Anda di halaman 1dari 14

UMKM KRIPIK APEL BALI

Disusun Oleh:

M. Akbar Sirajuddin Al Rifqi 201910160311173

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2023
BAB I

PENDAHULUA

1. Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi membuat perubahan di berbagai sektor kehidupan, salah satunya di sektor
ekonomi (Sumber). 1 )Teknologi dapat merubah produksi yang menjadi (Sumber 2). Sumber
daya manusia (3). (Kompenssasi (4). Finasial dan Non finasial (5) Kesejahteraan (6) Kepuasan (7)
Kinerja (8). Lokasi nya (9) (kesimpulan (10). (Penelitian terdahulu (11).

Banyaknya perubahan mulai dari lingkup kehidupan terkecil seperti rumah tangga hingga lini
besar seperti perusahaan. Di zaman ini, perusahaan manufaktur melakukan proses produksi
dengan bantuan mesin produksi yang canggih sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
Salah satu proses produksi dengan bantuan mesin adalah kripik buah.

1Teknologi …. (_)

Teknologi dapat merubah produksi yang menjadi (2)

Kripik buah menjadi salah satu makanan atau jajanan yang disukai oleh
masyarakat karena berasal dari buah asli dan tidak merubah rasa maupun bentuk dari
buah itu sendiri. Pada proses produksi yang dilakukan dengan higienis membuat kripik
dapat menjadi oleh- oleh atau buah tangan bagi para wisatawan yang berkunjung ke suatu
daerah tertentu. Kripik buah juga menjadi ciri khas dari beberapa daerah.
UMKM Kripik Apel Bali merupakan salah satu badan usaha di Desa Tulungrejo
yang mengelola kripik buah. Produk yang dihasilkan tidak hanya satu jenis tetapi
berbagai jenis seperti, kripik apel, kripik pisang, kripik nangka, dsb. Usaha tersebut
dirintis oleh Pak Hariono tahun 2013 dan berlokasi di Jl. Raya Arjuno No. 53,
Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur 65336.
Kompensasi merupakan salah satu hal yang penting dalam memajukan suatu
perusahaan maupun usaha. Karena kompensasi merupakan dorongan yang utama menjadi
karyawan, kompensasi juga sangat berpengaruh terhadap semangat dan kinerja dari tiap-
tiap karyawan.
Kompensasi di Perusahaan Kripik Apel Bali sendiri menerapkan sistem harian
atau bisa di bilang menggunakan sistem sedehana. Walaupun kompensasi yang
digunakan termasuk sistem sederhana Perusahaan Kripik Apel Bali tetap memberikan
gaji/ intensif tambahan untuk diberikan kepada karyawan yang pada hari itu mendapat
kerja lembur karena permintaan konsumen yang diatas kapasitas produksi.
2. Rumusan Masalah
a. Deskripsi permaslaahan yang ada pada kripik apel bali sejahtera?
b. Faktor apa saja yang menjadi permasalah ?
c. bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan tersebut ?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan permaslaahan yang ada pada kripik
apel bali sejahtera.
b. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor apa saja yang menjadi
permasalah.
c. Untuk mengetahui dan menjelaskan cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perusahaan

1. Gambaran Umum Perusahaan/Departemen/Bagian Yang Diteliti


UMKM Kripik Apel Bali merupakan salah satu badan usaha di Desa Tulungrejo
yang mengelola kripik buah. Produk yang dihasilkan tidak hanya satu jenis tetapi
berbagai jenis seperti, kripik apel, kripik pisang, kripik nangka, dsb. Usaha tersebut
dirintis oleh Pak Hariono tahun 2013 dan berlokasi di Jl. Raya Arjuno No. 53,
Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur 65336.
Makna "Kripik Apel Bali" pada nama usaha yang dikembangkan Pak Hariono
merupakan sebuah singkatan dari Batu Asli dan terinspirasi dari nama pulau Kripik
Apel Bali yang terkenal. Pemilik usaha berharap dengan penggunaan merek ini dapat
menarik perhatian konsumen serta masyarakat untuk lebih mengenal dan membeli
produknya.
Pada awalnya Pak Hariono hanya memproduksi dari bahan baku apel, tetapi
seiringnya bertambah peminat maka mulai dikembangkan menggunakan bahan baku
lain seperti dari nanas, nangka, dll. Usaha yang dikembangkan ini sudah mendapat
banyak penghargaan serta izin usaha dari Dinas Kesehatan No.204357901273.
Upaya yang dilakukan Pak Hariono untuk meningkatkan pangsa pasar, salah
satunya terdapat kode expired pada kemasan yang akan memudahkan konsumen
untuk sampai kapan produknya akan bertahan. Kemasan yang digunakan yakni
terdapat dua jenis yaitu, plastik dan alumunium foil. Salah satu produk pisang
gorengnya menggunakan kemasan alumunium foil yang bertujuan untuk membuat
produk di dalam kemasan lebih tahan lama.
Kegiatan produksi ada UMKM Kripik Apel Bali di batu selalu mengedepankan
penggunaaan bahan baku yang berkualitas sehingga produk yang dihasilkan bagus
dan tidak mengecewakan konsumen. Ada tiga faktor penting dalam menjaga kualitas
bahan (lampiran 1)
baku yakni bahan baku, mesin dan operator. Ketiga faktor tersebut selalu dijaga dan
diperhatikan oleh beliau agar konsumen tidak kecewa.

2. Gambaran Khusus Tentang Topik Yang Dibahas


Bentuk Kompensasi UMKM Kripik Apel Bali
Kompensasi yang diberikan UMKM Kripik Apel Bali kepada karyawannya
adalah kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi
langsungnya berupa gaji, dan bonus. Kompensasi tidak langsungnya berupa fasilitas
pabrik. Pada teori diatas disebutkan bahwa kompensasi finansial tidak langsung
meliputi tunjangan- tunjangan, asuransi jiwa maupun kesehatan, bantuan sosial
karyawan, dan lainnya.
Namun pada UMKM Kripik Apel Bali belum menerapkan secara keseluruhan
tentang teori kompensasi yang seharusnya diberikan kepada karyawan. UMKM
Kripik Apel Bali belum memberikan kompensasi non-finansial berupa asuransi
kesehatan. Pemilik UMKM Kripik Apel Bali menginginkan karyawanya untuk
memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Namun hal ini belum terealisasikan dan masih
sedang diupayakan. Hampir semua karyawan memiliki BPJS sendiri.
Menurut hasil diskusi peneliti, seharusnya BPJS Ketenagakerjaan wajib didapatkan
oleh karyawan UMKM Kripik Apel Bali mengingat betapa pentingnya jaminan
kesehatan dan keselamatan kerja. Karena apabila hal-hal yang tidak diinginkan
tersebut terjadi, kondisi ini dapat merugikan perusahaan maupun karyawan.

B. Analisis Hasil Survei

1. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan di UMKM Kripik Apel Bali, maka saya
dapat mengidentifikasi masalah bahwa belum tersedianya jaminan asuransi bagi
karyawan serta metode penggajian menggunakan sistem upah harian atau mingguan.

2. Sebab masalah
Permasalahan timbul dikarenakan belum adanya perencanaan mengenai pembuatan
asuransi untuk karyawan dan upah yang diberikan bukan per bulan.
3. Akibat masalah
Akibat dari masalah diatas adalah , kesejahteraan karyawan rendah, jaminan
kesehatan untuk karyawan tidak ada, reputasi perusahaan dianggap tidak baik dan
loyalitas karyawan kepada perusahaan menurun.

4. Alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah yang dapat dijadikan solusi dari identifikasi
permasalahan yang ada di Perusahaan Kripik Apel Bali adalah dengan jika UMKM
Kripik Apel Bali tidak memberikan asuransi maka UMKM bisa memberikan
kompensasi lain baik berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
UMKM Kripik Apel Bali juga perlu mempertimbangkan untuk mulai memberikan
asuransi kepada karyawanya sesuai dengan pekerjaan mereka di Kripik Apel Bali.
Serta pemberian upah/gaji dengan sistem harian tidak menjadi penghambat bagi
UMKM Kripik Apel Bali untuk tetap memberikan kompensasi jika memungkinkan

5. Evaluasi alternatif pemecahan masalah

Memberikan asuransi untuk UMKM yang masih berkembang memang tidak


diwajibkan namun UMKM perlu memberikan pesangon atau kompensasi untuk
karyawanya baik yang bekerja tetap maupun tidak tetap. Pesangon atau kompensasi
finansial dapat diberikan kepada karyawan yang melakukan pekerjaan lembur
ataupun kepada semua karyawan tetap maupun tidak tetap. Kompensasi non finansial
juga dapat diberikan UMKM kepada para karyawanya dengan memberikan makanan
gratis pada saat jam istirahat atau memberikan fasilitas yang baik untuk kesejahteraan
karyawan. Contohnya fasilitas pabrik yang nyaman dan aman, pemberian parkir gratis
kepada karyawan serta dapat memberikan hadiah berupa hampers. Lalu, perusahaan
juga dapat memberikan kemudahan akses bagi karyawan untuk mengembangkan skill
dan mecoba tantangan sehingga karyawan mendapatkan manfaat dan bantuan untuk
dapat menambah wawasan dan pengalaman.
Bentuk kompensasi tidak hanya berupa asuransi saja, sehingga UMKM Kripik
Apel Bali bisa menggunakan kompensasi lain yang mampu untuk diberikan kepada
karyawanya. Hal ini sudah diatur oleh undang – undang bahwasanya, pada ayat (1)
dapat diberikan pengusaha kepada pekerja / buruh yang bekerja pada usaha mikro dan
kecil. UMKM juga perlu mempertimbangkan kembali untuk pemberian kompensasi
untuk meningkatkan kesejahtaeraan karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan.
Meningkatkan penjualan dengan mulai mengevaluasi apa yang menjadi penghambat
sehingga UMKM Kripik Apel Bali dapat lebih berkembang dan mulai meningkatkan
kesejahteraan karyawan

6. Pembahasan

Sistem penggajian yang diberikan UMKM Kripik Apel Bali yaitu


menggunakan sistem harian karena UMKM Kripik Apel Bali masih menggunakan
sistem sederhana dalam pengupahan/gaji karyawanya. Besarnya gaji yang diberikan
masih belum pasti atau tidak menentu perharinya karena disesuaikan dengan
pekerjaan karyawan tersebut. Gaji/ intensif tambahan biasanya diberikan kepada
karyawan yang pada hari itu mendapat kerja lembur karena permintaan konsumen
yang diatas kapasitas produksi. Untuk pemberian asuransi belum ada untuk saat ini
karena UMKM belum mampu untuk membiayai asuransi dan UMKM masih terlalu
kecil untuk menjangkau kesana. Untuk tunjangan bagi karyawan belum ada karena
sistem UMKM yang masih kecil dan sederhana

UMKM Kripik Apel Bali harus tetap memperhatikan kesejahteraan karyawanya.


Dengan mulai memberikan pekerjaan yang tetap bukan sistem borongan/mitra saja.
Sehingga UMKM Kripik Apel Bali dapat mulai mempertimbangkan untuk
memberikan tunjangan berupa kompensasi yang cocok dengan UMKM Kripik Apel
Bali serta pekerjaan karyawanya. Dengan begitu pemilik UMKM Kripik Apel Bali
dapat belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana menjadi seorang entrepreneur
yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan kerjanya . Menurut
pandangan Veithzal Riyai, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Jika UMKM Kripik Apel Bali belum bisa mempekerjakan karyawan tetap karena
beberapa pertimbangan, seperti penghasilan yang belum pasti dan tidak menentu
setiap harinya. Maka UMKM Kripik Apel Bali dapat memberikan kompensasi
dengan menambah gaji mitra kerjanya jika ada pembelian melebihi kapasitas operasi
atau lembur. Kemudian dapat juga dilakukan dengan memberikan hampers pada saat
bulan ramadhan dan memberikan hadiah/upah tambahan di hari – hari keagamaan
atau nasional. Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran
tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi
karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang tinggi menurut
pendapat Cascio F.Wayne dalam buku (Mangkuprawira, 2011:203).
Dari survei yang dilakukan UMKM Kripik Apel Bali masih minim kesejahteraan
bagi karyawannya. Karena kompensasi yang mereka berikan masih berupa intensif
tambahan yaitu, penambhan gaji pada saat lembur. Artinya intensif tersebut tidak
menentu atau tidak pasti. UMKM Kripik Apel Bali masih belum memberikan
asuransi kepada karyawannya karena penghasilan perhari mereka yang tidak pasti.
Penetapan gaji untuk karyawan disana yaitu, untuk karyawan tetap ada 3 orang
dengan gaji mengikuti UMK disana. Sedangkan untuk karyawan borongan sistem
penggajiannya diberikan sesuai hasil kerja mereka dalam membantu operasional
produksi. Gaji yang diberikan untuk karyawan borongan ini dibawah UMK disana.

7. Kesimpulan dan saran


a.
b.
c.

8. Rekomendasi

Pemilik UMKM Kripik Apel Bali perlu lebih banyak lagi belajar tentang
kompensasi agar lebih mengerti pentingnya kompensasi baik bagi perusahaan
maupun karyawan. Lalu, perusahaan harus konsisten dalam memberikan kompensasi
sehingga karyawan semangat dalam bekerja, memberikan hampers/bonus ketika hari-
hari besar, dan memberikan hadiah/upah tambahan di hari-hari besar.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari survei yang dilakukan gaji yang diberikan kepada karyawan tetap sudah
sesuai dengan UMK disana. Berbeda dengan karyawan borongan masih menyesuaikan
dengan pekerjaan mereka di UMKM Kripik Apel Bali. Menurut mereka, untuk volume
UMKM yang masih kecil memberikan kompensasi sangat tidak mungkin dan mereka
juga sudah puas dengan gaji yang diberikan serta kenyaman yang diberikan pada saat
bekerja disana. Penetapan jenis gaji dibagi dua karena di UMKM Kripik Apel Bali
memiliki dua sistem karyawan yaitu, karyawan tetap dan borongan. Untuk saat ini
UMKM Kripik Apel Bali belum berfikir untuk menaikkan gaji karyawanya karena
mereka sudah mempertimbangkan gaji setiap karyawanya dengan pendapatan yang
masuk. Untuk kompensasi Perusahaan Kripik Apel Bali hanya melakukan penambahan
upah/gaji pada saat lembur kerja serta pemberian beberapa hadiah pada saat hari – hari
tertentu.

B. Saran
Untuk permasalahan yang dihadapi saran yang dapat diberikan kepada UMKM
Kripik Apel Bali yaitu, mulai mempertimbangkan masalah kompensasi dan mempelajari
lebih lanjut tentang kompensasi. Enterpreneur yang baik adalah mereka yang peduli akan
kesejahteraan karyawannya. Maka dari itu penting untuk setiap bisnis baik yang dalam
skala besar maupun yang skala kecil memperhatikan akan hal itu. Kesejahteraan bagi
karyawan melalui kompensasi sangat penting dan berpengaruh terhadap perusahaan serta
kinerja karyawan. Sehingga untuk meningkatkan kinerja karyawan diperlukan
kompensasi di dalam bisnis tersebut.
UMKM Kripik Apel Bali sudah baik dalam memberikan kesejateraan bagi
karyawannya dengan memberikan intensif kepada karyawan berupa upah/gaji tambahan
ketika ada permintaan yang melebihi kapasitas/lembur. Jika UMKM Kripik Apel Bali
ingin terus meningkatkan bisnisnya maka perlu juga untuk meningkatkan kompensasi
kepada karyawannya
Daftar Pustaka

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN I. TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara Pemilik Perusahaan Kripik Apel Bali (Pak Hariono)

Tanya : “Siapa nama bapak?

Jawab : “Pak Hariono”

Tanya : “Dimana alamat Perusahaan Kripik Apel Bali?”

Jawab : “Jl. Raya Arjuno No. 53, Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur 65336.

Tanya : “Alasan mendirikan usaha/sejarah kenapa bisa memilih kripik sebagai usaha?”

Jawab : “Berawal dari banyaknya apel lokal di daerah Batu yang dapat dimanfaatkan sebagai
produk khas, dan memilih kripik sebagai produk usaha karena mampu memproduksi dalam
jumlah banyak, proses produksi higienis, dan produk tahan lama meskipun tanpa pengawet.”

Tanya : “Pada saat merintis, punya berapa karyawan? dari awal apakah dijalankan sendiri atau
sudah punya karyawan?”

Jawab : “Dijalankan sendiri, menggunakan rekan untuk karyawan”

Tanya : “Berapa jumlah karyawan sekarang?”

Jawab : “Jumlah karyawan ada 10 orang”

Tanya : “Bagaimana pembagian tugasnya? Apakah tugasnya kerjanya sama semua atau tidak?
Kalau boleh tau apa saja tugasnya?”

Jawab : “Dalam pembagian tugasnya berbeda-beda namun setiap tenaga kerja di setiap proses
bisa melakukan pekerjaan lain. Terkait tugas-tugasnya berupa proses pengupasan › pemotongan ›
operator masak › hingga pengemasan memiliki tenaga kerja masing-masing.”

Tanya : “Untuk karyawan, sistem pembayarannya apakah tetap atau sesuai dengan produk yang
dihasilkan per individu?”
Jawab : “Tergantung berapa banyak yang karyawan tersebut kerjakan, gaji tenaga kerja di Kripik
Apel Bali juga relatif mengikuti setiap kebutuhan dan kemampuan dari tenaga kerja.

Tanya : “Sistem pembayarannya itu harian, mingguan, atau bulanan?”

Jawab : “Untuk sistem pembayaran itu fleksibel biasanya perbulan namun jika ada tenaga
kerja yang membutuhkan uang gajinya bisa diberikan sesuai dengan hasil yang dikerjakan
meskipun belum sebulan.”

Tanya : “Berapa besar upah karyawan?”

Jawab : “Gaji tenaga kerja di Kripik Apel Bali juga relatif mengikuti setiap kebutuhan dan
kemampuan dari tenaga kerja”

Tanya : “Kira-kira kalau lembur ada tambahan upah atau tidak?”

Jawab : “Bukan uang lembur lebih tepatnya adalah uang bonus. Apabila ada penjualan yang
melebihi target tenaga kerja juga akan mendapatkan uang bonus.”

Tanya : “Kira-kira apakah ada perbedaan upah antara karyawan baru atau karyawan lama?”

Jawab : “Untuk upah, karyawan lama relatif memiliki upah lebih tinggi karena jenis pekerjaan
yang dilakukan juga cukup banyak dibandingkan dengan karyawan baru. Seperti, memilah
produk yang akan dikemas agar sesuai standar penjualan serta mengemas produk sekaligus juga
melakukan pencatatan penjualan.”

Tanya : “Kalau hari-hari besar atau hari-hari tertentu, apakah ada bonus untuk para karyawan?”

Jawab : “Untuk pemberian insentif itu menyesuaikan.”

Tanya : “Kira-kira apakah ada asuransi untuk para karyawan?”

Jawab : “Untuk asuransi belum ada namun sudah ada keinginan dan belum terealisasi.”

Tanya : “Kira-kira apakah ada tunjangan hari tua bagi karyawan?”

Jawab : “Tidak ada.”


LAMPIRAN II. LAMPIRAN DOKUMENTASI

Lampiran 1. Apel Potong Dari Karyawan Borongan

Lampiran 2. Apel Yang Akan Diolah Diambil Dari Kulkas


Lampiran 3. Mesin Penggorengan

Lampiran 4. Persiapan Apel Dimasukkan Ke Penggorengan

Anda mungkin juga menyukai