ACUTE LIVER FAILURE  Akut budd chiari sindrome

Kebanyakan terjadi pada pasien yang tidak punya  Heat stroke

penyakit hati sebelumnya. Gagal hati akut sering
 Penyakit metabolisme seperti wilson disease
terjadi pada orang dewasa yang sehat di usia 30an.

Disebut juga sebagai gagal hati fulminan yang

didefiniskan sebagai trauma hati yang parah dapat Gambaran klinis

reversibel dengan onset ensefalopati hepatikum < 8  Disfungsi hepatik

minggu dari gejala pertama pada orang yang tidak
 Apnormal biokemikal hati
memiliki penyakit hati
 Koagulopati

 Dapat terjadi ensefalopati

Penyebab:
 Multi organ failure-kematian
 Toksik asetaminofen, paling banyak
menyebabkan hepatotoksik, resiko meningkat
pada pasien malnutrisi dan pada pasien
Terapi
alkoholism.
 Jika penyebab akibat keracunan asetaminofen
 Viral infection (A, B, E) yang B jarang, B
diberikan asetil cystein
kadang pada orang asia dan mediterania yang
 Jika gejala KV,
mendapat terapi imunosupresi selama atau
setelah terapi kanker. Pasien yang berisiko  Hipotensi lakukan monitoring pada semua
gagal hati akut, digunakan antiviral profilaksis kondisi
sebelum kemoterapi, terapi glukokortikoid dan
 ECG jika CO rendah dan gagal ventrikular
imunoterapi. Selain itu infeksi virus juga bisa
kanan
disebabkan oleh virus herpes simplex, CMV,
EBV, parvovirus.  Jika penurunan volume intravaskular
lakukan rehidrasi
 Lingkungan seperti vaksinasi dan sanitasi
buruk.  Vasodliatasi beri vasopresor

 Efek samping obat penyakit hati lainnya,  Low CO dan gagal ventrikel kanan beri
biasanya jarang. Faktor resiko usia tua, inotropik
peningkatan aminotransferase darah dan  Jika gangguan hepar yang progresif lakukan
bilirubin dan koagulopati. pemeriksaan biokimia hati dan tes koagulasi,
 Penyebab lain, iskemik hepatoselular atau beri iv asetil cystein
hipoksik hepatitis, dan kehamilan.  Pada gangguan respirasi, jika ada resiko ada
 Kokain aspirasi pneumonitis lakukan observasi
 neurologik monitoring tingkat kesadaran.
Lakukan ETT untuk mengurangi mengurangi
tingkat ketidaksadaran.

 Jika hipoglikemia lakukan pemeriksaan

biokimia hati dan maintenance sampai
normoglikemia

 Jika hiponatremi lakukan rehidrasi

 Jika disfungsi renal, asidosis laktat,

hiperamonemia lakukan transplantasi ginjal

 Jika gagal metabolisme obat review drug

administration

 Pada gangguan CNS

 Jika progresif ensefalopati maka lakukan

observasi neurologis dan monitoring lever
amonia serum, USG transcranial, dan cek
TIK. Jika ada demam dan hiponatremia
lihat apakah ada sepsis

 Hipertensi intrakranial beri manitol atau

salin hipertonis atau indometasin dan
tiopenton

 Jika koagulopati lakukan tes koagulasi,

beri antiplatelet dan fibrinogen

 Jika resiko tinggi sepsis lakukan evaluasi

dan antibotik profilasis