Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROYEKSI KELAYAKAN BISNIS BARU

“QTELLA TEMPE CHIPS”

DI SUSUN OLEH

AGUNG CAHYONO (B.231.20.0171)

FAKULTAS EKONOMI UNERVESITAS SEMARANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


BAB 1
LATAR BELAKANG BISNIS

A. Alasan dibangunnya bisnis/usaha


Keripik tempe saat ini tengah menjadi salah satu cemilan yang sangat diminati
dikalangan masyarakat. Produk tempe yang pada awalnya hanya dilihat sebagai bahan
konsumsi lauk pauk masyarakat desa ternyata bisa diubah menjadi produk makanan
ringan yang dapat dinikmati oleh semua lapis kalangan. Tinginya permintaan kripik
tempe di pasaraan menjadikan peluang dari usaha keripik tempe aneka rasa sangat
menjanjikan. Kini di masyarakat penjaja kripik tempe aneka rasa mulai banyak
bermunculan, pengusaha kripik tempe ini pun diutungkan dengan usahanya yang sangat
laris manis.
Tempe sebagai bahan dasar kripik memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai
rasa yang menarik dan unik. Dengan menciptakan aneka rasa pada kripik tempe, bisnis
dapat memberikan variasi yang menarik bagi konsumen. Inovasi dalam rasa dapat
menjadi daya tarik utama produk ini dan membedakannya dari produk sejenis di pasar.
Dengan mengembangkan bisnis kripik tempe aneka rasa, bisnis dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian lokal. Bisnis ini akan menciptakan peluang kerja bagi
masyarakat sekitar, baik dalam hal produksi, distribusi, maupun pemasaran produk.
Selain itu, bisnis juga dapat mendukung petani tempe lokal dengan menjalin kemitraan
dan pengadaan bahan baku secara langsung. Ini akan berdampak pada peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

B. KONDISI INDUSTRI
Sektor usaha “KRIPIK TEMPE aneka rasa” dapat dikatakan cukup propektif dengan
respon positif oleh berbagai kalangan masyarakat. Usaha kripik tempe aneka rasa
menjadi suatu pilihan usaha yang menguntungkan hingga banyak orang yang terpincut
dalam menjalankan usaha tersebut. Usaha kripik tempe aneka rasa menjadi suatu usaha
camilan yang menyuguhkan rasa nikmat dengan peminatnya tergolong besar, jumlah
peminatnya yang melonjak menjadikan usaha kripik tempe aneka rasa sebagai salah satu
usaha dengan potensi bagus dan juga cemerlang. Usaha kripik tempe juga tidak mengenal
waktu dan juga musim sehingga usaha ini cocok untuk pilihan usaha yang dijalan kapan
pun. Usaha kripik tempe juga menjadi salah satu usaha yang bisa dijalankan secara
mudah dan juga untung yang didapatkan terbilang sangat fantastis. Untuk pendirian usaha
sector ini dilingkungan juga masih terbilang jarang sehingga persaingan bisnis pada
bidang ini masih relative sepi.
Owner memberikan nama produk dengan nama “qtela tempe chips” dengan aneka rasa
yang ditawarkan

BAB 2
ASPEK HUKUM/LEGALITAS
a. Analisis bisnis dengan hokum
Bentuk kegiatan usaha di qtela tempe chips merupakan usaha yang berbentuk cv
yang dikelola oleh indra jaya dan agung cahyo. bentuk usaha cv merupakan badan
hukum yang tepat jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan kegiatan usaha
yang dilaukukan.sebagai badan usaha yang berbadan hukum cv, maka tentunya qtela
tempe chips sudah memiliki berbagai syarat yang diharuskan untuk mendirikan
sebuah cv seperti halnya akta pendirian usaha, perjanjian pendirian, dan dokumen lain
yang diperlukan.
b. Analisis kemampuan memenuhi perizinan
Menurut peraturan perundangan,dibutuhkan beberapa syarat untuk mendirikan sebuah
cv .dalam hal ini cv qtela tempe chips telah memperoleh berbagai izin untuk
pendirian usaha diantaranya
 akta pendirian usaha dari otoritas yang berwenang,
 Izin Sanitasi dan Keamanan Pangan: Karena akan memproduksi keripik
tempe, harus memastikan bahwa proses produksi dan tempat usaha
memenuhi persyaratan sanitasi dan keamanan pangan yang berlaku.

mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) atau instansi
yang terkait
c. Analisis badan usaha
Qtela tempe chips adalah badan usaha yang berbentuk cv yang didirikan oleh indra
jaya dan agung cahyo yang saling bermitra. CV (Commanditaire Vennootschap)
adalah bentuk usaha di mana dua orang atau lebih bersama-sama mendirikan suatu
perusahaan dengan tanggung jawab dan peran yang berbeda. Syarat pendirian CV
umumnya meliputi:

Minimal dua orang mitra, yaitu satu mitra komplementer dan satu mitra komanditer.
Namun, jumlah mitra dapat lebih dari dua sesuai kesepakatan antara pihak-pihak yang
terlibat. Mendaftarkan CV dan memperoleh izin usaha serta izin lain yang diperlukan
sesuai peraturan yang berlaku di wilayah tempat usaha didirikan.
d. Analisis profil pemilik
Saudara indra jaya dan agung cahyo adalah pendiri dari qtella tempe chips yang
bertempat tinggal dipati. Usaha ini didirikan pada bulan mei tahun 2022.berawal dari
kesukaan sang owner dengan masakan berbahan baku tempe dan hobi dari keduanya
menghabiskan waktu luang dengan makan makanan ringan maka muncullah inovasi
untuk membuat makanan ringan dari bahan baku tempe,berawal dari industry
perorangan dengan produksi rumahan berjalannya waktu usahapun semakin pesat
dengan media pemasaran melalui media social .
e. Kesimpulan kajian aspek hokum
Qtella tempe chips sebagai bisnis/usaha dibidang perdagangan memiliki bentuk badan
usaha cv. Dalam pengerjaan bisnis/usaha qtella tempe chips, aspek hukum yang harus
dimiliki ialah, SIUP, NPWP, IMB, Izin Prinsip, Izin lokasi, dan izin HO. Untuk aspek
hukum yang dimiliki sudah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
BAB 3
ASPEK TEKNIS DAN LINGKUNGAN
 Analisis lokasi bisnis
Lokasi usaha qtella tempe chips berloksi di jln pati-tayu .lokasi ini dianggap
strategis karena merupakan kawasan yang selalu ramai dari segi kebuuhan
bahan baku produksi di kawasan ini juga merupakan central dari pertanian
kedelai dan banyak produsen pembuatan tempe. Dari segi persaingan pun
dilokasi ini belum ditemukan jenis usaha yang sama.
 Analisis luas produksi
Dalam sehari orderan dapat mencapai 500 pcs, maka untuk produksi perhari
ditargetkan menjadi kurang lebih 550 pcs sisa 50 pcs digunakan sebagai stock
persediaan .dengan 6 hari kerja dalam seminggu maka ditargetkan dalam
sebulan memperoleh produksi sebesar 13.200 pcs
 Analisis layout pabrik

B C D E

KETERNGAN

A : Ruang penerimaan bahan baku (tempe, bumbu)

B : Area pengolahan tempe (pencucian, pemotongan)

C : Area penggorengan keripik tempe

D : area penyaringan dan pemberian bumbu

E : Area penyimpanan dan kemasan


d. Analisis kesiapan teknologi

Secara Teknologi, teknologi yang digunakan untuk memasak olahan ini meliputi alat alat yang
digunakan untuk mengolah dari bahan baku tempe menjadi olahan kripik tempe. Mesin Pencuci
dan Pemotong Tempe: Pencucian dan pemotongan tempe merupakan langkah awal dalam proses
produksi.
Mesin Penggoreng: Proses penggorengan merupakan tahap krusial dalam pembuatan keripik
tempe. Pilih mesin penggoreng yang dapat menjaga suhu dan waktu penggorengan yang tepat
untuk mencapai keripik tempe yang renyah dan berwarna merata.
Peralatan Penyaringan dan Pemberian Bumbu: Setelah proses penggorengan, keripik tempe
biasanya perlu disaring untuk menghilangkan minyak berlebih dan kemudian diberi bumbu.
Mesin Pengemasan: Pengemasan yang baik sangat penting dalam mempertahankan kualitas dan
kesegaran keripik tempe.

E. kesimpulan aspek teknis

Secara keseluruhan dari aspek pemilihan lokasi ,target produksi tiap bulan, serta teknologi yang
digunakan dalam produksi sudah cukup baik . namun kedepannya diharapkan dari segi teknologi
produksi dapat terus mengikuti perkembangan sehingga produksi yang dihasilkan juga akan
lebih efektif dan efesien

BAB 4

ASPEK MANAJEMEN

a. Analisis penjadwalan usaha


Rata rata order untuk perharinya adalah sekitar 500 pcs maka manajemen menargetkan
perhari memperoleh 550 pcs total produksi. 50 pcs tersisa sebagai persediaan stock
apabila nantinya terdapat lonjakan permintaan pasar maka diharapkan stock yang masih
tersedia bisa membackup. jumlah hari produksi adalah 6 hari kerja sehingga dalam satu
bulan dapat diperoleh hasil produksi sebanyak 13.200 pcs hal ini juga sudah sesuai
dengan jumlah orderan rata rata yang diterima setiap bulannya sehingga target produksi
bisa dikatakan tercapai
b. Analisis kebutuhan tenaga kerja
Perkirakan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit keripik tempe.
Misalnya, jika waktu produksi per unit adalah 0,5 jam, maka setiap unit membutuhkan
0,5 jam untuk diproduksi.Dalam hal ini, jumlah jam kerja yang diperlukan per hari adalah
550 unit x 0,5 jam = 275 jam kerja per hari,Dalam contoh ini, jika jam kerja per pekerja
per hari adalah 8 jam, maka jumlah pekerja yang dibutuhkan per hari adalah 275 jam / 8
jam = 34,375 pekerja atau bisa dikatakan perusahaan membutuhkan tenaga kerja produksi
sebanyak 34 orang

c. Analisis struktur organisasi

Pemilik cv

Mitra

Manajer produksi Manajer pemasaran

Tim penjualan
Operator produksi
d. Kesimpulan kajian aspek menejemen
Dapat dianalisis jika dari segi manajement sudah merencanakan dengan baik berkaitan
dengan penjadwalan usaha untuk mencapai target produksi yang sudah ditentukan dan
dari segi kebutuhan kerja juga telah sesuai dengan kebutuhan produksi sehingga efisensi
perusahaan dapat tercapai

BAB 6
ASPEK PASAR & PEMASARAN

a. Analisis potensi pasar


Trend meningakatnya permintaan makanan ringan kian hari semakin meningkat.
Terutama disegmen kalangan remaja dan rumah tangga.dengan terobosan inovasi
makanan keripik dari bahan baku tempe yang menyediakan varian rasa menjadi nilai
pembeda dengan produk lainnya
b. Analisis persaingan
Untuk usaha kripik tempe yang menyediakan berbagai macam variasi rasa masih
tergolong jarang ditemukan terutama di wilayah local kabupaten pati
c. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Permintaan Potensial
Media pemasaran yang dilakukan oleh qtella tempe chips sebagian besar dilakukan melaui
media social seperti instagram dan marketplace berbasis online sperti tokopedia. Sekitar
70% order dihasilkan melalui kanal online.salah satu strategi manajemen untuk
meningkatkan jumlah penjualan adalah dengan menyediakan berbgai macam diskon dan
voucher menarik untuk setiap pembeliannya
d. Kesimpulan
Untuk pemasaran lebih efektif dilakukan melaui promosi media social
BAB 7
ASPEK KEUANGAN
a. Analisis kebutuhan modal
Hal-hal yang perlu diidentifikasi terlebih dahulu adalah item modal kerja, jumlah
setiap item modal kerja, harga per unit modal kerja, dan asumsi pertumbuhan
harga item modal kerja untuk memproyeksikan nilai modal kerja pada tahun-
tahun berikutnya
Berikut adalah rincian kebutuhan modal usaha qtella tempe chips
Peralatan Produksi:

Penggiling tempe: Rp 5.000.000


Pengiris tempe: Rp 4.000.000
Penggoreng tempe: Rp 6.000.000
Mesin pengemas: Rp 3.000.000
Total peralatan produksi: Rp 18.000.000

Bahan Baku:
Tempe: Rp 2.000.000/bulan
Rempah-rempah dan bahan pendukung: Rp 1.000.000/bulan
Total bahan baku: Rp 3.000.000/bulan

Kemasan:
Plastik kemasan: Rp 500.000
Desain kemasan: Rp 1.000.000
Label: Rp 500.000
Total kemasan: Rp 2.000.000
Promosi dan Pemasaran:

Pembuatan brosur: Rp 500.000


Iklan online: Rp 2.000.000/bulan
Sampel produk: Rp 1.000.000
Kerjasama dengan pengecer lokal: Rp 3.000.000
Total promosi dan pemasaran: Rp 6.500.000

Tenaga Kerja:

Gaji karyawan: Rp 2000.0000/bulan


Total tenaga kerja(34 orang): Rp 68000000/bulan

B. Analisis kebutuhan operasional


Biaya operasional adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produk, sebab biaya
operasional berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan dan dapat dibebankan secara
langsung maupun secara tidak langsung. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya
variabel, jumlah biaya variabel tergantung pada volume penjualan atau proses produksi,
jadi mengikuti peningkatan atau penurunannya
Berikut adalah contoh rincian modal operasional untuk usaha kripik tempe qtella tempe
chips dengan aneka rasa dalam periode bulanan:

Bahan Baku:
Tempe: Rp 2.000.000
Rempah-rempah dan bahan pendukung: Rp 1.000.000
Total bahan baku: Rp 3.000.000

Plastik kemasan: Rp 500.000


Label: Rp 500.000
Total kemasan: Rp 1.000.000
Promosi dan Pemasaran:

Iklan online: Rp 2.000.000


Kerjasama dengan pengecer lokal: Rp 3.000.000
Total promosi dan pemasaran: Rp 5.000.000
Operasional Harian:

Operasional Harian:

Listrik dan air: Rp 500.000/bulan

Bahan bakar: Rp 300.000/bulan

Biaya transportasi: Rp 200.000/bulan

Total operasional harian: Rp 1.000.000/bulan

Pengembangan Produk

Penelitian dan pengembangan rasa baru: Rp 2.000.00

Biaya Lainnya:

Maintenance peralatan: Rp 500.000


Administrasi dan keuangan: Rp 1.000.000
Total biaya lainnya: Rp 1.500.000

D kesimpualan kajian aspek keuangan

Berdasarkan analisis keuangan untuk usaha kripik tempe qtella tempe chips dengan
aneka rasa, berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil:
Kebutuhan modal awal: Diperlukan modal awal sebesar Rp 36.500.000 untuk
memulai usaha kripik tempe. Modal ini akan digunakan untuk membeli peralatan
produksi, bahan baku, kemasan, promosi dan pemasaran, tenaga kerja, operasional
harian, dan pengembangan produk.
Modal operasional bulanan: Untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan,
diperlukan modal operasional bulanan sebesar Rp 15.500.000. Modal ini akan
digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku, , kemasan, promosi dan
pemasaran, operasional harian, biaya lainnya seperti maintenance peralatan dan
administrasi keuangan.

Analisis biaya: Dalam usaha kripik tempe, biaya gaji karyawan merupakan biaya
terbesar, promosi dan pemasaran, serta operasional harian. Penting untuk mengelola
biaya-biaya ini dengan efisien dan memantau perkembangannya secara teratur.

Perencanaan promosi dan pemasaran: Dalam rincian modal, diperhatikan bahwa


sebagian besar anggaran digunakan untuk promosi dan pemasaran. Hal ini
menunjukkan pentingnya upaya promosi dan pemasaran untuk meningkatkan
penjualan dan kesadaran merek.

Ringkasan eksekutif

Berdasarkan deskripsi dan analisis qtella tempe chips yang telah dilakukan diatas
terdapat 3 aspek yang dapat dikatakan paling layak yang terdiri dari aspek
pemasaran, aspek manajemen dan sumber daya, serta aspek keuangan
Secara keseluruhan qtella tempe chips telah memenuhi kriteria penilaian dalam
Studi Kelayakan Bisnis sehingga bisnis tersebut mampu menjalankan roda
kehidupanya dalam memberikan kontribusi terhadap tingginya kemiskinan di
daerah pati dan juga memberikan kontribusi terhadap PRDB di Kabupaten pati
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai