Anda di halaman 1dari 21

Fungsi Operasional &

Fungsi Pokok
PT Unilever
NAMA : Andhika Reza Saputra
NPM :
KELAS : Reguler B
Fungsi Operasional

Strategi Manajemen Operasional PT Unilever


Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan
kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan
merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil
kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang
jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman
memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen.
Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam
bidang produksi dan keuangan.
Fungsi Operasional
Pemeliharaan
01
Pengadaan Tenaga
Kerja 04 Karyawan

Pengembangan
02 SDM Karyawan
PT Unilever
05 Pemisahan
Karyawan

03 Kompensasi 06 Integrasi
Fungsi Operasional
A. Pengadaan Tenaga Kerja

PT Unilever merekrut, mempekerjakan, dan


mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi
dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan
tersebut. PT Unilever akan memberikan paket
remunerasi total untuk karyawan kamu yang
memenuhi atau melampaui standar minimum hukum
atau standar industry yang berlaku.
Fungsi
Operasional
B. Pengembangan SDM Karyawan PT Unilever

PT Unilever merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik dan PT unilever
juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program latihan kerja atau
LATKER. Program latihan kerja PT Unilever sengaja dibentuk untuk meminimalisir tidak
meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan.

Pada intinya, Teknik manajemen SDM PT Unilever terbagi menjadi tiga hal yaitu :
– Pengadaan yaitu proses rekrutmen dan orientasi seperti program latihan kerja yang telah
dijelaskan diatas.
– Penggunaan yaitu proses sinkronisasi antara kemampuan sumberdaya manusia dengan tugas
apa yang akan menjadi tanggung jawabnya.
– Pemeliharaan yaitu bagaimana PT Unilever menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
sehingga karyawan juga dapat merasa puas bekerja bersama PT Unilever.
C. Kompensassi

 1. Pembayaran Pokok

 2. Pembayaran Prestasi

 3. Pembayaran Insentif

 4. Pembayaran Tertangguh
1. Pembayaran Pokok

Perusahaan memberikan pembayaran pokok kepada karyawan dalam


bentuk gaji dan upah.

Berdasarkan persepsi karyawan terhadap pembayaran pokok


menjelaskan bahwa sebesar 74,7% karyawan setuju bahwa
perusahaan memberikan gaji sesuai dengan standar umum yang
berlaku, yaitu sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP).
2. Pembayaran Prestasi

Pembayaran prestasi yang diberikan oleh perusahaan bertujuan untuk


menghargai hasil kerja karyawan atas kinerjanya. Pembayaran
prestasi sering juga disebut bonus tahunan.

Bonus tahunan tersebut akan diberikan kepada karyawan karena


perusahaan menilai bahwa keuntungan yang dihasilkan oleh
perusahaan merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan.
3. Pembayaran Insentif

Pembayaran insentif merupakan bentuk pembayaran langsung yang dikaitkan


dengan kinerja karyawan terhadap peningkatan produktivitas.

Bagi karyawan pabrik yang bekerja pada shift malam akan diberikan premi
sebesar Rp. 25.000 per hari dengan ketentuan bahwa karyawan yang
bersangkutan akan kehilangan haknya atas premi tersebut jika datang
terlambat, tidak masuk kerja dengan alasan apapun kecuali cuti atau sakit
dengan keterangan dokter.

Premi kehadiran tidak berlaku pada karyawan kantor.


4. Pembayaran Tertanguh

Pembayaran tertangguh merupakan kewajiban perusahaan yang akan


diberikan kepada karyawannya dikemudian hari.

Contoh pembayaran tertangguh yang sering diberikan oleh perusahaan


adalah THR (Tunjangan Hari Raya)
Fungsi Operasional
D. Pemeliharaan Karyawan

Sebagai langkah proaktif pencegahan (memastikan keselamatan karyawan) dan


melakukan pemeliharaan karyawan agar tidak ada yang di PHK, maka PT
Unilever Indonesia Tbk telah berinisiatif untuk menghentikan sementara
operasional di gedung TBB menyusul diterimanya laporan mengenai beberapa
karyawan di bagian engineering gedung TBB yang terkonfirmasi positif COVID-
19. Pihak PT Unilever Indonesia Tbk telah dengan segera menghubungi dan
mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi
keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
Pihak PT Unilever tidak melakukan PHK terhadap karyawan yang terkena COVID-19. Akan tetapi mereka
melakukan beberapa kebijakan seperti di gedung TBB yang merupakan satu bagian dari kompleks pabrik
PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan
protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di
zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.

Langkah-langkah yang diterapkan PT Unilever Indonesia Tbk di gedung TBB pabrik Cikarang adalah
protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, diantaranya:

- Pemberlakukan larangan perjalanan,

- Pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based),

- Tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing,

- Serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak
lanjut yang ketat.
Fungsi Operasional
E. Pemisahan Karyawan
PT Unilever sangan berpegang teguh pada Pedoman Prinsip-Prinsip Bisnis Unilever/CoBP
(“Pedoman”), dan kebijakan-kebijakan yang mendukungnya/Code Policies (“Kebijakan Pedoman”),
menetapkan standar
yang harus dipenuhi oleh semua karyawan.

Oleh karena itu, apabila terjadi pelanggaran terhadap Pedoman atau Kebijakan Pedoman dapat
mengakibatkan konsekuensi yang sangat serius bagi Unilever dan bagi individu yang terlibat. Jika
melibatkan tindakan melawan hukum, konsekuensi dapat mencakup denda yang signifikan bagi
Unilever, hukuman penjara bagi para individu dan kerusakan reputasi yang serius.
Fungsi Operasional

F. Integrasi
Integrasi atau penyatuan persamaan antara tenaga kerja dan perusahaan sudah bisa dilihat dari
visi dan focus strategi PT Unilever. Dimana mereka memiliki strategi untuk membantu kami
mencapai tujuan kami untuk menjadikan kehidupan berkelanjutan sebagai hal yang lumrah.
Dengan focus strategi untuk mewujudkan visi, kami telah berinvestasi dalam strategi untuk
kategori dan merek jangka panjang yang menghasilkan kemajuan yang menguntungkan semua
pemangku kepentingan.

Dengan begitu integrasi antara karyawan dan perusahaan bisa dilihat jelas dari visi dan strategi
mereka dimana antara karyawan dan perusahaan sama-sama berusaha mencapai sesuatu untuk
kesejahteraan mereka.
Fungsi Pokok Perusahaan

Planning Organizing
Perencanaan Manajemen SDM Struktur Organisasi PT
PT Unilever Unilever

Directing Controlling
Pengendalian/Pengawasan
Pengarahan tanggung jawab di
terhadap aktivitas di
PT Unilever
PT Unilever
Planning (Perencanaan)

Perencanaan Fungsi Manajemen SDM PT Unilever Indonesia, Tbk adalah perusahaan


yang terkenal dengan manajemen SDM nya yang mumpuni. Bagaimana tidak, PT
unilever sangat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir
bergabung bersama PT Unilever. Di sini terbukti dengan setiap tahunnya PT Unilever
sengaja merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik.

Seleksi tenaga kerja untuk mencari sumber daya terbaik yang dilakukan PT Unilever
ini terbukti membuat perusahaan mampu menilai secara keseluruhan mana tenaga
kerja yang kompeten dan berpotensi. Keberhasilan program latihan kerja ini juga
dinilai dari bagaimana pembimbing menilai kemampuan adaptasi calon tenaga kerja
dalam mengikuti budaya bekerja di PT Unilever.
Organizing (Organisasi)

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V.


Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers
Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000
supplier.

Pembagian struktur organisasi PT Unilever Indonesia, dapat diketahui bahwa


Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing masing divisi ,
dan juga dibagi berdasarkan fungtionalnya.
Pembagian pertama adalah berdasarkan pada product yang dihasilkan:

• Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk makanan
yang dihasilkan Unilever
• Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk ice
cream yang dihasilkan Unilever

Pembagian kedua adalah berdasarkan functionalnya:

• Chief financial officer adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengansemua
keuangan yang ada pada Unilever. 
• Home dan personal care adalah bekerja mengurusi semua yang ada di dalam perusahaan , berkaitan
dengan individu kepegawaian.
• Supplaychain adalah bagian untuk Mengatasi permasalahan bahan baku (suply chain)
• Customer development adalah bagian untuk mengurusi tentang masalah customer, merangkul
customer sebanyak banyak nya.
•Human Resources dan corporate relation: adalah bagian untuk human resource dan hubungan antar
perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan.
Directing (Pengarahan)

Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari


Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan
Perawatan Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada
kepemimpinan operasional dalam usaha.
Controlling (Pengendalian)

Semakin besar perusahaan maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan harus mengawasi dan mengendalikan aktivitas perusahaan untuk
mendelegasikan wewenang kepeda setiap karyawannya, sehingga dibutuhkan suatu system
pengendalian yang memadai. Kegiatan penjualan memerlukan suatu pengendalian intern yang
memadai. Agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari kebijakan yang sudah ada dan dari
kegiatan operasionalnya guna mempertanggung jawabkan atas segala kegiatan yang sifatnya
operasional, melihat begitu pentingnya penyelenggaraan aktifitas yang sifatnya operasional, maka
diperlukan instrument yang mampu memberikan penilaian dan jaminan akan efektifnya suatu
kegiatan operasional yaitu untuk menjaga kekayaan perusahaan, maka diperlukan system
pengendalian intern untuk setiap penjualan untuk pencapaian tujuannya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui system suatu pengendalian dan untuk menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi efektifitas pejualan pada PT. Unilever Indonesia Tbk.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai