Etiologi dan Faktor Resiko kolon, jarang di proksimal usus halus. Dapat terjadi
sepsis dan kematian.
EKN erat kaitannya dengan terjadinya iskemik
intestinal, faktor koloni bakteri, faktor makanan. 3. Pemberian makanan secara enteral, kebanyakan
Iskemik menyebabkan rusaknya dinding saluran kasus EKN terjadi pada bayi prematur yang diberi
jarang terjadi pada bayi yang belum diberi makanan. 4. Kolonisasi bakteri.
Pemberian makanan dapat menyebabkan proliferasi
bakteri yang dapat menembus saluran cerna yang
rusak dan mengehasilkan gas hidrogen. Gas Diagnosis
tersebut berkumpul dalam dinding saluran cerna
Distensi perut
(disebut pneumotosis intestinalis) atau memasuki
vena porta. Berhubungan dengan organisme Nyeri tekan
1. Prematuritas, lebih 90% kasus EKN pada bayi Gangguan sistemik: apneu, somnolen sampai
prematur BBLR yang menjadi faktor resiko utama, koma.
karena adanya perubahan komponen sistem
Febris/hipotermi.
pertahanan usus yang berperan dalam terjadinya
kerusakan usus.
3. Kelainan radiologik: normal atau tidak spesifik. 5. AGD: asidosis metabolik atau mixed asidosis.
2. Kelainan abdominal: distensi abdomen pemecah fibrin yang merupakan indikasi DIC.
menetap, bisisng usus hilang, edema dinding 7. CRP (C-Reactin Protein) biasanya tidak
usus, perdarahan per rektal, nyeri tekan. meningkat karena bayi tidak bisa menghasilkan
intestinal dengan atau tanpa udara vena porta 8. Bio marker: cek gas hidrogen dan mediator
atau asites. inflamasi dalam darah, urin, dan feses.
Pemeriksaan Laboratorium
Stadium 2
1. Darah lengkap dan hitung jenis: hitung jenis
1. Puasa 2 minggu.
biasanya normal tapi bisa meningkat shift to the left
atau rendah (leukopenia). 2. Beri minum setelah 7-10 hari jika tidak tampak
pneumatosis.
2. Trombositopenia (platelet <50.000 uL).
3. Kasih nutrisi parenteral 90-110 kalori/kgBB/hari.
4. Oksigen
Stadium 3
Bedah