DI SUSUN OLEH
B. KONDISI INDUSTRI
Sektor usaha “KRIPIK TEMPE aneka rasa” dapat dikatakan cukup propektif dengan
respon positif oleh berbagai kalangan masyarakat. Usaha kripik tempe aneka rasa
menjadi suatu pilihan usaha yang menguntungkan hingga banyak orang yang terpincut
dalam menjalankan usaha tersebut. Usaha kripik tempe aneka rasa menjadi suatu usaha
camilan yang menyuguhkan rasa nikmat dengan peminatnya tergolong besar, jumlah
peminatnya yang melonjak menjadikan usaha kripik tempe aneka rasa sebagai salah satu
usaha dengan potensi bagus dan juga cemerlang. Usaha kripik tempe juga tidak mengenal
waktu dan juga musim sehingga usaha ini cocok untuk pilihan usaha yang dijalan kapan
pun. Usaha kripik tempe juga menjadi salah satu usaha yang bisa dijalankan secara
mudah dan juga untung yang didapatkan terbilang sangat fantastis. Untuk pendirian usaha
sector ini dilingkungan juga masih terbilang jarang sehingga persaingan bisnis pada
bidang ini masih relative sepi.
Owner memberikan nama produk dengan nama “qtela tempe chips” dengan aneka rasa
yang ditawarkan
BAB 2
ASPEK HUKUM/LEGALITAS
a. Analisis bisnis dengan hokum
Bentuk kegiatan usaha di qtela tempe chips merupakan usaha yang berbentuk cv
yang dikelola oleh indra jaya dan agung cahyo. bentuk usaha cv merupakan badan
hukum yang tepat jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan kegiatan usaha
yang dilaukukan.sebagai badan usaha yang berbadan hukum cv, maka tentunya qtela
tempe chips sudah memiliki berbagai syarat yang diharuskan untuk mendirikan
sebuah cv seperti halnya akta pendirian usaha, perjanjian pendirian, dan dokumen lain
yang diperlukan.
b. Analisis kemampuan memenuhi perizinan
Menurut peraturan perundangan,dibutuhkan beberapa syarat untuk mendirikan sebuah
cv .dalam hal ini cv qtela tempe chips telah memperoleh berbagai izin untuk
pendirian usaha diantaranya
akta pendirian usaha dari otoritas yang berwenang,
Izin Sanitasi dan Keamanan Pangan: Karena akan memproduksi keripik
tempe, harus memastikan bahwa proses produksi dan tempat usaha
memenuhi persyaratan sanitasi dan keamanan pangan yang berlaku.
mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) atau instansi
yang terkait
c. Analisis badan usaha
Qtela tempe chips adalah badan usaha yang berbentuk cv yang didirikan oleh indra
jaya dan agung cahyo yang saling bermitra. CV (Commanditaire Vennootschap)
adalah bentuk usaha di mana dua orang atau lebih bersama-sama mendirikan suatu
perusahaan dengan tanggung jawab dan peran yang berbeda. Syarat pendirian CV
umumnya meliputi:
Minimal dua orang mitra, yaitu satu mitra komplementer dan satu mitra komanditer.
Namun, jumlah mitra dapat lebih dari dua sesuai kesepakatan antara pihak-pihak yang
terlibat. Mendaftarkan CV dan memperoleh izin usaha serta izin lain yang diperlukan
sesuai peraturan yang berlaku di wilayah tempat usaha didirikan.
d. Analisis profil pemilik
Saudara indra jaya dan agung cahyo adalah pendiri dari qtella tempe chips yang
bertempat tinggal dipati. Usaha ini didirikan pada bulan mei tahun 2022.berawal dari
kesukaan sang owner dengan masakan berbahan baku tempe dan hobi dari keduanya
menghabiskan waktu luang dengan makan makanan ringan maka muncullah inovasi
untuk membuat makanan ringan dari bahan baku tempe,berawal dari industry
perorangan dengan produksi rumahan berjalannya waktu usahapun semakin pesat
dengan media pemasaran melalui media social .
e. Kesimpulan kajian aspek hokum
Qtella tempe chips sebagai bisnis/usaha dibidang perdagangan memiliki bentuk badan
usaha cv. Dalam pengerjaan bisnis/usaha qtella tempe chips, aspek hukum yang harus
dimiliki ialah, SIUP, NPWP, IMB, Izin Prinsip, Izin lokasi, dan izin HO. Untuk aspek
hukum yang dimiliki sudah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
BAB 3
ASPEK TEKNIS DAN LINGKUNGAN
Analisis lokasi bisnis
Lokasi usaha qtella tempe chips berloksi di jln pati-tayu .lokasi ini dianggap
strategis karena merupakan kawasan yang selalu ramai dari segi kebuuhan
bahan baku produksi di kawasan ini juga merupakan central dari pertanian
kedelai dan banyak produsen pembuatan tempe. Dari segi persaingan pun
dilokasi ini belum ditemukan jenis usaha yang sama.
Analisis luas produksi
Dalam sehari orderan dapat mencapai 500 pcs, maka untuk produksi perhari
ditargetkan menjadi kurang lebih 550 pcs sisa 50 pcs digunakan sebagai stock
persediaan .dengan 6 hari kerja dalam seminggu maka ditargetkan dalam
sebulan memperoleh produksi sebesar 13.200 pcs
Analisis layout pabrik
B C D E
KETERNGAN
Secara Teknologi, teknologi yang digunakan untuk memasak olahan ini meliputi alat alat yang
digunakan untuk mengolah dari bahan baku tempe menjadi olahan kripik tempe. Mesin Pencuci
dan Pemotong Tempe: Pencucian dan pemotongan tempe merupakan langkah awal dalam proses
produksi.
Mesin Penggoreng: Proses penggorengan merupakan tahap krusial dalam pembuatan keripik
tempe. Pilih mesin penggoreng yang dapat menjaga suhu dan waktu penggorengan yang tepat
untuk mencapai keripik tempe yang renyah dan berwarna merata.
Peralatan Penyaringan dan Pemberian Bumbu: Setelah proses penggorengan, keripik tempe
biasanya perlu disaring untuk menghilangkan minyak berlebih dan kemudian diberi bumbu.
Mesin Pengemasan: Pengemasan yang baik sangat penting dalam mempertahankan kualitas dan
kesegaran keripik tempe.
Secara keseluruhan dari aspek pemilihan lokasi ,target produksi tiap bulan, serta teknologi yang
digunakan dalam produksi sudah cukup baik . namun kedepannya diharapkan dari segi teknologi
produksi dapat terus mengikuti perkembangan sehingga produksi yang dihasilkan juga akan
lebih efektif dan efesien
BAB 4
ASPEK MANAJEMEN
Pemilik cv
Mitra
Tim penjualan
Operator produksi
d. Kesimpulan kajian aspek menejemen
Dapat dianalisis jika dari segi manajement sudah merencanakan dengan baik berkaitan
dengan penjadwalan usaha untuk mencapai target produksi yang sudah ditentukan dan
dari segi kebutuhan kerja juga telah sesuai dengan kebutuhan produksi sehingga efisensi
perusahaan dapat tercapai
BAB 6
ASPEK PASAR & PEMASARAN
Bahan Baku:
Tempe: Rp 2.000.000/bulan
Rempah-rempah dan bahan pendukung: Rp 1.000.000/bulan
Total bahan baku: Rp 3.000.000/bulan
Kemasan:
Plastik kemasan: Rp 500.000
Desain kemasan: Rp 1.000.000
Label: Rp 500.000
Total kemasan: Rp 2.000.000
Promosi dan Pemasaran:
Tenaga Kerja:
Bahan Baku:
Tempe: Rp 2.000.000
Rempah-rempah dan bahan pendukung: Rp 1.000.000
Total bahan baku: Rp 3.000.000
Operasional Harian:
Pengembangan Produk
Biaya Lainnya:
Berdasarkan analisis keuangan untuk usaha kripik tempe qtella tempe chips dengan
aneka rasa, berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil:
Kebutuhan modal awal: Diperlukan modal awal sebesar Rp 36.500.000 untuk
memulai usaha kripik tempe. Modal ini akan digunakan untuk membeli peralatan
produksi, bahan baku, kemasan, promosi dan pemasaran, tenaga kerja, operasional
harian, dan pengembangan produk.
Modal operasional bulanan: Untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan,
diperlukan modal operasional bulanan sebesar Rp 15.500.000. Modal ini akan
digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku, , kemasan, promosi dan
pemasaran, operasional harian, biaya lainnya seperti maintenance peralatan dan
administrasi keuangan.
Analisis biaya: Dalam usaha kripik tempe, biaya gaji karyawan merupakan biaya
terbesar, promosi dan pemasaran, serta operasional harian. Penting untuk mengelola
biaya-biaya ini dengan efisien dan memantau perkembangannya secara teratur.
Ringkasan eksekutif
Berdasarkan deskripsi dan analisis qtella tempe chips yang telah dilakukan diatas
terdapat 3 aspek yang dapat dikatakan paling layak yang terdiri dari aspek
pemasaran, aspek manajemen dan sumber daya, serta aspek keuangan
Secara keseluruhan qtella tempe chips telah memenuhi kriteria penilaian dalam
Studi Kelayakan Bisnis sehingga bisnis tersebut mampu menjalankan roda
kehidupanya dalam memberikan kontribusi terhadap tingginya kemiskinan di
daerah pati dan juga memberikan kontribusi terhadap PRDB di Kabupaten pati
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.