Disusun dalam rangka pemenuhan tugas Mata Kuliah Study Kelayakan Bisnis
Oleh :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
Industri Tempe Kripik Vina merupakan industri skala kecil dalam bentuk industri
rumah tangga yang bergerak dalam pembuatan tempe kripik. Usaha ini terdapat di Desa
Karangmojo Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo, yang sudah berdiri sejak tahun
1995 dan merupakan industri ini mampu memberikan keuntungan bagi pelaku usahanya.
Perlu dilakukan kajian tentang kelayakan bisnis, supaya dapat memberikan analisis
keuntungan finansial terhadap usaha tersebut.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk
waktu yang tidak ditentukan dan diharapkan mampu menaikkan pendapatan masyarakat
pada umumnya, pelaku usaha pada khususnya.Usaha tempe kripik mempunyai peluang
yang besar untuk dikembangkan, baik untuk konsumen di Kabupaten ponorogo maupun
untuk konsumen luar daerah.
Melihat prospek usaha tempe kripik vina tersebut, maka usaha Tempe Kripik vina perlu
penanganan yang tepat agar kedepan dapat berkembang dan mampu bersaing dengan
usaha sejenisnya. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu dilakukan analisis
kelayakan usaha pada aspek finansial dengan tujuan untuk memperoleh informasi-
informasi dalam pengembangan usaha tempe kripik vina
Nomor Telepon : -
Tempe kripik vina yakni usaha rumahan yang bergerak dibidang usaha makanan
kering
Aspek teknis dan produksi meliputi lokasi usaha, bahan baku, tenaga kerja, teknologi,
proses produksi dan layout usaha tempe kripik vina
Lokasi Usaha
Lokasi Usaha tempe kripik vina berjarak sekitar 2 km dari lapangan Balong. Lokasinya
dekat dengan toko toko sehingga memudahkan dalam hal pemasaran.
Bahan Baku
Bahan Baku dan Bahan Penunjang untuk Satu Tahun Produksi tempe kripik vina
total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku dan bahan penunjang adalah
sebesar Rp. 50.000.000/Tahun.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu syarat utama dalam kegiatan usaha tersebut. Dalam
kripik tempe vina i ini pemilik bertindak sebagai pengelola dan sebagai tenaga kerja.
Ketersediaan tenaga kerja yang cukup dalam suatu kegiatan usahatani sangat diperlukan,
karena tanpa adanya tenaga kerja yang cukup akan menghambat jalannya proses
produksi. Berdasarkan sumber tenaga yang digunakan dalam usaha kerupuk dapat
dikelompokkan sebagai tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar
keluargaTenaga kerja yang dimiliki usaha tempe kripik vina berjumlah 6 orang yang
berasal dari tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga yang dikonversikan kedalam
satuan hari orang kerja. Tenaga kerja luar keluarga merupakan tenaga kerja harian yang
dibayar perhari, dimana tenaga kerja harian ini hanya digunakan pada kegiatan-kegiatan
tertentu saja seperti pengemasan dan pemasaran tempe kripik.
Usaha tempe kripik vina secara hukum belum terdaftar dan belum memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP).
Aspek pasar yang diteliti meliputi bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P yaitu produk,
price (harga), promosi dan place (tempat) atau distribusi.
a. Produk
Produk yang ditawarkan oleh usaha tempe kripik vina adalah jenis tempe yang sering kita
jumpai di warung-warung kecil. Disamping memiliki rasa yang gurih dan renyah, mutu
dari produk tempe kripik vina sangat baik dan layak untuk dikonsumsi karena tidak
mengandung bahan pengawet seperti formalin.
b. Harga
harga kerupuk ditentukan berdasarkan biaya produksi, harga yang ditetapkan oleh tempe
kripik vina ialah Rp.4.000/ bungkusnya
c. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh usaha tempe kripik vina adalah melalui penyebaran pada
saat pengantaran ke warung-warung dan pasar diwilayah Kecamatan Balong
Hasil produksi tempe kripik vina yang didistribusikan ke warung-warung kecil dan
minimarket serta melayani pembeli yang dating kerumahnya.