Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

E-COMMERCE BISNIS KERIPIK SANJAY

BY KERIPIK KUY

Oleh : Kelompok 1

Nila Martika .N (2015-10-165)


Reno Yudistiro (2015-10-181)
Maulia Septeani (2015-10-189)
Athaul Bari (2018-17-012)
Barkah (2018-17-009)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

BHAKTI PEMBANGUNAN

JAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya
kini semakin berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya makanan
berat seperti nasi; bubur; roti; dan makanan pokok lainnya, tetapi makanan
ringan atau yang sering disebut snack kini sudah menjadi hal pokok yang
dibutuhkan masyarakat dari berbagai tingkat umur. Hal ini terbukti dengan
adanya banyak produk snack yang ditawarkan oleh perusahaan besar maupun
kecil dan dipasarkan di warung-warung, toko-toko, dan juga supermarket.
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang
banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang
ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk
menemani waktu santai Anda bersama rekan dan keluarga.
Sejatinya, produk keripik singkong aneka rasa bukan barang baru bagi
masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi di mulai
dari pemilihan singkong yang berkualitas, pembuatan keripik yang tidak
mudah hancur tapi tetap renyah, maka keripik tersebut akan banyak dicari
konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis yang memiliki peluang bisnis
yang menjanjikan.
Studi kelayakan bisnis merupakan metode atau cara yang terdiri dari aspek
penilaian untuk mengetahui apakah suatu usaha bisnis yang akan dikerjakan
layak atau tidak. Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan yang
sangat mampu untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi, serta dapat segera mengambil keputusan atas hasil yang diperoleh
yakni menerima atau menolak usulan bisnis tersebut.
Faktor yang perlu dinilai dalam penyusunan studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dalam berbagai aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber
daya manusia, aspek hokum, aspek produk, aspek keuangan, aspek hukum dan
aspek lingkungan. Jika seluruh aspek tersebut memberikan hasil yang positif
terhadap usaha yang akan dijalankan maka perusahaan dapat melakukan usaha
tersebut, tetapi jika sebaliknya langkah yang terbaik adalah menolak usaha
tersebut karena akan merugihan usaha dimasa mendatang.
Mengetahui kelayakan suatu bisnis/usaha yang akan dijalankan dapat
ditentukan dengan metode yang diwariskan oleh para ahli yaitu studi
kelayakan bisnis, yang didalamnya terdapat aspek terkait dengan kepentingan
bisnis tersebut. Namun karena minimnya pemahaman pelaku bisnis tentang
studi kelayakan bisnis, sehingga sebagian besar dari mereka banyak
mengabaikan langkah penting ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang penyusunan proposal ini, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah bisnis ini layak atau tidak
berdasarkan studi kelayakan bisnis”

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan proposal
ini adalah “ Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan
studi kelayakan bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Visi, Misi & Tujuan


 VISI :
“Menjadikan “ Keripik Sanjay “ sebagai usaha terkenal dengan berbagai
rasa dan bentuk yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen”.
 MISI :
1. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan
2. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan
3. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun
pelayanan
4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat strategis lainnya untuk
memperluas usaha
5. Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang “Kripik
Sanjay”

Tujuan usaha :

1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini


2. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai
seluruh kalangan masyarakat
3. Memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan dari singkong menjadi
produk makanan yang bervariasi yang dapat diterima oleh masyarakat
luas
4. Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui
bahwa “Kripik Sanjay” ini mempunyai nilai cita rasa tinggi
2.2 Profil Usaha

Nama unit usaha ini diberi nama Keripik KUY dikarenakan bergerak
dalam cemilan berkualitas baik dengan harga yang terjangkau untuk menarik
minat calon membeli.

Nama Organisasi : Home Industri Keripik KUY

“Anak singkong jadi juragan singkong”

Bidang Usaha : Makanan

Jenis Usaha : Kripik Singkong

Alamat : Jl.H.Niming No.1 Srengseng Jakarta Barat

Nama Pemilik : Nila Martikuy

2.3 Aspek Aspek Yang Di Bahas

Dalam penyusunan laporan bisnis plan, penyusun menggunakan enam


aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Keenam aspek tersebut
adalah aspek produk, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan, aspek hukum dan aspek lingkungan berikut penjelasannya.

2.3.1 Aspek Produk dan Proses Usaha

a. Produk yang dijual

Produk yang dijual dalam menjalankan usaha Keripik KUY yaitu


kripik singkong sanjai.

b. Proses operasi usaha

Proses operasi Keripik KUY meliputi rencana penjualan, rencana


persediaan produk, pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

c. Kebutuhan bahan operasi

Kebutuhan bahan operasi Keripik KUY dikelola oleh pemilik yang


meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
2.3.2 Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran adalah aspek utama yang perlu diadakan


penilaiannya dalam menyusun bisnis plan. Dalam aspek pemasaran
bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari
produk yang dihasilkan dapat mendukung perkembangan usaha yang
akan dilaksanakan.

1) Analisis Strategi Pemasaran

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha Keripik KUY ini adalah segmen
bawah menengah keatas.

b. Targeting

Yang menjadi target adalah semua kalangan yang menyukai


cemilan yang berbahan dasar singkong

c. Positioning

Kami ingin menciptakan image di benak konsumen sebagai


penghasil kripik singkong yang paling diminati.

2) Saluran Distribusi

a. Produsen – Konsumen : Konsumen bertransaksi langung ke


produsen.

b. Produsen – Pengecer – Konsumen : Produsen menawarkan


produk ke pengecer dan pengecer yang menyalurjan ke konsumen.

3) Promosi

a. Offline : Dari mulut ke mulut.

b. Online : Melalui media social seperti whatsapp, instagram,


tokopedia dan lazada
2.3.3 Aspek Sumber Daya Manusia

Dalam penentuan sumber daya manusia ialah menyangkut tentang


kebutuhan tenaga kerja dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas
keahlian dan pengalaman.
1. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini adalah keahlian dalam
memproduksi dan memasarkan.
2. Pengalaman diperlukan karena dapat memperlancar kegiatan
produksi dan pemasarannya.
2.3.4 Aspek Keuangan

1. Modal Awal

No Akun Debit Kredit

1 Kas 500,000

2 Peralatan 800,000

3 Modal Awal 1,300,000

Peralatan yang digunakan :

1. Kompor 4. Pisau 7. Timbangan


2. Wajan 5. Ember
3. Peniris 6. Spatula

2. Biaya Operasional

No Keterangan Harga Satuan Jumlah

1 Singkong 30kg 3,500 105,000

2 Gas 3kg (10 tabung) 20,000 200,000


Minyak Goreng
3 15liter 11,000 165,000

4 Bumbu (*) 50,000 50,000

5 Plastik 150 400 60,000


6 Transportasi 2 liter 10,000 20,000

Jumlah 94,900 600,000

(*) Bumbu : Soda kue, bawah putih, bawang merah, cabe kriting, asam
jawa, daun salam, lengkuas.

Quantity = 150 bungkus/hari

HPP = TC/Q = Rp.600.000/150 = Rp.4.000,-/bungkus

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga


berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara
continue untuk meningkatkan pangsa pasar. Dimana HPP Rp.4.000,-
sedangkan harga jual Rp.5.000,- per bungkus ke konsumen.

3. Penjualan

 Penjualan per hari = Rp.5.000 x 150 bungkus = Rp.750.000,-


 Penjualan per bulan = Rp.750.000 x 30 hari= Rp.22.500.000,-

4. Laba yang diperoleh

 Laba/bungkus = Rp.5.000 – Rp.4.000 = Rp.1.000,-


 Laba/hari = Rp.1.000 x 150 bungkus = Rp.150.000,-
 Laba/bulan = Rp.150.000 x 30 hari = Rp.4.500.000,-

5. Break Even Point

Break even point adalah titik dimana Entity/company/business


dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak
merugi. Break Even point atau BEP dapat diartikan suatu analisis untuk
menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual
kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang
timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.

Kapasitas produksi = 150 bungkus


Harga jual/unit = Rp.5.000,-

Total penjualan 150 bungkus x Rp.5.000,- = Rp. 750.000,-

 Biaya tetap unit = FC/Q = Rp.1.300.000/150 = Rp.8.667,-


 Biaya variable unit = VC/Q = Rp.600.000/150 = Rp.4.000,-
 Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :

BEP unit = FC/P-VC = Rp.1.300.000/Rp.5.000-4.000 = 1.300 bungkus

Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 1.300 Unit keripik agar


BEP.

 Untuk mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :

BEP Rupiah = FC/1-(VC/S)

= Rp.1.300.000/1- ( Rp.600.000 / Rp.750.000 ) = Rp.6.500.000,-

Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp.


6.500.000,- agar terjadi BEP.

6. Analisis Finansial

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha harus dilakukan


analisis finansial agar usaha tersebut menguntungkan, ada berbagai
macam analisis contohnya Payback Periode, Teknik ini digunakan untuk
menentukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha itu
kembali jika alternative aliran kas (cash flow/CF) yang didapat dari
usaha yang diusulkan itu akan kembali, tentu saja alternative usulan,
usaha yang memberkan masa pengembalian yang terpendek adalah yang
terbaik untuk diterima.

Rumus Payback Period = Investasi / Arus Kas

= Rp.1.300.000 / Rp.600.000,- = 2,1 tahun

Sehingga hasil Analisa studi kelayakan bisnis ini adalah usaha tersebut
layak untuk diberikan dana investasi.
2.3.5 Aspek Hukum

Sebelum usaha ini didirikan terlebih dahulu diurus Surat Izin


Usaha, dokumen-dokumen pendukung dalam pendirian usaha ini dan
NPWP pemilik perusahaan. Karena dalam pendirian usaha harus terlebih
dahulu dalam pengurusan pendirian usaha agar perusahaan tercatat
sebagai usaha yang sah dan tidak dikai sanksi dalam pelaksanaan
kegiatan usaha

2.3.6 Aspek Lingkungan

Usaha keripik singkong ini dalam pelaksanaannya karena dalam


pembuatan produk akan menyisakan limbah produksi seperti kulit
singkong, yang terlebih dahulu bisa di olah agar tidak menimbulkan
sampah yang banyak pada lingkungan dan menyebabkan aroma yang
kurang menyenangkan. Dengan menjualnya peternak sapi dan kambing
ataupun diolah untuk pupuk organic yang bisa menyuburkan tanaman
serta mampu membasmi hama pada tumbuhan tersebut. Kami juga ada
berencana untuk menambah koleksi keripik KUY ini dengan mengolah
kulit tersebut untuk menjadi keripik kulit singkong.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12969167/study_kelayakan_bisnis_kripik_singkong_

https://cookpad.com/id/cari/keripik%20sanjai

http://nanasumarna17.blogspot.com/2017/10/proposal-studi-kelayakan-bisnis-
keripik.html

https://www.sharinvest.com/cara-menghitung-dan-rumus-payback-period/

Anda mungkin juga menyukai