Abstrak.Alga epifit merupakan alga yang memanfaatkan organisme lain sebagai inang
dengan atau tanpa mengambil nutrisi pada inang tersebut. Salah satu organisme yang
dijadikan inang oleh alga epifit adalah alga budidaya jenis Kappaphycus
alvarezii.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis alga epifit pada budidaya
rumput laut Kappaphycus alvarezii, mengetahui perbedaan jenis alga epifit pada system
tanam rakit dan longline, mengetahui system penempelan talus dan mengukur kualitas
lingkungan budidayaPenelitian dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret hingga Mei
2018 di Perairan Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah.Jenis penelitian yaitu deskriptif
serta pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini
melaporkan terdapat 20 spesies alga epifit yang tergolong dalam 14 genus, 9 famili dan 4
ordo yang terdiri dari divisi Rhodopyta: 18 spesies dan Chloropyta: Spesies alga epifit yang
mendominasi pada lokasi penelitian yaitu Ceramium macilentum.spesies. Spesies spesifik
yang ditemukan pada metode tanam rakit adalah Cladophora glomerata, Aglaothamnion
byssoides, Callithamnion corymbosum, sedangkan spesies spesifik pada metode tanam
longline adalah Heterosiphonia japonica, Neosiphonia savatieri, Seirospora giraudy,
dan Stylonema alsidii. Adapun spesies yang mendominasi pada kedua lokasi sampling
yaitu Ceramium macilentum.
sumber yang dapat mengakibatkan rumput sp, Cerammium sp.dan beberapa jenis lainnya.
laut budidaya mengalami penurunan Belum adanya laporan mengenai alga epifit di
dikarekan alga epifit dan alga budidaya dilakukan penelitian ini agar dapat
kebutuhan nutrisi untuk tetap bertahan jenis makroalga epifit yang berada di
1 2 3
4 5 6
7 8 9
16 17 18
13 14 15
16 17 18
Gambar Gambar 1. Morfologi talus alga epifit divisi Rhodophyta pada talus Kappaphycus
alvarezii Morfologi talus Acanthophora specifera (40x), 2.Morfolgi talus Polysiphonia
spaerocharpa, (10x), 3.Morfologitalus Polysiphonia denudate (10x), 4. Morfologi talus
Polysiphonia confuse (40x), 5. Morfologi talus Ceramium boydenii (4x), 6. Morfologi talus
Ceramium upolense ( 4x), 7. Morfologi talus Ceramium riosminae (4x), 8.Morfologi talus
Ceramium macilentum (10x), 9.Morfologi talus Seirospora giraudy (10x),.10. Morfologi
talus Callithamnion corymbosum (40x), 11.Morfologi talus Aglaothamnion byssoides (40x),
12.Morfologi talus Wrangelia gordoniae (4x).13.Morfologi talus Heterosiphonia japonica,
(10x)14. Morfologi talus Spyrida filamentosa, (4x)15.Morfologi talus Hypnea
spinella,16.Morfologi talus Hypneapannosa, (4x)17.Morfologi talus Stylonema alsiii (10x),
18.Morfologi Neosiphonia savatieri (-).
Ekaristi, S. 2016. Diversitas dan Biomassa Joppy, D. M. 2017. Epifit Pada Rumput
Epifit Pada Lamun Enhalus Laut di Lahan Budidaya Desa
acoroides Pada Berbagai Gradien Tumbak. Budidaya Perairan. 5 (3):
Eutrofikasi di Kepulauan 57-62.
Spermonde. Skripsi. Universitas
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hasanuddin Makasar.
Hidup (KMNLH). 2004. Baku
Hayashi, L., Anicia, Q., Hurtado, Flower, Mutu Air Laut Untuk Biota Laut.
E.M., Genevieve, B.L., dan Alan, Deputi MNLH. Jakarta
T.C. 2010. A Revie2 of
Leonardi, P.I., Miravalles, A.B., Faugeron,
Kappaphycus Farming: Prospek
S., Flores,V., Beltran, J., Correa, A.
and constraints. (255-283)
2006. Diversity,Phenomemology
Hesty, R. K., Yasir I., dan Anshar, A. M. and Epidemiology ofEpiphytism in
2016. Komposisi jenis dan laju Farmed Gracilaria Chile.Europan
pertumbuhan makroalga fouling Journal of Phycology 41 (2) : 247-
pada media budidaya ganggang 257.
laut di perairan kabupaten
Nurwidodo, Rahardjanto, A., Husamah,
bantaeng. Rumput laut Indonesia. 1
Mas’odi, dan Mufrihah A. 2017.
(1): 40-45.
Potensi, Kendala, dan Strategi
Hollenberg, G.J. dan Norris, J.N. 1997. Pengembangan Budidaya Rumput
The Red Alga Polysiphonia Laut Berbasis Kolaborasi di Daerah
(Rhodomelaceae) in The Northern Kepulauan Sepaken Kabupaten
Gulf of California. Washington. Sumenep. Proseding Seminar
Smithsonian Institution Press Nasional III. 350-360.
Indriani, H. dan Sumarsih. 1991. Budidaya Parenrengi, A., Syah, R. dan Suryati E.
Pengelolaan dan Pemasaran 2010. Budiaya rumput laut
Rumput Laut. Penebar Swadaya. penghasil karaginan (karaginotif).
Jakarta. Badan Penelitian dan
pengembangan kelautan dan Laut di Indonesia. Puslitbang
perikanan. Kementrian kelautan Oseanografi LIPI. Jakarta.
dan perikanan, Republik Indonesia.
Sumich L., 1992. An Introduction to the
Jakarta.
Biology of Marine Life. Wmc
Prasetyo, T. 2007. Parameter Oseanografi Brown. Dubuque. Lowa.
Sebagai Faktor Penentu
Sunarernanda, Y. P., Ruswahyuni, dan
Pertumbuhan Rumput Laut
Suryanti. 2014. Hubungan
Kappaphycus alvarezii di Pulau
Kerapatan Rumput Laut dengan
Pari Kepulauan Seribu, DKI
Kelimpahan Epifauna pada
Jakarta. Skripsi. Institut Pertanian
Substrat Berbeda di Pantai Teluk
Bogor.
Awur Jepara. Maquares, 3 (3): 43-
Radiarta, N. dan Erlania. 2015. Analisis 51.
Spasial dan Temporal Kondisi
Tjitrosoepomo, G. 2011. Taksonomi
Kualitas Perairan Melalui
Tumbuhan (Schizophyta,
Pendekatan Statistik Multivariat di
Thallophyta, Bryophyta,
Teluk Gerupuk Provinsi Nusa
Pteriophyta). Yogyakarta: Gadjah
Tenggara Barat. Riset Akuakultur.
Mada University Press.
10 (3): 435-447.
Tuiyo, R. 2016. Budidaya Laut
Stephany, R. W., Sahala, H., dan
Kappaphyus alvarezii Dalam
Ruswahyuni. 2015. Pengaruh Arus
Kantong Plastik dengan
dan Substrat Terhadap Distribusi
Menggunakan Teknologi
Kerapatan Rumput Laut di Perairan
Basningro. Universitas
Pulau Panjang Sebelah Barat dan
NegeriGorontalo Press. Gorontalo.
Selatan. Ejournal. Universitas
Diponegoro. 3(4):91-98. Wahyuni E. A., Arisandi Apri, Farid
Akhmad. 2011. Studi Karakteristik
Sukiman. 2011. Biodiversitas dan Potensi
Biologi Rumput Laut
Ganggang Merah (Rhodophyta) di
(Kappaphycus alvarezii) Terhadap
Perairan Pantai Jawa Barat. Tesis.
Ketersediaan Nutrien Diperairan
Institut Pertanian Bogor.
Kecamatan Bluto Sumenep.
Sulistiyo dan Atmadja, W. S. 1976. Universitas Trunojoyo Madura.
Perkembangan Budidaya Rumput Artikel Seminar Nasional
Kedaulatan Pangan dan Energi. 1-
5.