Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ana Fauziyaturrosyidah

Kelas/Nim : 2E/1704671
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen : Dr. E. Kosasih, M. Pd.

PENULISAN BAHAN AJAR BERBASIS TEKS


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS TINGGI
(UJIAN TENGAH SEMESTER)

TEKS ULASAN

A. Pengantar
Teks ulasan dikembangkan di kelas IV dengan dua KD Pengetahuan dan keterampilan
(3.5 dan 4.5). Teks ulasan penting dikuasai siswa dalam pembelajaran agar menumbuhkan
daya kritis berpikir siswa dan mampu mengembangkan gagasan siswa dalam berpikir.
Teks ulasan juga dapat menumbuhkan pengetahuan dari membaca dan menuangkanya
kembali dalam bentuk tulisan. Teks ini mampu memberikan informasi kepada pembaca
terkait gambaran umum karya tersebut.

Contoh Teks Ulasan


PINOKIO

Cerita pinokio sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat khusunya di Indonesia.
Dongeng pinokio merupakan dongeng yang edukatif tentang boneka kayu yang berubah
menjadi anak laki-laki bernama pinokio. Hal yang selalu mengingatkan tokoh pinokio bahwa
hidungya akan memanjang setiap kali ia berbohong.
Buku ini adalah cerita fiksi yang ditulis oleh Carlo Colladi asal Italia dan termasuk
karya sastra Italia klasik. Nama aslinya adalah Carlo Forenzini. Carlo bukan hanya sebagai
pengarang dongeng anak, tetapi ia seorang penulis artikel dari surat kabar, buku, novel dan ia
juga menulis berbagai ulasan. Sejak buku ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
oleh Lulu Wijaya yang pada awalnya menggunakan bahasa Italia dengan judul asli Giornale per
I Bambini (1883) akhirnya cerita pinokio ini dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia. Salah
satu fakta dari penulis asli yaitu ternyata Carlo ini tidak menyukai anak-anak, khususnya anak
laki-laki tetapi anehnya ia adalah seorang penulis yang mengisahkan anak laki-laki dan diberi
judul Pinokio.
Dalam buku tersebut, bahasa yang digunakan sangatlah ringan. Hanya saja ada
beberapa peristiwa yang di terjemahkan oleh penerjemah lain mengandung versi yang
berbeda dalam rangkaian cerita tersebut misalnya dari nama tokoh jangkrik, dalam buku yang
di terjemahkan oleh Lulu tidak ada nama ganti dari tokoh jangkrik, tetapi dari penerjemah
lain bahwa tokoh jangkrik ini diberikan nama yaitu jimmy.
Cerita dalam buku ini mengandung beberapa adegan seram yaitu pada saat pinokio
sedang disiksa di bawah pohon oak. Adegan ini sangat tidak cocok jika disuguhkan dan dibaca
oleh anak-anak karena bisa saja dikatakan tindakan kekerasan atau kriminal seharusnya anak-
anak tidak disuguhkan dengan cerita-cerita yang mengandung unsur-unsur kriminal karena
tidak sesuai dengan karakteristik anak-anak. Banyaknya versi dari cerita pinokio ini
menjadikan cerita pinokio berbeda dari rangkaian cerita yang di tulis langsung oleh penulis
aslinya yaitu Carlo.
Salah satu yang menarik dari deretan peristiwa Pinokio adalah tokoh Geppetto, ia
sangat sabar terhadap tingkah laku nakal dari pinokio tetapi ia tetap menyayangi pinokio dan
sudah menganggap pinokio seperti anaknya walaupun pinokio hanya sebuah boneka kayu.
Geppeto mendidiknya, dengan sangat sabar, penyayang, selalu mengajarkan kepada kebaikan
seperti untuk berperilaku jujur. Jika melihat didikan yang diberikan gepetto kepada pinokio,
dapat diambil pelajaran bagi penulis dan pembaca agar bisa menjadi orangtua yang dapat
mendidik anaknya untuk berperilaku jujur, berjalan pada kebaikan dan mengorbankan apapun
demi anak. Banyak nasehat atau pelajaran berharga yang dapat diambil dari dongeng pinokio
ini.
Buku ini disuguhkan berbagai macam versi, tetapi tetap pada dasarnya mengandung
petuah dan nasihat bagi kehidupan yaitu jangan berbohong, harus mematuhi perintah
orangtua, harus menyayangi sesama, jangan membuang-buang waktu untuk bermain gunakan
waktu itu untuk kegiatan bermanfaat dan mempunyai sikap peduli terhadap perasaan orang
lain.

B. Pengertian Teks Ulasan


Teks ulasan disebut juga dengan Resensi. Dalam KBBI sendiri, Resensi diartikan sebagai
suatu pertimbangan atau pembicaraan mengenai buku, atau ulasan mengenai buku. (Sumber:
Brainly.com)
Ulasan adalah teks yang membahas suatu karya, entah itu buku, film, lukisan, lagu, dan
sejenisnya. Ketika mengulas suatu karya, dapat dipastikan orang memberikan ulasan itu
mengemukakan tafsiran, pandangan yang berupa argumentasi-argumentasinya disertai dengan
sejumlah fakta.

C. Fungsi Teks Ulasan


Teks ulasan berfungsi sebagai berikut.
1. Memberikan informasi yang komprehensif terkait sebuah karya
2. Memberikan pertimbangan pembaca sebelum mereka memilih, membeli atau
menikmati sebuah karya
3. Menunjukkan sudut pandang/keberpihakan penulis pada suatu hal ataupun karya
sementara
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan karya yang diulas
5. Pembaca dapat mengindentifikasi hubungan antara kemiripan karya satu dengan yang
lainnya
6. Membantu untuk mengembangkan gagasan berpikir dengan menilai karya kemudian
memunculkan daya kritis sehingga dituangkan dalam bentuk tulisan.

D. Stuktur Teks Ulasan


Struktur teks ulasan sendiri terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Pengenalan isu (orientasi), yakni berupa penjelasan awal mengenai karya yang
dibahasnya.
Cerita pinokio sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat khusunya di Indonesia.
Dongeng pinokio merupakan dongeng yang edukatif tentang boneka kayu yang
berubah menjadi anak laki-laki bernama pinokio. Hal yang selalu mengingatkan tokoh
pinokio bahwa hidungya akan memanjang setiap kali ia berbohong.
Buku ini adalah cerita fiksi yang ditulis oleh Carlo Colladi asal Italia dan
termasuk karya sastra Italia klasik. Nama aslinya adalah Carlo Forenzini. Carlo bukan
hanya sebagai pengarang dongeng anak, tetapi ia seorang penulis artikel dari surat
kabar, buku, novel dan ia juga menulis berbagai ulasan. Sejak buku ini dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Lulu Wijaya yang pada awalnya
menggunakan bahasa Italia dengan judul asli Giornale per I Bambini (1883) akhirnya
cerita pinokio ini dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia. Salah satu fakta dari
penulis asli yaitu ternyata Carlo ini tidak menyukai anak-anak, khususnya anak laki-laki
tetapi anehnya ia adalah seorang penulis yang mengisahkan anak laki-laki dan diberi
judul Pinokio.

2. Paparan argumen, berisi analisis atau tafsiran tentang usnur-unsur karya. Dalam bagian
ini, dikemukakan juga fakta-fakta pendukung yang memperkuat argumen penulis.
Dalam buku tersebut, bahasa yang digunakan sangatlah ringan. Hanya saja ada
beberapa peristiwa yang di terjemahkan oleh penerjemah lain mengandung versi yang
berbeda dalam rangkaian cerita tersebut misalnya dari nama tokoh jangkrik, dalam
buku yang di terjemahkan oleh Lulu tidak ada nama ganti dari tokoh jangkrik, tetapi
dari penerjemah lain bahwa tokoh jangkrik ini diberikan nama yaitu jimmy.
Cerita dalam buku ini mengandung beberapa adegan seram yaitu pada saat
pinokio sedang disiksa di bawah pohon oak. Adegan ini sangat tidak cocok jika
disuguhkan dan dibaca oleh anak-anak karena bisa saja dikatakan tindakan kekerasan
atau kriminal seharusnya anak-anak tidak disuguhkan dengan cerita-cerita yang
mengandung unsur-unsur kriminal karena tidak sesuai dengan karakteristik anak-anak.
Banyaknya versi dari cerita pinokio ini menjadikan cerita pinokio berbeda dari
rangkaian cerita yang di tulis langsung oleh penulis aslinya yaitu Carlo.
Salah satu yang menarik dari deretan peristiwa Pinokio adalah tokoh
Geppetto, ia sangat sabar terhadap tingkah laku nakal dari pinokio tetapi ia tetap
menyayangi pinokio dan sudah menganggap pinokio seperti anaknya walaupun pinokio
hanya sebuah boneka kayu. Geppeto mendidiknya, dengan sangat sabar, penyayang,
selalu mengajarkan kepada kebaikan seperti untuk berperilaku jujur. Jika melihat
didikan yang diberikan gepetto kepada pinokio, dapat diambil pelajaran bagi penulis
dan pembaca agar bisa menjadi orangtua yang dapat mendidik anaknya untuk
berperilaku jujur, berjalan pada kebaikan dan mengorbankan apapun demi anak.
Banyak nasehat atau pelajaran berharga yang dapat diambil dari dongeng pinokio ini.

3. Penilaian dan rekomendasi, berisi timbangan atas keunggulan dan kelemahan karya itu.
Pada bagian ini dapat pula disertai saran-saran untuk khalayak terkait.

Buku ini disuguhkan berbagai macam versi, tetapi tetap pada dasarnya
mengandung petuah dan nasihat bagi kehidupan yaitu jangan berbohong, harus
mematuhi perintah orangtua, harus menyayangi sesama, jangan membuang-buang
waktu untuk bermain gunakan waktu itu untuk kegiatan bermanfaat dan mempunyai
sikap peduli terhadap perasaan orang lain.

Orientasi

Struktur Teks Ulasan Argumen

Penilaian dan Rekomendasi

E. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan


1. Banyak menggunakan konjugsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
a. Hal yang selalu mengingatkan tokoh pinokio bahwa hidungya akan memanjang
setiap kali ia berbohong.
b. Salah satu fakta dari penulis asli yaitu ternyata Carlo ini tidak menyukai anak-anak,
khususnya anak laki-laki tetapi anehnya ia adalah seorang penulis yang mengisahkan
anak laki-laki dan diberi judul Pinokio.
2. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
a. Sejak buku ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Lulu Wijaya
yang pada awalnya menggunakan bahasa Italia dengan judul asli Giornale per I
Bambini (1883) akhirnya cerita pinokio ini dapat dipahami oleh masyarakat
Indonesia.
b. Pada awalnya menggunakan bahasa Italia dengan judul asli Giornale per I Bambini
(1883) akhirnya cerita pinokio ini dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
3. Banyak menggunakan konjugsi penyebab: karena, sebab.
a. Adegan ini sangat tidak cocok jika disuguhkan dan dibaca oleh anak-anak karena
bisa saja dikatakan tindakan kekerasan atau kriminal seharusnya anak-anak tidak
disuguhkan dengan cerita-cerita yang mengandung unsur-unsur kriminal karena
tidak sesuai dengan karakteristik anak-anak.
4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian
akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya.
a. Buku ini disuguhkan berbagai macam versi, tetapi tetap pada dasarnya mengandung
petuah dan nasihat bagi kehidupan yaitu jangan berbohong, harus mematuhi
perintah orang tua.
b. Adegan ini sangat tidak cocok jika disuguhkan dan dibaca oleh anak-anak karena bisa
saja dikatakan tindakan kekerasan atau kriminal seharusnya anak-anak tidak
disuguhkan dengan cerita-cerita yang mengandung unsur-unsur kriminal karena tidak
sesuai dengan karakteristik anak-anak.

F. Procedur Pembelajaran
Teks ulasan dapat diajarkan dengan prosedur sebagai berikut.

1. Pengetahuan
Pembelajaran pengetahuan dari suatu teks ulasan berkaitan dengan kegiatan
merinci informasi yang ada di dalam teks itu. Adapun langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut.
a. Guru menjelaskan konteks keberadaan dan fungsi dari teks ulasan sebagai
pengantar pembelajaran.
b. Guru menunjukkan model teks ulasan dengan tema dan tingkat keterbacaan yang
sesuai dengan taraf perkembangan pengetahuan para siswa.
c. Guru meminta siswa untuk membaca dan menelaah informasi-informasi dalam teks
tersebut.
d. Guru membimbing siswa untuk mengklasifikasikan informasi-informasi tersebut
dan juga memberikan pengayaan berkaitan dengan kosakata-kosakata baru di
dalam teks.
e. Guru memberikan pengayaan tentang karakteristik teks ulasan lainnya berkaitan
dengan fungsi, struktur, maupun kaidah kebahasaannya.
f. Guru melatih siswa baik secara kelompok maupun individual untuk
mengidentifikasi isi (struktur dan kaidah kebahasaan) dalam teks ulasan.
g. Guru melakukan penguatan dan refleksi berkaitan dengan kegiatan yang telah
dilakukan bersama siswa.
h. Guru meminta siswa untuk memilih satu teks dongeng kemudian dibaca dan
dipahami isi dari teks dongeng tersebut.
i. Guru mengintruksikan siswa untuk mencatat uraian hasil pemahaman dari bacaan
teks dongeng tersebut menggunakan pendapat pribadi sesuai dengan struktur,
kaidah kebahasaan yang sudah dibahas.

2. Keterampilan
Siswa terampil dalam hal teks ulasan berarti siswa diharapkan dapat
mengembangkan teks ulasan
Dalam hal ini siswa melakukan penyusunan teks ulasan berdasarkan informasi dan
data yang ditentukan sendiri.
1) Menentukan objek teks ulasan yang akan dibuat.
2) Menentukan kerangka teks ulasan: Orientasi, argumen dan penilaian dan
rekomendasi.
3) Mengumpulkan informasi.
4) Mengembangkan informasi-informasi itu menjadi sebuah teks yang utuh dan padu.
5) Mengomunikasikan pendapat pribadi dari hasil uraian tentang teks yang telah
dipilih dan dibaca baik secara lisan maupun tulisan beserta alasan.

Anda mungkin juga menyukai