Anda di halaman 1dari 17

INVENTARISASI DAN DISTRIBUSI MAKROALGA PADA

SUBSTRAT PASIR DI PANTAI KUKUP GUNUNG KIDUL


YOGYAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:
DETRIA AJENG RARASARI
A420150137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
ii i
iii ii
iv iii
INVENTARISASI DAN DISTRIBUSI MAKROALGA PADA SUBSTRAT PASIR
DI PANTAI KUKUP GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Abstrak

Makroalga merupakan jenis alga yang masih berupa talus dan memiliki habitat di air laut
dengan cara menempel pada substrat pasir atau batu karang. Pa ntai Kukup memiliki
wilayah pantai yang cukup luas dengan kemiringan wilayah pasang surut (intertidal)
yang relatif rendah dan faktor lingkungan yang mendukung. Suhu air laut rata-rata 31,4-
31,5 °C dan pH air berkisar antara 6-7. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-
jenis dan distribusi makroalga pada substrat pasir di Pantai Kukup, Gunung Kidul,
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat dengan panjang 20
meter ke arah pantai dan 100 meter sepanjang bibir pantai. Garis transek berjumlah 5
dengan jarak setiap garis transek 25 meter. Transek kuadran yang digunakan berukuran
1x1 m2 pada setiap garis transek dengan jarak masing-masing kuadran 10 meter dalam
satu garis transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 species makroalga
pada substrat pasir yang tergolong dalam 4 familia, yaitu Gigartinaceae ,
Sphoerococcaceae, Ulvaceae, dan Dictyotaceae. Jenis makroalga yang mendominasi
yaitu Enteromorpha intestinalis. Indeks Dispersi Morsita seluruh makroalga nilainya <
1, sehingga pola distribusi makroalga adalah seragam.

Kata kunci : makroalga, pantai kukup, pasir, inventarisasi, distribusi

Abstract

The macro algae is a type of algae that still in the form of talus and has habitat in sea
water by attaching to the sand or rock substrate. Kukup Beach has a fairly extensive
coastal area with a relatively low slope of the intertidal region and supporting
environmental factors. The temperature average of sea water is 31.4-31,5 ° C and pH of
the water ranges from 6-7. The purpose of this study was to determine the types and
distribution of macro algae on the sand substrate in Kukup Beach, Gunung Kidul,
Yogyakarta. This study uses the quadratic transect method with a length 20 meters to the
coast and 100 meters along the shoreline. The transect line is 5 with the distance of each
transect line is 25 meters. The quadrant transect used 1x1 m2 on each transect line with a
distance of each quadrant was 10 meter in one transect line. The reseach results showed
that there were 6 species of macro algae in the sand substrate belonging to 4 families,
namely Gigartinaceae, Sphoerococcaceae, Ulvaceae, and Dictyotaceae. The dominant
type of macro algae is Enteromorpha intestinalis. The Morsita Dispersion Index of all
macro algae was <1, therefore the macro algae distribution was uniform.

Keywords: macro algae, kukup beach, sand, inventory, distribution

1
1. PENDAHULUAN
Pantai Kukup merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Gunung Kidul. Pantai
ini terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul,
Yogyakarta. Pantai Kukup memiliki wilayah pantai yang cukup luas dengan kemiringan
wilayah pasang surut (intertidal) yang relatif rendah. Sekitar 86,20% dari wilayah Pantai
Kukup adalah batu karang yang mati, 8,25% pecahan karang, dan 5,55% pasir putih.
Kedalaman Pantai Kukup berkisar antara 5-15 meter, dengan kuat arus 0,03-0,07
m/detik, suhu air 34-35oC, salinitas 33-34% dan pH 7-8 (Nugroho, 2014). Saat air laut
sedang dalam kondisi surut, dapat terlihat terumbu karang dan aneka biota laut seperti
ikan-ikan kecil, rumput laut, dan juga makroalga.
Makroalga merupakan jenis tumbuhan dengan jaringan tumbuhan yang belum
berdeferensiasi dengan jelas, sehingga tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun. Tubuh alga secara keseluruhan disebut dengan thalus. Makroalga hidup sebagai
makro bentos dengan melekatkan diri pada substrat yang bervariasi seperti batu-batuan,
karang, pasir, dan lumpur (Sundari, 2017). Klasifikasi makroalga menurut
Tjitrosoepomo (2014) terdiri dari 3 classis, yaitu Chlorophyta (alga hijau), Rhodophyta
(alga merah), dan Phaeophyta (alga coklat). Chlorophyta memililiki pigmen dominan
klorofil, Rhodophyta memiliki pigmen dominan fikoeritin, dan Phaeophyta memiliki
pigmen dominan fikosantin.
Peranan makroalga dalam bidang ekologis dan ekonomis cukup banyak. Manfaat
makroalga dalam bidang ekologis yaitu menyediakan habitat untuk beberapa jenis biota
laut seperti jenis krustaseae, moluska, echinodermata, ikan kecil maupun alga kecil
lainnya (Marianingsih, 2013). Dalam bidang ekonomi makroalga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan, bahan baku industri, dan sebagai bahan dalam praktikum di
laboratorium seperti awetan basah, bahan media untuk perkembangbiakan bakteri dan
jamur guna menghasilkan antibiotik, serta ada pula makroalga yang berfungsi sebagai
bahan obat-obatan.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui jenis-jenis makroalga pada
substrat pasir di wilayah Pantai Kukup, Gunung Kidul, Yogyakarta adalah dengan

2
eksplorasi. Eksplorasi merupakan suatu kegiatan mencari, mengumpulkan, dan meneliti
jenis tanaman tertentu yang di dalamnya termasuk inventarisasi dan distribusi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan distribusi makroalga pada substrat pasir
di Pantai Kukup, Gunung Kidul, Yogyakarta.
2. METODE
Penelitian ini dilakukan di daerah intertidal Pantai Kukup, Gunung Kidul, Yogyakarta
pada saat air laut surut, yaitu pukul 13.00 – 16.00 WIB. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode transek kuadrat. Panjang daerah penelitian yaitu 20 meter ke arah
pantai dan 100 meter sepanjang bibir pantai. Garis transek berjumlah 5 dengan jarak
setiap garis transek 25 meter. Transek kuadran yang digunakan berukuran 1x1 m2 pada
setiap garis transek dengan jarak masing-masing kuadran adalah 10 meter dalam satu
garis transek. Identifikasi sampel dilakukan secara langsung di lapangan dan di
Laboratorium Pendidikan Biologi UMS dengan berkonsultasi kepada dosen dan mencari
referensi dari jurnal atau buku. Katalog inventarisasi makroalga yang disusun berisi
dokumentasi, klasifikasi, deskripsi, dan kegunaan masing-masing spesies yang dijumpai.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan cara menghitung :
a. Kepadatan (D)
ni
Di = (1)
A

Kepadatan Relatif (RD)


ni
RDi = 𝑥100% (2)
∑n
Keterangan :
ni = jumlah total individu untuk spesies i
A = luas total habitat yang di sampling
∑n = jumlah total individu dari semua spesies
(Soegianto, 1994)
b. Frekuensi (F)
Ji
Fi = K (3)

3
Frekuensi Relatif (RF)
Fi
RFi = ∑F 𝑥100% (4)

Keterangan :
Ji = jumlah kuadran di mana spesies i terdapat
K = jumlah total kuadran yang didapat
∑F = jumlah frekuensi semua spesies
(Soegianto, 1994)
c. Komposisi Jenis (KJ)
𝑛𝑖
KJ = 𝑥100% (5)
N

Keterangan :
ni = jumlah total individu untuk spesies i
N = jumlah koloni seluruh species
(Odum, 1971)
d. Indeks Dispersi Morisita (Id)
∑X²−N
Id = n = N (N−1) (6)

Keterangan :
Id = Indeks dispersi morisita
n = jumlah plot pengambilan contoh
N = jumlah individu total dalam plot
X2 = jumlah individu pada setiap plot
Indeks morisita dapat digunakan untuk mementukan distribusi makroalga
dengan kriteria sebagai berikut :
Id < 1 : distribusi seragam
Id = 1 : acak
Id > 1 : mengelompok
(Soegianto, 1994)

4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil penelitian inventarisasi dan distribusi makroalga yang dilakukan di Pantai Kukup
Gunung Kidul Yogyakarta, pada wilayah transek dengan luas 2000 m 2 dari Pantai
Kukup telah terinventarisasi dan diketahui distribusi makroalga pada substrat pasir pada
tabel berikut ini :
Tabel 1. Hasil Inventarisasi Makroalga pada Substrat Pasir di Pantai Kukup Gunung
Kidul Yogyakarta

Nama Spesies Transek Jumlah


I II III IV V Total
Individu
Chondrus crispus 12 - - - - 12
Ulva lactuca 14 2 4 - - 20
Enteromorpha intestinalis - 54 - 81 90 225
Eucheuma arnoldii - - - - 4 4
Padina minor - - 2 - - 2
Gracilaria salicornia - - - - 2 2

Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis makroalga yang dapat dijumpai pada
5 transek dengan luas 2000 m2 dari Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta. Jenis
makroalga pada susbstrat pasir yang ditemukan yaitu jenis Chondrus crispus, Ulva
lactuca, Enteromorpha intestinalis, Eucheuma arnoldii, Padina minor, dan Gracilaria
salicornia.
Tabel 2. Kepadatan, Frekuensi, dan Komposisi Jenis Makroalga pada Substrat Pasir di
Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta
Species Jumlah Kepadatan Frekuensi Komposisi Jenis
(%)
Chondrus crispus 12 0,006 0,066666667 4,47761194
Ulva lactuca 20 0,01 0,266666667 7,462686567
Enteromorpha intestinalis 225 0,1125 0,266666667 83,95522388
Eucheuma arnoldii 7 0,0035 0,2 2,611940299
Padina minor 2 0,001 0,066666667 0,746268657
Gracilaria salicornia 2 0,001 0,066666667 0,746268657

5
Tabel 3. Distribusi Makroalga pada Substrat Pasir di Pantai Kukup Gunung Kidul
Yogyakarta
Species Indeks Dispersi Keterangan
Chondrus crispus -0,00173 Seragam
Ulva lactuca -0,00184 Seragam
Enteromorpha intestinalis 0,153348 Seragam
Eucheuma arnoldii -0,00348 Seragam
Padina minor -0,00369 Seragam
Gracilaria salicornia -0,00369 Seragam

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 6 species makroalga yang ditemukan pada


susbstrat pasir pada lokasi penelitian memiliki Id (Indeks Dispersi Morsita) yang
berkisar antara -0,00369 sampai 0,153348 (< 1). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
distribusi makroalga yaitu seragam.
Tabel 4 Parameter abiotik pada kawasan penelitian Pantai Kukup, Gunung Kidul,
Yogyakarta
Luas area Suhu Intensi Kelembab Salinitas pH air Suhu
sampling udara tas an udara (ppt) air
(2000 m2) (°C) (Lux) (%) (°C)
31,8 8050 61 33 6-7 31,4 -
31,5

Tabel 4 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan lokasi penelitian meliputi suhu


udara 31,8 °C, intensitas cahaya 8050 Lux, kelembaban udara 61 %, salinitas 33 ppt, pH
air 4,5 dan suhu air 31,4-31,5 °C di kawasan Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta
pada luas 2000 m2. Faktor lingkungan (abiotik) mempengaruhi pertumbuhan makroalga
pada substrat pasir pada Pantai Kukup Gunung Kidul Yogyakarta.

6
3.2 Pembahasan
Hasil penelitian inventarisasi dan distribusi makroalga pada substrat pasir yang telah
dilakukan di Pantai Kukup, Gunung Kidul, Yogyakarta adalah sebagai berikut :
3.2.1 Identifikasi Makroalga
a. Chondrus crispus

Gambar 1. Chondrus crispus Gambar 2. Chondrus crispus

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Chondrus crispus memiliki permukaan tubuh berwarna merah. Thallus berbentuk


lembaran menyerupai pita dan memiliki percabangan yang rimbun. Alga ini dapat
menghasilkan karagen atau lumut Islandia yang berguna sebagai bahan obat
(Tjitrosoepomo, 2014)
b. Padina minor

Gambar 3. Padina minor Gambar 4. Padina minor

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

7
Padina minor memiliki permukaan tubuh berwarna pirang. Hal ini dikarenakan alga ini
mengandung pigmen xanthophyll, dinding selnya terdiri dari selulose dan asam alaginig,
dan hasil fotosintesisnya adalah laminarin dan mannitol.
c. Enteromorpha intestinalis

Gambar 5. E. intestinalis Gambar 6. E. intestinalis

Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Enteromorpha intestinalis memiliki permukaan tubuh berwarna hijau dengan pigmen


dominan klorofil. Memiliki sel-sel dengan satu kloroplas. Koloni berbentuk pipa atau
pita (Tjitrosoepomo, 2014).
d. Ulva lactuca

Gambar 7. Ulva lactuca Gambar 8. Ulva lactuca


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ulva lactuca memiliki permukaan tubuh berwarna hijau transparan dengan pigmen
dominan klorofil. Permukaan thallus licin sedikit bergelombang. Bentuk thallus berupa

8
lembaran halus, tepi thallus ikal bergelombang, terdiri atas dua lapis sel yang
membentuk struktur seperti parenkim, (Tjitrosoepomo, 2014).
e. Gracilaria salicornia

Gambar 9.Gracilaria salicornia Gambar 10. Gracilaria salicornia


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gracilaria salicornia memiliki permukaan tubuh berwarna merah kecoklatan. Thallus


berbentuk bulat dan bersegmen-segmen. Permukaan thallus licin. Thallus membentuk
percabangan polystichos, (Arfah, 2014).
f. Eucheuma arnoldii

Gambar 11. Eucheuma arnoldii Gambar 12. Eucheuma arnoldii


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

9
Eucheuma arnoldii memiliki permukaan tubuh berwarna hijau kecoklatan. Thallus
berbentuk silindris, percabangan thallus berujung runcing atau tumpul dan ditumbuhi
tonjolan-tonjolan berupa duri lunak yang tersusun berputar mengelilingi cabang.

3.2.2 Kepadatan, Frekuensi, dan Komposisi Jenis Makroalga


0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05 Kepadatan
0
Frekuensi

Gambar 13. Kepadatan dan Frekuensi Makroalga pada Substrat Pasir di Pantai Kukup
Gunung Kidul Yogyakarta
Berdasarkan Gambar 13 kepadatan makroalga pada substrat pasir yaitu antara 0,001
sampai 0,1125. Perbedaan jumlah kepadatan makroalga yang ditemukan di setiap
kedalaman dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi dari masing-masing jenis makroalga.
Yudasmara (2011), mengemukakan bahwa perbedaan kepadatan dari masing-masing
jenis makroalga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya daya reproduksi
yang tinggi, kemampuan adaptasi yang lebih berkembang, daya tahan yang lemah
terhadap habitat, adanya predator dan penyakit atau keadaan lingkungan yang kurang
mendukung.
Frekuensi makroalga pada substrat pasir yaitu antara 0,066 sampai 0, 226. Jenis
makroalga yang mempunyai frekuensi paling tinggi yaitu Ulva lactuca dan
Enteromorpha intestinalis. Terjadinya persaingan makroalga dalam memperebutkan
habitat makanan dapat menyebabkan terjadinya dominansi. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan Rasjid (2004), adanya jenis yang mendominasi dapat dipengaruhi oleh

10
persaingan antara tumbuhan yang ada sehingga berkaitan dengan mineral yang
diperlukan, jika mineral yang dibutuhkan mendukung maka jenis tersebut akan lebih
dominan dan lebih banyak ditemukan.

Komposisi Jenis Makroalga Substrat


Pasir Chondrus crispus
3% 1% 1% 4%
Ulva lactuca
7%
Enteromorpha
intestinalis
Eucheuma arnoldii

Padina minor
84%
Glaciralia salicornia

Gambar 14. Komposisi Jenis Makroalga pada Substrat Pasir di Pantai Kukup Gunung
Kidul Yogyakarta

Komposisi jenis makroalga yang ditemukan pada substrat pasir pada lokasi
penelitian adalah dari classis Chlorophyceae dengan jenis terbanyak Enteromorpha
intestinaslis, Rhodophyceae dengan jenis Chondrus crispus, dan Phaeophyceae dengan
jenis Padina minor. . Bila didasarkan pada klasifikasi Indeks Dispersi Morsita (dalam
Soegianto, 1994) yaitu < 1 (pola distribusi seragam), nilai = 1 (pola distribusi acak), dan
> 1 (pola distribusi berkelompok), maka pola distribusi semua jenis makroalga pada
substrat pasir yang ditemukan dalam penelitian di daerah Pantai Kukup Gunung Kidul
Yogyakarta berkisar antara -0,00369 sampai 0,153348 adalah seragam (Id < 1).
Pertumbuhan makroalga dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik fisik maupun
kimia. Interaksi faktor lingkungan antara lain berupa suhu air, pH air, salinitas air, suhu
udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya matahari. Hasil pengukuran parameter
tersebut ditunjukkan pada (Tabel 3.1.4). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa suhu

11
permukaan perairan pada seluruh transek berkisar 31,4-31,5 °C. Suhu tersebut masih
termasuk suhu optimum untuk pertumbuhan makroalga yang berkisar 25 – 31 °C,
(Marianingsih, 2013). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas cahaya pada
lokasi penelitian yaitu 8050 Lux.
Makroalga Padina kebanyakan tumbuh subur di daerah tubir dengan salinitas 30-
33 0/00. Salinitas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan gangguan
pada proses fisiologis, yaitu pertumbuhan akan terhambat dan warna thallus menjadi
pucat, sedangkan salinitas yang relatif tinggi akan berpengaruh terhadap jumlah
kepadatan yang lebih tinggi, (Kadi, 2017). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
salinitas air pada lokasi penelitian yaitu 33 0/00. Menurut penelitian Kadi (2017),
makroalga dapat tumbuh di perairan pantai pada kisaran pH 6 – 8,5. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pH air pada lokasi penelitian yaitu 6-7.

4. PENUTUP
a. Jenis makroalga diperoleh 6 spesies. Tegolong dalam 4 familia, yaitu familia
Gigartinaceae meliputi Chondrus crispus dan Eucheuma arnoldri, familia
Sphoerococcaceae meliputi Gracilaria salicornia, familia Ulvaceae meliputi Ulva
lactuca dan Enteromorpha intestinalis, dan familia Dictyotaceae meliputi Padina
minor.
b. Indeks Dispersi Morsita seluruh makroalga nilainya < 1, sehingga pola distribusi
makroalga adalah seragam.

DAFTAR PUSTAKA
Arfah, Hairati., dan Patty, S.I. 2014. Keanekargaman dan Biomassa Makro Algae di
Perairan Teluk Kotania, Seram Barat. Jurnal Ilmiah Platax, 2(2) : 63-73.

Kadi, Achmad. 2017. Interaksi Komunitas Makroalga dengan Lingkungan Perairan


Teluk Carita Pandeglang. Biosfera. 34 (1) : 32-38.

12
Marianingsih, Pipit; Amelia, Evi; dan Suroto, Teguh. 2013. Inventarisasi dan Identifikasi
Makroalga di Perairan Pulau Untung Jawa. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung.
Nugroho, Waksito, Ruswahyuni, dan Suryanti. 2014. Kelimpahan Bintang Mengular
(Ophiuroidae) di Perairan Pantai Sundak dan Pantai Kukup Kabupaten Gunung
Kidul, Yogyakarta. Diponegoro Journal of Maquares. 3(4) : 51-57.
Odum, E. P. 1971. Dasar-Dasar EkologiEdisi Ketiga. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Rasjid A. 2004. Berbagai Manfaat Alga. J. Oseanologi di Indonesia, 29(3) : 9-15

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Usaha Nasional.


Tjitrosoepomo, Gembong. 2014. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yudasmara, A. 2011. Analisis Komunitas Makroalga diperairan Pulau Menjangan
Kawasan Taman Nasional Bali Barat. Jurnal Sains dan Teknologi, 11(1) : 90-
99.

13

Anda mungkin juga menyukai