ABSTRAK
Lampu lalu lintas merupakan suatu sistem yang dibuat sebagai pengatur arus
lalu lintas sekarang ini menggunakan pengaturan waktu tertentu saja,
pengaturan itu tidak memperhatikan tingkat kepadatan kendaraan yang
melintas. Pewaktuan manual lampu lalu lintas itu sangat tidak efisien pada
saat jalan dalam kondisi kosong, sehingga sering terjadi pelanggaran
terhadap lampu lalu lintas oleh pengendara. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk memberikan suatu sistem yang lebih baik pada sistem
pengaturan lampu lalu lintas yang ada sebelumnya, dengan menggunakan
PLC sebagai pengendali lampu lalu lintas. Kendali yang diberikan oleh PLC
merupakan hasil dari masukan sensor fotodioda yang terpasang pada tiap-
tiap ruas jalan, pada satu ruas jalan memiliki 3 buah sensor fotodioda yang
berfungsi sebagai pendeteksi tingkat kepadatan arus lalu lintas dan 1 buah
sensor fotodioda sebagai pendeteksi adanya pelanggaran terhadap lampu lalu
lintas. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya suatu sistem pengaturan
lampu lalu lintas berbasis PLC yang dapat menyesuaikan lama nyala lampu
hijau sesuai dengan tingkat kepadatan kendaraan yang ada, dan memiliki
buzzer sebagai penanda adanya pelanggaran terhadap lampu lalu lintas oleh
pengendara.
Kata kunci: PLC, sensor fotodioda, lampu lalu lintas, pelanggaran lalu lintas
1. PENDAHULUAN
Pengaturan lampu lalu lintas yang pewaktuan lampu lalu lintas disesuaikan
ada saat ini bekerja berdasarkan dengan banyak jumlah kendaraan yang
pengaturan waktu tertentu, pewaktuan akan melewati perempatan jalan,
tersebut tentu saja memiliki kelemahan sehingga lampu hijau akan menyala
dimana lampu lalu lintas akan terus lebih tepat sesuai dengan panjang
bekerja sesuai dengan pengaturan yang antrian kendaraan yang akan melintas.
telah ditetapkan tanpa memperhatikan
kondisi kepadatan arus lalu lintas yang 2.TINJAUAN PUSTAKA
ada. Pengaturan tersebut juga memacu 2.1. Programmable Logic Control
banyaknya pelanggaran terhadap lampu PLC pada dasarnya adalah sebuah
lalu lintas, karena ketidaksabaran peng- komputer yang khusus dirancang untuk
guna kendaraan bermotor terhadap mengontrol suatu proses atau mesin.
sistem pengaturan lampu lalu lintas yang Proses yang dikontrol ini dapat berupa
ada sekarang ini. regulasi variable secara berulang seperti
Dari keadaan tersebut dibuatlah suatu pada sistem-sistem servo atau hanya
sistem yang lebih baik dalam mengatur melibatkan kontrol dua keadaan (On/off)
sistem lampu lalu lintas, dimana
28
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
saja tapi dilakukan berulang-ulang semakin besar. Dan semakin gelap atau
(Setiawan, 2006). sedikit cahaya yang masuk, arus
PLC memanfaatkan memori untuk keluaran fotodioda akan semakin kecil.
diprogram menyimpan instruksi-
instruksi dan mengimplementasikan
fungsi-fungsi logika, timing, counting,
sequencing, dan aritmatika untuk me-
ngontrol mesin dan proses (Bolton,
2004).
Gambar 2.Fotodioda
2.2. Ladder Diagram
Ladder Diagram (LD) adalah 2.4. Buzzer
kumpulan simbol-simbol skematik yang Buzzer adalah sebuah komponen
khusus digunakan dalam dokumentasi elektronika yang berfungsi untuk
industri. Disebut “Ladder Diagram” mengubah sinyal listrik menjadi getaran
dikarenakan simbol-simbolnya tersusun suara. Pada dasarnya prinsip kerja
seperti tangga dengan dua garis vertikal Buzzer hampir sama dengan loud-
(menyimbolkan Power Supply) dan speaker, jadi Buzzer juga terdiri dari
memiliki banyak “rung” (garis kumparan yang terpasang pada dia-
horizontal) yang merepresentasikan fragma dan kemudian kumparan tersebut
rangkaian pengontrol. (Purwanto, 2010) dialiri arus sehingga menjadi elek-
dan dapat digambarkan sebagai berikut tromagnet, kumparan tadi akan tertarik
kedalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kum-
paran akan menggerakkan diafragma
Gambar 1.Ladder Diagram secara bolak-balik sehingga membuat
Pada gambar 1 menggambarkan A, udara bergetar yang akan menghasilkan
B, C merupakan suatu simbol normaly suara. Buzzer biasa digunakan sebagai
open (NO) yang mewakili input indikator bahwa proses telah selesai atau
masukan pada PLC, sedangkan simbol terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
X yang dilingkari merupakan suatu (alarm).
ouput atau hasil yang akan diinginkan, 2.5. Integrated Circuit
simbol-simbol itu dirangkai pada suatu
garis yang sering disebut dengan istilah Integrated Circuit atau yang biasa
“rung” disebut dengan IC merupakan suatu
komponen elektronik yang dibuat dari
2.3.Fotodioda bahan semi konduktor dan merupakan
Fotodioda merupakan salah satu pengembangan dari transistor (Chandra
jenis sensor optik yang digunakan dalam & Ariffianto, 2010).
rangkaian elektronika untuk mengukur Amplifire operasional atau yang biasa
intensitas cahaya. Fotodioda pada disebut dengan Op-Amp merupakan
gambar 2 disusun dengan menggunakan salah satu jenis IC yang berfungsi
2 buah pin, dimana bagian pin yang sebagai rangkaian penguat.
panjang adalah kutub positif (+) dan
bagian pin yang pendek adalah kutub
negative (-). Keluaran fotodioda adalah Op-Amp dibagi atas dua jenis:
arus listrik yang berubah sesuai dengan a. Op-Amp Inverting
intensitas cahaya yang masuk, semakin Op-Amp ini merupakan rangkaian
terang atau semakin banyak cahaya yang penguat tegangan yang tegangan
masuk, arus keluaran fotodioda akan keluarannya berbanding terbalik dengan
29
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
30
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
31
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
32
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
33
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
34
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
dengan memasukan nilai detik yang maka kondisi tersebut akan tetap
diinginkan pada PT. menyalakan lampu hijau selama 10 detik
saja.
35
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
36
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
37
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
38
Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura
Volume 01 No. 2 (2013), hal 28 – 39
ISSN : 2338-493x
39