Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI EKSPERIMENT

“EFEK STROOP”

Disusun Oleh :

Ria Astiwi (1771342022)

Email : riaastiwi98@gmail.com

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2019
Tinjau Pustaka

Efek Stroop

Efek Stroop adalah salah satu fenomena paling dikenal di semua ilmu kognitif. Dalam

psikologi, efek Stroop adalah demonstrasi gangguan kognitif di mana keterlambatan waktu

reaksi suatu tugas terjadi karena ketidakcocokan dalam rangsangan. Efeknya telah digunakan

untuk membuat tes psikologis (uji Stroop) yang banyak digunakan dalam praktik klinis dan

penyelidikan.

Efek Stroop pertama kali diterbitkan serta dijelaskan oleh J. Ridley Stroop pada tahun 1935.

Efek Stroop merupakan proses demonstrasi dalam memperhatikan reaksi serta waktu dari suatu

percobaan (Kantowitz, 2009;190). Proses yang terjadi dalam demonstrasi tersebut seperti, bila

nama warna misalnya merah, biru, atau hijau dicetak dengan warna yang berbeda, dan tidak

melambangkan warna. Warna merah dicetak dengan warna biru, warna biru dicetak hijau.

Penamaan warna yang telah dicetak dengan warna yang tidak sama dengan sebelumnya

memberikan waktu lebih lama dan rentan mendapatkan kesalahan dalam penyebutan. Efek

tersebutlah yang disebut Efek Stroop. (Ridley,1935).

Ada dua teori yang dapat menjelaskan Efek Stroop, yaitu:

1. Kecepatan pengolahan teori, gangguan terjadi karena kata-kata yang dibaca lebih

cepat dari warna yang bernama.

2. Teori perhatian selektif, gangguan yang terjadi karena penamaan warna

membutuhkan perhatian lebih dari membaca kata-kata.

Rangsangan dalam Efek Stroop terbagi menjadi tiga, yaitu:


1. Rangsangan netral yang ditampilkan hanyalah teks atau warna.

2. Sementara rangsangan kongruen yang ditampilkan adalah warna dengan teks yang

sama, misalnya tulisan warna merah dengan tinta merah pula.

3. Rangsangan inkongruen yang ditampilkan dengan teks dan warna berbeda, misalnya

saja warna merah ditulis dengan tinta biru (Maanen,2009).

Stroop effect adalah observasi bahwa orang memberikan perhatian lebih pada nama stimulus

warna ketika digunakan dalam mencetak sebagai kata yang tidak kongruen daripada ketika itu

ditunjukkan dalam warna yang jelas dengan bentuk persegi. Orang kesulitan menyebutkan “biru”

ketika tinta biru digunakan pada kata merah. Tugas stroop mengaktifkan dua jalan pada satu

waktu. Jalan pertma diaktifkan dengan tugas memberi nama tinta warna, dan jalan lain diaktifkan

dengan tugas membaca kata. Gangguan terjadi jika dua jalan tadi bersaing actif secara serempak

dan dikenai tugas untuk menunjukkan.

Salah satu yang mempengaruhi cepat lambatnya seseorang dalam melakukan penyebutan

adalah kondisi emosi yang ada. Salah satu temuan yang paling kuat dalam penelitian kognitif,

terkait dalam hal kecemasan. Gangguan cemas menjadikan individu lebih lambat untuk

menyebutkan warna atau nama ancaman yang berhubungan dengan kata-kata dari kata-kata

dengan arti yang relative netral pada tugas Stroop emosional. Stroop emosional efek inferensi

umumnya dipandang sebagai indicator bias attentional untuk mengancam informasi yang

mungkin memainkan peran sentral dalam menjaga gangguan kecemasan berbagai dan mungkin

juga dalam etiologi (Mac Leod, 1991).

Stroop (Berkovits & Algom, 2000) mengemukakan bahwa konsentrasi individu untuk

memusatkan perhatian pada satu objek akan terganggu ketika dihadapkan pada beberapa
stimulus. Sternberg (2008) mengemukakan bahwa efek stroop memperlihatkan kesulitan

psikologis dalam melakukan pemfokusan selektif ketika dihadapkan pada dua stimulus. Egeth

dan Lamy (2003) mengemukakan bahwa banyak stimulus yang dapat ditangkap oleh indera,

namun tidak semua fokus dapat tertuju pada semua stimulus. Salah satu jenis perhatian adalah

selective attention. Matsumoto (2009) 2 mengemukakan bahwa selective attention adalah

perhatian yang terfokus pada satu stimulus sehingga membutuhkan pengolahan yang lebih besar

terhadap stimulus yang difokuskan tersebut dibanding dengan stimulus-stimulus yang lain. Egeth

dan Lamy (2003) mengemukakan bahwa individu hanya dapat fokus pada satu stimulus dari

sekian banyak stimulus yang berasal dari luar.

Stroop Test

Tingkat konsentrasi seseorang dapat diukur dengan menggunakan uji stroop (Stroop Test).

Uji stroop memanfaatkan operasi primitif kognisi, menawarkan petunjuk untuk proses dasar

konsentrasi (MacLeod, 1991). Stroop test sangat terkenal karena memiliki pengaruh yang besar

dan selalu secara statistik dapat diandalkan (MacLeod, 1992).

Stroop test merupakan suatu tugas kognitif yang pertama kali diciptakan oleh James R Stroop

pada tahun 1935. Secara umum, orang akan merespon (menyebutkan warna tinta yang

digunakan) lebih cepat bagian A daripada bagian B karena warna tinta yang digunakan pada

bagian B tidak sama dengan nama kata yang tertulis sehingga membutuhkan fokus perhatian

yang optimal. 12 Stroop test ini juga digunakan dalam psikologi klinis yang disebut dengan The

Emotional Stroop Task, dimana orang diminta untuk menyebutkan warna tinta pada kata yang

berkaitan dengan kemungkinan gangguan psikologis (Federica, 2017). Tujuan utama dari stroop

test adalah membaca warna dasar dari kata yang tertera dan bukan menyebutkan kata yang
tertera, contohnya ketika ada tulisan hijau dengan warna kata merah maka seharusnya yang

terucap adalah kata merah. Kata yang tercetak dan warna kata yang berbeda dapat menimbulkan

suatu stimulus yang kompleks dan merupakan suatu kesulitan tersendiri. Fenomena tersebut bisa

terjadi karena kita terbiasa untuk mengucapkan apa yang kita lihat secara spontan sehingga

ketika kita diminta menyebutkan warna dasar dari kata yang muncul, hasil yang keluar adalah

kita menyebutkan kata yang kita baca dan bukan warna dasar dari kata tersebut. (Matlin, 2009).

Stroop (Wühr & Waszak, 2003:983) menjelaskan bahwa Stroop task yang sangat diketahui,

para peneliti mencoba mencari tahu tentang peran seleksi input. Efek Stroop mengharuskan

menamai warna tinta yang dicetak pada sebuah kata. Manipulasi yang diberikan dapat

memengaruhi hubungan dan kesesuaian warna dan makna pada kata. Makna kata dapat

congruent (misalnya, kata bertuliskan MERAH dengan tinta kata yang berwarna merah), netral

(seperti, sebuah kata bertuliskan XXX dengan tinta kata yang berwarna merah), dan terakhir

adalah incongruent (contoh, kata BIRU dengan tinta katanya berwarna merah).

Selain itu, Dyer dan MacLeod (Wühr & Waszak, 2003:983) memaparkan bahwa efek Stroop

tidak hanya tampak saat warna tinta dan bentuk katanya saling berintegrasi, melainkan juga

muncul saat warna dan bentuk tersebut saling terpisah secara spasial.

Kemudian, MacLeod (Sternberg, 2008:91) menjelaskan bahwa efek Stroop memberi

pengaruh sehingga psikologis individu mengalami kesulitan dalam pemusatan atensi secara

selektif pada warna tinta dan secara tidak langsung individu berusaha mengabaikan kata-kata

yang telah dicetak dengan tinta warna tersebut. Efek Stroop terasa begitu sulit bagi beberapa

individu khususnya bagi orang dewasa disebabkan karena membaca bagi orang dewasa adalah

proses yang otomatis. Membaca tidak lagi dapat diatur pada alam bawah sadar.
MacLeod (Wühr & Waszak, 2003:983) menjelaskan bahwa stimulus-stimulus yang saling

congruent dapat memberikan kemudahan menyebutkan kata pada peserta sehingga waktu respon

yang diperlukan sangat singkat dibandingan dengan stimulus netral yang diberikan. Sedangkan,

stimulus yang saling incongruent menghasilkan gangguan. Oleh karena itu waktu respon yang

dibutuhkan lebih lama dibandingkan dengan stimulus yang diberikan.

Metode yang sering digunakan pada praktik lapangan adalah menggunakan kata dan warna

yang berbeda, karena metode tersebut dirasa mudah dan dapat dipahami maksud dari tes

tersebut. Pemeriksa perlu menyediakan satu sampai dua kertas yang dapat memuat 12 kata

dengan ukuran yang sama tetapi dengan warna yang berbeda. Jurnal yang lain juga menyebutkan

bahwa kata yang ditampilkan tidak selalu kata baku, pemeriksa juga dapat menggunakan deretan

huruf seperti xxx dan diberikan warna yang sama. Dalam satu kali tes, pemeriksa dapat

melakukan pengulangan hingga 5 kali pengulangan dan dilakukan evaluasi di akhir (MacLeod,

2015). .Penilaian hasil dari stroop test bisa didasarkan dari seberapa cepat sampel menyelesaikan

stroop test, dikatakan normal apabila rerata waktu untuk 13 menyelesaikan ≤ 30 detik (Brugnolo

et al, 2015). Jumlah kata pada stroop test kali ini berjumlah 120 kata yang terdiri atas 60 kata

kategori word (dibaca hurufnya), 30 kata kategori color (dibaca warna dari suatu kata), dan 30

kata kategori color word (dibaca warna, tetapi kata yang tertera dengan warna yang sebenarnya).

Waktu untuk penyelesaian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktifitas fisik (Zimmermann,

2015).
Referensi :

Ummi, N. (2017). EFEKTIVITAS ENCLOTHED COGNITION DALAM MENINGKATKAN


SELECTIVE ATTENTION SISWA JURUSAN KEPERAWATAN SMKS KESEHATAN
NUSANTARA KABUPATEN PINRANG (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).

Putra, A. M. (2019). PENGARUH BRAIN TRAINING TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (Doctoral
dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Sujamto, V. O., Ambarwati, E., & Saktini, F. (2017). PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME
TIPE ENDLESS RUNNING TERHADAP ATENSI. JURNAL KEDOKTERAN
DIPONEGORO, 6(2), 1331-1340.

MacLeod, C. M. (2014). The stroop effect. Encyclopedia of color science and technology, 1-6.

Dimas, R. L., & Atmaji, C. (2018). Analisis Perbedaan Pola Sinyal EEG Berdasarkan Jenis
Kelamin Yang Berbeda Saat Numerical Stroop Task. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics
and Instrumentation Systems), 8(1), 107-118.
http://e-journal.uajy.ac.id/15474/1/TI01.15.894.pdf. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64122/Chapter%20II.pdf?sequence=4&is
Allowed=y. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/M.ARIES/Draft_Psikologi_Kognitif_Pertem
uan_1-14.pdf. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019.
https://www.scribd.com/document/290869838/Efek-Stroop. Uploaded by Saniya yusniar on
Nov 23, 2015. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019
https://en.wikipedia.org › wiki › Stroop_effect. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai