Anda di halaman 1dari 1

TafsirWeb ☰

Dapatkan amal jariyah dan gratis


buku Jalan Rezeki Berlimpah,

klik di sini untuk detailnya

Surat Al-Furqan Ayat 74

‫ب َلنَا ِم ْن‬
ْ ‫نَا َه‬+‫ل ِذي َن يَ ُقو ُلو َن َرب‬+ ‫َوٱ‬

ْ ‫ٍ َو‬:ُ ‫رةَ أ َ ْع‬+ ‫ ِتنَا ُق‬+‫ر ٰي‬B ُ‫جنَا َوذ‬


‫ٱج َع ْلنَا‬ ِ َ‫أَزْ ٰو‬

َ ‫ ِق‬+ ‫لِ ْل ُمت‬


‫ إِ َما ًما‬:

Arab-Latin: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab


lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata
a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā

Artinya: Dan orang orang yang berkata: "Ya


Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-
isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa.

« Al-Furqan 73 ✵ Al-Furqan 75 »

Pelajaran Menarik Tentang Surat


Al-Furqan Ayat 74

Paragraf di atas merupakan Surat Al-


Furqan Ayat 74 dengan text arab, latin
dan terjemah artinya. Ada berbagai
pelajaran menarik dari ayat ini. Tersedia
kumpulan penafsiran dari beragam ahli
tafsir terhadap isi surat Al-Furqan ayat 74,
sebagiannya seperti berikut:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian


Agama Saudi Arabia

Dan juga orang-orang yang memohon


kepada Allah dengan mengatakan,
“wahai Tuhan Kami, anugerahkanlah
kepada kami dari istri-istri kami dan
anak-anak kami apa yang dapat
menyejukkan pandangan mata kami
yang disitu kami memperoleh
kenyamanan hidup dan kebahagiaan,
dan jadikanlah kami teladan baik yang
diikuti oleh orang-orang yang bertakwa
dalam kebaikan.”

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz


Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin
Humaid (Imam Masjidil Haram)

74. Dan orang-orang yang berkata


dalam berdoa kepada Rabb mereka,
"Wahai Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami dari istri-istri dan anak-
anak kami orang yang bisa menjadi
penyejuk hati kami karena ketakwaan
dan keistikamahannya di atas
kebenaran, dan jadikanlah kami sebagai
imam bagi orang-orang yang bertakwa
dalam kebenaran, serta sebagai teladan
bagi orang lain.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah


/ Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah
pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad
Zuhair Hafidz, professor fakultas al-
Qur'an Universitas Islam Madinah

74-76. Dan mereka berkata kepada


Allah: “Ya Tuhan kami, karuniakanlah
kepada kami pasangan dan anak-anak
yang menyejukkan pandangan kami,
dan jadikanlah kami sebagai teladan
dalam kebaikan bagi orang-orang
bertakwa.”

Orang-orang yang memiliki derajat yang


tinggi itu akan mendapat balasan
berupa kedudukan yang paling tinggi di
surga berkat kesabaran mereka dalam
ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Para malaikat akan selalu
mengucapkan salam kepada mereka.
Mereka akan kekal di dalam kedudukan
yang mulia itu, betapa indahnya
kedudukan dan tempat mereka.

Dapatkan amal jariyah dan gratis


buku Jalan Rezeki Berlimpah,

klik di sini untuk detailnya

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir /


Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al
Asyqar, mudarris tafsir Universitas
Islam Madinah

ِ ‫ب َلنَا ِم ْن أَزْ ٰو‬


74. َ‫رة‬+ ‫تنَا ُق‬Hِ ‫ري‬B ُ‫جنَا َوذ‬ ْ ‫نَا َه‬+‫ل ِذي َن يَ ُقو ُلو َن َرب‬+ ‫َوا‬
ٍ:ُ ‫( أ َ ْع‬Dan orang orang yang berkata: “Ya
Tuhan kami, anugrahkanlah kepada
kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami))
Yakni jadikanlah mereka sebab
kebahagiaan kami dengan taufik yang
Engkau berikan kepada kami dan
mereka dalam menjalankan ketaatan.

َ ‫ ِق‬+ ‫اج َع ْلنَا لِ ْل ُمت‬


‫ إِ َما ًما‬: ْ ‫( َو‬dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa)
Yakni jadikanlah kami sebagai suri
tauladan dalam kebaikan.
Ayat ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan dalam beragama adalah
bagian dari hal yang wajib untuk kita
harapkan, namun bukan untuk
berbangga diri, akan tetapi agar dapat
memberi manfaat yang besar bagi
orang lain dan agar mendapatkan
pahala yang besar.

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz


Tadabbur di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah
al-Muqbil, professor fakultas syari'ah
Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Perhatikan isyarat al-Qur'an kepada


hamba-hamba dzat yang maha
penyayang agar mereka meninggikan
cita-cita dalam berdoa, { : َ ‫ ِق‬+ ‫ٱج َع ْلنَا لِ ْل ُمت‬
ْ ‫َو‬
‫" } إِ َما ًما‬dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa." kemudian
perhatikanlah bagaimana al-Qur'an
memuji orang yang mengucapakan
kalimat ini dalam doanya! maka
bagaimana dengan ia yang benar-benar
bertekad dalam meminta keyataan dari
doanya ? kemudian sesungguhnya
pujian kepada orang yang berdoa
dengan kalimat itu adalah dalil bolehnya
meminta agar hal itu benar terjadi,
semoga ALlah menjadikan kita diantara
imam-imam orang yang bertaqwa.

2 ). Jangan berkeinginan untuk hidup


pada garis kehidupan; tapi hiduplah
pada puncaknya sebagai panutan untuk
َ ‫ ِق‬+ ‫ٱج َع ْلنَا لِ ْل ُمت‬
orang-orang bertawa : { ‫ إِ َما ًما‬: ْ ‫َو‬
} "dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa."

3 ). Coba untuk mentadaburi hubungan


َ ‫ ِق‬+ ‫ٱج َع ْلنَا لِ ْل ُمت‬
kalimat ayat ini : { ‫ إِ َما ًما‬: ْ ‫} َو‬
dengan kalimat yang sebelumnya; akan
jelas terlihat bagimu hal berikut ini: [ 1 ]
Bahwasanya baiknya hubungan suami-
istri dan keturunannya adalah hal
oenting untuk mewujudkan suatu
kepemimpinan yang baik, karena
mereka merasakan ketangan dan
kedamaian; adalah hal yang mengantar
terwujudnya cita-cita itu. [ 2 ]
Bahwasana diantara sifat-sifat orang
yang menjadi imam bagi orang-orang
yang bertaqwa adalah : menjadikan istri
dan keturunannya sebagai orang yang
lebih berhak terhadap
kepemimpinannya.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr.


Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan
tafsir negeri Suriah

74. Dan orang-orang yang berdoa


dengan berkata: “Wahai Tuhan kami,
anugerahkan kepada kami, isteri-isteri
dan anak-anak kami sebagai penyejuk
mata kami karena bahagia, atau
sebagai penggembira jiwa kami dengan
menuntun mereka menuju ketaatan,
kebaikan dan keutamaan. Dan
jadikanlah kami sebagai teladan dalam
kebaikan” Ini adalah dalil tentang hukum
memohon kepemimpinan yang
berlandaskan agama guna mendirikan
kewajiban kepemimpinannya, bukan
untuk menyombongkan diri dengan
kepemimpinan itu

Dapatkan amal jariyah dan gratis


buku Jalan Rezeki Berlimpah,

klik di sini untuk detailnya

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin


Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh
Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul
Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ
Islam Madinah

{Dan orang-orang yang berkata,“Wahai


Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami penyejuk mata dari pasangan dan
keturunan kami} mata kami sejuk
dengan keberadaan mereka {serta
jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi
orang-orang yang bertakwa”} pemimpin
yang bisa kami teladani dalam hal
kebaikan

Tafsir as-Sa'di / Syaikh


Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di,
pakar tafsir abad 14 H

74 “dan orang-orang yang berkata ’Ya


Rabb kami, anugerahkanlah kami istri-
istri kami,” maksudnya, pendamping-
pendamping kami, termasuk para
sahabat, orang-orang terdekat, dan istri-
istri, “dan keturunan kami sebagai
penyenang hati,” maksudnya mata kami
menjadi damai. Dan apabila kita meneliti
lebih jauh keadaan dan ciri-ciri mereka,
maka kita mengetahui bahwa diantara
usaha keras mereka dan ketinggian
martabat mereka [adalah bahwasannya
mereka merasa tidak damai sebelum
mata kepala mereka melihat keturunan
mereka taat kepada Allah, berilmu lagi
beramal. Demikianlah, sebagaimana
doa ini adalah doa untuk istri-istri dan
anak keturunan mereka. Ia juga
merupakan doa untuk diri mereka
sendiri, karena manfaatnya kembali
kepada diri mereka sendiri.
Oleh karenanya mereka menjadikan
semua itu sebagai pemberian
(anugerah) bagi mereka, seraya
mengatakan, ”anugerahkanlah kepada
kami.” Bahkan doa mereka kembali
kepada manfaat bagi segenap kaum
Muslimin. Sebab, dengan keshalihan
orang-orang yang disebutkan di dalam
doa, akan menjadi sebab bagi
keshalihan kebanyakan orang-orang
yang berhubungan dengan mereka dan
(sebab untuk) mengambil manfaat drai
mereka.
“dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa.” Maksudnya,
sampaikanlah kami, ya Tuhan kami,
kepada derajat luhur ini, yaitu derajat
orang-orang shadiqin dan derajat orang-
orang yang sempurna dari kalangan
hamba-hamba Allah yang shalih, yaitu
derajat kepemimpinan di dalam agama,
dan hingga mereka bisa menjadi
teladan bagi orang-orang yang bertakwa
dalam ucapan dan perbuatannya.
Perbuatan-perbuatan mereka diteladani,
ucapan-ucapan mereka menjadi
kesejukan hati dan orang-orang shalih
berjalan di belakangnya (mengikuti).
Mereka memberi petunjuk dan
masyarakatpun mendapat petunjuk.
Sudah dimaklumi bahwa berdoa untuk
mencapai sesuatu adalah merupakan
doa untuk mencapai sesuatu yang tidak
akan tercapai kecuali dengannya.
Derajat kepemimpinan dalam agama ini
tidak akan pernah dicapai kecuali
dengan sabar dan keyakinan,
sebagaimana Allah berfirman,
“dan kami jadikan dari kalangan mereka
itu pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah kami ketika
mereka bersabar. Dan mereka meyakini
ayat-ayat kami.” (as-sajdah:24)
Doa tersebut mengharuskan adanya
amal usaha dan kesabaran dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah dan
dalam menjauhi kemaksiatan
terhadapNya serta keputusan takdirNya
yang menyakitkan hati, dan juga
mengharuskan adanya ilmu yang
memadai yang dapat mengantarkan
orangnya kepada derajat al-yakin
sebagai kebaikan yang sangat banyak
dan karunia yang berlimpah, dan
mengharuskan merek auntuk berada
diatas setinggi mungkin dari derajat
manusia lain, di bawah derajat para
rasul.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an /


Ustadz Marwan Hadidi bin Musa,
M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 74: Termasuk pula


kawan-kawan kami.

Yakni dengan melihat mereka taat


kepada-Mu.

Apabila kita memperhatikan keadaan


dan sifat-sifat mereka (hamba-hamba
Allah Yang Maha Pengasih), maka
dapat kita ketahui, bahwa hati mereka
tidak senang kecuali ketika melihat
pasangan dan anak-anak mereka taat
kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Doa mereka agar pasangan dan anak-
anak mereka menjadi saleh
sesungguhnya mendoakan untuk
kebaikan mereka, karena manfaatnya
kembalinya kepada mereka, bahkan
kembalinya untuk manfaat kaum
muslimin secara umum, karena dengan
salehnya orang-orang yang disebutkan
maka akan menjadi sebab salehnya
orang yang bergaul dengan mereka dan
dapat memperoleh manfaat darinya.

Yakni pemimpin dalam kebaikan.

Maksudnya, sampaikanlah kami ke


derajat yang tinggi ini; derajat para
shiddiqin dan insan kamil dari kalangan
hamba Allah yang saleh, yaitu derajat
imam (pemimpin) dalam agama dan
menjadi panutan bagi orang-orang yang
bertakwa, baik dalam perkataan
maupun perbuatan mereka, di mana
orang-orang yang baik berjalan di
belakang mereka. Mereka memberi
petunjuk lagi mendapat petunjuk. Sudah
menjadi maklum, bahwa berdoa agar
mencapai sesuatu berarti berdoa
meminta agar diadakan sesuatu yang
dapat meyempurnakannya, dan derajat
imamah fiddin tidak akan sempurna
kecuali dengan sabar dan yakin
sebagaimana disebutkan dalam surah
As Sajdah: 24. Doa agar dijadikan
pemimpin bagi orang-orang yang
bertakwa adalah doa yang
menghendaki amal, bersabar di atas
perintah Allah, bersabar menjauhi
larangan Allah dan bersabar terhadap
taqdir-Nya yang pedih. Demikian juga
dibutuhkan ilmu yang sempurna yang
dapat menyampaikan seseorang
kepada derajat yakin. Dengan sabar
dan yakin itulah mereka dapat berada
pada derajat yang sangat tinggi setelah
para nabi dan rasul. Oleh karena cita-
cita mereka begitu tinggi dan tidak
sekedar cita-cita, bahkan mereka
melakukan sebab-sebabnya sambil
berdoa kepada Allah, maka Allah
Subhaanahu wa Ta'aala membalas
mereka dengan kedudukan yang tinggi
(ghurfah) di akhirat.

Dapatkan amal jariyah dan gratis


buku Jalan Rezeki Berlimpah,

klik di sini untuk detailnya

Tafsir Ringkas Kementrian Agama


RI / Surat Al-Furqan Ayat 74

Dan sifat 'ib'durrahm'n berikutnya


adalah orang-orang yang berkata yakni
memanjatkan doa, 'ya tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami pasangan
kami yang menjadi pendamping kami
dalam melaksanakan kehidupan ini dan
anugerahkanlah juga kepada keturunan
kami yang akan melanjutkan kehidupan
diri kami sebagai penyenang hati kami,
karena perbuatan mulia mereka, dan
jadikanlah kami sebagai pemimpin dan
panutan bagi orang-orang lain yang
bertakwa. '75. Mereka itu yakni orang-
orang yang memiliki sifat di atas, akan
diberi balasan dengan tempat yang
tinggi dalam surga, yang penuh dengan
segala kenikmatan lahir maupun batin
atas kesabaran mereka melaksanakan
semua perintah Allah. Dan di sana
mereka akan disambut oleh para
malaikat penjaga surga dengan
penghormatan yang agung layaknya
pahlawan yang kembali dari medan
perang dengan membawa kemenangan
yang gilang gemilang dan sebagi
penghormatan kepada mereka, para
malaikat mengucapkan salam,
keselamatan akan selalu bersama
kalian, selama-lamanya.

Dapatkan amal jariyah dan gratis


buku Jalan Rezeki Berlimpah,

klik di sini untuk detailnya

Demikian sekumpulan penjabaran dari


banyak mufassirin terkait isi dan arti surat
Al-Furqan ayat 74 (arab-latin dan artinya),
semoga bermanfaat untuk kita bersama.
Bantulah perjuangan kami dengan
memberikan tautan menuju halaman ini
atau menuju halaman depan
TafsirWeb.com.

TafsirWeb Updates

1. Ar-Ra’d 11 11. Al-Mulk

2. Al-Waqi’ah 12. Yasin

3. Al-Baqarah 13. Al-Isra 32

4. Al-Ma’idah 2 14. Al-Baqarah 83

5. Al-‘Ashr 15. Al-Insyirah

6. Al-Hujurat 12 16. Al-Kahfi

7. An-Nur 2 17. Al-Ma’un

8. An-Naba 18. Al-Isra 23

9. Al-Hujurat 13 19. Yunus 40-41

10. Al-Fatihah 20. Ar-Rahman

Dapatkan amal jariyah dengan berbagi


ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus
buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah"
secara 100% free, 100% gratis

Surat dan Ayat Rezeki

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan


ke minimal tiga (3) group WhatsApp
yang Anda ikuti:

Silahkan nikmati kemudahan dari Allah


Ta’ala untuk membaca al-Qur’an
dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang
mau dibaca, klik nomor ayat yang
berwarna biru, maka akan keluar tafsir
lengkap untuk ayat tersebut:
 
tafsirweb.com/start
 
*Mari beramal jariyah dengan berbagi
ilmu bermanfaat ini*

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik


tombol "Dapatkan Bonus" di bawah:

Saya sudah mengirimkan ke tiga (3)


group WhatsApp atau lebih

Dapatkan Bonus

Anda mungkin juga menyukai