Anda di halaman 1dari 23

RUMUS CEPAT

MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS LURUS

dengan BERBAGAI KONDISI

Disusun Oleh :

Sarif Munandar (Guru di SMA Negeri 1 SITIUNG)


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Sarif Munandar S.Pd.

NIP : 196905091993011001

Unit Kerja : SMA Negeri 1 Sitiung

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah dengan

judul/ tema RUMUS CEPAT MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS

LURUS pada BERBAGAI KONDISI

sejauh yag saya ketahui isi dari makalah dengan tema tersebut adalah

hasil karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat/ menjiplak karya makalah

orang lain.

penulis makalah

Sarif Munandar, S.Pd.


HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH

RUMUS CEPAT

MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS LURUS

pada BERBAGAI KONDISI

OLEH

NAMA : Sarif Munandar, S.Pd.


NIP : 196905091993011001
UNIT KERJA : SMAN 1 SITIUNG

Mengetahui : Koto Agung , Nov’ 2017

Kepala Sekolah

ISRAR A. Pd Sarif Munandar S.Pd.


NIP : 196606101989031010 NIP : 196905091993011001
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, memegang peranan penting dalam

mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan

karena, matematika merupakan sarana berfikir untuk menumbuh kembangkan cara

berfikir logis, sistematis, dan kritis. Matematika banyak berhubungan dengan ide-

ide abstrak yang diberi simbol-simbol yang tersusun secara hierarkis dan

penalarannya deduktif sehingga belajar matematika merupakan kegiatan mental

yang tinggi dan terkadang memerlukan waktu yang lama dan butuh kesabaran.

Dalam belajar matematika, mempelajari konsep B yang mendasarkan konsep A,

seorang siswa perlu memahami terlebih dahulu konsep A. tanpa memahami konsep

A, tidak mungkin orang memahami konsep B. ini berarti mempelajari

matematika haruslah bertahap dan berurutan, serta berdasarkan kepada

pengalaman belajar yang lalu Sehingga banyak siswa yang merasa kesulitan bahkan

tidak senang belajar matematika. Karena, kehierarkisan matematika itu, maka

belajar matematika yang terputus putus akan menggangu terjadinya proses belajar.

Ini berarti proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu

dilakukan secara kontinyu. Namun masih banyak diantara siswa kita mengalami

kesulitan dalam belajar matematika, utamanya materi atau soal yang memerlukan

penyelesaian yang rumit dan panjang, bahkan banyak diantara siswa yang terkadang

malas mengerjakan soal yang demikian. Mereka hanya menunggu jawaban dari
teman atau bahkan dari guru. Sikap masa bodoh untuk tidak peduli pada terhadap

kesulitan yang mereka alami sangat fatal pengaruhnya dan akibatnya bisa menjadi

anggapan bahwa matematika adalah momok bagi mereka. Salah satu materi dalam

pelajaran matematika yang terkadang tidak disenangi oleh siswa adalah

persamaan garis lurus, mengkhusus pada penentuan persamaan garis lurus yang

salah satu titik atau gradien diketahui. Dalam materi ini siswa harus memahami

beberapa materi yang ada sebelumya seperti gradien atau kemiringan garis sehingga

menimbulkan kesulitan dari siswa. Mengingat kesulitan yang dialami siswa tersebut

maka dipandang perlu untuk melakukan perhatian yang lebih baik berbagai

pihak untuk meningkatkan mutu hasil belajar matematika. Utamanya dari kalangan

pendidik dalam hal ini seorang guru, karena gurulah yang banyak atau yang

paling dekat dengan siswa. Usaha-usaha yang dilakukan kearah peningkatan

hasil belajar diharapkan akan selalu ditingkatkan. Jangkauannya diperluas dan

mencakup sasaran yang lebih mendasar seperti peningkatan keterampilan

matematis, pengembangan penyelesaian masalah matematika, perbaikan cara

belajar matematika, banyak guru mulai beberapa pendekatan dalam

pemecahan soal matematika agar siswa merasa senang dan mampu

menyelesaikan soal yang diberikan dan lain-lain. Oleh karena masalah tersebut

kami akan mencoba memaparkan salah satu cara dalam menyelesaikan persamaan

garis lurus yang salah satu titiknya diketahui yakni dengan menggunakan rumus

cepat (jitu) sehingga siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam menyelesaikan

materi persamaan garis lurus. Mereka tidak lagi menganggap matematika

sebagai momok atau pelajaran yang menakutkan. Dan diharapkan dengan cara ini

siswa dapat merasa senang belajar matematika.


2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

permasalahan yakni “ Bagaimana menentukan persamaan garis

lurus dalam berbagai kondisi dengan cepat “

3. BATASAN ISTILAH

a. Persamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan ”sama

dengan”

b. Persamaan garis lurus adalah persamaan yang berbentuk Ax + By = C

c. Dua buah garis sejajar adalah apabila jarak kedua garis itu diukur

disembarang titik diperoleh jarak yang sama.

d. Dua buah Garis tegak lurus adalah apabila perpotongan kedua garis itu

memebentuk sudut siku-siku atau 90 derajat.

e. Gradien adalah kemiringan sebuah garis.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Matematika

Secara umum Gagne Dan Briggs yang dikutip oleh Ismail (1998)

mengatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya orang yang tujuannnya

adalah membantu orang belajar.dan secara lebih terinci pembelajaran adalah

seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung

terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Corey yang dikutip oleh

Ismail (1998) bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan

seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-

kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang

diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”

kata ini berasal dari kata kerja belajar yang artinya berusaha untuk memperoleh

kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan

oleh pengalaman. Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

berpusat pada kegiatan siswa belajar dan bukan pada berpusat pada kegiatan guru

mengajar. Oleh karena itu pada hakikatnya pembelajaran matematika adalah proses

yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan

memungkinkan seseorang (sipelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika,

dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran


matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari

pengalaman tentang matematika.

B. Pengertian Persamaan Garis Lurus

Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kami

mengingat kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu

digambarkan dalam koordinat Cartesius. Untuk itu, pelajarilah uraian berikut.

Setiap titik pada bidang koordinat Cartesius dinyatakan dengan pasangan berurutan

x dan y, di mana x merupakan koordinat sumbu-x (disebut absis) dan y merupakan

koordinat sumbu-y (disebut ordinat). Jadi, titik pada bidang

bidang koordinat Cartesius dapat dituliskan (x, y). Pada Gambar di bawah ini

terlihat ada 3 buah titik koordinat pada bidang koordinat Cartesius. Dengan

menggunakan aturan penulisan titik koordinat, ketiga titik tersebut dapat dituliskan

dalam bentuk A (0,1), B (-2,1), C (2,-2)


Setelah kita memahami bagaimana menggambar titik pada bidang

koordinat kartesius, sekarang bagaimana menggambar garis lurus pada bidang yang

sama

Gambar di atas adalah gambar sebuah garis lurus yang melalui 3 buah titik

yaitu (0,0), (1,1) dan (2,2). Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa garis

lurus bukan hanya melaui ketiga titik tersebut. Tetapi titik titik yang dilalui

sangat banyak sekali tak terhingga atau hal ini dikatakan bahwa garis dibentuk

dari kumpulan titik titik yang tak terhingga banyaknya. Dari hal ini dapat

dibuat pengertian garis lurus adalah kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar.

C. Menggambar Persamaan Garis Lurus

Apa yang kita ketahui tentang persamaan garis lurus? Pesamaan garis

lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang

koordinat kartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Cara menggambar garis
lurus adalah menentukan nilai x dan y secara acak. Hanya dibutuhkan minimal

dua titik untuk menggambar garis lurus. Misalkan kita akan menggambat garis

x + y = 4. Langkah pertama yang kita lakukan adalah menentukan nilai x dan y

yang memenuhi persamaan x + y = 4. Misalkan x = 0 maka 0 + y = 4 maka y =

4, sehingga diperoleh titik koordinat (0,4). Untuk x = 3 maka 3 + y = 4

maka y = 1, sehingga diperoleh titik koordinat (3,1).

Kemudian dari dua titik koordinat kemudian dihubungkan dengan sebuah penggaris

sehingga garis lurus dapat kita gambarkan sebagai berikut :

D. Pengertian Gradien

Pernahkah kita mendaki gunung? Jika ya, kita pasti akan menyusuri lereng

gunung untuk dapat sampai ke puncak. Lereng gunung memiliki kemiringan tanah

yang tidak sama, ada yang curam ada juga yang landai. Sama halnya dengan garis

yang memiliki kemiringan tertentu. Tingkat kemiringan garis inilah yang

disebut gradien. Secara matematika Gradien suatu garis adalah bilangan

yang menyatakan kecondongan suatu garis yang merupakan perbandingan antara


komponen y dan komponen x. Ada berbagai cara untuk menghitung gradien dari

suatu persamaan garis. Hal ini bergantung pada letak titik koordinat dan

bentuk persamaan garis yang diberikan. Berikut ini akan diuraikan cara

menghitung gradien berdasarkan titik koordinat atau bentuk persamaan garis.

1. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat

ditentukan melalui perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis

sebagai berikut.

𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑒𝑡
Gradien = 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠

𝑦
m = 𝑥

maka, y = mx

Dari uraian ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan

garis sama dengan besar nilai konstanta m yang terletak di depan variable x,

dengan syarat, persamaan garis tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk

y = mx. Untuk lebih jelasnya, pelajari lah Contoh berikut.

Tentukanlah gradien dari persamaan garis berikut.

a. y = -2x

b. y = 3x

c. 4x – 6y = 0

Jawab :

a. Persamaan garis y = -2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi,

diperoleh m = -2.

b. Persamaan garis y = 3x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi, diperoleh


m = 3.

c. Persamaan garis 4x-6y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y


4 4
= mx, sehingga -6y = -4x maka y = 6
x ,sehingga diperoleh m = 6

2. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c

Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx,

perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan

nilai konstanta di depan variabel x. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan

contoh berikut

Tentukanlah gradien dari persamaan garis berikut.

a. y = 4x + 6

b. y = –5x – 8

c. 2y = x + 12

Jawab :

a. Persamaan garis y = 4x + 6 sudah memenuhi bentuk y = mx + c. Jadi,nilai m

=4.

b.Persamaan garis y = –5x –8 sudah memenuhi bentuk y = mx + c. Jadi,

nilai m = –5.

c. Persamaan garis 2y = x + 12 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y =

mx + c , sehingga menjadi 2 y = x +12 atau y = ½ x + 6. Jadi nilai

m = ½
3. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis ax + by + c = 0

Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0

dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut

kedalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta

mdi depan variabel x. Perhatikan Contoh berikut : Tentukanlah gradien dari

persamaan garis x + 2y + 6 = 0 Persamaan garis x + 2y + 6 = 0 diubah terlebih

dahulu menjadi bentuk y = mx + c sehingga menjadi x + 2y + 6 = 0 atau 2y

= –x –6 kemudian disederhanakan menjadi y = - ½ x – 3

4. Sifat-sifat gradien

· Jika garis sejajar dengan sumbu-x maka nilai gradiennya adalah nol

· Jika garis sejajar dengan sumbu-y maka nilai garis tersebut tidak memiliki

gradien.

· Setiap garis yang sejajar memiliki gradien yang sama.

· Hasil kali antara dua gradien dari garis yang yang saling tegak lurus adalah -1.

D. Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titik (x1, y1) dengan Gradien m

Misalkan suatu garis mempunyai gradien m dan melalui sebuah titik (x1, y1) .

Bentuk persamaan garis tersebut adalah y = mx + c. Untuk menentukan persamaan

garis tersebut perhatikan langkah – langkah berikut.

(a) Substitusi titik (x1, y1) ke persamaan y = mx + c.

y = mx + c y1 = mx1 + c c = y1 – mx1

(b) Substitusi nilai c ke persamaan y = mx + c.

y = mx + c y = mx + y1 – mx1 y – y1 = mx – mx1 y – y1
= m(x – x1) . Berdasarkan ini semua dapatlah disimpulkan bahwa

Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan bergradien m adalah y – y1 =

m(x – x1).

E. Menentukan persamaan garis yang melalui dua titik

o y – y1 = m(x – x1). Adalah rumus untuk persamaan garis yang melalui satu titik

koordinat.

𝑦2 – 𝑦1
o m = adalah rumus gradient dari dua titik koordinat
𝑥2−𝑥1

o Dari kedua rumus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

y – y1 = m(x – x1)

𝑦2 – 𝑦1 ( 𝑦2 – 𝑦1 ).( x−x1) 𝑦 – 𝑦1
y – y1 = (x – x1)  y – y1 =  =
𝑥2−𝑥1 𝑥2−𝑥1 𝑦2−𝑦1

( 𝑦2 – 𝑦1 ) (x−x1)
( 𝑦2−𝑦1 ) (𝑥2−𝑥1)

(𝑦 – 𝑦1) (𝑥 – 𝑥1)
 (𝑦2−𝑦1)
= (𝑥2−𝑥1)

Sehingga diperoleh rumus persamaan garis melalui dua buah titik adalah sebagai

(𝑦 – 𝑦1) (𝑥 – 𝑥1)
(𝑦2−𝑦1)
= (𝑥2−𝑥1)

F. Menyelesaikan Persamaan Garis dari Gradien dan Titik Koordinat.

Contoh : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3,5) dan memiliki gradien

-2

Penyelesaian : Pada pemaparan di atas kami telah menuliskan rumus persamaan

garis melalui satu titik dan gradient m yakni y – y1 = m(x – x1) sehingga
diperoleh

y – 5 = -2 (x - 3)  y – 5 = -2x + 6  y = -2x + 6 + 5  y = -2x + 11 atau

2x + y = 11

G. Menyelesaikan Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik

Contoh : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,6) dan (4,-2).

Penyelesaian : Cara 1

Pada pemaparan di atas telah kita ketahui bahwa rumus persamaan garis

melalui dua titik yakni


(𝑦 – 𝑦1) (𝑥 – 𝑥1)
(𝑦2−𝑦1)
= (𝑥2−𝑥1)

sehingga diperoleh untuk titik (2,6) maka x1 = 2 dan y1 = 6 dan untuk

titik (4,-2) maka x1 = 4 dan y1 = -2 . Sehingga didapat persamaan garisnya yaitu


(𝑦 – 𝑦1) (𝑥 – 𝑥1)
(𝑦2−𝑦1)
= (𝑥2−𝑥1)

(𝑦 – 6) (𝑥 – 2)
(−2−𝑦1)
= (4−2)
 2(y- 6) = -8 ( x -2)  y + 4x – 14 = 0

Cara 2

(𝑦2– 𝑦1) (– 2−6 ) −8


m = (𝑥2−𝑥1)
= (4−2)
= 2
= -4

Garis melalui (2,6) dengan gradien -4 adalah :

y – y1 = m(x – x1)  y – 6 = -4 (x - 2)  y – 6 = -4x + 8  y + 4x

–6-8=0

y + 4x – 14 = 0
H. Menyelesaikan Persamaan Garis yang melalui satu titik dan sejajar

dengan garis yang lain.

Contoh : Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan sejajar

terhadap garis dengan persamaan 3x + 5y = 15 adalah ….

Penyelesaian :
(15− 3𝑥 )
3x + 5y = 15  y = (5)
 gradient m1 = -3/5

Garis sejajar maka m1 = m2 Persamaan garis yang melalui (2,3) dan

sejajar terha -

dap garis 3x + 5y = 15 adalah

y – y1 = m (x – x1)

3x – (-5y) = 3x1 – (-5y1)

3x + 5y = 3 . 2 + 5 . 3

3x + 5y = 21

I. Menyelesaikan Persamaan Garis Tegak Lurus dengan garis lurus yang

lain

Contoh : Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan tegak lurus

terhadap garis dengan persamaan 3x + 5y = 15

Penyelesaian
(15− 3𝑥 ) (− 3𝑥+15 )
3x + 5y = 15  5y = 15 – 3x  y = (5)
 y = (5)

−3
m1 = (5)

Garis Tegak Lurus maka m1 m2 = -1  m2 = 5/3

Dengan demikian Persamaan garis yang melalui (2,3) dan memiliki gradient

= 5/3
5
adalah y – y1 = m(x – x1)  y–3 = (x-2)  3y + 9 = 5x – 10
3

 3y - 5x + 9 + 10 = 0  3y - 5x + 19 = 0

J. Langkah Jitu untuk Menentukan Persamaan Garis

Sebelumnya telah kita ketahui bahwa Persamaan Garis yang melalui 2 buah

titik (x1,y1)

dan (x2,y2) adalah y – y1 = b/a (x-x1) ataupun y – y2 = b/a (x-

x2) dengan

m (gradient) = b/a = (y2-y1)/(x2-x1). Selanjutnya jika persamaan garis y

– y1 = b/a

(x-x1) ini kita uraikan maka menjadi y – y1 = b/a (x-x1)  a(y-y1) =

b(x-x1) 

𝑎 𝑏
ay-ay1 = bx-bx1  ay = bx + (ay1-bx1)  ay = bx + | |
𝑥1 𝑦1

selanjutnya

𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1
rumus ini secara bagan dapat dituliskan sebagai 𝑎 𝑏 - ataupun
| |
𝑥1 𝑦1

𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1
𝑎 𝑏 -
| |
𝑥2 𝑦2

K. Menyelesaikan soal dengan Menggunakan Langkah Jitu

Contoh 1 : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,6) dan (4,-2)
𝑥2 𝑦2 4 −2 4 −2
𝑥1 𝑦1 2 6 2 6
Penyelesaian : 𝑎 𝑏 - = 2 −8 - atau 2 −8 ,
|
𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥2 𝑦1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦2
| | | | |
2 6 4 −2

karena nilai disk |2 −8| = 12-(-16) = 28 juga |2 −8| = -4-(-32) = 28


2 6 4 −2

Berdasarkan bagan tersebut maka persamaan garisnya yaitu 2y = -8x + (28) atau y = -

4x + 14

Contoh 2 : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3,5) dan memiliki

gradien -2
−2
Karena gradient m = -2 = maka bagan yang kita buat adalah sebagai
1

berikut

𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 3 5 1 −2
𝑎 𝑏 = 1 −2 karena | | = 5 – (-6) = 11
| | | | 3 5
𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥2 𝑦1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦2 3 5

maka persamaan

garisnya yaitu 1.y = −2 x + (11)

Contoh 3: Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan sejajar

terhadap garis dengan persamaan 3x + 5y = 15 adalah ….

Penyelesaian :

3x + 5y = 15  5y = 15 - 3x  5y = -3 x + 15 gradiennya (m1) = -3/5

karena sejajar maka m2 = m1 = -3/5  a=5 b = -3 sehingga

𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑥1 𝑦1
bagannya adalah sebagai berikut 𝑎 𝑏 = 5 −3 ,
|
𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥2 𝑦1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦2
| | |
2 3

karena |5 −3| = 15-(-6) = 21


2 3
maka persamaan garisnya yaitu 5y = -3x + (21)

Contoh 4: Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan tegak lurus

terhadap garis dengan persamaan 3x + 5y = 15 adalah ….

Penyelesaian :

3x + 5y = 15  5y = 15 - 3x  5y = -3 x + 15 gradiennya (m1) = -3/5

karena tegak lurus maka m2 . m1 = -1  m2 = -1/(-3/5) = 5/3  a = 3

𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑥1 𝑦1
b=5 sehingga bagannya adalah 𝑎 𝑏 = 3 5 ,
|
𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥2 𝑦1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦2
| | |
2 3

karena |3 5| = 9 - (10) = -1
2 3

maka persamaan garisnya yaitu 3y = 5x+ (-1)


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Rumus Jitu untuk menentukan persamaan garis lurus.

● Persamaan garis melalui titik (x1,y1) bergradien m = b/a secara bagan

adalah
𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑎 𝑏
𝑎 𝑏 - atau ay = bx + | |
| | 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑥2

● Persamaan garis melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2) secara bagan adalah
𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑎 𝑏
𝑎 𝑏 - atau ay = bx + | | dimana b = y2 – y1 dan a
| | 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑥2

= x2 – x1

● Persamaan garis melalui titik ( x1,y1) dan sejajar tegak dengan garis

ax+by= c.

𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑏 −𝑎
adalah 𝑏 −𝑎 - atau by = - ax + | |
| | 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑥2

● Persamaan garis melalui titik (x1,y1) dan tegak lurus dengan garis

ax+by= c

𝑥2 𝑦2
𝑥1 𝑦1 𝑎 𝑏
secara bagan adalah adalah 𝑎 𝑏 atau ay = bx + | |
| | 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑥2

2. Saran

Kami dari penulis selalu menyarankan kepada semua guru agar kiranya selalu

membantu siswa untuk berbuat kreatif dalam meyelesaikan soal-soal yang ada.
Sebaiknya mereka tidak hanya memepelajari rumus atau konsep yang ada pada

buku yang mereka miliki, namun mereka diberi keleluasaan untuk menciptakan atau

membuat ide dalam menemukan cara lain dalam menyelesaikan tugas yang ia

peroleh. Kami juga akan selalu terbuka kepada seluruh pembaca makalah ini agar

selalu memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan makalah ini agar kelak

makalah ini mendekati sebuah kesempurnaan.


Daftar Pustaka

Anwar. 2008. Konsep Jitu Matematika SMP. Jakarta : Wahyu Media

Endah Budi Rahayu dkk. 2008 . Contextual Teaching and Learning Matematika.

Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wagiyo. 2008. Pegangan Belajar Matematika. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen

Pendidikan Nasional.

Kartini, dkk. 2003. Matematika Untuk Kelas 3 SMU Semester 1, Klaten : PT Intan

Pariwara

Budhi, Wono Setya. 1999. Matematika SMU 3B. Jakarta: Pusgrafin

Soemartojo. 1989. Matematika SMA Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Benny Yong dkk. 2010. Matematika Kelas VIII untuk SMP dan MTs, Klaten:

Intan Pariwara

Alder, C.J. 1987. Ilmu Aljabar, Jakarta: Pradnya Paramita.

Ujang Mauludin, M atematika Program Ilmu Alam A Kelas X,2005. Bandung:

Sarana Panca Karya Nusa.

Anda mungkin juga menyukai