2. Aspek Sosial
Aspek sosial merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun
dan mengembangkan usaha. Warga di Kelurahan Kulim merasa tidak terganggu
dengan adanya usaha Keripik Singkong Primadona milik Bapak Maswi. Bahkan
usaha tersebut membuka peluang kerja bagi beberapa warga, dan menumbuhkan
aktivitas ekonomi dilingkungan sosial.
Aspek SDM yang menjalankan proses produksi. Jumlah dan skill tenaga
kerja dapat menentukan banyaknya hasil produksi dan kualitasnya pula. Tenaga
kerja dalam proses produksi agroindustri Keripik Singkong Primadona ini terdiri
dari Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) sebanyak 19 orang yang masih
memiliki hubungan kerabat dengan pengusaha seperti saudara, teman, dan
tetangga. Berikut adalah rincian gaji yang diberikan pada pekerja:
Satuan hari tenaga kerja yang digunakan oleh usaha Keripik Singkong Primadona
adalah Hari Orang Kerja (HOK). Mekanismenya yakni satu HOK dihitung setiap
pekerja rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 7 hingga 8 jam sehari selama 6
hari, kecuali minggu, dan hari libur nasional. Jam kerja dan memulai proses
produksi di mulai dari 07.30-18.00 WIB selama selang waktu tersebut, disediakan
pula waktu untuk beristirahat bagi para pekerja yang dapat dimanfaatkan untuk
makan siang dan sholat, sehingga pekerja di pabrik terpenuhi haknya. Biaya
tenaga kerja dalam usaha agroindustri Keripik Singkong Primadona meliputi gaji
dan uang makan yang berlaku pada tenaga kerja masing-masing adalah sekitar Rp.
35.000-Rp.70.000 per orang, perinciannya telah tercantum dalam tabel.
8. Aspek Finansial
Aspek finansial terdiri dari unsur mikro terkait untung-rugi dalam penjualan
dan unsur makro yakni BEP, waktu mendapatkan untung, serta impas dari adanya
suatu usaha. Dalam hal ini penetapan harga Keripik Singkong Primadona
merupakan hal yang penting. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua
biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dan mendapatkan laba. Usaha
agroindustri Keripik Singkong Primadona menetapkan harga yang tidak terlalu
tinggi, yakni Rp. 18.000/pack untuk pedagang pengecer, sedangkan ke konsumen
harga yang yang diberi adalah Rp.20.000/pack. Perhitungan keuntungan bersih
usaha Keripik Singkong Primadona per-24 hari masa produksi dijabarkan dalam
tabel berikut:
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa produksi Keripik Singkong Primadona per-
24 hari produksi membutuhkan biaya sebesar Rp. 170.848.819 meliputi biaya
bahan baku, biaya penunjang, gaji tenaga kerja, biaya penyusutan alat, dan biaya
pembuatan merk. Lalu total pendapatan kotor perbulan adalah Rp. 209.707.200.
Return Cost Ratio (RCR) diperoleh dari hasil pembagian pendapatan kotor dibagi
biaya produksi sebesar 1,23 yang artinya RCR > 1 dan menunjukkan bahwa usaha
Keripik Singkong Primadona layak untuk dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA