Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PELAKSANAAN PLAT LANTAI PROYEK PENGEMBANGAN BANGUNAN


RUANG PRAKTIK 2 LANTAI
SMK MUHAMMADIAH 2 WURYANTORO

Disusun guna melengkapi dan memenuhi syarat


Dalam menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Dan Ujian Akhir Nasional (UAN)
Tahun Pelajaran 2019/2020

Disusun oleh :

Nama : ROHMAT ROBIUL TSANI


Kelas : XII DPIB A
N.I.S : 5519
Program Keahlian : DESAIN PERMODELAN INFORMASI
BANGUNAN

SMK NEGERI 2 WONOGIRI


Jl. Raya Wonogiri – Ngadirojo Km. 3, Bulusari, Bulusulur, Wonogiri
Tahun Pelajaran 2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING BENGKEL

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui oleh pembimbing dan
pimpinan institusi.

Hari/Tanggal : ___________________________________________________
Di : ___________________________________________________

Wonogiri, ........Oktober 2019

Mengetahui,
Pimpinan Institusi Pembimbing Institusi

JAROT DWI KUSTANTO WAHYUDIANTO

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. ii


HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah disetujui oleh Pembimbing
Praktek Kerja Industri guna memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh Ujian Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) SMK N 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2017/2018 pada:

Hari : _____________________________________________________
Tanggal : _____________________________________________________

Wonogiri,.......Oktober 2019

Mengetahui,
Ketua Program Keahlian Pembimbing

Sarjoko, S.Pd Supriyanto, S.Pd. MM


NIP.19720212 200604 1 012 NIP. 19630309 198803 1 013

Wakasek Humas dan Hubin

Heru Cahyono, S.Pd


NIP. 19710731 2003121 1 004

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. iii


HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

A. MOTTO
1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar
kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik) (sunan
kalijaga)
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan
kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak) (sunan
kalijaga)
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap
bijak, lembut hati dan sabar) (sunan kalijaga)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih
Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau
mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari
kebendaan) (sunan kalijaga)
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih
manakala kehilangan sesuatu) (sunan kalijaga)
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut-
kejut; Jangan mudah kolokan atau manja). (sunan kalijaga)
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh
kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi). (sunan kalijaga)
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang
agar tidak celaka). (sunan kalijaga)

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. iv


B. PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua penulis, yang telah memfasilitasi, memberi semangat serta
dukungan yang tak terhingga.
2. Bapak Drs. Suwandi selaku Kepala SMK Negeri 2 Wonogiri.
3. Bapak Supriyanto, S.Pd. MM selaku pembimbing.
4. Bapak/Ibu Guru, Staff dan Karyawan SMK Negeri 2 Wonogiri.
5. Bapak Dwi jarot, selaku Direktur & PT. Bengawan Putra Mandiri beserta seluruh
jajaran yang telah menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri.
6. Para pembimbing lokasi, teknisi dan karyawan yang sehari-harinya telah
memberikan segenap ilmunya kepada penulis.
7. Segenap handai taulan yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu, memotivasi, memudahkan penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja
Industri serta menyusun laporan ini.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. v


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan dapat menyusun laporan ini.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat
untuk menempuh UAS/UAN SMK Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2017/2018
berdasarkan hasil Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh penulis.

Dan dalam penyusunan laporan ini, penulis juga didukung oleh berbagai pihak. Untuk
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, yang telah memfasilitasi, memberi semangat serta
dukungan yang tak terhingga.
2. Bapak Drs. Suwandi selaku Kepala SMK Negeri 2 Wonogiri.
3. Bapak Drs. Supriyanto, S.Pd. MM selaku pembimbing.
4. Bapak/Ibu Guru, Staff dan Karyawan SMK Negeri 2 Wonogiri.
5. Bapak Dwi Jarot, ST selaku Direktur & PT. Bengawan Putra Mandiri beserta
seluruh jajaran yang telah menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja
Industri.
6. Para pembimbing lokasi, teknisi dan karyawan yang sehari-harinya telah
memberikan segenap ilmunya kepada penulis.
7. Segenap handai taulan yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu, memotivasi, memudahkan penulis dalam melaksanakan Praktek
Kerja Industri serta menyusun laporan ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai
pihak yang dapat membangun kemampuan penulis dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Wonogiri, ........Oktober 2019


Penulis

Rohmat Robiul Tsani


NIS. 5519

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. vi


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING BENGKEL ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH ............................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Prakerin ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan Hasil Prakerin ............................................... 2

BAB II URAIAN UMUM


2.1. Sejarah Berdirinya Bengkel/Institusi ....................................................... 3
2.2. Denah Lokasi Bengkel/Institusi .............................................................. 3
2.3. Stuktur Organisasi ................................................................................... 3
2.4. Disiplin Kerja .......................................................................................... 4
2.5. Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja ...................................................... 4
2.6. Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kerja .............................................. 4

BAB III URAIAN KHUSUS


3.1. Judul Pekerjaan ........................................................................................ 6
3.2. Landasan Teori ........................................................................................ 6
3.3. Kompetensi yang Dicapai ...................................................................... 14
3.4. Permasalahan yang Dihadapi ................................................................ 14
3.5. Pemecahan Permasalahan ...................................................................... 14
3.6. Persiapan Alat, Bahan dan Keselamatan Kerja ..................................... 15
3.7. Uraian Langkah Kerja dan Gambar Kerja .............................................. 17

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 21
4.2. Saran ...................................................................................................... 22

LITERATURE (KEPUSTAKAAN) .................................................................................. 23

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. vii


LAMPIRAN ....................................................................................................................... 24

Lampiran 1 Pengalaman dan Saran-saran


Lampiran 2 Biodata Siswa
Lampiran 3 Tata Tertib Prakerin
Lampiran 4 Program Kegiatan
Lampiran 5 Agenda Harian
Lampiran 6 Daftar Nilai Institusi
Lampiran 7 Pengamatan Fotocopy Surat Keterangan / Sertifikat Bengkel
Lampiran 8 Dokumentasi Foto
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Penulisan Laporan

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. viii


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. DenahLokasi ................................................................................................... 3


Gambar 2.2. Struktur Organisasi ........................................................................................ 4
Gambar 3.1. Bentuk Rumah Yang Benar ........................................................................... 6
Gambar 3.2. Bentuk Rumah Yang Kurang Baik ................................................................ 7
Gambar 3.3. Campuran Beton .......................................................................................... 10
Gambar 3.3. Bekisting ...................................................................................................... 11
Gambar 3.4. Plat Lantai .................................................................................................... 11
Gambar 3.6. Hubungan Antara Tiang dan Balok ............................................................. 12
Gambar 3.7. Pembuatan Begel Sloof ................................................................................ 12
Gambar 3.8. Pembuatan Begel Kolom Praktis .................................................................. 13
Gambar 3.9. Pengecoran Bangunan ................................................................................... 17
Gambar 3.10. Pemasangan Balok Struktur ......................................................................... 19
Gambar 3.11. Pemasangan Plat Lantai ............................................................................... 20

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. ix


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengalaman dan Saran-saran


Lampiran 2 Biodata Siswa
Lampiran 3 Tata Tertib Prakerin
Lampiran 4 Program Kegiatan
Lampiran 5 Agenda Harian
Lampiran 6 Daftar Nilai Institusi
Lampiran 7 Pengamatan Fotocopy Surat Keterangan / Sertifikat Bengkel
Lampiran 8 Dokumentasi Foto
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Penulisan Laporan

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016. x


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Uuntuk melengkapi kebutuhan kurikulum yang ada di sekolah SMK N 2
WONOGIRI jurusan TEKNIK GAMBAR BANGUNAN, yang mewajibkan siswa
untuk melaksanakan praktik kerja industri. Sebagai syarat untuk melengkapi tugas
sekolah.

Juga untuk menerapkan mata pelajaran produktif yang telah kami pelajari selama
duduk di bangku sekolah menengah kejuruan ke dalam dunia kerja, dan kami dapat
mengetahui secara langsung bagaimana cara kerja dilapangan. Kami juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang kami dapat di bangku SMK kelapangan, sebagai
pengalaman kam kelak dimasa depan dalam mencari lapanga pekerjaan dibidang
teknik sipil.

Dalam melaksanakan kerja praktek kami mengamati dan menganalisa


pembangunan lanjutan gedung ruang praktik 2 lantai di SMK MUHAMMADIAH 2
WURYANTORO yang terdiri atas elemen struktural dan non struktural. Elemen
struktural suatu bangunan adalah pondasi, kolom, dan plat. Dalam mendirikan
bangunan diperlukan perencanaan konstruksi yang aman, efektif, kuat, dan ekonomis.

Plat merupakan salah satu elemen struktural dari suatu bangunan karena plat
sebagai elemen bangunan pertama yang menerima beban. Beban tersebut kemudian
diteruskan ke balok, lalu balok meneruskan beban kepada kolom, kolom meneruskan
beban kepada pondasi dan pada akhirnya pondasi meneruskan beban tersebut
kedalam tanah.

Mengingat kompleksnya permasalahan diatas, maka dalam menyusun laporan ini


kami mengambil balok sebagai pengamatan. Kami juga melakukan penghitungan
balok yang mengcu pada SK-SNI-T-15-1990-03 yang hasil dari penghitungan
tersebut akan dibandingkan dengan pelaksanaan lapangan.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 1


1.2 Maksud dan Tujuan Prakerin

Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara nyata kepada
siswa tentang teori-teori yang telah diterima di SMK. Sehingga siswa dapat lebih
memahami dan menerapkannya dalam pelaksanaan proyek yang akan diterima
nantinya. Dapat membandingkan antara teori dengan prakteknya di lapangan,
mengambil manfaat dan kesimpulan dari kerjaan praktek itu sendiri.

Praktek dapat menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan


kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun kelapangan. Langkah-langkah
pengamatan, hasil-hasil penghitungan, teknik-teknik pelaksanaan, pnyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan, keunggulan-keunggulannya, dan data lain yang
disajikan dalam laporan prakerin ini dapat berfungsi sebagai bahan masukan dan bahan
bandingan, kelak dalam melakukan kegiatan yang sama.

Adapun tujuan dari pelaksanaan prakerin untuk siswa adalah sebagai berikut ;

a. Membekali siswa dengan pengalamannya dalam dunia kerja industri sebagai


persiapan untuk menyesuatkan diri dengan dunia usaha industri dan masyarakat.
b. Membuka cakrawala berpikir siswa dan lebih mendekatkan dirinya dengan
lapangan profesional kelak.
c. Memantapkan disiplin dan tangguang jawab siswa dalam melaksanakan tugas.
d. Memantapkan ketrampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
e. Mendorong siswa untuk berjiwa wirausaha dan bekerja
f. Memperluas cakrawala siswa terhadap jenis-jenis kerja di bidang yang
bersangkutan (tempat praktek) dengan segala persyaratan.
g. Memperoleh masukan (timbal balik) dan dunia kerja industri untuk memantapkan
dan mengembangkan program pendidikan.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 2


BAB II
URAIAN UMUM

2.1. Sejarah Berdirinya Bengkel/Institusi


BPM didirikan oleh Bp. Jarot Dwi Kustanto pada bulan Oktober 2011, BPM bergerak
dibidang Developer, Konstruksi, Konsultan.

Usaha di bidang Developer yang dimiliki diantaranya :

 Perumahan Wuryo Tentrem


 Perumahan Bengawan Residence
 Perumahan Bengawan Hill
 Beberapa Ruko di Yogyakarta

Jasa pekerjaan konstruksi yang ditangani banyak di bidang “Bangunan Gedung”

Jasa Konsultan diantaranya :

 Konsultan Perencanaan
 Konsultan Pengawasan

2.2 Denah Lokasi Bengkel/Institusi

Gambar 2.1. Denah Lokasi

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 3


2.2. Struktur Organisasi

DIREKTUR

a.
Jarot Dwi Kustanto
b.

MANAGER

Rohmad Nur Anggriyanto

SENIOR ARSITEK KONSTRUKTOR

Dwi Setiyawan Wahyudianto

ESTIMATOR DRAFTER

Iqbal Febrianto Alfian

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 4


2.3. Disiplin Kerja
Dalam PT. Bengawan Putra Mandiri, disiplin kerja harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku, antara lain:

2.3.1. Pengabsenan
a. Setiap karyawan yang masuk kerja diwajibkan melakukan pengabsenan dengan
memberikan laporan pekerjaan pada petugas piket.
b. Setiap karyawan yang meninggalkan bengkel atau ada keperluan untuk keluar,
maka diwajibkan melapor kepada pengawas bengkel.
c. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja diwajibkan membuat surat izin atau
meminta izin untuk tidak masuk kerja.

2.3.2. Jam Kerja


a. Hari Senin – Sabtu : Pukul 07:00-16.00 WIB
b. Istirahat, Sholat, Makan : Pukul 12.00-13.00 WIB

2.4. Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerja


a. Membersihkan dan merapikan tempat kerja sebelum meninggalkan tempat kerja
b. Mengembalikan peralatan ke tempat semula setelah digunakan.
c. Menjalankan peralatan sesuai dengan pengoperasian yang baik dan benar.
d. Menjaga kerapian tempat kerja

2.5. Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kerja


a. Setiap karyawan wajib berdoa dalam memulai dan mengakhiri pekerjaan.
b. Saat melakukan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak
terjadi kecelakaan kerja.
c. Saat melakukan pekerjaan juga harus dengan prosedur yang benar agar tidak
merusak alat dan bahan yang digunakan untuk bekerja.
d. Saat melakukan pekerjaan kondisi tubuh dalam keadaan sehat agar tidak terjadi
hal yang diinginkan.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 5


BAB III
URAIAN KHUSUS

2.1. Judul Pekerjaan

“PELAKSANAAN PLAT LANTAI PROYEK PENGEMBANGAN BANGUNAN


RUANG PRAKTIK 2 LANTAI SMK MUHAMMADIAH 2 WURYANTORO”.

2.2. Landasan Teori.


Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah membuat seluruh struktur
menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan secara
bersama-sama dan proposional. Bangunan juga harus bersifat daktail, sehinga dapat
bertahan apabila mengalami terjadinya perubahan bentuk yang diakibatkan oleh
gempa.
a. Bentuk bangunan
Bentuk bangunan yang baik adalah berbentuk simetris (segi empat,
bujursangkar) dan mempunyai perbandingan yang baik antara satu sisi dengan
sisi lainnya, ini dimaksudkan untuk mengurangi gaya puntir yang terjadi pada
saat gempa. Bangunan yang besar dapat dilakukan pemisahan ruangan (dilatasi)
sehingga dapat mengurangi efek gempa. Juga harus diperhatikan bukaan akibat
jendela dan pintu tidak boleh terlalu besar. Apabila bukaan itu besar akan terjadi
pelemahan pada jendela dan pintu tersebut.

Gambar3. 1. Bentuk Rumah yang benar

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 6


Gambar3.2.Bentuk Rumah yang kurang baik
b. Bahan
Penggunan bahan yang baik dan mempunyai mutu sesuai yang disyaratkan
merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam membuat rumah tahan
gempa. Berikut adalah contoh bahan dalam struktur bangunan:
1) Batugunung
Batu gunung digunakan untuk pembuatan pondasi terusan. Batu
gunung yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Bermutu baik, keras dan bersiku
b) Bersih dari kotoran
c) Mempunyai ukuran yang proporsional (10– 15 cm)

2) Pasir
Pasir yang digunakan merupakan pasir sungai dengan diameter antara 0,25–
5 mm.
Syarat-syarat pasir yangbaik secara umum adalah :
a) Pasir yang digunakan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
atau pun kotoran lainnyayang dapat menggangu kualitas bangunan.
b) Pasir yang diambil dari laut harus dicuci dan dipastikan tidak bersifat
asin/garam yang dapat merusak pembesian melalui pengawasan yang
sangat ketat (pasir laut digunakan pada daerah yang tidak ada sungai
sama sekali).
c) Pasir yang mempunyai butiran tajam dan keras, sehingga tahan
terhadap pengaruh cuaca
d) Pasir yang tidak dalam keadaan basah, mengumpal dan lengket
e) Mempunyai diameter yang sesuai

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 7


3) Kerikil
Diameter minum untuk kerikil adalah 5mm sedangkan diameter maksimum
adalah 20mm. Kerikil yang digunakan terbagi dua, yaitu kerikil alam yang
berasal dari sungai dan kerikil batu pecah yang merupakan hasil produksi
dari mesin stonecrusher. Kerikil batu pecah mempunyai mutu yang lebih
baik daripada kerikil alam, hal ini disebabkan kerikil tersebut bersudut
sehingga menghasilkan ikatan yang lebih baik dengan mortal. Secara umum
kerikil yang dapat digunakan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Kerikil yang digunakan bermutu baik, keras, kasar dan bersudut bersih
dari lumpur (dibawah 1%) ataupun kotoran lainnya yang dapat
menggangu kualitas bangunan.
b) Mempunyai perbandingan yang proposional antara diameter yang
berbeda (gradasi).
4) Semen
Semen yang digunakan adalah semen Portland atau yang biasa dikenal
sebagai semen tipe 1. Semen itu harus mempunyai kriteria-kriteria sebagai
berikut :
a) Karung pembungkus semen dalam keadaan baik dan tidak koyak
b) Semen tersimpan dalam keadaan yang baik dan tidak terkena pengaruh
cuaca dan kelembaban
c) Tidak mengeras, bergumpal-gumpal atau basah
5) Besi/Baja Tulangan
Secara umum besi untuk tulangan terbagi dua, besi ulir dan besi polos.
Besi ulir mempunyai kualitas yang lebih baik serta mempunyai ikatan yang
lebih kuat dengan mortar. Besi merupakan bagian yang terpenting untuk
membuat strutur beton bertulang mempunyai sifat daktail yang baik. Seperti
diketahui beton hanya mampu menerima kuat tarik sekitar 15% dari kuat
tekan, sehingga sebagian besar kuat tarik akan di ambil alih oleh besi
tulangan. Untuk itu kualitas besi tulangan harus benar memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan. Mutu baja yang digunakan adalah U.24 yang
mempunyai tegangan leleh 2400 kg/cm2. Secara garis besar besi yang akan
dipakai sebagai tulangan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Tidak boleh berkarat, retak dan bengkok
b) Bukan merupakan besi bekas
c) Terlindung dari pengaruh cuaca dan kelembapan
d) Mempunyai diameter dan luas area yang sesuai dengan permintaan.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 8


6) Air
Persyaratan air yang dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan
beton adalah:
a. Air yang digunakan memenuhi pesyaratan air minum(mempunyai
syarat- syarat yang sama dengan air minum)
b. Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan mutu beton
(zat kimia, zat organic, minyak, garam)
7) Kayu
Kayu yang digunakan minimal kayu yang mempunyai kuat kelas I
(Seumantok) dan Kelas II (meuranti, ). Karakteristik kayu yang baik adalah:
a. Kayu harus kering
b. Mempunyai umur yang cukup
c. Kayu tidak boleh terlalu banyak cacat dan retak
d. Mata kayu tidak terlalu besar
c. Aplikasi lapangan
Untuk mendapatkan mutu bangunan yang baik, pengerjaan rumah tahan
gempa harus mengikuti prosedur-prosedur yang baik dan benar.
d. Budaya Daerah
Perencanaan rumah serta pemilihan bahan harus didasari atas budaya dan
kebiasaan masyarakat dalam membangun dengan memperhatikan mutu dan
kualitas. Pembuatan rumah tahan gempa tidak berarti harus mengubah bentuk
bangunan ataupun bahan yang digunakan secara keseluruhan. Yang paling
penting adalah memberikan perkuatan-perkuatan sehingga bangunan tersebut
bisa tahan gempa.
e. Konstruksi Bangunan
1) Beton
Beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan
perbandingan 1semen: 2 pasir: 3 kerikil. Air yang digunakan adalah ½ dari
volume semen (FAS 0.5). Perbandingan ini merupakan perbandingan
volume. Sebagai penakar dapat menggunakan peralatan yang tidak sukar
dicari seperti ember ataupun timba. Mutu yang diharapkan dapat tercapai
dengan perbandingan ini adalah sekitar 150 kg/cm 2.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 9


Gambar6. Campuran Spesi

Gambar 3.3. Campuran Beton

2) Cetakan Beton (Bekisting)


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah:
a) Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap
getaranyangditmbulkan padasaat pengecoran.
b) Setiap selesai pemasangan, harus diteliti ulang baik kekuatan maupun
bentuknya
c) Cetakan beton dibuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat
dilepaskan tanpa mengakibatkan kerusakan pada beton.
d) Bekisting baru bolehdi buka setelah 28 hari.Selama beton belum
mengeras harus dilakukan perawatan dengan menyiram beton dengan
air.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 10


Gambar 3.4.Bekisting

3) Plat Lantai

Pelat lantai adalah struktur bangunan yang bukan berada di atas tanah
secara langsung. Artinya pelat lantai merupakan lantai yang terletak di tingkat
dua, tingkat tiga, tingkat empat, dan seterusnya. Dalam pembuatannya, struktur
ini dibingkai oleh balok beton yang kemudian ditopang kolom-kolom
bangunan.

Pembuatan struktur pelat lantai harus memperhatikan ukuran ketebalan


pelat tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain besar lendutan
yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antar-balok pendukung, dan bahan
material yang digunakan. Tingkat ketebalan minimum dari pelat lantai yaitu 12
cm menggunakan tulang berupa 2 lapis besi beton berdiameter 10 mm dan
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, serta 2 lapis besi beton
berdiameter 10 mm dan berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum.

Gambar3.5. Plat lantai

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 11


Gambar 3.6. Hubungan antara tiang dan balok

Secara garis besar beton bertulang dapat dibagi dua, kolom/tiang dan balok.

4) Begel/Sengkang
Begel atau sengkang berfungsi untuk memastikan tulangan dalam
senantiasa dalam keadaan lurus (tidak melengkung) pada saat terjadi gempa.
Juga untuk menjaga beton tidak mengelembung (pecah) akibat gaya tarik
yang terjadi. Diameter minimal yang digunakan untuk begelini adalah
diameter 8 mm. Pembengkokan (kait) begelin harus mencapai sudut 135
dengan panjang bengkok antidak kurang dari10d seperti pada gambar
dibawah. Letak kait pada tulangan juga harus secara bervariasi, tidak boleh
kait terletak pada satu arah atau sisi saja.

Gambar 3.7. Pembuatan begel sloof

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 12


Gambar 3.8. Pembuatan begel kolom praktis

2.3. Kompetensi yang Dicapai


a. Praktikan dapat mengembangkan kemampuan untuk membuat struktur bangunan
yang baik dari segi estetika dan teknis, dan yang bertujuan untuk menjaga
kekokohan bangunan yang akan di buat.
b. Praktikan dapat memiliki pengetahuan memadai tentang sejarah dan teori-teori
arsitektur serta strukrut, teknologi, dan ilmu humaniora yang terkait.
c. Praktikan dapat mengembangkan pengetahuan memadai tentang desain struktur,
perencanaan struktur, dan keterampilan yang terlibat dalam proses perencanaan
struktur.
d. Praktikan dapat memiliki pemahaman tentang hubungan antara manusia dan
bangunan serta antara bangunan dan lingkungan, dan kebutuhan untuk
menghubungkan bangunan dengan ruang-ruang di antara mereka demi kebutuhan
manusia.
e. Praktikan dapat menggali pemahaman tentang profesi arsitektur dan peran
perencanaan struktur dalam masyarakat.

2.4. Permasalahan yang Dihadapi


a. Terlambatnya material atau bahan datang ke proyek.
b. Pemasangan tulangan balok dengan bekisting sulit di pasang karena tidak ada
alat bantu.
c. Keterbatasan pengetahuan praktikan saat memasang tulangan.
d. Praktikan tidak fokus bekerja karena sering bercanda dengan pekerja lain, dan
bermain social media.
e. Keterbatasan pekerja.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 13


2.5. Pemecahan Permasalahan
a. Menghubungi petugas logistik yang mengurusi semua material di lapangan.
b. Meminjam alat bantu.
c. Bertanya ke pembimbing bengkel.
d. Semua gadget/smartphone dimatikan saat sedang bekerja. Situs-situs social
media seperti Facebook dan Twitter diblokir saat jam kerja. Mengurangi gurauan
saat bekerja.
e. Menambah pekerja.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 14


2.6. Persiapan Alat, Bahan dan Keselamatan Kerja
2.6.1. Persiapan Alat Kerja
Dalam melakukan persiapan alat kerja, praktikan harus memperhatikan beberapa
faktor agar dapat melakukan pekerjaan dengan optimal. Faktor-faktor teknis dalam
menyelesaikan pekerjaan struktur bangunan :
1. Sekop

2. Cetok

3. Molen

4. Ember & bah

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 15


2.6.2. Persiapan Bahan Kerja
Denah ruang praktik bangunan 2 lantai dari instansi SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro yang berdomisili di Kota Wonogiri. Bahan kerja berupa Jobsheet.
Jobsheet tersebut digunakan sebagai acuan pembentukan struktur bangunan yang
akan dibuat.
1. Pasir merapi

2. Semen pc

3. Seplit

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 16


2.6.3. Persiapan Keselamatan Kerja
a. Praktikan mengenakan seragam kerja sesuai dengan aturan yang ada.
b. Praktikan mengecek seluruh daerah proyek dan memastikan bahwa tidak ada
indikasi akan terjadi ancaman bahaya.
c. Praktikan memastikan seluruh alat kerja diaktifkan dan dinonaktifkan sesuai
dengan prosedur yang baik & benar.

2.7. Uraian Langkah Kerja dan Gambar Kerja

Bangunan ini sebelumnya telah dibangun 1 lantai, akan tetapi akan dilakukan
pengembangan bangunan menjadi 2 lantai yang akan digunakan untuk ruang praktik
siswa. Praktikan datang ke proyek beberapa pekerjaan sudah dikerjakan. Berikut ini
adalah beberapa pekerjaan pengembangan bangunan 2 lantai SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro yang masih bisa praktikan kerjakan :

2.7.1. Bekesting
Bekesting dikerjakan terdiri dari empat bahan bekesting berbentuk segi empat
ukuran 30 X 50 cm. Tiap bahan begesting dilengkapi dengan balok-balok penyatu
satu dengan lainya. Kemudian sebelum pengecoran berlangsung terlebih dahulu
bekesting kolom distel vertikal dengan menggunakan unting pada dua sisi
bekesting.
2.7.2. Pembesian
Pembesian dilakukan harus sesuai dengan gambar kerja yang memenuhi peraturan
konstruksi baja untuk gedung. Dalam hal ini pekerjaan pembesian terdiri dari
beberapa pekerjaan yaitu :

1. Pemotongan tulagan
Seluruh pekerjaan pemotongan tulangan harus dilakukan seteliti mungkin untuk
menghindari potongan besi secara percuma. Potongan besi pada proyek ini
menggunakan alat potong khusus.
2. Pembengkokan tulangan
Setelah besi tulangan di potong selanjutnya dikerjakan pembengkokan besi
tulangan yang fungsinya untuk penyaluran tegangan pada tulangan tarik.
Pembengkokan tulangan khusus diameter tulangan yang besar dan meja
pembengkok tulangan untuk diameter kecil.
3. Pengikatan tulangan/penyetelan

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 17


Pekerjan tulangan yang dipotong dan dibengkokkan (sesuai gambar) dirangkai
di lapangan, besi tulangan harus cukup kuat diikat dengan kawat pengikat
(kawat baja) sehingga sewaktu pengecoran dipastikan ikatan tidak bergeser
terutama pada persilangan tulangan. Pengikat

Pengecoran

Gambar 3.9. Pengecoran Bangunan

Sebelum pengecoran terlebih dahulu dilakuakn penyiraman begesting dengan air


agar bersih dari sisa potongan kayu dan kawat serta untuk mengecek kebocoran
yang melebihi toleransi. Untuk mengatur tebal penutup beton besi tulangan pada
bagian bawah pelat, besi tulangan diganjal dengan batu bata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dala pengecoran adalah sebagai berikut :

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 18


Pengadukan
a. Pengadukan beton dilakukan dengan mesin pengaduk beton, ready mix yang
dipesan dari medan beton.
b. Campuran beton yang dipakai dalam pengadukan ini adalah 1 Pc : 1,5 Ps : 2
Kr.
c. Selama pengadukan beton, keketatan adukan beton harus diawasi dengan
jalan memeriksa1 slup pada setiap campuran yang baru.

Pekerjaan Pengecoran

a. Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan ini harus dilanjutkan tanpa berhenti


sampai mencapai siar-siar pelaksanaan.
b. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang
kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan ini
dapat dilakukan dengan memukul-mukul cetakan, tetapi sebaliknya
dianjurkan untuk senantiasa menggunakan alat mekanis (alat penggetar)
2.7.3. Perawatan
a. Untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton, paling sedikit selama 2
minggu beton harus di basahi terus-menerus. Pada plat-plat atap pembahasan
dilakukan secara terus menerus dengan merendam atau menggenangi dengan
air.
b. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain, dapat dipakai. Hal ini berguna untuk
mempersigkat waktu pengerasan beton. Cara-cara ini terlebih dahulu
disetujui oleh pemilik proyek atau pengawas.
2.7.4. Pekerjaan Pembongkaran Bekesting
Bekesting dan peranca dapat dibongkar setelah konstruksi benar-benar sudah
kering atau mencapai kekuatan yang cukup memikul berat sendiri dan
beban-beban pelaksanaan yang bekerja pada konstruksi. Secara umum
perancah dan begesting dapat dibongkar setelah beton berumur 21 hari dan
pembebanan penuh sesuai dengan rencana, baru dapat diberikan setelah
beton berumur 28 hari dimana kekuatan beton telah mencapai kekuatan
maksimum.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 19


Pembongkaran begesting diawali dengan membuka balok-balok
pengunci, kemudian dilanjutkan dengan membuka tiang perancah. Begesting
dibuka dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya kerusakan pada beton
yang telah mengeras, sehingga diperoleh permukaan beton yang rata dan
mulus.

A. Rencana Balok

Gambar 3.10. Pemasangan Balok Struktur

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 20


Tahap pemasangan balok struktur dilakukan setelah tahap perhitungan
ukuran dan pemilihan tulangan selesai. Dalam tahap pemasangan balok struktur,
caranya tinggal menganyam beberapa tulangan menjadi sebuah balok.

B. Rencana Plat Lantai

Gambar 3.11. Pemasangan Plat Lantai

Rencana plat lantai dibuat sesuai dengan ukuran gambar kerja yang sudah
perhitungkan oleh pembimbing magang praktikan.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 21


BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil penulis dari data – data dan analisa
perencanaan struktur yang telah dibahas pada bab – bab sebelumnya adalah
sebagai berikut:
1. Suatu struktur bangunan yang kokoh dan kuat tapi juga efisien memerlukan
suatu perencanaan struktur yang baik dengan menggunakan peraturan –
peraturan perencanaan secara tepat dan benar.
2. Pemodelan dan pembebanan sangat berpengaruh terhadap benar atau tidaknya
hasil perhitungan yang akan diperoleh. Kesalahan pada kedua hal tersebut
mengakibatkan kesalahan pada dimensi akhir walaupun perhitungan yang
telah dilakukan sudah benar.
3. Dalam perencanaan balok diperoleh harga momen, gaya lintangdan gaya
torsitiap–tiap lantai yang bervariasi. Dari harga yang berbeda–beda tersebut
diambil harga – harga yang maksimum dan dikelompokkan untuk setiap
lantainya dengan tujuan untuk memudahkan perhitungan.
4. Tipe pondasi kita perlu memperhatikan faktor lingkungan disekitar lokasi
bangunan serta daya dukung tanahnya.
5. Perencanaan struktur bangunan tidak hanya meliputi aspek analisa
strukturnya saja, melainkan juga aspek biayanya (RAB ) dan waktu
pelaksanaannya,sehingga seorang perencana struktur diharapkan juga mampu
membuat RAB, time schedule, dan kurvas yang baik,dengan meminimalkan
biaya dan waktu pelaksanaan serta mutu yang optimal.

4.2. Saran

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 22


a. Kepada Pihak PT Bengawan Putra Mandiri
5. Penulis berharap agar pihak PT Bengawan Putra Mandiri d apat
memperbanyak proyek di Indonesia, dimulai dari Kota Surakartayang
mengedepankan visi membangun bangunan yang kokoh dan kuat untuk
meminimalisir terjadinya banguanan roboh yang mengakibatkan korban
jiwa.
6. Penulis berharap agar pihak PT Bengawan Putra Mandiri dapat menerima
adik-adik SMK Negeri 2 Wonogiri di tahun-tahun berikutnya untuk
melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).

b. Kepada Pihak SMK Negeri 2 Wonogiri


a. Penulis berharap agar siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
2 Wonogiri mendapat ekstrakurikuler tambahan / mentoring yang mengarah
pada bimbingan rutin tentang cara merencanakan struktur yang baik sesuai
dengan kebutuhan dunia industri.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 23


LITERATURE (KEPUSTAKAAN)

Hari Aria Soma, Ir, Mahir Menggunakan AutoCAD Release 14, PT. Alex Media
Komputindo, Jakarta, 1999.

Soeparno. Kusmana. AutoCAD Dasar. PPPG Teknologi Bandung. 2006.

Soeratman, Soekarto. Menggambar Teknik Bangunan 1. Direktorat Pendidikan Menengah


Kejuruan. Jakarta. 1980.

Soeratman, Pr Sudibyo. Petunjuk Praktek Bangunan Gedung 2. Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan. Jakarta. 1982.

Sulanjohadi. Gambar Konstruksi Perspektif. Widjaya. Jakarta. 1984.

Sumadi, Konstruksi bangunan Gedung. ITB. Bandung

Timbul Purwoko, Bedjo. Petunjuk Praktek Batu dan Beton. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan. Jakarta. 1980.

Yap Wie, Ir, Memahami AutoCAD, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.

Zulkifli, Ir, Sutrisno, Ir. Fisika. Pustaka Ganesha. Bandung. 1994.

Z.S. Makowski. Konstruksi Ruang Baja. ITB. Bandung. 1988.

………… Panduan Praktis Menggambar Bangunan Gedung dengan AutoCAD 2002,

Andi Offset Yogyakarta dan Wahana Komputer Semarang, 2003.

................. Ringkasan Ilmu Bangunan bagian B. Erlangga. Jakarta. 1983.

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 24


LAMPIRAN

Kertas ini dibiayai oleh dana BOSS 2016 25

Anda mungkin juga menyukai