Anda di halaman 1dari 2

MODEL PENANAMAN NILAI ANTIKORUPSI DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Ma’as Shobirin

Universitas Wahid Hasyim Semarang

Pada jurnal ini saya menganalisis,memahami dan mendapatkan esensi dalam penulisannya,
dimana di jurnal tersebut membahas tentang penanaman nilai korupsi di sekolah dasar,yang pada
kenyataannya indonesia saat ini mengalami permasalahan moral yang tidak kunjung sirna yaitu
korupsi,contohnya kasus korupsi di lingkungan pemerintahan yang membuat kepercayaan masyarakat
luntur terhadap pemimpinnya,yang esensinya seharusnya bisa menjadi panutan bagi masyarakatnya.

Oleh karena itu, perlu adanya perubahan baru misalnya melalui lembaga pendidikan,khusus
nya sekolah dasar,karena usia - usia sedini mungkin siswa harus ditanamkan jiwa antikorupsi di dalam
dirinya,karena pada usia ini masa – masanya meniru hal –hal yang ada di sekitarnya.

Maka dari itu hal hal yang baik harus di tanamkan jiwa antikorupsi kepada diri siswa dan siswi
sekolah dasar,agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup. Selain baik untuk
membangun karakter anak, tentu menjadi upaya kita juga untuk mencegah dan akhirnya mengurangi
tindak korupsi di sekitar kita dan di masa yang akan datang.

Dengan demikian, sekolah memiliki tugas besar dalam merealisasikan hal itu. Semua dapat
berjalan sesuai harapan apabila ada peran nyata dari pihak sekolah, dukungan pemerintah serta
partisipasi aktif masyarakat, namun pada kenyataannya hanya beberapa sekolah saja yang memiliki
komitmen kuat dalam memanifestasikan nilai tersebut melalui program-program di sekolah.

Pada dasarnya korupsi adalah perilaku menyimpang,keburukan,ketidakjujuran,adapun faktor


penyebab tindakan korupsi bersifat internal( sifat tamak ) dan eksternal(adanya peluang). Pendidikan
antikorupsi berujuan untuk mengendalikan dan mengurangi perilaku korupsi,melalui jalur pendidikan
akan berjalan lebih efektif, karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi
pada diri seseorang,

Dengan adanya pendidikan antikorupsi juga diharapkanmembentuk kesadaran akan bahaya


korupsi bagi negara, kemudian bangkit melawannya dan menjadi pemenang dalam pemberantasan
korupsi serta menentang bentuk kemungkaran sosial. Pendidikan anti korupsi ini sangat penting bagi
perkembangan psikologis peserta didik.

Pola pendidikan yang sistematik akan mampu membuat peserta didik mengenal lebih dini hal-
hal yang berkenaan dengan korupsi temasuk sanksi yang akan diterima kalau melakukan korupsi.
Berikut merupakan nilai-nilai antikorupsi yang perlu ditanamkan pada diri siswa yaitu
jujur,disiplin,mandiri,adil,yanggung jawab,berani,kerja keras,sederhana.maka dari itu seharusnya
semua sekolah di indonesia menerapkan pendidikan anti korupsi,karena dapat berpengaruh kepada pola
pikir dan tingkah laku anak,khususnya sekolah dasar.

Adapun Model Penanaman Nilai Anti Korupsi di Sekolah Dasar yaitu 1)Model Terintegrasi
dalam Mata pelajaran( guru memberi Nilai-nilai anti korupsi melalui beberapa pokok tentang nilai - nilai
hidup,model ini harus ditanamkan harus jelas dan sama bagi semua guru).2) Model di Luar Pembelajaran
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler (pengolahan dan penanaman nilai melalui suatu kegiatan,
permasalahannya tedapat pada waktu pengajaran yang membutuhkan waktu lebih banyak). 3)Model
Pembudayaan (pembiasaan khususnya Bagi peserta didik yang masih kecil,pembiasaan sangat penting.).
4)Model Gabungan ( Model gabungan berarti menggunakangabungan antara model terintegrasi dan di
luar pembelajaran secara bersama- sama).

Dengan demikian,penanaman nilai anitkorupsi pada sekolah dasar sangat penting bagi
generasi muda ke depan diharapkan dapat menguatkan identitas diri sebagai manusia yang bersih, jujur
serta bebas dari prilaku korupsi,hal itu harus di dukung oleh pemerintah,sekolah,dan masyarakat
sekitar,dan menjadikan pendidikan antikorupsi dikenalkan,diterapkan,dan dilaksanakan oleh seluruh
sekolah di indonesia sejak dini.

Nama : Holilah Zahra

Nim : 1831011008

Tugas : esensi pada jurnal “ MODEL PENANAMAN SIKAP ANTIKORUPSI DISEKOLAH DASAR
“ Oleh : Ma’as Shobiri Universitas Wahid Hasyim Semarang

Anda mungkin juga menyukai