Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KHUTBAH WUKUF DI ARAFAH

Dosen Pengampu:

Pipin Herawati S.pd.,M.pd

Disusun Oleh:

Karan setia duta :162021027

Rafli: 162021030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2023


PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Khutbah Wukuf di Arafah adalah pidato atau ceramah yang disampaikan oleh
seorang pemimpin muslim kepada jamaah haji selama mereka berada di Arafah
selama ibadah haji. Khutbah ini merupakan salah satu bagian penting dari rangkaian
ibadah haji dan biasanya berfokus pada tema-tema agama, nasihat, dan pengajaran
moral untuk memperkuat iman dan keimanan para jamaah haji. Khutbah ini dianggap
sebagai momen penting dalam perjalanan haji yang mengingatkan para jamaah akan
tujuan utama dari ibadah haji, yaitu mendekatkan diri kepada Allah.

2.Rumusan masalah

1. Hukum wukuf dipadang arafah?


2. Teknis pelaksanaan khutbah wukuf?
3. Teks khutbah wukuf di arafah?
4. Pratek khutbah wukuf?

3.Tujuan

1. Menjelaskan tentang pengertian hukum wukuf di arafah


2. Menjelaskan tentang teknis pelaksanaan khutbah wukuf
PEMBAHASAN

1.Hukum wukuf dipadang arafah

Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun utama dalam ibadah haji. Ini
berarti setiap jamaah haji wajib berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
(hari Arafah) dari waktu Dzuhur hingga Maghrib. Hukumnya adalah wajib bagi
setiap jamaah haji untuk melaksanakan wukuf di Arafah. Jika seseorang
meninggalkan wukuf di Arafah tanpa alasan yang sah, maka hajinya dianggap tidak
sah.

Wukuf di Arafah memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Rasulullah SAW


bersabda, "Haji adalah Arafah." Ini menunjukkan pentingnya momen ini dalam
ibadah haji. Pada hari Arafah, para jamaah haji berdiri di bawah terik matahari,
berdoa, memohon ampunan, dan mengungkapkan taubat kepada Allah SWT. Ini
adalah waktu yang sangat istimewa dan merupakan kesempatan besar untuk
mendekatkan diri kepada Allah serta memohon keberkahan dan pengampunan-Nya.

2. Teknis pelaksanaan khutbah wukuf

Pelaksanaan Khutbah Wukuf di Padang Arafah selama ibadah haji memiliki


beberapa langkah teknis sebagai berikut:

 Penyelenggaraan Tempat dan Waktu:

Khutbah Wukuf biasanya dilaksanakan di satu tempat besar di Padang Arafah


pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah waktu Dzuhur hingga sebelum Maghrib.

 Pembicara dan Bahasa:

Khutbah Wukuf biasanya disampaikan oleh seorang pemimpin muslim,


seperti seorang ulama atau cendekiawan agama yang kompeten.

Khutbah bisa disampaikan dalam bahasa Arab, atau bahasa lain yang
dipahami oleh mayoritas jamaah haji.

 Tema dan Tujuan:

Khutbah ini memiliki tujuan untuk memberikan nasihat agama, memperkuat


iman, dan mengingatkan para jamaah akan tujuan utama dari ibadah haji,
yaitu mendekatkan diri kepada Allah.
 Pendekatan:

Khutbah Wukuf biasanya bersifat khutbah nasihat dan mengandung


pengajaran moral serta religius.

 Durasi:

Khutbah Wukuf umumnya tidak terlalu panjang, tetapi cukup untuk


menyampaikan pesan-pesan penting dan memotivasi para jamaah.

 Doa dan Istighfar:

Pada akhir khutbah, pemimpin dapat mengajak para jamaah untuk berdoa,
memohon ampunan, dan meminta keberkahan dari Allah SWT.

 Kesadaran Spiritual:

Selama khutbah, para jamaah diharapkan untuk mengambil momen ini dengan
kesadaran spiritual yang tinggi, merenungkan makna dari ibadah haji, dan
memperkuat ikatan mereka dengan Allah SWT.

 Tata Tertib:

Para jamaah diharapkan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan


hormat selama khutbah.

 Ketaatan Terhadap Arahan dan Panduan:

Penting bagi para jamaah untuk mengikuti arahan dan petunjuk dari pemimpin
serta otoritas yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah haji.

Harap diingat bahwa ini adalah garis besar umum dari pelaksanaan Khutbah
Wukuf. Detail teknis dan tata cara dapat bervariasi tergantung pada situasi dan
otoritas yang mengawasi penyelenggaraan ibadah haji.
Khutbah wukuf diarafah

‫ ِإَّن اْلَحْمَد َو الِّنْع َم َة َلَك َو اْلُم ْلَك َال َش ِرْيَك َلَك‬، ‫ َلَّبْيَك اَل َش ِرْيَك َلَك َلَّبْيَك‬، ‫َلَّبْيَك الَّلُهَّم َلَّبْيَك‬

‫ َو َع ٰل ى ٰا ِلِه‬. ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َخ ْيِر اَأْلَناِم‬. ‫ْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َأْنَع َم َنا ِبِنْع َم ِة اِإْل ْيَم اِن َو اِإْل ْساَل ِم‬
‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِاٰل َه ِااَّل ُهللا اْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس اَل ُم َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا َو َح ِبْيَبَنا ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َص اِح ُب الَّش َرِف‬. ‫َو َأْص َح اِبِه اْلِكَر اِم‬
‫ َو اْع َم ُلوا الَّصاِلَح ات َو اْج َتِنُبوا‬,‫ ِاَّتُقْو هللا‬. ‫ َفَياُضُيْو َف الَّرْح َم ن ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬. ‫َو اِإْل ْح ِتَر اِم َأَّم ا َبْعُد‬
‫ ِإَّن اْلَحْمَد َو الِّنْع َم َة‬، ‫ َلَّبْيَك اَل َش ِرْيَك َلَك َلَّبْيَك‬، ‫ َلَّبْيَك الَّلُهَّم َلَّبْيَك‬: ‫اْلُم ْنَك َر ات َو اْذ ُك ُروا َهللا ِفي َاَّياٍم َم ْع ُلْو َم ت َو اْشُك ُرْو ا َو َاكِثُروا الَّتْلِبَّية‬
‫ َوِهَّلِل َع َلى ٱلَّناِس ِح ُّج ٱْلَبْيِت َمِن ٱْسَتَطاَع ِإَلْيِه‬:‫ َقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫َلَك َو اْلُم ْلَك َال َش ِرْيَك َلَك‬
‫َس ِبياًل َوَم ن َكَفَر َفِإَّن ٱَهَّلل َغ ِنٌّى َع ِن ٱْلَٰع َلِم يَن‬

Hadirin dhuyûfurrahmân yang dimuliakan Allah swt

Tiada kata yang paling layak kita ungkapkan saat ini untuk mensyukuri
nikmat tak terhingga yang telah dikaruniakan Allah kepada kita semua, selain kalimat
Alhamdulillah... wal hamdulillah... tsummal hamdulillahi rabbil alamin. Segala puji
bagi Allah yang telah menakdirkan dan memilih kita dari miliaran manusia di muka
bumi ini untuk bisa hadir di padang Arafah, untuk melaksanakan misi ibadah suci,
ibadah haji. Banyak orang yang memimpikan ingin seperti kita saat ini. Banyak umat
Islam yang tengah berjuang untuk menunggu dipanggil bisa menjalankan rukun Islam
yang ke lima ini. Namun takdirnya, kita yang saat ini diberi nikmat yang tak bisa kita
ungkapkan dengan kata-kata, bisa beribadah, bersimpuh, dan berdoa di tempat yang
mustajabah ini.
Kenikmatan kita saat ini, menjadi bagian dari nikmat-nikmat Allah lainnya yang tidak
bisa kita hitung satu persatu. Allah berfirman

‫َو ِاْن َتُع ُّد ْو ا ِنْع َم َة ِهّٰللا اَل ُتْح ُصْو َهاۗ ِاَّن َهّٰللا َلَغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬

Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan
mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS An-Nahl: 18).

Selain bersyukur atas nikmat nyata ini, kita juga harus menyampaikan
shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Yang jangankan kita manusia biasa. Allah
dan para Malaikat-Nya pun bershalawat kepada beliau.
Selain bersyukur atas nikmat nyata ini, kita juga harus menyampaikan shalawat
kepada Nabi Muhammad saw. Yang jangankan kita manusia biasa. Allah dan para
Malaikat-Nya pun bershalawat kepada beliau.

‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ـِّيـِد َنـا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ـِّيـِد َنـا ُمَحَّمٍد‬

Shalawat ini juga merupakan ungkapan terima kasih kepada beliau yang telah
membawa risalah suci agama Islam. Dengan jasa agung beliau, kita bisa menikmati
manisnya Islam dan kita termasuk orang-orang yang sangat beruntung memilih
agama Islam sebagai petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini. Allah swt berfirman
dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 85.

‫َو َم ْن َّيْبَتِغ َغْيَر اِاْل ْس اَل ِم ِد ْيًنا َفَلْن ُّيْقَبَل ِم ْنُۚه َو ُهَو ِفى اٰاْل ِخَرِة ِم َن اْلٰخ ِس ِر ْيَن‬

Artinya: “Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan
diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.”

Hadirin dhuyûfurrahmân yang dimuliakan Allah,

Rangkaian dua ayat inilah yang menjadi dasar disyariatkannya ibadah haji untuk
umat Islam. Ayat ini memiliki makna historis untuk mengingatkan kita bahwa di
Tanah Suci yang diberkahi inilah pertama kali dibangun baitullah. Dari tanah suci
yang saat ini kita bisa merasakan auranya secara langsung ini pulalah Islam
diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk menjadi Rahmatan lil Alamin (rahmat dan
petunjuk bagi seluruh alam). Dan hanya di Tanah Suci ini pulalah kewajiban haji bisa
dilaksanakan untuk menjadikan kita Muslim yang paripurna, Muslim yang sempurna,
Muslim yang mabrur yang akan mendapatkan balasan surga dari Allah swt.
Rasulullah bersabda:

‫َاْلَح ُّج اْلَم ْبُرْو ُر َلْيَس له َج َزاٌء اال اْلَج َّنـَة‬

Artinya: "Haji Mabrur tidak ada imbalan lain baginya kecuali surga". (HR Imam
Ahmad)

Dalam melaksanakan ibadah haji kita mengawali dengan mengenakan pakaian ihram
berwarna sama yakni putih yang melambangkan kesucian. Tidak mengenal dari mana
kita berasal, setinggi apa pun jabatan kita, sebanyak apa pun harta kita, apa pun warna
kulit kita, semuanya mengenakan pakaian ihram putih melambangkan kembalinya
manusia kepada Allah, pemilik alam semesta. Semua identitas, semua jabatan, dan
kekayaan ditanggalkan seraya menyadari bahwa kita semua adalah sama di hadapan
Allah swt. Menyadari bahwa tidak ada yang perlu disombongkan selama hidup di
dunia. Semua akan kembali kepada-Nya dengan kain putih yang membungkus kita.
Hanya amal ibadah yang akan dibawa menghadap yang Kuasa, Allah swt.

Selanjutnya kita melaksanakan wukuf di padang Arafah sebagai puncak dari ibadah
haji. Rasulullah bersabda:

Artinya: "Haji itu Arafah. Siapa saja yang mendapati malam Arafah sebelum terbit
fajar malam Muzdalifah (malam Idul Adha), maka sempurnalah hajinya,'" (HR
Ahmad).

Wukuf, yang memiliki makna berhenti, merupakan lambang bahwa pada satu titik
kehidupan, kita harus berhenti untuk melakukan muhasabah, perenungan, evaluasi,
mendekatkan diri dan melambungkan jiwa serta nilai-nilai spiritual kita kepada Allah
swt. Wukuf menjadi momentum bagi kita untuk menyadarkan diri bahwa kita adalah
makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah swt. Kita akan
mempertanggungjawabkan segala yang telah lakukan selama di dunia ini, nanti di
yaumul mahsyar. Sebuah masa di mana manusia dari Nabi Adam sampai dengan
kiamat nanti dikumpulkan dan akan dihisab amal perbuatannya. Wukuf di Arafah, di
mana seluruh jamaah haji berkumpul di satu tempat dalam satu waktu, merupakan
miniatur saat kita di Padang Mahsyar nanti. Tidak ada lagi waktu untuk memperbaiki
diri dan tidak ada lagi kebohongan bisa dilakukan saat kita mempertanggungkan apa
yang kita lakukan selama di dunia.

Hadirin dhuyûfurrahmân yang dimuliakan Allah,

Selain melakukan kontemplasi (perenungan diri), dalam ibadah haji kita juga
diajarkan untuk senantiasa optimis dalam menjalani kehidupan ini. Hal ini tercermin
dari proses thawaf dan sa'i yang terus bergerak menuju titik tujuan sebagaimana
hidup untuk menggapai harapan dan cita-cita. Semangat thawaf dan sa'i harus mampu
kita wujudkan dalam setiap lini kehidupan kita sehari-hari. Semangat untuk terus
menjadi hamba yang baik dalam menjalankan misi utama di dunia yakni menjadi
khalifah dan menyembah Allah swt. Selain itu, berkumpulnya jutaan jamaah dari
berbagai negara dalam satu tempat ini memberi hikmah yang mendalam bagi kita.
Perbedaan-perbedaan yang ada, mulai dari ras, bangsa, tradisi, dan bahasa serta
perbedaan lainnya bukanlah untuk dipertentangkan. Namun semua ini bisa menyatu
dalam rangka saling memahami satu sama lain. Allah swt bersabda:
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.” (QS Al-Hujurat: 13). Selain lebih arif dalam menyikapi
perbedaan, dalam ayat ini Allah swt juga mengingatkan kepada kita untuk senantiasa
menjadi orang yang bertakwa. Allah menegaskan bahwa ketakwaan merupakan hal
yang sangat penting karena merupakan standar yang ditetapkan oleh Allah, apakah
seseorang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mulia atau tidak. Dengan
ketakwaan, kehidupan kita akan benar-benar terarah dan sesuai dengan syariat yang
telah ditetapkan oleh Islam. Karena takwa sendiri adalah sebuah sikap mampu
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertakwa
merupakan orang yang paling mulia si sisi Allah.

Hadirin dhuyûfurrahmân yang dimuliakan Allah,

Untuk mewujudkan hikmah dari rangkaian ibadah haji yang sudah dijelaskan ini,
mari kita berdoa, memohon kepada Allah swt di tempat dan waktu yang mustajabah
ini, semoga kita menjadi hamba yang dicintai dan disayangi Allah swt. Semoga kita
diberikan kekuatan dan kesehatan serta kelancaran dalam menjalankan prosesi ibadah
haji ini sampai dengan selesai. Semoga kita diberikan kekuatan untuk menanamkan
nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji setelah kita menyelesaikan seluruh
rangkaiannya. Dan yang paling utama, mari kita semuanya berusaha dan berdoa,
mudah-mudahan haji yang kita lakukan pada kali ini dicatat sebagai haji yang
mabrur dan mabrurah. Amin, amin, ya Rabbal alamin.

Khutbah II

‫َوِم ْنُك ْم‬ ‫ َو َتَقَّبَل ُهللا ِم ِّنْي‬، ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اَأْلَياِت َو الِّذْك ِر اْلَحِكْيِم‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي اْلُقْر َأِن اْلَك ِر ْيِم‬
‫الَّس ِم ْيُع‬ ‫ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُهَو‬
‫الَّر ِح ْيُم‬ ‫ َو اْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر‬، ‫اْلَعِلْيِم‬

‫ َأْش َهُد َأْن اَّل إلَه ِإاَّل ُهللا‬.‫ َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل اْلَو َفا‬،‫ َو ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد اْلُم ْص َطَفى‬،‫َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل َو َكَفى‬
‫ ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا‬، ‫ َفَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن‬،‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َأَّم ا َبْعُد‬،‫َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬
‫ ِإَّن َهللا َو َم اَل ِئَك َتُه‬: ‫ َأَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّساَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِرْيِم َفَقاَل‬، ‫اْلَعِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْعَلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم‬
‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا َالّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬، ‫ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي‬
‫ُمَحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك َم ا‬
‫ّٰل‬
‫َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد َال ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‬
‫واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَأْلْم َو اِت‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء َو اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي‬
‫َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّشَداِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخ اَّص ًة َوِم ْن ُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إَّنَك‬
‫َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‪َ .‬الّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك ِإْيَم اًنا َك اِم ًال َو َيِقْيًنا َص اِد ًقا َو ِر ْز ًقا َو اِس ًعا َو َقْلًبا َخ اِش ًعا َو ِلَس اًنا َذ اِك ًرا َو َح َالًال َطِّيًبا‬
‫َو توبة َنُصْو ًحا‪َ .‬الّلُهَّم اْج َع ْل َح َّجَنا َح ًّج ا َم ْبُرْو ًرا َو َس ْعًيا َم ْشُك ْو ًرا َو َذْنًبا َم ْغ ُفْو ًرا َو َع َم ًال َص اِلًحا َم ْقُبْو ًال َو ِتَج اَر ًة َلْن‬
‫َتُبْو َر َيا َعاِلَم َم ا في الُّص ُد ْو ِر َأْخ ِر ْج َنا ِم َن الُّظُلَم اِت ِإَلى‬

‫الُّنْو ِر‬
‫ِعَباَد ِهللا‪ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر َبى وَيْنَهى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو الَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

‫‪KESIMPULAN‬‬

‫‪Khutbah wukuf di Arafah adalah salah satu momen penting dalam ibadah haji.‬‬
‫‪Kesimpulannya dapat berfokus pada pentingnya kesatuan umat Islam, memohon‬‬
‫‪ampunan, dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama manusia. Selain itu,‬‬
‫‪pesan tentang pentingnya toleransi, kedermawanan, dan kepedulian terhadap sesama‬‬
‫‪juga dapat disampaikan.‬‬
DAFTAR PUSATAKA

https://chat.openai.com/c/09a63732-3540-4aa8-9cc6-facdf3b8877d

: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-wukuf-hikmah-ibadah-haji-untuk-pribadi-yang-
dicintai-ilahi-Sd52x

Anda mungkin juga menyukai