakuola makanan     

4. Vakuola berdenyut    - 

5. Kloroplas - -  - -

6. Memiliki cillia -   - 

7. Memiliki pseupodia  - - - -

8. Tidak memiliki alat gerak - - -  -

9. Bentuk lonjong -    -

10. Bentuk tak beraturan  - - - -


d. hubungan antara spesies protozoa dalam bentuk klasifikasi biner berdasarkan
tabel diatas.

NO CIRI YANG DIAMATI YA TIDAK

1. Bentuk lonjong (c),(d),(b) (a) ,(e)

2. Bentuk bulat (e) (a),(c),(d),(b)

3. Vakuola makanan (b),(a),(c),(e) -

4. Vakuola berdenyut (c),(a),(e) (d)

5. Alat gerak (e) (a),(c),(d),(b)

6. Memiliki cilliata (c),(b) (a), d),(e)

7. Memiliki pseupodia (a) (c),(d),(b), (e)

8. Kloroplas (b) (a),(c),(d),(e)

9. Bentuk tidak beraturan (a) (e),(c),(d),(b)

10. memiliki flagel (b),(d) (a),(c),(e)

Keterangan :

(a) Amoeba sp.


(b) Euglena sp.
(c) Paramecium sp.
(d) Monocystis sp.
(e) Nassula sp.
e. hubungan antar spesies protozoa dalam bentuk klasifikasi bertingkat berdasarkan
tabel diatas.

Jawab :
PROTOZOA

Vakuola

Makanan
Berdenyut
Contoh :
Contoh
Euglena sp,Monocystis
sp.,Nassula sp,Amoeba sp.
Euglena sp .,Nassula sp,

Amoeba sp,Paramecium sp..

Lonjong Tidak beraturan

Contoh : Contoh :

Euglena Amoeba sp
sp,paramecium sp.

Flagel Cillia

Contoh :

Euglena sp. paramecium sp


Hasil pengamatan P4.

a. Buatlah kunci determinasi berdasarkan kriteria spesies-spesies protozoa daari


bagan dikotom,klasifikasi biner dan bertingkat yang telah ada.

Kunci determinasi protozoa.

1.

a) Bentuk bulat...............................................................................................
b) Bentuk lonjong........................................................................................ (lanjut no 2)
c) Bentuk tidak beraturan .............................................................................(lanjut no 2)

2.

a) Memiliki vakuola makanan ..................................................................... (lanjut no 3)


b) Tidak memiliki vakuola makanan..............................................................

3.

a)Tidak memiliki inti ........................................................................................

b) memiliki 1 inti...........................................................................................(lanjut no4)

c)Memiliki lebih dari 1 inti.......................................................................... (lanjut no 4)

4.

a) Memiliki vakuola berdenyut...................................................................(lanjut no 5)


b) Tidak memiliki vakuola berdenyut................................................... (Monocystis sp.)
5.
a) Alat geraknya sillia.................................................................................(lanjut no 6)
b) Alat geraknya flagel................................................................................(lanjut no 7)
c) Alat geraknya kaki semu.........................................................................(Amoeba sp.)
6.

a) Sillia berukuran panjang....................................................................(Paramecium sp)


Silia berukuran pendek..................................................................... (Nasula gracilis)

7.

a) Memiliki kloroplas.............................................................................( Euglena sp.)


b) Tidak memiliki kloroplas .......................................................................

Keterangan :

Monocystis sp : 1b,2a,3b,4b.

Amoeba sp : 1c,2a,3b,4a,5c

Paramecium sp : 1b,2a,3c,4a,5a,6a.

Nasula gracilis : 1b,2a,3c,4a,5a,6b.

Euglena sp. :1b,2a,3b,4a,5b,7a.

Hasil pengamatan P5.

A. Bacalah teliti permasalahan berikut ini!

Toksoplasmosis adalah penyakit yang biasanya menyerang janin yang ada dalam
kandungna. Taksoplasmosis disebabkan oleh Toksoplasma gondii .organisme ini biasanya
hidup sebagai parasit pada beberapa jenis hewan,salah satunya seperti kucing terutama
kotorannya. organisme yang satu ini tidak dapat dianggap remeh jika menyerang wanita
yangs edang hamil. Risiko yang ditmbulkan dapat berupa cacat atau bahkan kematian
janin.indikasi adanya toksoplasma dapat diketahui dengan pemeriksaan USG yang
menunjukan atau memperlihatkan adanya cairan berlebih di perut,pengapuran pada otak
atau dapat juga terjadinya pelebaran saluran otak.kemungkinan yang terjadi pada janin
ketika terkena toksoplasma adalah kelainan pada sistem saraf tubuh seperti
penglihatan,Pendengaran,dan terganggunya gangguan funsgi saraf pusat yang
mengakibatkan gangguan pada kecerdasan atau otak.
b.

1)pokok permasalahan terkait fenomena yang ditemukan ada bacaan diatas !

Jawab:

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toksoplasma gondii.organisme ini


hidup hidup sebagai parasit,banyak ditemukan pada kotoran kucing.toksoplasmosis
biasanya menyerang janin dalam kandungan,yang dapat menimbulkan resiko cacat atau
bahkan kematian pada janin.

2)buatlah pemecahan masalah yang berkaitan dengan bacaan diatas!

Jawab :

Sebaiknya,wanita hamil tidak memelihara dan berdekatan dengan kucing,untuk


menghindari penyebaran Toksoplasma gondii yang terdapat pada kotoran kucing tang dapat
menyebabkan penyakit toksoplasmosis.

Hasil pengamatan P6.

a.amati gambar

b.buatlah hipotesis dari berkaitan dengan klasifikasi spesies tersebut jika dilihat dari
aspek strukturnya?berikan penjelasannya!

Jawab:

Spesises tersebut adalah chlorella sp,ia termasuk alga hijau bersel satu,termasuk mikro
alga,memiliki klorofil,bentuk bulat. Chlorella vulgaris berdasarkan strukturnya memiliki
struktur yang sama seperti sporozoa yaitu berbentuk bulat. . Chlorella sp,juga temasuk
filum Chlorophyta . Mikroalga jenis Chlorella spp. berwarna hijau, pergerakannya tidak
motil dan struktur tubuhnya tidak memiliki flagel. Selnya berbentuk bola berukuran sedang
dengan diameter 2-10 μm, bergantung pada spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk seperti
cangkir. Alga hijau memiliki struktur yang hampir sama dengan tumbuhan, salah satunya
ialah dinding selnya. Chlorella juga mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa

c.apa hipotesis yang anda dapat sesuai dengn teori yang berkembang saat ini?

Jawab:

Menurut kami sesuai karena dari gambar yang kita amati dan dibandingkan dengsn literatur
sesuai.contoh yang kita ambil yaitu chlorella sp. yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan
hipotesis kami,mulai dari ukuran sampai organ-organ penyusunnya berkembang biak secara
generatif.

V. PEMBAHASAN

5.1 PEMBAHASAN P1

Pada praktikum 1 konsep yang akan kami gunakan untuk membuat bagan
dikotomi yaitu berdasarkan motilitas,bentuk,ada atau tidaknya kloroplas,alat geraknya.

Dasar Dasar klasifikasi/pengelompokan makhluk hidup.

1.Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.

2.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh(Morfologi) dan alat dalam
tubuh(Anatomi).

3.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat,ukuran,tempat hidup dan cara hidupnya.

Pengelompokkan protozoa berdasarkan alat geraknya dapat dirumuskan menjadi 4


kelas yaitu :
1.Kelas Rhizopoda

Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran


protoplasma selnya yang membentuk kaki semu (pseudopodia).

Berdasarkan bagan dikotomi yang dibuat kelas Rhizopoda contohnya Amoeba sp.
memiliki hidup yang bebas,bentuknya tidak beraturan,adapun ciri-ciri kelas Rhizopoda
yaitu :

Ciri-ciri :

 Mempunyai bentuk yang dapat berubah atau tidak tetap


 Pada umumnya hidup di air tawar dan juga air laut
 Mempunyai etoplasma dan juga endoplasma
 Ada yang bercangkang dan juga tidak
 Rhizopoda menelan makanannya atau fagosit
 Mempunyai vakuola makanan serta vakuola kontraktil
 Reproduksi dengan cara aseksual atau dengan pembelahan diri

2.kelas Flagellata (Mastigospora)


Flagellata berasal dari kata flagell yang berarti cambuk dan phora yang berarti
gerakan. Sehingga diartikan Flagellata atau Mastigophora bergerak menggunakan bulu
cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata mempunyai dua flagellum
Berdasarkan bagan dikotomi yang dibuat kelas flagellata contohnya Euglena viridis
memiliki hidup yang bebas,bentuknya lonjong ,adapun ciri-ciri kelas Flagellata:
Ciri-ciri :

 Bergerak dengan bulu cambuk ( flagellum )


 Memiliki pelikel
 Bersifat mikroskopis
 Uniseluler atau berkoloni
 Memiliki mitokondria atau tidak
3. Kelas cilliata
Ciliata berasal dari bahasa latin, yaitu cilia yang bearti rambut kecil, atau
ciliophora, dengan phora yang berarti gerakan sehingga dapat diartikan bahwa ciliata
bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut Infusoria
(infus= menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air
cucuran.
Berdasarkan bagan dikotomi yang dibuat kelas cilliata contohnya Paramecium sp.
memiliki hidup yang bebas,bentuknya lonjong ,dan tidak mempunyai kloroplas,adapun ciri-
ciri kelas Flagellata:
ciri-ciri umum ciliata yaitu sebagai berikut :

 Bergerak dengan silia atau rambut getar


 Sifatnya heterotrof
 Pembelahan biner
 Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga
bisa dilihat dengan mata telanjang
 Contoh cilliata : Didinium, sp.,Vorticella sp.

4. Kelas Sporozoa
Berasal dari kata sporo yang berarti benih, dan zoion artinya binatang. Sporozoa tidak
memiliki alat gerak. Hewan-hewan ini merupakan hewan parasite.
Berdasarkan bagan dikotomi yang dibuat kelas sporozoa contohnya Plasmodium sp.
Termasuk parasit, dan tidak mempunyai alat gerak,adapun ciri-ciri kelas Flagellata:
Ciri-ciri dari sporozoa adalah:

 Sporozoa bersel satu yang dapat membentuk semacam spora dalam suatu siklus hidup
 Tidak mempunyai alat gerak seperti pada protozoa lainnya
 Bersifat parasit pada manusia atau hewan lainnya
 Berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual
Contoh sporozoa adalah plasmodium sp.
Karakteristik protozoa :
Ciri -ciri Protozoa
1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu
cambuk (flagel).

3.Hidup bebas, saprofit atau parasit

4.Organisme bersel tunggal

5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati

6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoayang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri

8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.

9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel

10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot

5.2 PEMBAHASAN P2

P2. Komponen sel hewan dan sel tumbuhan pada protozoa dengan mengamati
gambar demostrasi protozoa yang disediakan. komponen tersebut adalah :

Komponen sel tumbuhan :

1. Inti sel
setiap sel protozoa setidaknya mempunyai satu nukleus. Akan tetapi banyak
protozoa mempunyai nukleus bahu rangkap atau multiple nuclei disebagian besar
siklus hidupnya. Pada siliata terdapat satu makro nukleus besar dan satu nakleus
kecil. Makro nukleus mengawasi kegiatan metabolisme dan proses pertumbuhan
serta proses regenerasi, sedangkan mikronukleus mengendalikan kegiatan
reproduksi.
2. Membran sel

Berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas.


3.vakuola makanan
Berfungsi mencerna makanan.Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel atau
sel dengan cara ‘menelan’ oleh setiap bagian membrane sel atau melalui mulut sel. Zat-zat
makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.
Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membrane plasma.
Contoh yang memiliki vakuola makanan :Amoeba sp,Euglena sp.,Paramecium
sp.,Nassula sp. dan contoh yang tidak memiliki vakuola makanan adalah Monocystis sp
4.Vakuola kontraktil
Berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui
membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola kontraktil merupakan vakuola
yang selalu mengembang dan mengempis. Sedangkan inti sel berfugsi sebagai mengatur
aktivitas sel.
5.Kloroplas
adalah bagian dari plastid yang mengandung klorofil.conoh prozoa yang memiliki
kloroplas adalah Euglena sp. Hal ini disebabkan hewan tersebut memiliki kloroplas
didalam tubuhnya. Euglena viridis terdapat di air tawar, missal di sawah (Hala, 2007)

spesises yang paling banyak ditemukan adalah Spesies yang sering ditemukan
adalah paramecium sp.. Adapun habitat pada Paramecium caudatum adalah di air tawar,
kolam, aliran air, sungai, danau, dan sawah adapun hidup di perairan, biasanya stagnan, air
hangat..

komponen sel hewan :

 Endoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada di sebelah dalam ektoplasma.
Endoplasma ini semi transparan dan kurang kental alias encer. Fungsi dari endoplasma
pada Amoeba adalah sebagai berikut.
1) Endoplasma mengandung organel-organel sel.
2) Membantu Amoeba dalam melakukan berbagai fungsi fisiologis.
3) Membantu dalam memproduksi pseudopodia.

 Pseudopodia adalah bagian tubuh Amoeba yang diproduksi secara terus menerus
layaknya organ pertumbuhan. Pseudopodia terbuat dari membran sel, ektoplasma dan
endoplasma. Pertumbuhan pada pseudopodia ini tidak stabil karena akan segera hilang
dalam beberapa saat. Bagian anterior pseudopodia bulat dan tumpul. Fungsi dari
pseudopodia ini adalah sebagai berikut.

1) Membantu dalam menangkap makanan.


2) Berperan penting dalam proses pergerakan Amoeba.
3) Pseudopodia menunjukkan bagian anterior Amoeba pada saat bergerak.
 Ektoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada tepat di sebelah dalam membran
plasma. merupakan lapisan yang tebal atau kental, transparan, tidak terspesifikasi dan
bersifat kontraktil. Fungsi :
1) Melindungi organel di dalam tubuh Amoeba.
2) Membantu menjaga bentuk tubuh.
3) Membantu Amoeba dalam memproduksi pseudopodia.

KELAS-KELAS PROTOZOA:
1.Kelas Rhizopoda

Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda bergerak dengan penjuluran


protoplasma selnya yang membentuk kaki semu (pseudopodia). Bentuk pseudopodia
beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseudopodia berfungsi
sebagai alat gerak dan alat memangsa makanan (Rohmimohtarto, 2007).
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak, protoplasma terdiri dari
ektoplasma dan endoplasma.
Karakteristik Rhizopoda :

 Bergerak dengan menggunakan kaki palsu atau kaki semu (pseudopodia)


 Memiliki ukuran tubuh sekitar 200 sampai 300 mikron
 Mempunyai sifat heterotrof
 Mempunyai bentuk yang dapat berubah atau tidak tetap
 Pada umumnya hidup di air tawar dan juga air laut
 Mempunyai etoplasma dan juga endoplasma
 Ada yang bercangkang dan juga tidak
 Rhizopoda menelan makanannya atau fagosit
 Mempunyai vakuola makanan serta vakuola kontraktil
 Reproduksi dengan cara aseksual atau dengan pembelahan diri
 Pernafasan dengan menggunakan cara difusi ke seluruh tubuh
 Hidup secara bebas atau parasit

Rhizopoda Dibagi kedalam empat group yaitu : amoeba, foraminifera, heliozoa,


dan radiolaria. Beberapa ontoh rhizopoda yaitu Entamoeba coli, Arcella, Difflugia,
Foraminifera, Radiolaria,Amoeba sp.
2.kelas Flagellata (Mastigospora)
Flagellata berasal dari kata flagell yang berarti cambuk dan phora yang berarti
gerakan. Sehingga diartikan Flagellata atau Mastigophora bergerak menggunakan bulu
cambuk atau flagellum. Sebagian besar Flagellata mempunyai dua flagellum
(Radiopoetro, 1986).
Karakteristik Flagellata :

 Bergerak dengan bulu cambuk ( flagellum )


 Memiliki pelikel
 Bersifat mikroskopis
 Uniseluler atau berkoloni
 Memiliki mitokondria atau tidak
 Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme
 Dan lain-lain

Flagellata Merupakan protozoa paling sederhana (primitif) yang menggunakan flagela


sebagai alat gerak hewan dewasa. Pada kelas flagelata dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1) Phytomastigosphorea : memiliki satu atau dua flagela, mempunyai
chromoplast untuk fotosintesis (holophitic). Contohnya : Euglena ,
Volvox, Chlamydomonas, Paranema.
2) Zoomastigosphorea : memiliki satu flagela atau lebih, tidak memiliki
chromoplast, holozoik atau saprozoik, hidup bebas namun lebih banyak
komensal, simbiosis atau parasit pada hewan. Contohnya : Leishmania ,
Trypanosoma.
5. Kelas cilliata /Infusoria
Ciliata berasal dari bahasa latin, yaitu cilia yang bearti rambut kecil, atau ciliophora,
dengan phora yang berarti gerakan sehingga dapat diartikan bahwa ciliata bergerak
dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut Infusoria (infus=
menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran (Nizkon,
2010).
Karakteristik cilliata :

 Bergerak dengan silia atau rambut getar


 Sifatnya heterotrof
 Pembelahan biner
 Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga
bisa dilihat dengan mata telanjang
 Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
 Membantu pergerakan makanan ke sistoma
 Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap
 Mempunyai dua inti sel yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus sebagai
fungsi vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi
 Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air tawar yang banyak
mengandung sebuah zat organik
 Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam

Contoh-contoh lain cilliata:


 Didinium nasutum (holotricha),
 Stentor coeruleus (heterortchicha)
 Vorticella campanula(peritricha)
 Stylonychia mytilus (hypotricha)
 Podophrya collini
6. Kelas Sporozoa
Berasal dari kata sporo yang berarti benih, dan zoion artinya binatang. Sporozoa tidak
memiliki alat gerak. Hewan-hewan ini merupakan hewan parasit.
Ciri-ciri dari sporozoa adalah:

 Sporozoa bersel satu yang dapat membentuk semacam spora dalam suatu siklus hidup
 Tidak mempunyai alat gerak seperti pada protozoa lainnya
 Bersifat parasit pada manusia atau hewan lainnya
 Berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual
 Perkembangbiakan aseksual dengan schizogomi yaitu membelah diri dalam tubuh inang,
dan sporogoni yaitu dengan cara membuat spora dalam tubuh inang perantara
 Perkembangbiakan seksual dengan cara perkawinan sel gamet yang terjadi didalam
tubuh nyamuk.
Contoh sporozoa adalah plasmodium sp.

Kelas Sporozoa dibagi atas tiga ordo:


d. Ordo Gregarina
Merupakan parasit yang intra dan ekstra seluler pada invertebrata
(insecta) khususnya di saluran pencernaan. Contohnya Leidyana erratica.
e. Ordo Coccodia
Sporozoa yang seluruh siklus hidupnya dilalui pada hopes tunggal,
contohnya Isospora hominis.
f. Ordo Haemosporidia
Sporozoa yang hidup sebagai parasit dalam darah. Contohnya
Plasmodium malariae.
Berdasarkan hasil pengamatan spesies prozoa yang sering ditemukan adalah
Paramecium sp, karena berada dihabitat di air tawar,dan bisa juga dijadikan indikator air
yang tercemar. Karena keberadaan mereka sangat banyak di akibatkan Adaptasi mereka
sangat cepat tersebar dan ada dimana-mana,paramecium pun berkembang biak dengan jalan
pembelahan diri dan konjugasi

5.3 PEMBAHASAN P3

P3. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan untuk mendapatkan beberapa jenis
spesies protozoa dari kultur protozoa dari rendaman jerami,air kolam,dan air sawah

Setelah melakukan pengamatan pada kultur prozoa dengan air sawah ,air kolam,air
jerami,didapatkan mikroorganisme dua mikroorganisme yaitu Paramecium sp. dan Euglena
viridis, Amoeba sp Nassula gracilis.

1.Kelas Rhizopoda (sarcodina)

Ciri-ciri Rhizopoda :

 Memiliki ukuran tubuh sekitar 200 sampai 300 mikron


 Bentuk tidak beraturan dan dapat berubah
 Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
 Mempunyai bentuk yang dapat berubah atau tidak tetap
 Pada umumnya hidup di air tawar dan juga air laut
 Mempunyai etoplasma dan juga endoplasma
 Bergerak dengan menggunakan kaki palsu atau kaki semu (pseudopodia).
Pada praktikum ini ditemukan spesies protozoa yaitu Amoeba sp. yang dimana
ditemukan dari air kolam,karena memiliki ciri-ciri yaitu :

Amoeba sp.

Klasifikasi :

 Domain: Eukaryota
 Kerajaan: Amoebozoa
 Filum: Tubulinea
 Ordo: Tubulinida
 Famili: Amoebidae
 Genus: Amoeba
 Spesies: Amoeba sp.

Pada praktikum ini Amoeba sp. ditemukan di air kolam memiliki ciri :

 Tubuhnya Kecil
Tubuh dari protozoa ini terlihat amat sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari satu
sel tunggal atau unisel. Meski demikian
 Bentuk Dapat Berubah
Bentuk dari Amoeba sering berubah-ubah ia dapat hidup bebas, dan biasanya
terdapat ditanah yang becek atau daerah perairan yang cukup banyak mengandung
bahan organik.
 Tdak terdapat dinding sel dan juga pada amoeba terdapat struktur selular yang tidak
menentu, sehingga hal ini dapat memperlihatkan bahwa dalam bentuk apapun,
tergantung dengan kondisi sekitar, amoeba dapat memiliki pseudopodia yang dapat
digunakan sebagai alat gerak dan makan.
 Memiliki Banyak Inti Sel
Amoeba dapat memiliki lebih dari dua inti sel. Amoeba dapat menjadi organisme
yang mirip dengan protozoa lain, hal ini terjadi karena amoeba dapat berproduksi
secara vegetatif baik itu secara mitosis atau sitokinesis.

2.Kelas flagellata (Mastigophora)

Ciri-ciri flagellata :

 berwarna hijau karena mengandung kloroplas (klorofil)


 sel berbentuk oval memanjang
 disalah satu ujungnya terdapat mulut sel
 dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.
 mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk
membedakan anatar gelap dan terang.
 memiliki vakuola makanan
Pada praktikum ini ditemukan spesies protozoa yaitu Euglena sp yang dimana
ditemukan dari air sawah,karena memiliki ciri-ciri yaitu :
Euglena sp
Klasifikasi :
Kingdom : Protozoa
Phylum : Eugnozoa
Class : Euglenoidea
Subclass : Euglenia
Order : Euglinida
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Species : Euglena viridis
1. Morfologi
Euglena viridis memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan
diselimuti oleh folikel Euglena viridis. dimana ujung tubuhnya meruncing
dengan satu bulu cambuk yang berfungsi sebagi alat gerak.
2.Anatomi
Euglena viridis memiliki tubuh secara anatomis yang menyerupai
gelendong. Di dalam tubuhnya terdapat nukleus yang berfungsi sebagai pusat
pengendali seluruh kegiatan aktivitasnya, mempunyai vakuola kontraktil,
kloroplas sebagai tempat fotosintesis ketika sinar matahari mencukupi,
terdapat pula stigma serta flagel yang berfungsi sebagai alat gerak Euglena
viridis.
2. Habitat
Habitat Euglena viridis air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di
kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran
binatang.
3. Kelas cilliata
ciri-ciri umum ciliata yaitu sebagai berikut :

 Bergerak dengan silia atau rambut getar


 Sifatnya heterotrof
 Pembelahan biner
 Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga
bisa dilihat dengan mata telanjang
 Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
 Membantu pergerakan makanan ke sistoma
 Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap

Pada praktikum ini kami menemukan 2 spesie kelas cilliata yaitu :

1.Paramecium sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Chromista
Phylum : Ciliophora
Class : Oligohymenophorea
Subclass : Peniculia
Order : Peniculida
Family : Parameciidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium sp.
1. Morfologi
Paramecium sp memiliki bentuk oval, sandal, bulat di bagian depan/atas dan
tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar. Lubang
bagian belakang disebut pori anal.
2. Anatomi
Bentuk tubuh Paramecium sp secara anatomis seperti sandal (alas kaki), kulit
tipis dan elastis. Memiliki makronukleus satu, mikronukleus satu atau lebih, dimana
makronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi.
Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang terletak pada permukaan
aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh
tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat.
3. Habitat
Habitat alami mereka adalah air tawar. Paramecium sp mengambil air dari
hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti
kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir
berkala melalui membran plasma oleh kontraksi di sekitar sitoplasma.
2.Nassula gracilis

Kingdom: Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordeo : Holotrichia
Family :Nassulidae
Genus : Nassula
Species :Nassula gracilis
Pada praktikum kultur air sawah ditemukan spesies protozoa yaitu nassula
gracilis,Mikroorganisme ini biasanya terdapat pada air sayur dan air selokan. Bentuknya
lonjong dengan vestibulum yang menjorok. Adapun ciri-ciri dan sifat-sifat nya antara lain :
memiliki vakuola makanan, vakuola berdenyut, dan memiliki inti sel. Nassula gracilis
tergolong kedalam kelas ciliata dan ordo holotrichida yang bergerak menggunakan rambut
getar.

4.Kelas sporozoa

Ciri-ciri sporozoa :

 Tidak memiliki alat gerak seperti pada protozoa yang lainnya.


 Bergerak secara non motil dengan sporozoa.
 Beresel satu dan membentuk semacam spora
 Bersifat parasit pada manusia atau hewan lainnya
 Tidak memiliki vakuola makanan

Karena kelas sporozoa adalah termasuk parasit maka harus ditemukan pada makhluk
yang hidup yaitu cacing tanah untuk mengambil vesicula seminalisnya dengan cara
membelah cacing tanah dengan mengambil bagian putih susu nya,kemudian diamati di
mikroskop dan ditemukan spesises Monocystis lumbrici yang memiliki ciri :

Monocystis lumbrici

Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Sporozoa
Order : Telosporea
Family : Gegarina
Genus :Monocystis
Species :Monocystis lumbrici
Monocystis lumbrici adalah jenis sporozoa yang hidup di dalam vesicula seminalis cacing
tanah baik secara intraselular maupun ekstraselular..Bentuk sporanya seperti gelendong
yang didalamnya mengandung delapan sporozoit. Monocystis lumbrici Tidak memiliki alat
gerak,Bergerak secara non motil dengan sporozoa.

Klasifikasi biner atau binomial adalah tugas untuk mengklasifikasikan elemen-elemen


dari himpunan yang diberikan ke dalam dua kelompok (memprediksi kelompok mana yang
masing-masing dimiliki) berdasarkan aturan klasifikasi .

Pada praktikum tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil pengamatan dari


spesies yang ditemukan yaitu :Amoeba sp.,Euglena sp. ,Paramecium sp.,Monocystis
sp.,Nassula sp. memiliki beberapa persamaan dan perbedaan,dan juga ada yang memiliki
ciri khas dibandingkan spesies protozoa yang lainnya,misalnya Euglena viridis yang
memiliki kloroplas yang biasanya ditemukan pada tumbuhan,yang menyebabkan Euglena
viridis bisa membuat makanannya sendiri.

Berdasarkan pengamatan pun disemua spesies protozoa yang ditemukan terdapat


vakuola makanan,tetapi ada 1 spesies yang ditemukan tidak memiliki vakuola berdenyut
yaitu Monocystis sp,ada juga yang tidak memiliki alat gerak seperti Monocystis sp,dan ada
yang tidak memiliki bentuk yang beraturan seperti Amoeba sp.

Berdasarkan hasil pengamatan pun dibuat klasifikasi bertingkat untuk melihat


hubungan antar spesies protozoa dimana dapat diketahui bahwa speises yang ditemukan
memiliki alat gerak yang berbeda-beda,contohnya: Amoeba sp. memiliki alat gerak yaitu
Rhizopoda,sedangkan Paramecium sp. memiliki alat gerak cilliata ,Berdasarkan bentuk pun
berbeda-beda misalnya Euglena sp. yang memiliki bentuk lonjong sama seperti
Paramecium sp,tetapi berbeda dengan Nassula gracilis yang memiliki bentuk bulat.

5.4.PEMBAHASAN 4

Pada praktikum ini dilakukan pembuatan kunci determinasi .Kunci


determinasi atau dikenal juga dengan istilah kunci dikotom merupakan langkah atau
cara untuk mengenali dan mengelompokkan organisme pada takson mahkluk hidup
dimana bertujuan untuk mempermudah membuat tahapan klasifikasi makhluk
hidup.fungsi adalah dapat dengan mudah menguraikan ciri-ciri umum sampai ciri-ciri
khusus makhluk hidup.

Dimana dapat disimpulkan bahwa :

1.Monocystis sp : 1b,2a,3b,4b.

Ciri/kriteria:

 Bentuk lonjong
 Memiliki vakuola kontraktil
 Memiliki 1 inti
 Tidak memiliki vakuola berdenyut.

2.Amoeba sp : 1c,2a,3b,4a,5c

Ciri/kriteria:

 Bentuk tidak beraturan


 Memiliki vakuola kontraktil
 Memiliki 1 inti
 memiliki vakuola berdenyut.
 Alat geraknya kaki semu
3.Paramecium sp : 1b,2a,3c,4a,5a,6a.

 Bentuk lonjong
 Memiliki vakuola kontraktil
 Memiliki lebih dari 1 inti
 memiliki vakuola berdenyut.
 Alat geraknya cillia
 Silia berukuran panjang

4.Nasula gracilis : 1b,2a,3c,4a,5a,6b.

 Bentuk lonjong
 Memiliki vakuola kontraktil
 Memiliki lebih dari 1 inti
 memiliki vakuola berdenyut.
 Alat geraknya cillia
 Silia berukuran pendek

5.Euglena sp. :1b,2a,3b,4a,5b,7a.

 Bentuk lonjong
 Memiliki vakuola kontraktil
 Memiliki lebih dari 1 inti
 memiliki vakuola berdenyut.
 Alat geraknya flagella
 Memiliki kloroplas

5.5.PEMBAHASAN 5

Permasalahan :

Berdasarkan permasalahan tentang Toksoplasmosis yang merupakan penyakit yang


biasanya menyerang janin yang ada dalam kandungna. Taksoplasmosis disebabkan oleh
Toksoplasma gondii .organisme ini biasanya hidup sebagai parasit pada beberapa jenis
hewan,salah satunya seperti kucing terutama kotorannya. atau daging yang belum matang.
Infeksi parasit T. gondii pada orang yang sehat umumnya tidak membahayakan, karena
sistem kekebalan tubuh dapat mengendalikan infeksi parasit ini. Namun, penanganan medis
serius perlu dilakukan jika infeksi ini menyerang seseorang dengan sistem imunitas rendah
atau ibu hamil, guna menghindari komplikasi yang berat.
Toksoplasmosis disebarkan dari hewan ke manusia, bukan antarmanusia, kecuali
pada wanita hamil yang dapat menyebarkan infeksi ini pada janinnya. Akibatnya, janin
mengalami perkembangan yang lambat. Bahkan dalam kasus infeksi yang lebih berat, dapat
terjadi keguguran atau kematian janin dalam kandungan.
Setelah terjadi toksoplasmosis, parasit T. gondii dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi
tidak aktif, sehingga memberi kekebalan seumur hidup terhadap infeksi parasit ini. Namun
saat sistem imunitas tubuh melemah karena suatu penyakit atau konsumsi obat tertentu,
infeksi T. gondii dapat aktif kembali dan memicu komplikasi yang lebih parah.
Penyebaran infeksi T. gondii pada manusia terjadi dengan cara:

 Terpapar kotoran kucing yang mengandung parasit T.gondii.


 Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit T. gondii,
termasuk daging mentah yang mengandung parasit ini.
 Melalui plasenta ibu hamil, yang menyebarkan infeksi pada janin.
 Melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi parasit
ini.

Terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko toksoplasmosis menjadi


gangguan kesehatan serius, yaitu:

 Hamil.
 Mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif jangka panjang.
 Menderita HIV/AIDS.
 Sedang menjalani kemoterapi.

Pemecahan masalah :

Penangan medis berupa pemberian obat dibutuhkan untuk mengobati penderita


toksoplasmosis akut. Obat yang dapat diresepkan dokter untuk kasus ini, antara lain
adalah pyrimethamine dan sulfadiazine. Sedangkan pada penderita toksoplasmosis dengan
infeksi mata, dapat ditambahkan obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan.
Sementara untuk ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis, penanganan ditentukan
berdasarkan saat terjadinya infeksi dan pengaruhnya pada janin. Jika janin belum terkena
infeksi atau infeksi terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan, maka dokter akan
memberikan antibiotik spiramycin. Obat ini biasa digunakan pada trimester awal kehamilan
untuk mengurangi risiko gangguan saraf pada janin. Jika janin sudah tertular
toksoplasmosis setelah minggu ke-16 kehamilan, maka dokter akan
meresepkan pyrimethamine dan sulfadiazine.
pencegahan Toksoplasmosis
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi
toksoplasmosis, yaitu:

 Gunakan sarung tangan saat berkebun atau memegang tanah.


 Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
 Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang makanan.
 Cucilah semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak dagi
 ng mentah.
 Selalu cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
 Hindari meminum susu kambing non-pasteurisasi atau produk-produk olahannya.
 Bagi yang memelihara kucing, hendaknya tetap menjaga kesehatan hewan ini, dan
gunakan sarung tangan saat membersihkan tempat kotorannya. Hindari memelihara
kucing liar, karena rentan terinfeksi parasit T. gondii.
 Berikan kucing makanan kering atau kalengan daripada daging mentah.
 Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak agar tidak digunakan kucing untuk
membuang kotoran.

5.6.PEMBAHASAN P6

Berdasarkan gambar tersebut menurut hiposesis kami gambar tersebut merupakan


gambar chlorella sp.dimana Chlorella sp.adalah genus mikroalga atau ganggang
hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, laut, dan tempat basah. Ganggang ini memiliki
tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas berbentuk
mangkuk.Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah diri. Setiap
selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang tidak
mempunyai flagel,berwarna hijau, pergerakannya tidak motil

Tetapi pada LKM dituliskan bahwa gambar tersebut merupakan gambar spesies protozoa
pakan tetapi Chlorella sp. merupakan filum Chlorophyta Alga hijau memiliki struktur yang
hampir sama dengan tumbuhan, salah satunya ialah dinding selnya. Chlorella juga
mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa. Mungkin karena memiliki kemiripan
dengan euglena yaitu mempunyai kloroplas,dan juga tidak mempunyai alat gerak seperti
sporozoa.

VI.KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan p1

Pada praktikum 1 bahwa klasifikasi memiliki prinsip/dasar untuk mengelompokan


suatu spesies yaitu :

1.Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.

2.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh(Morfologi) dan alat dalam
tubuh(Anatomi).

3.klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat,ukuran,tempat hidup dan cara


hidupnya.

Adapun karakteristik prozoa yaitu Umumnya tidak dapat membuat makanan


sendiri (heterotrof),Hidup bebas, saprofit atau parasit,Organisme bersel tunggal,Eukariotik
atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati,Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
(kelompok),Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel
protozoayang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri,Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah,dll,

6.2.Kesimpulan p2

Cara membedakan kelas-kelas protozoa yang paling mudah adalah pada alat geraknya
yaitu pada Rhizopoda dengan kaki semu,flagellata dengan flagel,cilliata dengan
cillia(rambut getar),dan sporozoa tidak memiliki alat gerak,membedakan kelas-kelas
protozoa pun dapat dilihat dari bentuknya ada yang memiliki bentuk lonjong,bulat,dan
bahkan tidak memiliki bentuk yang beraturan seperti Amoeba sp.

Kelas-kelas protozoa pun memiliki karakter yang cukup unik,misalnya pada Euglena
viridis yang memiliki ciri khas yaitu mempunyai kloroplas yang membedakannya dengan
kelas-kelas protozoa yang lainnya.

6.3. Kesimpulan p3

Hubungan antar spesies protozoa dapat dilihat dari Persamaan yang dimiliki oleh setiap
species yang ditemukan adalah setiap species bersel satu, bentuk sel umumnya tetap kecuali
pada Amoeba. Inti selnya jelas. Satu species atau lebih tidak memiliki organ atau jaringan.
Beberapa species memiliki. Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil, kecuali
pada Sporozoa tidak memiliki vakuola kontraktil.

6.4. Kesimpulan p4

Kunci determinasi atau dikenal juga dengan istilah kunci dikotom merupakan langkah
atau cara untuk mengenali dan mengelompokkan organisme pada takson mahkluk hidup
dimana bertujuan untuk mempermudah membuat tahapan klasifikasi makhluk hidup.fungsi
adalah dapat dengan mudah menguraikan ciri-ciri umum sampai ciri-ciri khusus makhluk
hidup.

6.5. Kesimpulan p5

Toksoplasmosis yang merupakan penyakit yang biasanya menyerang janin yang ada
dalam kandungna. Taksoplasmosis disebabkan oleh Toksoplasma gondii yang biasanya
hidup sebagai parasit pada beberapa jenis hewan,salah satunya seperti kucing terutama
kotorannya,sebaiknya para ibu hamil yang memelihara kucing, hendaknya tetap menjaga
kesehatan hewan ini, dan gunakan sarung tangan saat membersihkan tempat kotorannya.
Hindari memelihara kucing liar, karena rentan terinfeksi parasit T. gondii,sebaiknya ibu
hamil pun tidak terlalu dekat dengan kucing untuk menghindari penyakit ini.
Meskipun protozoa ada yang merugikan,tetapi ada juga yang menguntungkan seperti
Peran Menguntungkan Protozoa berperan dalam mengontrol jumlah polpulasi bakteri
Protozoa sebagai komponen penyusun plankton yang merupakan sumber makanan hewan
air. Protozoa merupakan konsumen tingkat pertama dalam ekosistem di perairan.

6.6. Kesimpulan p6

Spesies tersebut adalah Chlorella sp.adalah genus mikroalga atau ganggang hijau .
Chlorella sp. merupakan filum Chlorophyta Alga hijau memiliki struktur yang hampir
sama dengan tumbuhan, salah satunya ialah dinding selnya. Chlorella juga mempunyai
dinding sel yang tersusun atas selulosa. Mungkin karena memiliki kemiripan struktur
dengan Euglena sp. yaitu mempunyai kloroplas,dan juga tidak mempunyai alat gerak
seperti sporozoa,dan juga termasuk memiliki bersel tunggal seperti protozoa.

KESIMPULAN PROTOZOA:

Protozoa merupakan orgnisme paling sederhana. Protozoa terbagi atas empat class. Dari
setiap species yang ditemukan pada sampel terdapat kesamaan antarspecies, antara lain
setiap species memiliki inti sel, terdapat vakuola makanan dan alat gerak yang berupa silia,
flagel ataupun pseudopodia (kecuali class Sporozoa), memiliki vakuola kontraktil. ) Selain
memiliki kesamaan, setiap species pun memiliki perbedaan. Adapun perbedaan yang
dimiliki setiap species antara lain, ada yang memiliki kloroplas yaitu pada Volovox dan
kelompok Euglena

VII.DAFTAR PUSTAKA

Budirahayu, Ni Luh Eka. 2014. Makalah Zoologi Invertebrata Filum Protozoa. www.e-
Campbell, Neil A, dkk. 2012. Biologi. Jakarta: Erlangga.
George, H.F. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga, 2006.
Hala yusmina, dkk. Biologi Umum 2. Makassar : UIN Alauddin Press, 2007.
Nizkon. 2010. Zoologi Invertebrata. Palembang: Tunas Gemilang Press.
Radiopoetro. 1986. Zoologi Avertebrata. Jakarta: Erlangga.
Rohmimohtarto. 2007. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai