Laporan Pendahuluan PNC

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Preceptee : DELVIRA NATALIA TOBENU

NIM : P00220217008

Tempat Praktik : PUSKESMAS KAYAMANYA

Tanggal Praktik : 22-27 JULI 2019

Judul Kasus : Post Natal Care (PNC)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2018
A. DEFINISI
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandung kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) yang berlangsung
kurang lebih 6 minggu.
Masa nifas dibagi kedalam dalam 3 periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan +40 hari
2. Puerperium intyermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat kandungan atau genetalia
yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI


1. Involusi rahim
Setelah 2 hari uterus mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke-10 uterus tidak terba
lagi dari luar.
2. Involusi tempat placenta
Mengecil dengan cepat pada akhir minggu ke-2 yaitu 3-4 cm dan pada akhir masa nifas
2-3 cm.
3. Pembuliuh darah rahim
Setelah persalinan pembuluh-pembuluh darah akan mengecil kembali karena darah yang
diperlukan tidak sebanyak waktu hamil.
4. Servik dan vagina
Pada servik terbentuk sel-sel otot baru pada minggu ketiga post partum rugae kembali
nampak, luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.
5. Dinding perut dan peritonium
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, namun berangsur-
angsur akan pulih kembali dalam 6 minggu.

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


6. Saluran kencing
Dapat terjadi udem, dan hyperemia, pada masa nifas (puerperium) kandung kemih
kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah sehingga kandung kencing masih terdapat
urine residual sisa urine dan trauma kandung kemih waktu persalinan akan memudahkan
terjadinya infeksi.
7. Laktasi
Keadaan buah dada / payudara 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Buah dada belum mengandung susu melainkan kolostrum. Mulai 3 hari post
partum buah dada membesar, keras dan nyeri.
8. Lokea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam nifas.
Macam-macam lochea :
a. Lochea rubra (cruenta)
Merupakan darah segar dan terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vetriks
caseosa, lanugo dan mechonium selama 2 hari post partum.
b. Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kekuningan berisi darh dan lendir, 3-7 hari post partum.
c. Lochea serosa
Berwarna kuning., cairan tidak berdarah lagi. Hari 7-14 post partum.
d. Lochea alba
Cairan berwarna putih setelah 2 minggu post partum.
e. Lochea purulenta
Bila terjadi infeksi, keluar cairan nanah berbau busuk.
9. Perubahan-perubahan penting lainya
a. Hemokonsentrasi
Pada masa hamil didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai shunt antara
sirkulasi ibu dan plasenta, setelah melahirkan shunt akan hilang secara tiba-tiba,
sehingga volume darah ibu relatif akan bertambah dan dapat menimbulkan beban
pada jantung sehingga dapat menimbulkan decompensasi cordis. Keadaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi timbulnya hemokonsentrassi. Hal ini terjadi
pada hari ke 3 sampai 15 hari post partum.

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


b. Laktasi
Sejak kehamilan muda sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar mamae,
perubahan pada kedua mammae antara lain :
1) Proliferasi jaringan, terutama kelenjar – kelenjar dan alveolus mammae dan
lemak.
2) Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan
berwarna kuning (kolostrum).
3) Hipervaskularisasi, terdapat pada permukaan maupun pada bagian dalam
mammae.
c. Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan progesteron terhadap hipofise
hilang dan berpengaruh timbulnya hormon laktogenic (prolaktin), sehingga mammae
yang terlah dipersiapkan terpengaruhi dengan akibat kelenjar-kelenjar berisi air susu.
Pengaruh oksitosin mengakibatkan mioepitelium kelenjar-kelenjar susu berkontraksi
sehingga terjadi pengeluaran air susu yang berlangsung pada hari 2-3 post partum.

Adaptasi Psikologis
Masa transisi pada post partum yang harus diperhatikan perawat adalah :
1. “Honeymoon” adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang lama antara ibu,
ayah, anak. Kala ini dapat dikatakan sebagai psikis honeymoon yang memerlukan
hal-hal romantis masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan
hubungan yang baru.
2. Bonding Attachment atau ikatan kasih
Dimulai sejak dini begitu bayi dilahirkan. “Bonding” adalah suatu istilah untuk
menerangkan hubungan antara ibu dan anak. Sedangkan “attachment” adalah suatu
keterikatan antara orang tua dan anak. Peran perawat penting sekali untuk
memikirkan bagaimana hal tersebut dapat terlaksana. Partisipasi suami dalam proses
persalinan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ikatan kasih tersebut.
Perubahan fisiologis pada klien post partum akan dikuti oleh perubahan
psikologis secara simultan sehingga klien harus beradaptasi secara menyeluruh.
Menurut klasifikasi Rubin terdapat tiga tingkat psikologis klien setelah melahirkan
adalah:

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


a. TAKING IN
Suatu periode dimana ibu hanya berorientasi pada kebutuhan diri sendiri,
tingkah laku klien pasif dengan berdiam diri, tergantung pada orang lain. Ibu
belum mempunyai inisiatif untuk kontak dengan bayinya. Dia sangat
membutuhkan orang lain untuk membantu, kebutuhannya yang utama adalah
istirahat dan makan. Periode ini berlangsung 1 - 2 hari. Menurut Gottible, pada
fase ini ibu akan mengalami “proses mengetahui/menemukan “ yang terdiri dari :
Identifikasi, Relating (menghubungkan) dan Menginterpretasikan.
b. TAKING HOLD
Periode dimana terjadi perpindahan dari keadaan ketergantungan ke keadaan
mandiri. Perlahan-lahan tingkat energi klien meningkat merasa lebih nyaman dan
mulai berfokus pada bayi yang dilahirkan. Bila ibu sudah merasakan lebih
nyaman, maka ibu sudah masuk dalam tahap ke- 2 “ maternal touch”, yaitu
“total hand contact” dan akhirnya pada tahap ke- 3 yang disebut “ enfolding”.
Dan periode ini berlangsung selama 10 hari.
c. LETTING GO
Pada fase ini klien sudah mampu merawat dirinya sendiri dan mulai
disibukan oleh tanggung jawabnya sebagai ibu. Secara umum fase ini terjadi
ketika ibu kembali ke rumah.
d. POST PARTUM BLUES
Pada periode ini terjadi perubahan hormone estrogen dan progesterone yang
menurun, selain itu ibu tidak siap dengan tugas-tugas yang harus dihadapinya.
Gejala: menangis, mudah tersinggung, gangguan nafsu makan, gangguan pola
tidur, cemas. Bila keadaan ini berlangsung lebih dari 2 minggu dan ibu tidak
mampu menyesuaikan diri, maka akan menjadi serius yang dikenal sebagai
POST PARTUM DEPRESI.

B. ETIOLOGI
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti atau jelas
terdapat beberapa teori antara lain (Rustma Muchtar, 1998) :

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


1. Penurunan kadar progesterone : Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,
sebaliknya estrogen meninggikan ketentraman otot rahim.
2. Penurunan kadar progesterone : Pada akhir kehamilan kadar oxytocinbertambah, oleh
karena itu timbul kontraksi otot rahim.
3. Keregangan otot-otot : Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin : Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena itu pada enencephalus kehamilan sering lebih lama dan biasa.
5. Teori prostaglandin : Teori prostaglandin yang dihasilkan dan decidua, disangka menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan.

C. Manifestasi Klinis
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
“bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage
of labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawa janin.
4. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang
disebut “false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa bercampur
darah (bloody shoe).

D. PEMERIKSAAAN POST NATAL ATAU POST PARTUM


1. Pemeriksaan umum : tanda-tanda vital, keluhan
2. Payudara : ASI, puting susu
3. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum, dll
4. Sekret yang keluar (lochea, fluor albus)
5. Keadaan alat reproduksi

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan sejak periode antenatal terutama pemeriksaan Hb
b) Pemeriksaan golongan darah dan test antibodi harus dilakukan sejak antenatal
c) Perlu dilakukan pemeriksaan koagulasi seperti waktu perdarahan dan waktu pembekuan
2. Pemeriksaan radiologi
a) Pemeriksaan USG dapat membantu melihat adanya bekuan darahdan retensi sisa plasenta
b) Pemeriksaan USG periode antenatal dilakukan untuk mendeteksi pasien dengan resiko
tinggi perdarahan dengan postpartum, seperti plasenta previa.

F. PENATALAKSANAAN
1. Ketahui secara pasti kondisi ibu bersalin sejak awal
2. Selalu siapkan keperluan tindakan gawat darurat
3. Segera dilakukan penilaian klinis dan upaya pertolongan dihadapkanpada masalah komplkasi dan Atasi
syok bila terjadi
4. Pimpin persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman
5. Pastikan kontraksi berlangsung dengan baik (keluarkan bekuan darah,lakukan masase uterus, beri
uterotonika 10 ml, dilanjutkan infus 20 mldalam 500 cc NS/RL dengan tetesan 40 tpm)
6. Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi
7. Pasang kateter dan pantau cairan keluar dan masuk
8. Lakukan observasi ketat pada 2 jam pertama pasca melahirkan dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga
jam berikutnya.

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


G. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas Dapat tampak berenergi atau kelelahan
b. Sirkulasi Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih
rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon
pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500
ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untukkelahiran saesaria
c. Integritas Ego Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
d. Eliminasi Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
e. Makanan/cairan Mengeluh haus, lapar atau mual
f. Neurosensori Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya
anastesispinal
g. Nyeri/ketidaknyamanan Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau
perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
h. Keamanan Peningkatan suhu tubuh
i. Seksualitas Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus,perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin
padaabdomen, paha dan payudara.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Monitor Keadaan Umum Ibu
Jam I : tiap 15 menit, jam II tiap 30 menit
24 jam I : tiap 4 jam
25 Setelah 24 jam : tiap 8 jam
b. Monitor Tanda-tanda Vital
c. Payudara : Produksi kolustrum 48 jam pertama.
d. Uterus : Konsistensi dan tonus, posisi tinggi dan ukuran.
e. Insisi SC : Balutan dan insisi, drainase, edema, dan perubahan warna.
f. Kandung Kemih dan Output Urine : Pola berkemih, jumlah distensi, dan nyeri.
g. Bowel : Pergerakan usus, hemoroid dan bising usus.
h. Lochea : Tipe, jumlah, bau dan adanya gumpalan.

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


i. Perineum : Episiotomi, laserasi dan hemoroid, memar, hematoma, edema, discharge
dan approximation. Kemerahan menandakan infeksi.
j. Ekstremitas : Tanda Homan, periksa redness, tenderness, warna.
k. Diagnostik : Jumlah darah lengkap, urinalisis.

3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,kontraksi uterus, distensi
abdomen,luka episiotomi
b. Ketidakefektifan proses menyusui berhubungan dengan, belum berpengalaman
menyusui, pembengkakan payudara,lecet putting susu,kurangnya produksi ASI.
c. Gangguan eliminasi BAK berhubungan dengan distensi kandung kemih, perubahan-
perubahan jumlah / frekuensi berkemih.
d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, penurunan
sistem kekebalan tubuh.
e. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebih (perdarahan)
f. Gangguan istirahat / perubahan pola istirahat tidur berhubungan dengan kecemasan
hospitalisasi, waktu perawatan bayi.

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU


DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmawati, Z. N. (2005) ‘Perawatan Postnatal Care terhadap kondisi ibu setelah melahirkan
’, kebidanan, pp. 7–40.
2. Yusuf, I. and Rasma, S. (2015) ‘Pelayanan dan perawatan Postnatal Care terhadap kondisi
ibu’, Keperawatan Maternitas, pp. 1–8.
3. Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Teori dan Asuhan Kebidanan Vol 2.
EGC.Jakarta

Poso, 22 Juli 2019

Preceptor Klinik Preceptee

(………………………………….) (………………………………)

Precepror Institusi

(…………………………………….)

Praktik klinik keperawatan Maternitas Nama : DELVIRA NATALIA TOBENU

Anda mungkin juga menyukai