Nerry Supanji/170731637529/B
Gunawan Dwi Yulianto/170731637518/B
1. Pengertian/ Deskripsi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padaan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di
Indonesia diberi nama kewirausahaan.1 Kata entrepreneurship sendiri awalnya berasal dari
bahasa Prancis yaitu “entrepende” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini pertama kali diperkelnalkan oleh Richard Cantilon (1755). Istilah ini makin
popular setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan
para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat yang lebih
tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.2 Peter F. Drucker mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.3 Kewirausahaan merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap
dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan.Dengan demikian,
perlu ditegaskan bahwa tujuan pembelajaran kewirausahaan sebenarnya tidak hanya
diarahkan untuk menghasilkan pebisnis atau business entrepreneur, tetapi mencakup
seluruh profesi yang didasari oleh jiwa wirausaha atau entrepreneurDalam intruksi
Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, menyatakan Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologoi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dana tau memperoleh keuntungan yang lebih besar.4 Masykur
Wiratmo dalam buku Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis
mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda
nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial,
psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan
pribadi.5 Jadi jika disimpulkan itu wirausahwan merupakan orang yang memiliki kreatifitas
dan semua itu bisa didapat dari belajar dan banyaknya mencoba.
3. Contoh
NO Peristiwa Sosial Ekonomi Masa Nilai Wirausaha Makna Nilai
Emporium
1. Pelabuhan Bandar dagang Malaka Ulet Dengan adanya
perlawanan dari
kerajaan-kerajaan
sekitar Malaka,
Malaka tetap gigih
dan mampu
menaklukan
Indragiri, Siak, dan
perdagangan lada dan
emas dari
Minangkabau.
Malaka
menggunakan sistem
menyimpan barang
dagangan selama
periode antara
kedatangan penjual
dan pembeli, karena
pelayaran
menggunakan sistem
angin.
Terdapat dua macam
perdagangan, yang
pertama pedagang
memasukan modal
dala barang dagangan
yang diangkut dengan
kapal untuk dijual di
negeri lain.
Kemudian pedagang
menitipkan barang
kepada nahkoda atau
meminjamkan uang
kepada nahkoda yang
akan membagi
keuntungannya
dengan pedagang
yang memberi modal.
raja atau pejabat
tinggi juga
menanamkan modal
dengan melengkapi
kapal dengan
bermacam-macam
barang dagangan. raja
juga memiliki jung
yang berlayar dengan
membawa barang
milik raja sendiri dan
dari pedagang-
pedagang yang
menitipkan.
2 Hubungan perdagangan internasional Kerja Sama Sriwijaya adalah
kerajaan Sriwijaya sebuah kerajaan
maritime yang
mempunyai
hubungan
perdagangan
internasional. Para
pedagang dari
berbagai bangsa
seperti Cina, India,
Sri Lanka, dan
Campa dating ke
Sriwijaya. Hal ini
dapat kita simpulkan
dari berita I-Tsing
yang menyebutkan
banyaknya kapal
asing yang dating ke
Sriwijaya. Jelaslah
bahwa transportasi
laut dan Sungai Musi
di Palembang sangat
membantu Sriwijaya
dalam
mengembangkan
perekonomian.
3 Usaha Perdagangan Kerajaan Demak Mandiri Posisi kerajaan
Demak sangat
strategis dalam
perdagangan laut,
pelabuhannya sering
dipakai transit kapal-
kapal dagang dari
wilayah barat yang
hendak ke Selat
malaka begitupun
sebaliknya.
Keinginan untuk
menjadikan kerajaan
maritim dilakukan
dengan usaha
menaklukan Malaka
dari Portugis. Usaha
ini gagal, walau
demikian tidak
meruntuhkan
perekonomian
Demak karena di
dukung hasil
pertanian dan
memperoleh
keuntungan ekonomi
yang sangat besar.
Demak merupakan
pusat penyebaran
agama Islam di
Nusantara. Pesantren
adalah cara
penyebaran agama
Islam yang efektif.
4. Perdagangan di Kepulauan Maluku Berani Mengambil Bisnis perdagangan
resiko lokal ini umumnya
dilakukan wanita.
Merekalah yang
menjual atau
membeli dan
mengadakan tawar
menawar. Kalau
diadakan kontrak
tentang jual beli atau
jika transaksi
dibatalkan, semua
anggota keluarga
harus dimintai
pendapatnya.
5. Ekonomi pertanian di Demak Komunikatif Hubungan antara
Demak dan daerah
pedalaman Jawa
Tengah dilaksanakan
melalui sungai
Serang. Sungai ini
sampai abad ke-18
masih dapat dilayari
dengan perahu
dagang setidaknya
sampai Godong.
Komodite utama
ekspor kerajaan
Demak adalah beras
dan bahan-bahan
makanan lain.
Tempat tujuan ekspor
barang-barang
komodite dari Demak
adalah Malaka.
6. Produksi pertanian di Sumatra Inovatif Produksi pertanian
dari Sumatera
menyebabkan para
pedagang Arab yang
mencari barang-
barang itu
memusatkan kegiatan
perdagangan ke sana.
Pasai yang terletak
pada jalur
perdagangan antara
India dan Cina
menjadi tempat
persinggahan para
pedagang tersebut.
Hal ini ditambah lagi
dengan pengaruh
Angin Muson yang
seringkali
menyebabkan para
pedagang tersebut
harus tinggal dalam
waktu yang cukup
lama. Kedua faktor
inilah yang
menyebabkan
terlibatnya Pasai
dalam perdagangan
internasional. Pada
waktu itu Pasai
bangkit abad ke-12
M-13 M di Sumatera
bagian utara memang
terjadi perdagangan
yang ramai.
7. Cirebon sebagai kota pelabuhan Kerjasama Cirebon juga
merupakan emporium
yang penting sebelum
abad ke-6 pada masa
Raja Purnawarman
(abad ke-5) telah
diadakan program
pembangunan sungai,
yaitu memperlebar,
memperdalam sungai
yang dilakukan
dengan karya bakti
masyarakat.
Pembangunan ini
dimulai dengan
memperkokoh
pinggiran Sungai
Gangga di wilayah
Indraprahasta
(Cirebon Girang).
Kitab Purwaka
Caruban Nagari juga
menyebutkan bahwa
pada tahun 1415
armada Cina yang
dipimpin oleh
Laksamana Te Ho
dan Kun Wei Ping
berlabuh di Cirebon.
Penguasa setempat
memanfaatkan
kedatangan armada
Cina ini untuk bekerja
sama membangun
mercusuar di
Pelabuhan Cirebon.
Pelabuhan Cirebon
selain dikunjungi oleh
orang-orang Cina
juga singgah di sana
pedagang-pedagang
yang berasal dari
Arab, Persia, India,
Malaka, Tumasik,
Persia, Jawa Timur,
dan Palembang
(Adeng, 1998).
Setelah Demak
melebarkan sayapnya
untuk menguasai
bandar-bandar di
Pantai Utara Pulau
Jawa, pelabuhan
Cirebon semakin
berkembang.
Perkembangan
pelabuhan Cirebon
didukung oleh
wilayah pedalaman
yang dapat
diandalkan sebagai
pemasok bahan-
bahan pertanian.
Daftar Rujukan
Endang Mulyani. 2011. Model Pembelajaran kewirausahaan di Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jurnal Vol 8:1.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UNY
Kartodirjo, Sartono. 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium
Sampai Imperium. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://eprints.walisongo.ac.id/3590/3/102411010_Bab2.pdf (diakses pada tanggal 24 Februari
2019 pukul 16:55 WIB)
http://eprints.uny.ac.id/51101/1/Skripsi.pdf (diakses pada tanggal 24 Februari 2019 pukul 16:55
WIB)