Materi Kader Kesehatan Jiwa
Materi Kader Kesehatan Jiwa
1. Kader
a. Pengertian Kader
1) Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan
maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan
tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009).
2) Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat ( Niken, dkk, 2009).
3) Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat yang
bertugas mengembangkan masyarakat. ( Ferry dan Makhfudli, 2009).
4) Kader kesehatan yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh
masyarakat itu sendiri dan bekerja secara sukarela untuk menjadi penyelenggara
posyandu (Fallen dan Budi, 2010)
b. Tujuan pembentukan kader
1) Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang
kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat
bukanlah sebagai objek tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri.
Pada hakikatnya, kesehatan dipolakan mengikutsertakan masyarakat secara aktif
dan bertanggung jawab.
2) Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas
dasar pemikiran bahwa terbatasnya daya dan dana dalam operasional pelayanan
kesehatan akan mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya yang ada
seoptimal mungkin. Pola pikir semacam ini merupakan penjabaran dari karsa
pertama yang berbunyi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya dalam bidang kesehatan.
3) Menurut K. Santoso (1979), kader yang dinamis dengan pendidikan rata-rata
tingkat desa ternyata mampu melaksanakan beberapa kegiatan yang sederhana
tetapi tetap berguna bagi masyarakat kelompoknya (Ferry dan Makhfudli, 2009).
c. Dasar Pemikiran
1) Dari segi kemampuan masyarakat. Dalam rangka mesukseskan pembangunan
nasional, khususnya dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan
pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek tetapi merupakan subjek
dari pembangunan itu sendiri.
2) Dari segi kemasyarakatan . Perilaku kesehatan pada mesyarakat tidak terlepas dari
kebudayaan masyarakat itu sendiri. Dalam upaya menumbuhkan partisipasi
masyarakat perlu memperhatikan keadaan sosial budaya masyarakat, sehingga
untuk mengikutsertakan masyarakat dalam upaya dibidang kesehatan, harus
berusaha menumbuhkan kesadaran untuk dapat memecahkan permasalahan
sendiri dengan memperhitungkan sosial budaya setempat (Fallen dan Budi, 2010).
d. Persyaratan menjadi kader
Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca, menulis
dan menghitung secara sederhana (Niken, dkk, 2009). Proses pemilihan kader
hendaknya melalui musyawarah dengan masyarakat, dan para pamong desa harus
juga mendukung (Fallen dan Budi, 2010). Hal ini disebabkan karena kader yang
akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader. Pelatihan kader ini
diberikan kepada para calon kader di desa yang telah ditetapkan (Niken, dkk,
2009). Persyaratan umum yang dapat dipertimbangkan untuk pemilihan kader
antara lain:
1) Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia
2) Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader
3) Mempunyai penghasilan sendiri
4) Tinggal tetap di desa yang bersangkutan dan tidak sering meninggalkan tempat
untuk waktu yang lama.
5) Aktif dalam kegiatan sosial maupun pembangunan desanya
6) Dikenal masyarakat, diterima masyarakat dan dapat bekerja sama dengan
masyarakat
7) Berwibawa
8) Sanggup membina paling sedikit 10 kepala keluarga. (Budi, 2010).
Dari persyaratan-persyaratan yang diutamakan oleh beberapa ahli di atas,
dapatlah disimpulkan bahwa kriteria pemilihan kader kesehatan antara lain
sanggup bekerja secara sukarela, mendapat kepercayaan dari masyarakat serta
mempunyai kredibilitas yang baik dimana perilakunya menjadi panutan
masyarakat, memiliki jiwa pengabdian yang tinggi, mempunyai penghasilan tetap,
pandai membaca dan menulis, serta sanggup membina masyarakat sekitarnya.
(Ferry dan Makhfudli, 2009).
e. Peran kader
Tugas-tugas kader meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan
masyarakat, tetapi hanya terbatas pada bidang-bidang atau tugas-tugas yang pernah
diajarkan kepada mereka. Mereka harus benar-benar menyadari tentang
keterbatasan yang mereka miliki. Mereka tidak diharapkan mampu menyelesaikan
semua masalah yang dihadapinya. Namun, mereka diharapkan mampu dalam
menyelesaikan masalah umum yang terjadi di masyarakat dan mendesak untuk
diselesaikan. Perlu ditekankan bahwa para kader kesehatan masyarakat itu tidak
bekerja dalam sistem yang tertutup, tetapi mereka bekerja dan berperan sebagai
seorang pelaku sistem kesehatan. Oleh karena itu, mereka harus dibina, dituntun,
serta didukung oleh pembimbing yang terampil dan berpengalaman (Syafrudin dan
Hamidah, 2009).
f. Kader Kesehatan Jiwa
Kader kesehatan jiwa adalah kader yang dapat membantu masyarakat
mencapai kesehatan jiwa yang optimal melalui penggerakan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan jiwa serta memantau kondisi
kesehatan jiwa masyarakat di wilayahnya (Keliat,2007)
g. Peran Kader Kesehatan Jiwa
Kader kesehatan jiwa berperan serta dalam meningkatkan, memelihara dan
mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat (Keliat,2007)
h. Tugas Pokok kader Kesehatan Jiwa
1) Melaksanakan program Desa Siaga Sehat Jiwa
2) Melakukan deteksi keluarga sehat, keluarga yang beresiko mengalami masalah
psikososial, dan keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat
3) Menggerakkan individu, keluarga, dan kelompok sehat jiwa untuk mengikuti
pendidikan kesehatan jiwa
4) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok yang beresiko mengalami
masalah psikososial untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa
5) Menggerakkan individu, keluarga,dan kelompok yang mengalami gangguan jiwa
untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa
6) Menggerakkan pasien gangguan jiwa untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok
(TAK) dan rehabilitasi
7) Melakukan kunjungan rumah pada pasien yang telah mandiri
8) Melakukan rujukan kasus masalah psikososial atau gangguan jiwa pada perawat
CMHN atau puskesmas
Membuat dokumentasi kegiatan kader jiwa dan perkembangan kondisi kesehatan
jiwa pasien (Keliat, 2007)
Pengertian Kesehatan
Kesehatan terdiri dari 3 aspek penting yang saling tergantung satu sama lain ,yaitu fisik , mental
dan sosial
Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbatas dari gangguan jiwa tetapi merupakan sesuatu
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup ,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri
Orang yang sehat jiwa dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dari satu
•Bagaimana caranya ia mengatasi stres yang terjadi dalam kehidupan sehari hari
• Mampu menghadapi berbagai perasaan seperti rasa marah, takut ,cemas , cinta , iri ,rasa bersalah
•Menilai dirinya secara nyata ,tidak merendahkan dan tidak pula berlebihan
2.Merasa nyaman terhadap orang lain
• Tidak mengakali orang lain dan tidak membiarkan dirinya diakali oleh orang lain
• Kesehatan jiwa mempengaruhi semua orang : individu, keluarga, dan maysarakat, dan dapat
mencegah adanya kenakalan remaja, perceraian rumah tangga, tindak kriminal, penyalahgunaan
• Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat dan mencegah
gangguan jiwa
• Tidak ada batasan yang tegas antara orang yang sehat jiwa dengan orang yang tergnggu jiwanya.
Terdapat kesinambungan yang disebuut derajat kesehatan jiwa ( sangat sehat, sehat, cukup
• Tak semua orang selalu mempunyai ciri jiwa sehat sepanjang hidupnya
• Derajat kesehatan jiwa sebagaimana juga kesehatan fisik dapat ditingkatkan dengan cara
lain-lain.
Rasa susah antara lain malah , sedih, , takut , kesepian, cemas kecewa , iri , benci , dan berduka.
Ketika merasa susah orang merasa tidak nyaman , namun orang harus dapat mengatasi perasaan
susah tersebut
1. Kenali persaan anda seperti marah , takut, sedih , iri, cemas , senang dan lain-lain pada
setiap situasi
3. Perhatikan apa yang anda lakukan terhadap orang lain dan diri anda sendiri ketika timbul
perasaan tersebut
4. Ketahuilah kemampuan dan keterbatasan anda dalam menghadapi situasi tersbut. Anda
5. Kenali cara anda mengatasi persaan dan masalah apakah berhasil atau tidak Misalnya
mengatasi perasaan anda tanpa merugikan diri sendiri anda dan orang lain
7. Rencanakan cara yang positif untuk mengatasi perasan ini selangkah demi selangkah
Stres
Stres adalah reaksi seseorang baik secara jasmani maupun kejiwaan dan atau perilaku apabila
ada tuntutan terhadap dirinya.
Reaksi seseorang terhadap stres tidak selalu negatif tergantung bagaimana anda memandang
stres tersebut
· Reaksi positif dari stres merupakan energi penggerak dan memotivasi orang untuk berusaha, Jadi
· Reaksi negatif akan merugikan ,bahkan dapat menimbulkan gangguan dalam hidup sehari-hari
Stres yang terlalu berat atau berlangsung lama dapat menimbulkan reaksi negative ,sehingga
timbul keluhan pada orang tersebut
Setiap perubahan menimbulkan stres. Perubahan itu dapat terjadi antara lain di rumah
dll
Semakin banyak perubahan dan semakin cepat perubahan itu terjadi maka semakin besar
Suara bising
Kelelahan fisik
Konflik
Tekanan
Krisis
Kegagalan
Perceraian, perpisahan
Jantung berdebar-debar
Otot-otot tegang
Sakit kepala
Letih, lelah
Mudah tersinggung
Sulit memusatkan perhatian atau pikiran
Merasa kecewa
√ Pada tahap yang lebih berat dan berlangsung lama, stres dapat menybabkan tekanan
√ Stres dalam kehidupan tak dapat dihindari, yang penting bagaimana kita menghadapi stres
tanpa terkena dampak yang merugikan
Kesehatan yang buruk merupakan stresor. Sakit dan keletihan menyebabkan kita kurang mampu
bekerja atau berpikir kurang baik. Oleh karena itu peliharalah kesehatan fisik anda dengan
baik.Makan dengan gizi seimbang, tidur/ istirahat yang cukup, berolahraga teratur,dan hindari
narkoba.
2. Rencanakan masa depan anda dengan lebih baik
Belajar hidup tertib dan teratur.Tetapkan tujuan hidup yang dapat anda jangkau dan berusahalah
untuk mencapainya. Gunakan waktu anda sebaik baiknya, dahulukan mana yang lebih penting.
Setiap perubahan menimbulkan stres. Jangan membuat beberapa keputusan besar dalam dalam
waktu yang bersekatan. Misalnya pindah rumah, pindah kerja, pensiun, pernikahan dan lain-lain.
Berikan waktu untuk menyesuaikan diri terhada setiap perubahan yang baru, sebelum anda
Setiap orang mempunyai kekurang dan kelemahan. Terimalah diri anda dan lingkungan anda
sebagamana adanya, karena hal ini tak dapat anda ubah (misalnya wajah, tinggi badan,
Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan anda. Jangan melakukan pekerjaan
karena keberhasilan orang lain, sementara anda sebenarnya tidak mampu mencapainya.
6. Berpikir positif
Jauhkan perasaan dan pikiran yang tidak baik tentang orang atau situasi ( misalnya
jangan membesar-besarkan masalah dan jangan mudah menyalahkan orang lain). Cari penyebab
pikiran atau perasaan anda yang negatif itu dan upayakan untuk mengatasinya
7.Mengurangi ketegangan dengan relaksasi (santai, melemaskan otot dan menenagkan
pikiran)
Relaksasi dan mengendorkan otot-otot anda yang tegang akibat stres. Latihan relaksasi selama
10-15 menit stieap hari (misalnya istirahat berbaring, mengendorkan otot-otat dan
menenangakan pikiran). Dengan demikian anda akan termpil dan bila menghadapi stres anda
dapat melakukan relaksasi dengan cepat, sehingga tidak menimbulkan dampak negative
Pergi menikmati hiburan, melaksanan kegiatan yang anda sukai seperti memancing, berkebun,
mendengarkan musik, menyanyi, rekreasi. Kegiatan sperti itu akan mengurang dampak negatif
dari stres.
Jangan menanggung sendiri beban atau persoalan hidup. Lebih baik anda membicarakannya
dengan orang lain yang anda anggap dapat dipercaya (pasangan hidup, teman dekat, guru,
Carilah berbagai macam cara untuk mencapai masalah berdasarkan pengalaman anda dan
11.Binalah persahabatan
Anda memerlukan sahabat untuk mengobrol, tertawa bersama, saling mengunjunngi, pergi
bersama atau bahkan menolonng anda jika diperlukan. Mempunyai sahabat anda merasa lebih
Mengikuti kegiatan keagamaan, beribadah bersama dan selalu menginngat kuasa Tuhan dalam
2. Keluarga besar terdiri dari ayah, ibu kakek, nenek, paman, bibi dan keponakan
3. Ada keluarga dengan ayah/ ibu/ anak tiri/ anak angkat atau tanpa anak
4. Ada keluarga dengan orang tua tunggal karena pasang ayah atau ibu berpisah mungkin
Keluarga yang tinggal satu rumah saling saling mempengaruhi. Kalau semua anggota keluarga
memiliki jiwa yang sehat maka pengaruhnya terhadap perkembangan kesehatan jiwa akan baik.
Kalau ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa tentu saja akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya. Saling menjaga dan membantu agar semua
anggota keluarga sehat jia sangat diperlukan. Pehatian dan kepedulian anda akan membantu agar
Ada waktu bersama baik untuk makan atau duduk-duduk, bercakap-cakap, nonton TV,
mendengrkan radio
persaan haatinya. Mereka mau menyediakan waktu untuk mendengarkan dan membantu
sama lainya.
Menerima keadaan seperti apa adanya. Tidak membandingkan dengan orang , atu
keluarga lain karena memang berbeda. Setiap orang atau keluarga mempunya kehidupan
sendiri-sendiri
Saling mengemukakan pendapat dan menyampaikan perasaan secara jujur dengan cara
Salinng memuji denga tulus dan menngingatan sesuai dengan keadaan dan keperluannya.
Jangan hanya dapat mencela atau mencemooh. Berikan pujian kalau memang layak
dipuji. Dorong semangatnya agar selalu bisa bangkit kembali dari kegagalan atau
kekecewaan
Bersikap tanggap, bisa memahami, dan mau membantu kalau ada anggota keluarga yang
Jangan mencaci maki, apalagi memukul, kalau ada perbuatan yang kurang berkenan atau
sukar diterima. Bicarakan baik-bak pusatkan perhatian untuk mencarai jalan keluarnya
Miliki harapan yang sesuai dengan kenyataan. Jangan berangan-angan terlalu muluk.
Harapan yang sukar dicapai, apalagi tak mungkin terwujut dengan kenyataan, akan
sangat mengecewakan
Bersikap salinng setia dan salinng percaya. Jangan mudah percaya terhadap hal yang
belum jelas. Besikap adil dalam menilai. Jangan cepat-cepat berpihak. Berokan
kesempatan dan dengarkan semua pihak supaya bisa menimbang dengan adil, baru
memutuskan.
Saling membantu adalah adalah sikap yang sangat dianjurkan bagi para anggota keluarga
Menangis, tertawa, sedih, kecea, gembira adalah perasaan yang normal. Brikan
menangis. Jangan ditahan kalau ada yangn ingin tertawa. Asal tidak berlebihan ungkapan
perasaan itu normal dan diperlukan untuk kesehatan jiwa. Perasaan yang sering tertahan
Menjadi tua merupakan proses alamiah yang tak dapat dihindari. Proses menua sudah menjadi
perhatian orang sejak dahulu. Masa tua yang bahagia dan sejahtera dunia dan akherat adalah
dambaan semua orang dan dapat dicapai apabila merka merasa sehat, dibutuhkan, dicintai,
mempunyai harga diri, dapat berpartisipasi dalam kehidupan dan menjalankan ibadah sesuai
Kulit keriput, gigi tanggal, penglihatan dan pendengaran berkurang, gangguan bicara. Sebagian
organ tubuh tidak berfungsi dengan baik seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal dan lai-lain
sehingga orang tersebut sering sakit-sakitan. Daya ingat berkurang dan gerakan menjadi terbatas
• Perubahan mental
usia lanjut cenderung mudah merasa cemas, kesepian, mengalami dpresi dan mudah tersinggung
• Perubahan sosial: kehilangan pekerjaan, status sosial, perubahan peran dalam keluarga, anak
Berolahraga secara teratur sperti jalan santai, senam jantung sehat melakukan pekerjaan rumah
untuk mencegah pikin perlu tetap melatih otak bekerja misalnya mengikuti berita, melakukan
pekerjaan yang disenangi (hobi) , mengisi teka-teki silang, menmbaca dan lain-lain
Makanan yang lunak, banyak serat,kurangi lemak dan memakan vitamin tambahan
Dengan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat segera diketahui adanya penyakit atau
Rasa sepi dan terasing biasa dialami oleh usia lanjut. Tak usah malu atau ragu untuk mengatakan
Di usia lanjut mungkin tidak lagi menjadi kepala keluarga. Biarlah orang lain yang lebih muda
Bagi yang berkerja di kantor perlu mempersiapkan diri untuk enghadapi pensiun. Hadapi
kenyataan bahwa semua orang suatu saat akan mengaami penurunan kemampuan. Oleh karena
itu perlu mempersapkan baik secara keuangan maupun secarasosial dan kejiwaan. Di usia tua
Gannggian jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau ganggguan tingkah laku
sehingga menimbulkan penderitaan atau terganggunya fungsi sehari-hari. Fungsi pekerjaan dan
Gangguan pikiran
(Tidak mampu bekerja seperti biasanya dan tidak mampu bergaul seperti biasanya}
v Sering melakukan kesalahan pada pekerjaan
v Serinng bolos sekolah, prestasi sangat turun
v Pekerjaan tidak selesai-selesai
v Sering ditegur atasan, sering bentrok dengan teman sekerja
v Tidak ingin bertemu dengan orang lain, menarik diri dari pergaulan
Apabila menemui gangguan jiwa seperti yang tersebut diatas, disertai dengan penderitaan atau
keluhan dan gangguan fungsi pekerjaan/ sosial maka perlu segera dipikirkan kemungkinan
adanya gangguan jiwa. Untuk mendapatkan kepastian segera bawa ke Puskesmas atau dokter
terdekat.
PENYEBAB GANGGUAN JIWA
Penyebab gangguan jiwa secara pasti belum diketaui, namun ada beberapa faktor penting yang
mempengaruih timbulnya gangguan jiwa yaitu:
1. Keturunan/ genetik
2. Lingkungan dan situasi kehidupan sosial
3. Fisik
Gangguan jiwa merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor tersebut. Misalnya oranng yang
dilahirkan dengan kecenderungan gangguan jiwa, tidak selalu mengalami gangguan jiwa apabila
ia hidup dalam lingkungan, konsisi sosial, keadaan atau lingkungan kejiwaan Psikologis) yang
baik
!. Keturunan (Genetik)
Beberapa jenis gangguanjiwa cenderung berhubungan dengn faktor keturunan
2. Lingkungan dan situasi kehidupan sosial
Pengalaman dengan anggota keluarga, tetangga, sekolah, tempat kerja dan lain-lain dapat
menciptakan situasi yang menegangkan atau menyenangkan, Melalui pergaulan seseorang akan
belajar bagaimana cara berbago dan mengerti perasaan serta sikap orang lain.
Kritik negatif seseorang dari orang sekitar dapat menurunkan harga diri . Harga diri yang positif
merpakan kunci untuk mencapai derajat kesehatan jiwa, sebaliknya orang yang mempunyai
harga diri negatif akan mengganggap orang lain memendang dia secara negatif pula
3. Fisik
Gangguan fisik yang berlangsung mengenai otak
v Trauma( cedera otak)
v Penyakit infeksi pada otak
v Gangguan peredaran darah pada otak (stroke)
v Tumor otak
v Gizi buruk
v Pengaruh zat psikoaktif seperti narkotika, ganja, ekstasi, sabu-sabu, alkohol dan lain-lain
Gangguan fisik yang tidak langsunng yaitu penyakit yang dapat menyebabkan gangguan
metabolisme otak misalnya sakit tufus, malaria, penyakit hati, keracunan dan lain-lain. Semua
gangguan tersebut dapat menyebabkan perubahan cara berpikir berperasaan dan bertingkah laku
1. Gangguan cemas
Rasa cemas yang berlebihan dan tidak masuk akal, misalnya cemas akan terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan, padahal tidak ada yang menyenangkan, padahal tidak ada yang perlu
dicemaskan.
Selain dari gejala di atas terdapat pula gejala kecemasan atau ketegangan yang bersifat ganda :
v Ketegangan mental: gelisah, bingung, rasa tegang atau gugup, emusatkan perhatian
v Ketegangan fisik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak bisa santai
v Gejala fisiak: pusing, berkeringat dingin, denyut jantung cepat, mulut kering dan nyeri perut
Gejala dapat berlangsunng berbulan-bulan, sering muncul kembali dan sering dicetuskan oleh
2. Depresi
Gangguan depresi harus dibedakan denga perasaan sedih biasa. Semua orang pada saat tertentu
dapat merasa sedih, dan tidak bahagia. Apabila kehilangan orang yang dicintai oran akan merasa
sedih yang mendalam. Rasa sedih dan berkabung yang demikian adalah normal dan merupakan
reaksi sementara menghadapi stres dalam kehidupan. Orang tersebut masih dapat melaksanakan
fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan dengan berlalunya waktu perasaan ini juga akan
menghilang.
Gangguan Depresi adalah perasaan sedih dan tertekan yang menetap. Perasaan tertekan
sedemikian beratnya sehingnga yang bersangkutan tak dapat melaksanakan fungsi sehari-hari
sebagai orang tua, pasangan hidup, pegawai, pelajar, ibu rumah tangga, pedagang dan lain-lain.
Ia merasa putus asa dan tidak ada lagi kenikmatan untuk melakukan kegiatan yang biasa dia
lakkukan.
Keluarga atau kerabat seringkali tidak menyadari adanya depresi dan menyuruh orang tersebut
untuk melawan perasaanya, dimana hal ini hanya akan memperburuk kedaanya. Kadang-
kadang depresi juga tampil dalam bentuk keluhan fisik yang bermacam-macam walaupun
4.Gangguan Psikotik
Seseorang yang menderita gangguan psikotik menunjukkan Perubahan yang nyata dan
berlangsung lama.
Orang tersebut mungkin menunjukkan gejala sebagai berikut :
5.Demensia ( Kepikunan )
Demensia sering terjadi pada usia lanjut.Gambaran utama penyakit ini adalah :
1. Penurunan daya ingat mengenai hal yang baru terjadi,misalnya orang tersebut lupa
apakah sudah makan,mandi,lupa dimana meletakkan barangnya dll.
2. Penurunan daya pikir,misalnya tidak mampu lagi berhitung yang biasanya mudahdia
lakukan.
3. Penurunan daya nilai,misanya sulit membedakan yang baik dan yang buruk.
4. Penurunan kemampuan berbahasa,misalnysulit mencari kata-kata untukmenyatakan
pendapat.
5. Penurunan fungsi sehari-hari,misalny tak
mampu berpakaian,mandi,mencuci,memasak,dan melakukan kegiatan lainnya sendiri.
6. Kehilangan kendali emosional,misalnya mudah bingung,menangis atau
mudah tersinggung.
7. Keadaan ini biasa terdapat pada usia lanjut dan sangat jarang pada usia muda.
Kehilangan daya ingat dapat menyebabkan masalah tingkah laku,misalnya menjadi gaduh
gelisah,pencuriga,dan emosi yang meledak-ledak.
Bila ada yang mengalami hal tersebut diatas,bawalah ke dokter atau puskesmas
Gangguan kesehatan jiwa dapat diobati, apalagi kalau diketahui sejak awal, Perhatikan tingah
laku anggota keluarga , kalau ada perubahan, segera telusuri, apakah ada sesuatu
yang menyebabkannya. Tanyakan apa ada yang dipikirkan atau dirasakannya. Kalau tidak
Adanya pikiran atau perasaan yang mengganggu dapat membebani seseorang. Apabila ada yang
mau mendengarkan, berbagi rasa, berbagi cerita, lalu membantu menyelesaikan sesuatu dengn
dengan keadaan dan kebutuhannya, akan sangat menolong. Perhatian dan kepedulian adalah
bntuan yang diperlukan untuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan jiwa
1. Dokter atau perawat puskesmas dapat memberikan obat yang sesuai denga kebutuhan dan
mendengarkan keluhan
2. Ahli jiwa pasikolog, Mereka ini lulusan fakultas psikologi yang telah melanjtukan pendidikannya
untuk menjadi psikolog. Psikolog membantu dengan percakapan konselinng agar oranng yang
masalahnya. Konseling dilakkukan dalam beberapa kali pertemuan, tergangung dari keadaan
3.Dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater. Mereka in adalah lulusan fakultas kedokteran
yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisnya di bidang kedokteran jiwa. Psikiater dapat
memberikan obat yang diperlukan untuk mengatasi gangguan kesehatan jiwa. Selain itu psikiater
yang mengalami masalah kesehatan jiwa dalam batas-batas tertentu. Guru BK adalah guru yang
5. Kader kesehatan dapat dimintai bantuannya untuk mengatasi gangguan kesehatan jiwa dan
merujuknya
6. Pekerja sosial dapat membantu mengatasi masalah sosial yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
7. Ahli agama dapat dimintai bantuannya mengatasi masalah melalui pendekatan agama
Kalau dirumah ada yang menunjukan rasa murung terus menerus, kesedihan, menangis
Kalau ada ada anggota keluarga yang mengatakan bahwa ia mendengar sesuatu yang
Kalau ada anggota keluarga yang mengatakan ingin bunuh diri atau mengancam akan
Kalau ada anggota keluarga yang gaduh gelisah atau mengamuk tanpa alasan yang jelas
Kalau ada keluarga yang mengeluh sakit ternggangu fungsi pekerjaan dan fungsi sosial
Kalau ada anak yang tidak bisa diam, sulit berhubungnan dengan orang lain, mengompol
ditinggalkanya atau disishkan.Gangguan kesehatan jiwa bukab merupakan aib yang harus
ditutupi
Tannyakan kepada dokter mengenai: seberapa serinng dan berapa lama menjenguknya,
apasaja yang bisa dibicarakan dan apa yang tidak boleh disampaikan, serta apa yang
Ketika sudah kembali ke rumah, jangan lupa terus untuk memberikan dukungan dan
bantuan. Tapi jaga jangnan sampai membuatnya menjadi lemah dan terus menerus
tergantung atau minta diistimewakan. Bankitkan kembali rasa percaya dirinya. Usahakan
agar dia merasa biasa dan tidak canggung berada kembali di rumah, di tengah-tengnah
keluarganya
Beri dia kegiatan yang akan mencegahnya untuk melamun. Berkebun, memelihara ikan,
menjahit, mengetik adalah kegiatan yang dapat dilakkukan mengisi waktu luang