Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH PASIEN JIWA

Dasar : Surat Tugas dari Ka. UPF Puskesmas No.

Tujuan : 1. Kunjungan ruma pasien baru yang diduga menderita gangguan jiwa
berdasarkan dari laporan keluarga pasien ke petugas puskesmas

2. Memeriksa kondisi kesehatan pasien


3. Memberikan konseling kesehatan jiwa
4. Memberikan pengobatan
Hasil :

A. Biodata Pasien
Nama : Jumasih
Umur : 40 tahun
Alamat : Desa Banjarsari
B. Kronologi
Pada tanggal 27 agustus 2016 mendapat laporan dari adik pasien kalua
memiliki kakak yang menderit gangguan jiwa setelah mendapat sosialisai
program kesehatan jiwa di klub senam dari petugas puskesmas. Kemudia
petugas langsung melakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan terhadap
pasien.
C. Anamnesa
Sejak umur 16 tahun pasien menderita gangguan jiwa setelah putus dengan
pacarnya. Pasien dulu merupakan kembang desa, banyak laki-laki yang
menyukainya namun pasien menolaknya. Akhirnya pasien menerima seorang
lelaki menjadi pacarnya tapi setelah putus dengan pacarnya itu pasien sering
melamun dan mengoceh sendiri. Keluarga tidak tahu apakah pasien
mempunyai masalah dengan mantan pacarnya. Keluarga hanya membawa
pasien berobat ke alternative saja tapi pengobatan medis belum pernah.
Kemudian keluarga menikahkan pasien atas saran ustad sebagai salah satu
terapi dan kebetulan ada laki-laki yang bersedia menikah dengan pasien.
Namun setelah menikahpun pasien tidak ada perbaikan sampai pasien
memiliki anak 2 orang. Anak-anak nya kini sudah besar dan sudah pindah
rumah, sedangkang suaminya pulang hanya seminggu sekali sebagai tukang
bangunan di Jakarta sehingga sehari-hari pasien hanya tinggal sendirian
dirumah. Adik pasien hanya menemui pasien di pagi hari dan sore hari setelah
pulang kerja. Menurut adik pasien, pasien memiliki hobi memasak. Kalua ada
bahan untuk masak, pasien suka memasaknya dan membagikannya ke
tetangga. Namun karena pasien memiliki gangguan jiwa dan masakannya
kurang enak oleh tetangga sering hasil masakannya tidak diterima sehingga
menyebabkan pasien menjadi marah. Pasien juga sering mendengar bisikan
bisikan dan suka teriak-teriak kalua bisikan itu dating. Pasien dari keluarga
tidak mampu, tidak memiliki KTP dan kartu BPJS sehingga terkendala biaya
untuk berobat.
D. Diagnosa
Skizofrenia
E. Terapi
1. Edukasi keluarga agar pasien berobat teratur ke puskesmas
2. Haloperidol 2x1 tab = 14 tablet
Chlorpromazine 2x1 tab = 14 tablet
Triheksilpenidil 3x1 tab = 21 tablet

Kesimpulan : pentingnya sosialisasi dan penyuluhan program kesehatan jiwa sebagai


sarana informasi masyarakat agar penyakit gangguan jiwa dapat
terdeteksi secara dini
Rencana Tindak Lanjut :
1. Sosialisasi dan penyuluhan program kesehatan jiwa harus rutin dilaksanakan
2. Kunjungan rumah pasien jiwa yang tidak pernah control dan berobat
3. Penyediaan obat jiwa yang lengkap di puskesmas
Lampiran : Foto Kunjungan Rumah

Leuwinutug,
Petugas

Ice Lidia Sari

Anda mungkin juga menyukai