Anda di halaman 1dari 2

Doa Nabi Ibrahim untuk Keberkahan

Rumah dan Anaknya


Memiliki rumah sebagai kediaman keluarga atau pribadi merupakan hal yang diinginkan oleh
tiap individu. Sebab rumah adalah bagian dari kebutuhan primer seseorang, utamanya yang
telah berkeluarga.

Bagi seorang muslim sendiri, rumah yang dicita-citakan adalah rumah yang diberkahi oleh
Allah. Sebab letak kebahagiaan seorang muslim adalah apabila apa yang dia miliki, haruslah
diridhai dan diberkahi. Sebab, setiap muslim meyakini bahwa harta yang diberikan oleh
Allah, jika ternyata tidak diberkahi, maka justru akan menjadi ujian bahkan menjadi musibah.

Jika mau ditela’ah lebih dalam, di dalam al-Qur’an Allah telah memberikan kiat-kiat yang
bisa dilakukan agar Allah memberkahi kediaman kita. Cara mendapatkan berkah itu bisa kita
lihat dari do’a Nabi Ibrahim yang Beliau panjatkan ketika menempatkan anak keturunannya
di lembah Bakka tanah Haram yang menjadi mekkah sekarang. Dalam surat Ibrahim ayat 37
difirmankan:

َّ ‫َّربَّنَا ِإ ِِّني أ َ ْسكَنتُ ِمن ذ ُ ِ ِّريَّ ِتي ِب َوا ٍد َغي ِْر ذِي زَ ْرعٍ ِعندَ َب ْيتِكَ ْال ُم َح َّر ِم َربَّنَا ِليُ ِقي ُموا ال‬
ِ ‫ص َلةَ َفاجْ َع ْل أ َ ْف ِئدَة ً ِِّمنَ ال َّن‬
‫اس تَ ْه ِوي ِإلَ ْي ِه ْم‬
]١٤:٣٧[ َ‫ت لعَل ُه ْم يَ ْش ُك ُرون‬ َّ َ َّ
ِ ‫ار ُز ْق ُهم ِ ِّمنَ الث َم َرا‬
ْ ‫َو‬

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah


yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya
Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati
sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.

Untuk doa Nabi Ibrahim ini, akan kami jelaskan ke dalam bebebarapa bagian berikut:
Pertama, dari kata-kata liyuqimusshalah “agar mereka menegakkan shalat”. Ayat ini
menunjukkan bahwa tempat tinggal yang kita bangun tidak sekedar menjadi tempat berteduh
belaka, tempat istirahat saja, atau tempat bercengkrama dengan pasangan dan anak-anak kita,
tapi yang lebih pokok adalah sebagai masjid, tempat kita untuk beribadah kepada Allah swt.
sehingga jika rumah hendak diberkahi, menambah prabotan bukanlah hal yang terpenting,
melainkan bagaimana menjadikan rumah kita tempat ibadah.

Kedua, agar rumah sementara kita diberkahi berdasarkan do’a Nabi Ibrahim diwakili dengan
kalimat faj’al af’idatan minnas tahwi ilaihim, yang artinya nabi meminta agar sebagian
manusia datang ke tempat itu, bermukim dan saling condong hati mereka satu sama lain,
yaitu saling mencintai.Berdasar hal ini, maka dituntut adalah adanya rasa saling mencintai
antara orang-orang sekitar. mulai dari keluarga sendiri, kemudian tetangga-tetangga di
sekitar. Dengan kata lain, menciptakan hubungan silaturahim yang kuat adalah hal yang
sangat dianjurkan jika mau rumah kita diberkahi Allah. (QS. Ar-Ra’d :21)

Jika bertetangga, maka kita harus saling mencintai dalam arti yang positif, saling menghargai,
saling menghormati dan berhati-hati agar apa yang kita kerjakan tidak menjadi bagi yang
lain.
Dalam hadis lain, ada banyak riwayat yang menyinggung hal ini. Seperti bagaimana ketika
orang yang hendak membangun rumah yang dindingnya lebih tinggi dari rumah sebelahnya
harus meminta izin kepada tetangga sebelahnya karena bisa jadi rumah yang hendak kita
bangun nanti ternyata menutup aliran udara bagi tetangga kita.

Begitu pula anjuran ketika memasak sayur, maka perbanyak kuahnya agar bisa dibagi-dibagi,
atau anjuran ihya as-Salam, menghidupkan budaya salam ketika bertemu, membuat majelis
atau kegiatan yang baik, saling mengunjungi satu sama lain, dan saling menolong, seperti jika
tetangga sakit, kita menjenguknya, jika diundang kita penuhi undangannya, jika ada yang
meninggal kita urus mulai dari pemandian, shalat sampai pemakaman, bahkan jika saudara
kita yang bersin kita do’akan.

Ketiga, adalah warzuqhum minattsamarat la’allahum yasykurun (dan berikan mereka rezqi
dari buah-buahan, semoga mereka menjadi hamba yang bersyukur). Penggalan doa nabi
Ibrahim ini, menggunakan kata at-Tsamarat, buah-buahan sebagai rezki. Salah satu hikmah
yang mungkin terdapat dalam pemilihan kata ini, adalah jika diperhatikan, buah-buahan
merupakan salah satu rezki makanan yang bersih dan menyehatkan.

Dengan begitu bagi penghuni rumah, selayaknya diberi rezki yang halal lagi baik, agar
semangat yang terbangun juga semangat ibadah memenuhi rumah dengan kebaikan-kebaikan.
Lalu nikmat tersebut disyukuri agar semakin ditambah Allah swt.

Jika ini semua dilakukan secara konsisten, dengan niat karena Allah, maka tidak mustahil
bermulai dari baitun toyyibun (rumah yang baik -diberkahi), lalu qoryatun toyyibun
(Kampung yang baik -diberkahi, yang pada akhirnya hingga terwujud janji Allah baldatun
toyyibun wa rabbun ghafur. Wallahu musta’an wallahu ‘Ala Kulli Syain Qadir

Anda mungkin juga menyukai