1980-an MRP II
1970-an
Close Loop MRP
1960-an MRP
Customer support
Management
Management
Engineering
Production
Marketing
Inventory
Delivery
Supplier
Finance
Sales &
Area Fungsional
R
M
Penjelasan (1)
Tahap 1 (Material Requirement Planning – 1960)
• Konsep MRP merupakan cikal bakal dari ERP, dimana
dunia manufaktur membuat teknik perhitungan
manufaktur.
• Dasar perhitungannya adalah menggunakan Bill Of
Material yang berupa daftar kebutuhan bahan baku
(Raw Material) yang dibutuhkan untuk membuat suatu
produk.
• Seperti perhitungan status persediaan inventory serta
jadwal produksi, sistem tersebut memberikan
rekomendasi pembelian bahan baku yang dibutuhkan
Penjelasan (2)
Tahap 2 (Close Loop MRP – 1970)
• Proses MRP diintegrasikan dengan fungsi-fungsi
manufaktur lain.
• MRP mendukung perencanaan hingga ke penjual dan
produksi, penjadwalan, perkiraan order konsumen.
Tahap 3 (Manufacturing Resource Planning (MRP II) -
1980)
• MRP berkembang menjadi MRP II yang
memperkenalkan konsep mengenai penyatuan
kebutuhan material dan kebutuhan sumber daya untuk
proses produksi.
Penjelasan (3)
Tahap 4 (Enterprise Resource Planning (ERP) - 1990)
• Dunia industri mengembangkan MRP II menjadi
sebuah sistem dengan scope yang lebih luas yang
kemudian dikenal dengan Enterprise Resource Planning
(ERP).
• Pada dasarnya, ERP adalah penambahan modul
keuangan pada MRP II, sehingga memudahkan para
pengambil keputusan untuk menentukan keputusan-
keputusannya
• Penambahan modul lainnya meliputi proses
manufacturing, distribution, personel, project
manajement, payroll dan finance.
Penjelasan (4)
Tahap 5 (Extended ERP (ERP II) – 2000)
• ERP II ini merupakan perluasan dari sistem ERP.
• Penambahan ini berada pada fungsi area Sales
Marketing dan Customer Support sehingga mampu
menjembatani komunikasi dengan supplier dan
konsumennya
Sehingga dengan kata lain, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Material
Requirement Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur. Seiring
perkembangan teknologi, manajerial dan bisnis, maka MRP berubah menjadi ERP.
Dan istilah ERP sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Gartner Group.
Pengertian Sistem Enterprise
Resource Planning Dan Modul
Planning (perencanaan)
American Inventory and Production Control System (APICS)
ERP merupakan sistem informasi yang berorientasi Akuntansi untuk
mengidentifikasikan dan merencanakan sumber daya perusahaan untuk membuat,
mengirim, dan memperhitungkan pesanan pelanggan
Romney (2012) dalam bukunya yang berjudul Accounting Information System 12th
Edition, Sistem ERP adalah suatu sistem yang mengkoordinasi dan mengatur data, proses
bisnis dan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan.
Pada dasarnya, ERP menggabungkan beberapa fungsi manajemen ke dalam sistem yang
terintegrasi dan memfasilitasi semua arus informasi pada fungsi manajemen tersebut. ERP
ini dirancang untuk mengotomasikan proses-proses dasar pada seluruh organisasi melalui
database terpusat dan menghilangkan kebutuhan sistem yang berbeda yang dikelola oleh
berbagai unit kerja dalam suatu organisasi. Sistem ERP yang didesain dengan baik akan
memberikan manajemen akses yang baik untuk memperbarui informasi mengenai semua
aktivitas untuk merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi proses bisnis organisasi
secara lebih efektif
Gambaran Secara
Umum Sistem
ERP Yang
Terintegrasi
Sistem ERP bersifat Modular atau
dalam bentuk model-model.
Desain Modular ini
memungkinkan bisnis untuk
menambah atau menghapus
modul yang diperlukan
Piutang, Utang, Aktiva Tetap,
Alat untuk membuat data
Penganggaran, Manajemen Kas, Dan
file induk, membuat
Persediaan Laporan Manajerial Dan
perincian arus informasi,
Laporan Keuangan
pengendalian akses, dll
Mengatur pemasaran dan
Keuangan (General
penjualan, komisi,
Ledger dan Pelaporan) Alat sistem
Penggajian, Imbalan Kerja, pelayanan, kontak
Karyawan, Pelatihan, Waktu Dan pelanggan dan dukungan
Kehadiran, Manfaat, Dan Laporan Sumber Daya Manusia Manajemen pusat panggilan
Pemerintah (Seperti Pelaporan dan Penggajian Hubungan
Pajak) MODUL ERP
Pelanggan
Siklus Pembelian
Manajemen
Proyek
Mengatur pembelian, penerimaan dan
pemeriksaan barang, pengeluaran biaya Dari penetapan biaya,
pembelian, serta manajemen persediaan Siklus Penjualan Manufaktur / siklus penagihan, waktu dan biaya,
produksi unit kinerja, manajemen
Memasukkan sales order, pengiriman aktivitas
barang, manajemen persediaan, Dari pengaturan penjadwalan produksi,
menerima pembayaran atas penjualan, daftar bahan baku, barang dalam
dan perhitungan komisi proses, manajemen alur kerja,
pengendalian kualitas, manajemen
biaya, dan proses manufaktur
Modul ERP
Manfaat Sistem
ERP
Dengan sistem yang terintegrasi maka proses pengambilan
keputusan akan lebih efektif dan efisien
Dengan menerapkan ERP, ada kemungkinan melakukan integrasi secara global. Sehingga perbedaan-
perbedaan yang terjadi dalam bisnis internasional dapat diintegrasikan
MANFAAT ERP
ERP menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang
terpisah
ERP memberikan lingkup kerja manajemen tidak hanya memonitor saja tetapi melakukan
manajemen operasional juga
1 SAP √ √ √ √ √
2 Oracle √ √ √ √ √
3 Microsoft √ √ √ √ √
4 Sage √ √ √ √ √
5 Epicor √ √ √ √ √
6 Infor √ √ √ √ √
7 Addon, AMMO, dll √ √ √* √ √
Menurut Motiwalla dan Thompson (2009:12)
Komponen ERP dalam buku yang berjudul Enterprise System for
Management
KOMPONEN
People ERP Database
Process Software
Hardware
Menurut
Manager’s Guide to
Enterprise Resource
Planning (ISACA,
2001), pendorong
penerapan sistem
ERP
Dari Segi
Teknologi
Informasi
Perencanaan Dan Keputusan
Implementasi ERP
Pada umumnya, penerapan ERP membutuhkan konsultasi karena
tingkat kerumitan yang tinggi dan konsultan yang berpengalaman
guna mempermudah penerapan ERP.
Perencanaan Dan Keputusan
Implementasi ERP
Beberapa Keputusan Utama yang harus diambil ketika ingin
mengimplementasikan sistem ERP sebagai berikut:
1. Jika perusahaan memutuskan untuk mengimplementasi ERP sebaiknya
didasarkan pada:
Keinginan
Keinginan untuk Keinginan untuk
untuk Pertimbangan
memperbaharui meningkatkan
meningkatkan strategis
teknologi produktivitas
proses
Perencanaan Dan Keputusan
Implementasi ERP
2. Keputusan perusahaan dalam mengimplementasikan sistem ERP sebaiknya
mengikuti proses best practice software ERP atau customization?
Kelebihan Kekurangan
Mengikuti proses best Perusahaan dapat memperoleh Adanya banyak penolakan dari
practice software ERP kesempatan untuk mengubah proses karyawan untuk mengubah gaya
mengikuti standarisasi best practice bekerja mereka (akibat perubahan
yang ada proses bisnis mengikuti standarisasi
yang ada)
Melakukan Tidak menerima tekanan untuk Biaya dan waktu yang dibutuhkan
customization merasakan perubahan proses bisnis menjadi lebih besar akibat
customization
Perencanaan Dan Keputusan
Implementasi ERP
Kelebihan Kekurangan
Inhouse ● Adanya kecocokan yang lebih baik Tidak bisa terlaksana apabila perusahaan
antara proses bisnis dan software tidak mempunyai expertise (keahlian)
karena dibuat sendiri oleh internal untuk melakukan customization
perusahaan yang mengerti secara
mendetail tentang proses bisnis
perusahaan
3. Inhouse
● Optimalisasi aplikasi perusahaan atau
● Keamanan sistem menjadi lebih baik outsource?
dan aman terjaga
Outsource ● Perusahaan dapat fokus dengan misi- ● Meningkatkan isu keamanan karena
misi utama mereka mengijinkan orang dari luar
● Mengurangi risiko hilangnya komitmen perusahaan untuk masuk kedalam
terhadap finansial sistem internal perusahaan
● Mengurangi dampak terhadap ● Berdampak pada berkurangnya moral
departemen MIS dalam perusahaan karyawan perusahaan
Perencanaan Dan Keputusan
Implementasi ERP
4. Keputusan perusahaan dalam menentukan metode “Big Bang” ataukah phased
ketika mengimplementasikan ERP.
Menurut Motiwalla dan Thompson (2009:12) dalam buku yang berjudul Enterprise System for Management,
faktor-faktor yang menentukan keberhasilan implementasi ERP antara lain:
Berdasarkan jurnal Critical Failure Factors in ERP Implementation (Wong, Ada, et all, 2005:6-8), terdapat 3
faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan dalam implementasi ERP, antara lain