Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Meukek
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII / Ganjil
Program : MIPA dan IPS
Mater Pokok : Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan ke : 8

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
perkembangan dari yang dipeajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan 3.3.6 Mengidentifikasi dan menjelaskan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia sistem pemerintahan Kabinet Ali
pada masa awal kemerdekaan sampai Sastroamidjojo I (1953-1955)
masa Demokrasi Liberal 3.3.7 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
3.3.8 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
3.3.9 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Djuanda (1957-1959)
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan 4.3.2 Menyajikaninformasi tentang sistem
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pemerintahan Demokrasi
pada masa awal kemerdekaan sampai Liberalmasa Ali Sastoamidjojo I
masa Demokrasi Liberal dan hingga kabinet Djuandadalam bentuk
menyajikannya dalam bentuk laporan presentasi yang telah dirumuskan
tertulis melalui tulisan di kertas plano /
karton / kalender bekas

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu berfikir secara kritis dan kreatif
(Kemandirian) dalam mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan masa Demokrasi
Liberal sejak kabinet Ali Sastroamidjojo I hingga kabinet Djuandaserta mampu menyajikannya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
kembali informasi dalam bentuk presentasi kelas melalui tulisan dikertas plano / karton / kalender
bekasdengan jujur dan bertanggung jawab

D. Materi Pembelajaran
Perkembangan Politik MasaDemokrasi Liberal(1950-1959)
o Sistem Pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I hingga Kabinet Djuanda

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab, dan penugasan

F. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran:


1. Media : Slide Powerpoint dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
2. Alat / Bahan : Laptob, LCD, HP/Mobile Learning, Buku Teks, Handout, dan
Internet

G. Sumber Pembelajaran
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sejarah Indonesia Kelas XII,
Jakarta, 2018 (Edisi Revisi)
2. Ratna Haspari, dkk.Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XII Kelompok Wajib, Jakarta,
Erlangga, 2013 (Edisi Revisi)
3. Buku-buku yang relevan
4. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedelapan (2x45 menit)
Model Problem Based Learnig
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Mengorientasikan 10
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses menit
belajar mengajar; peserta didik, kerapian dan kebersihan ruang
kelaspresensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
 Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk memimpin doa
 Guru menayangkan melalui media pembelajaran (ppt) video lagu
“Syukur” yang dinyanyikan bersama peserta didik untuk
membangkitkan minat/motivasi belajar peserta didik
 Guru mengajukan pertanyaan: “Apa sajaprogram kerja kabinet
Wilopo yang belum sempat diselesaikan dan apakah program
tersebut dilanjutkan pada masa pemerintahan kabinet
selanjutnya?sekilas tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya sebagai apersepsi dan mengaitkannya dengan materi
yang akan dipelajari dengan kembali mengajukan pertanyaan:
“Siapakah kabinet yang memerintah bangsa Indonesia setelah
kabinet Wilopo? Baik!! Pada pertemuan kali ini kita akan
melihat bagaimana perkembangan kehidupan politik banga
Indonesia pada masa Demokrasi Liberalterutama sejak masa
pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I hingga kebinet
Djuanda)”.
 Guru menyampaikan materi pokok, tujuan pembelajaran, dan
teknik penilaian melalui media pembelajaran (ppt)
 Guru menekankan akan pentingnya topik pembelajaran ini

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
sebagai bagian dari menamkan serta menumbuhkan rasa cinta
tanah air.
Mengorganisasikan
 Guru membagi kelas menjadi empat kelompok kecil secara
heterogen atau berdasarkan tempat duduk serta masing-masing
materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti  Peserta didik sudah duduk di kelompok masing-masing 70
 Guru menayangkan video tentang Kabinet Djuanda (Video ada di menit
media pembelajaran)
 Peserta didik diminta untuk mengamati video tersebut dengan
cermat
 Guru mendorong peserta didik untuk bertanya hal-hal yang
terkait dengan video yang ditayangkan
 Guru kembali menegaskan topik pembelajaran yang akan
dibahas.
 Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) serta teknik penilaian yang akan digunakan selama
pembelajaran.
Membimbing
 Guru membagi bahan ajar dan LKPD.
 Guru menjelaskan cara kerja masing-masing kelompok. Pertama
setiap kelompok akan merumuskan masalah sesuai dengan materi
masing-masing melalui bahan ajar atau sumber-sumber lain dan
memastikan setiap anggota kelompoknya menguasainya.
Kemudian mendeskripsikan masalah dengan membuat
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab sesuai dengan materi
masing-masing. Masing-masing kelompok juga diminta untuk
merumuskan hipotesis dan dilakukan analisis untuk memecahkan
masalah yang telah dirumuskan.
 Setiap kelompok mendapatkan tugas mengumpulkaninformasi
dan mengasosiasikan / menalar melalui diskusi kelompok
menyangkut fakta-fakta yang berhasil ditemukan dan rumuskan.
- Kelompok 1 : Mendapat tugas menjelaskan serta
mengidentifikasi tentang sistem
pemerintahan masa Kabinet Ali
Sastroamidjojo I (1953-1955)
- Kelompok 2 : Mendapat tugas menjelaskan serta
mengidentifikasi tentang sistem
pemerintahan masa Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
- Kelompok 3 : Mendapat tugas menjelaskan serta
mengidentifikasi tentang sistem
pemerintahan masa Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
- Kelompok 4 : Mendapat tugas menjelaskan serta
mengidentifikasi tentang sistem
pemerintahan masa Kabinet
Djuanda (1957-1959)
Mengembangkan Hasil Karya
 Guru mengarahkan peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan mereka bersama temannya
 Peserta didik menyusun laporan dalam kelompok masing-masing.
 Guru mempersilakan salah satu peserta didik yang ditunjuk
dalam masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
(bisa di depan kelas atau di meja kelompok masing-masing)
dalam rangka mengkomunikasikanhasil karya kelompok mereka
masing-masing dan ditanggapi oleh kelompok lain.Peserta didik
yang bersedia maju akan mendapatkan nilai tambah.
Penutup  Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang baru saja 10
didiskusikan menit
 Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah memahami
materi tersebut
Menganalisis dan Mengevaluasi
 Sebagai refleksi guru bersama peserta didik menyimpulkan
tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung serta
menanyakan kepada peserta didik manfaat yang dapat diperoleh
setelah mempelajari topik ini.
 Guru menayangkan hasil kesimpulan melalui media
pembelajaran ppt
 Guru memberikan pertanyaan tertulis (soal ada di media bagian
latihan) secara individu kepada peserta didik untuk mendapatkan
umpan balik atas ketercapaian pembelajaran yang baru saja
berlangsung dan dijawab serta dikumpul oleh peserta didik
dengan waktu yang ditentukan guru. Kemudian setelah terkumpul
guru menayangkan kunci jawabannya.
 Sebelum diakhiri guru memberikan pesan moral dan
menganjurkan kepada peserta didik yang belum memahami
tentang materi yang belum dipahami agar dapat belajar dengan
teman sebaya yang sudah memahami di luar jam sekolah
sekaligus merangkumnya dalam buku catatan sebagai bahan
untuk mudah mengingatnya kembali.
 Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk memimpin doa
 Guru mengakhiri pelajaran dengan salam
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Sikap
a) Teknik : Observasi/ Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam kerja
kelompoknya masing-masing, misalnya dilihat aktivitas dan tingkat
perhatian peserta didik pada saat diskusi berlangsung, kemampuan
menyampaikan pendapat, argumentasi / menjawab pertanyaan, serta aspek
kerjasama kelompok
b) Bentuk Instrumen : Lembar observasi / pengamatan
c) Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Nomor Butir Instrumen Bentuk Instrumen
1.
2.
Instrumen : Lihat lampiran
2. Pengetahuan
a) Teknik : Dilakukan dengan soal-soal tulis pilihan ganda
b) Bentuk : Tes Tertulis / Penugasan
c) Kisi-kisi :
Nomor Butir Bentuk
No. Indikator Level Kognitif
Instrumen Instrumen
1.
2.
Instrumen : Lihat lampiran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
3. Keterampilan
a) Teknik : Dilakukan guru dengan melihat kemampuan didik dalam mengomunikasikan
hasil kerja kelompok yang dibuat baik secara lisan (1 s.d 2 orang yang
merupakan perwakilan kelompok) maupun secara tertulis (hasil kerja
kelompok)
b) Bentuk : Unjuk kerja
c) Kisi-kisi :
Nomor Butir Bentuk
No. Keterampilan Level Kognitif
Instrumen Instrumen
1.
2.
Instrumen : Lihat lampiran
Rubrik Penskoran : Terlampir

4. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian(Remedial dan/atau Pengayaan):


Remedial
a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator yang belum dicapai
c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai
Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KBM pada indikatornya.
b. Diberikan padapeserta didik materi pada pertemuan selanjutnya sebagai pengetahuan
tambahan

Meukek, Juli 2019


Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Meukek Guru Mata Pelajaran

(Drs. ABDARUDDIN) ( JUFRIZAL, S.Pd )


NIP. 1964112 199003 1 005 NIP. 19830202 200904 1008

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
Lampiran – lampiran

Handout

SISTEM PEMERINTAHAN
MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1951)

Gambar 1. Peta Konsep

A. Pengertian dan Ciri-ciri Demokrasi Liberal


Demokrasi Liberal disebut juga dengan demokrasi konstitusional. Dasar pelaksanaan
demokrasi konstitusional adalah kebebasan individu. Ciri khas pemerintahan demokrasi
konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak diperkenankan banyak
campur tangan dan bertindak sewenang-wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah
dibatasi oleh konstitusi. Salah satu ciri yang Nampak dalam masa ini adalah sering terjadi
pergantian kabinet. Hal ini terutama disebabkan adanya perbedaan kepentingan di antara
parta-partai yang ada. Perbedaan di antara partai-partai tersebut tidak dapat pernah
terselesaikan dengan baik sehingga dari tahun 1950-1959 terjadi silih berganti kabinet dan
tiap kabinet rata-rata hanya memerintah satu tahun.
Proses Terbentuknya Demokrasi Liberal pada tahun 1950, para polikus Jakarta tentu
saja membentuk suatu sistem parlementer seperti yang paling baik yang mereka ketahui:
demokrasi multi partai dari negeri Belanda. Kabinet bertanggung jawab kepada pelemen satu
majelis (Dewan Perwakilan Rakyat) yang jumlah anggotanya 232 orang yang mencerminkan
apa yang dianggap sebagai kekuatan-kekuatan partai Masyumi mendapatkan 49 kursi (21%),
PNI 36 kursi (16%), PSI 17 kursi (7,3%), PKI 13 kursi (5,6%), Partai Katholik 9 kursi (3,9%),
Partai Kristen 5 kursi (2,2%), dan Murba 4 kursi (1,75), sedangkan lebih dari 42% kursi
dibagi diantara partai-partai atau perorangan-perorangan lainya, yang tak satupun dari mereka
ini mendapatkan dari 17 kursi. Ini merupakan suatu struktur yang tidak menopang pemerintah
yang kuat, tetapi umumnya diyakini bahwa struktur kepartaian tersebut akan disederhanakan
apabila pemilihan umum di laksanakan. Soekarno selaku presiden, tidak memiliki kekuasaan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
riil kecuali menunjuk para formatur untuk membentuk kabinet-kabinet baru, suatu tugas yang
sering kali melibatkan negosiasi-negosiasi yang rumit.

Kabinet-kabinet masa Demokrasi Liberal adalah sebagai berikut:


Masa Kerja Perdana Menteri Pendukung Utama
1 Desember 1949-Agustus 1950 Mohammad Hatta Tokoh non partai
2 September 1950-Maret 1951 Mohammad Natsir Masyumi, PSI
3 April 1951-Februari 1952 Sukiman Masyumi, PNI
4 April 1952-Juni 1953 Wilopo PNI, Masyumi, PSI
5 Juli 1953-Juli 1955 Ali Sostroamidjojo I PNI, NU, PSII
6 Agustus 1955-Maret 1956 Burhanuddin Harahap Masyumi
7 Maret 1956-Maret 1957 Ali Sostroamidjojo II PNI
8 April 1957-Juli 1959 Djuanda Zaken Kabinet

B. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal

1. Kabinet Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951)

Setelah bentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dibubarkan kabinet pertama
yang memerintah NKRI adalah Kabinet Natsir. Kabinet ini merupakan koalisi yang dipimpin
oleh Masyumi. PNI sebagai partai kedua terbesar lebih memilih kedudukan sebagai oposisi.
PNI menolak ikut serta dalam kabinet, karena merasa tidak diberi kedudukan yang sesuai
dengan kekuatan yang dimilikinya.
Kabinet Natsir mendapat dukungan dari tokoh-tokoh terkenal yang memiliki keahlian
dan reputasi tinggi seperti Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Mr Asaat, Mr. Moh Roem, Ir,
Djuanda dab Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Program kabinet Natsir adalah:
a) Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
b) Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintah
c) Menyempurnakan organisasi angkatan perang
d) Mengembangkan dan memperkuat ekonom kerakyatan
e) Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat

Pada masa pemerintahan dan kekuasaan Kabinet Natsir terjadi pemberontakan hampir
di seluruh wilayah Indonesia seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Geraan APRA,
Gerakan RMS. Perundingan-perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, namun
mengalami kegagalan. Oleh karena itu, muncul mosi tidak percaya terhadap Kabinet Natsir.
PNI juga tidak menyetujui berlakunya Peraturan Pemerintah No.39 tahun 1950 tentang DPRD
yang dianggap menguntungkan Masyumi. Mosi itu disampaikan kepada parlemen tanggal 22
Januari 1951 dan memperoleh kemenangan, sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana
Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden.

2. Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)

Setelah kabinet Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden, presiden menunjuk


Sartono (Ketua PNI) menjadi formatur. Hampir satu bulan Sartono berusaha membentuk
kabinet koalisi antara PNI dengan Masyumi. Namun usahanya itu mengalami kegagalan,
sehingga ia mengembalikan mandatnya kepada presiden setelah bertugas selama 28 hari (28
Maret – 18 April 1951).
Presiden kemudian menunjuk Sukiman (Masyumi) dan Djojosukarto (PNI) sebagai
formatur. Walaupun mengalami sedikit kesulitan, namun akhirnya mereka berhasil
membentuk kabinet koalisi itu dipimpin oleh Sukiman. Kabinet Sukiman memiliki program 7
pasal, dan diantaranya mirip dengan program dari kabinet Natsir, hanya beberapa hal
mengalami perubahan dalam skala prioritas. Misalnya, mengenai pemulihan keamanan dan
ketertiban. Usia kabinet ini tidak jauh berbeda dengan kabinet Natsir, karena pada masa
kabinet ini banyak menghadapi masalah-masalah seperti krisis moral yang ditandai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan
barang-barang mewah. Kabinet Sukiman juga memprogramkan untuk merebut kembali Irian
Barat dari tangan Belanda, walaupun belum juga membawa hasil.
Kedudukan kabinet Sukiman semakin tidak stabil karena hubungan dengan militer yang
kurang baik, terutama terlihat dari sikap pemerintah menghadapi pemberontakan yang terjadi
di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan yang kurang tegas. Selanjutnya kabinet
Sukiman semakin bertambah goyah akibat adanya pertukaran nota antara menteri Luar Negeri
Subardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran mengenai bantuan ekonomi dan
militer berdasarkan ikatan Matual Security Act (MSA) atau Undang-undang kerjasama
keamanan. Kerjasam itu dinilai sangat merugikan politik luar negeri bebas-aktif yang dianut
Indonesia, karena Indonesia harus lebih memerhatikan kepentingan Amerika Serikat. Bahkan
lebih dari itu, kabinet Sukiman dituduh telah memasukkan Indonesia ke dalam Blok Barat.
Oleh karena itu DPR menggugat kebijakan kabinet Sukiman. Akhirnya kabinet Sukiman
menemui nasib yang sama, mengalami kejatuhan dan mengembalikan mandatnya kepada
presiden.

3. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953)

Setelah kabinet Sukiman jatuh dan digantikan oleh kabinet Wilopo. Kabinet ini
mendapat dukungan dari PNI, MAsyumi, PSI. Wilopo sendiri adalah tokoh PNI. Program
kerja kabinet ini adalah 6 pasal. Yang paling penting dari keenam program itu adalah
mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum. Kabinet ini juga memprogramkan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat dan menciptakan keamanan dalam negeri. Program luar
negerinya ditekankan kepada perjuangan pengembalian Irian Barat serta melaksanakan politik
luar negeri yang bebas aktif. Namun demikian, kaninet Wilopo ini juga tidak luput dari
masalah-masalah yang menggoyahkan kedudukannya.
Masalah yang cukup berat dihadapi adalah masalah Angkatan Darat yang dikenal
dengan Peristiwa 17 Oktober 1952. Latar belakang peristiwa itu terkait dengan masalah
ekonomi, reorganisasi atau profesionalisasi tentara dan campur tangan parlemen atas
permasalahan militer.
Sementara itu, perkembangan ekonomi dunia kurang menguntungkan pemasaran hasil
ekspor Indonesia. Penerimaan Negara menjadi menurun. Dengan keadaan ekonomi yang sulit
dan upaya pembentukan militer yang memenuhi standar professional, maka anggota militer
yang tidak memenuhi syarat (berpendidikan rendah) perlu dikembalikan kepada masyarakat.
Hal ini menimbulkan protes di kalangan militer. Kalangan yang terdesak dipimpin oleh
Kolonel Bambang Sugeng menghadapi Presiden dan mengajukan petisi penggantian KASAD
Kolonel AH Nasution. Tentu saja hal ini menimbulkan kericuhan di kalangan militer yang
menjurus kea rah perpecahan.
Parlemen mengecam tindakan pemerintah, khususnya Menteri Pertahanan dan
Pimpinan Angkatan Perang dan Darat. Beberapa anggota parlemen mengajukan mosi tidak
percaya kepada pemerintah. Mereka menilai bahwa parlemen terlalu ikut campur tangan
dalam tubuh tentara. Bahkan pada tanggal 17 Oktober 1952 muncul demonstrasi rakyat
terhadap presiden menunut agar membubarkan parlemen serta maminta presiden memimpin
langsung pemerintahan sampai diselenggarakan pemilu. Namun, presiden menolak dengan
alasan bahwa ia tidak mau menjadi dictator, tetapi mungkin pula khawatir apabila tuntutan
tentara dipenuhi ia akan ditunggangi oleh mereka.
Dalam perkembangan selanjutnya muncul golongan yang anti Peristiwa 17 Oktober
1952 dari kalangan Angkatan Darat sendiri. Menteri Pertahanan Sekretaris Jenderal Ali
Budihardjo dan sejumlah perwira yang merasa bertanggung jawab atas Peristiwa 17 Oktober
1952 diantaranya KSAP T.B Simatupang dan KSAD AH Nasution mengundurkan diri dari
jabatannya. Kedudukan Nasution digantikan oleh Bambang Sugeng. Walupun Peristiwa 17
Oktober 1952 tidak menyebabkan jatuhnya kabinet Wilopo, tetapi berakibat menurunnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Masalah lain yang menyebabkan jatuhnya kabinet Wilopo adalah masalah tanah di
Tanjung Morawa, sebuah kecamatan di Sumatera Timur. Di kecamatan ini terdapat
perkebunan kelapa sawit, the, dan tembakau. Atas dasar persetujuan KMB para pengusaha

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
asing itu menuntut pengembalian lahan perkebunan mereka, padahal perkebunan itu telah
digarap oleh rakyat sejak zaman pendudukan Jepang. Ternyata pemerintah menyetujui
tuntutan dari para pengusaha asing itu dengan alasan akan menghasilkan devisa dan akan
menarik modal asing lainnya masuk ke Indonesia. Di sisi lain rakyat tidak mau meninggalkan
tanah-tanah yang telah digarapnya itu. Maka pada tanggal 16 Maret 1953 terjadilah
pentraktoran tanah tersebut. Hal itu menimbulkan protes dari rakyat. Namun, protes rakyat itu
disambut tembakan oleh polisi sehingga jatuh korban di kalangan rakyat.
Peristiwa itu dijadikan sarana oleh kelompok yang anti kabinet dan pihak oposisi
lainnya untuk mencela pemerintah. Kemudian mosi tida percaya muncul di parlemen.
Akibatnya kabinet Wilopo mengembalikan mandatnya kepada presiden pada tanggal 2 Juni
1953 tanpa menunggu mosi itu diterima oleh parlemen.

4. Kabinet Ali Sostroamidjojo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955)

Dua bulan setelah kabinet Wilopo mundur, terbentuk kabinet baru yaitu kabinet Ali
Sastoamidjojo I. Karena Ali mendapat dukungan dari PNI dan NU, sedangkan Masyumi
memilih sebagai oposisi. Kabinet Ali I mempunyai program 4 pasal:
a) Program dalam negeri antara lain meningkatkan keamanan dan kemakmuran dan
segera menyelenggarakan pemilihan umum
b) Pembebesan Irian Barat secepatnya
c) Program luar negeri antara lain pelaksanaan politik bebas aktif dan peninjauan
kembali persetujuan KMB
d) Penyelesaian pertikaian politik

Meskipun keamanan dan kemakmuran menjadi program utama, realisasinya memang


sangat sulit. Kabinet Ali juga mendapatkan kesulitan dari Persatuan Ulama Seluruh Aceh
(PUSA) pimpinan Daud Beureueh yang menuntut Aceh sebagai provinsi dan meminta
perhatian penuh atas pembangunan daerah. Daud Beureueh menilai bahwa tuntutan itu
diabaikan, ia menyatakan Aceh menjadi bagian dari NII (Negara Islam Indonesia) buatan
Kartosuwiryo (September 1953). Usaha meningkatkan kemakmuran mengalami kegagalan
karena inflasi dan korupsi yang meningkat.
Kegagala yang menyebabkan jatuhnya kabinet Ali adalah masalah Angkatan Darat.
Setelah Peristiwa 17 Oktober, Nasution mengundurkan diri sebagai KSAD. Ia digantikan oleh
Bambang Sugeng. Sementara itu, perwira-perwira AD yang anti dan pro Peristiwa 17 Oktober
berhasil memulihkan persatuan dan menandatangani Piagam Yokyakarta (25 Februari 1955).
Karena tugasnya dirasakan sangat berat, Bambang Sugeng mohon berhenti dan dikabulkan
oleh pemerintah. Kemudian pemerintah mengangkat Bambang Utoyo sebagai KSAD baru,
tetapi Angkatan Darat di bawah pejabat KSAD Zulkifli Lubis menolak. Ketika Bambang
Utoyo dilantik pada tanggal 27 Juni 1955, TNI AD memboikot pangangkatan itu. Bambang
Utoyo adalah KSAD yang tidak pernah berkantor di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD).
Akibat peristiwa tersebut dan berbagai kemelut lain, kabinet ini dinilai gagal. Banyak
partai yang menarik menterinya dari kabinet. Akhirnya pada tanggal 24 Juli 1955 Ali
Sastroamidjojo mengembalikan mandatnya kepada wakil presiden (karena saat itu presiden
sedang menunaikan ibadah haji). Namun, dibalik kegagalan kabinet Ali, kabinet tersebut
masih memiliki kesuksesan diantaranya adalah menyiapkan pemilihan umum dan
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika.

5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)

Kabinet Ali digantikan oleh kabinet Burhanuddin Harahap. Burhanuddin Harahap


berasal dari Masyumi, sedangkan PNI memilih membentuk oposisi. Hasil yang menonjol dari
kabinet ini adalah penyelenggaraan pemilihan untuk pertama kalinya bagi bangsa Indonesia.
Pemilu berlangsung pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante.
Peristiwa tanggal 27 Juni 1955 yang menjadi penyebab kegagalan kabinet Ali berhasil
diselesaikan dengan mengembalikan posisi Nasution sebagai KSAD. Prestasi lainnya yang
dicapai oleh kabinet ini adalah pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
Setelah hasil-hasil pemilihan umum diketahui mengubah susunan dan keseimbangan
perwakilan di DPR, maka pada tanggal 3 Maret 1956 kabinet Burhanuddin Harahap
mengembalikan mandatnya kepada presiden. Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan
kabinet peralihan dari DPR Sementara ke DPR hasil pemilu.

6. Kabinet Ali Sostroamidjojo II (20 Maret 1956-14 Maret 1957)

Ali Sastroamidjojo kembali diserahkan mandate untuk membentuk kabinet baru pada
tanggal 20 Maret 1956. Kabinet baru yang dibentuknya itu merupakan kabinet koalisi antara
PNI, Masyumi dan NU. Program pokok dari kabinet ini adalah sebagai berikut:
a) Pembatalan KMB
b) Perjuangan mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia
c) Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan ekonomi, keuangan, industry,
perhubungan, pendidikan dan pertanian
d) Melaksanakan keputusan Konferensi Asia-Afrika

Kabinet Ali II membatalkan seluruh perjanjian KMB pada tanggal 3 Mei 1956. Upaya
kabinnet ini untuk memperbaiki masalah ekonomi mengalami kesulitan, disusul oleh
munculnya gerakan separatism di berbagai daerah yang dikenal dengan PRRI/Permesta.
Gerakan ini menganggap bahwa pemerintah pusat mengabaikan pembangunan daerah-daerah.
Mereka menuntut agar diadakan pergantian kabinet
Dalam tubuh kabinet itu sendiri terjadi perpecahan antara PNI dengan Masyumi.
Masyumi menghendaki agar Ali II menyerahkan mandatnya kepada presiden sesuai dengan
tuntutan daerah. Sedangkan Ali berpendapat bahwa kabinet tidak wajib mengembalikan
mandatnya hanya karena tuntutan daerah. Pada bulan Januari 1957, Masyumi menarik semua
menterinya dari kabinet. Peristiwa itu sangat melemahkan kedudukan kabinet Ali II sehingga
pada tanggal 14 Maret 1957 Ali akhirnya menyerahkan mandatnya kepada presiden. Karena
situasi Negara yang kacau akibat terjadinya gerakan sparatisme, konflik dalam konstituante,
maka presiden menyatakan Negara dalam bahaya (14 Maret 1957).
Pertentangan politik semakin meluas, sehingga pembentukan kabinet baru semakin
bertambah sulit. Sementara itu partai-partai masih tetap menempuh cara tawar-menawar
kedudukan dalam membentuk kabinet baru. Akhirnya atas keadaan darurat itu presiden
menunjuk dirinya sendiri pembentuk kabinet. Presiden berhasil membentuk kabinet baru yang
disebut dengan Kabinet Karya dan menunjuk Ir Djuanda sebagai perdana menteri.

7. Kabinet Karya / Djuanda (9 April 1957-10 Juli 1959)

Kabinet karya resmi dilantik pada tanggal 9 April 1957 dalam situasi Negara yang
sangat memprihatinkan. Kabinet Karya merupakan zaken kabinet (kabinet kerja) yaitu kabinet
yang tidak berdasarkan atas dukungan dari parlemen karena kondisi Negara dalam keadaan
darurat, tetapi lebih berdasarkan keahlian.
Di bawah perdana menteri terdapat tiga orang wakil perdana menteri yaitu Hardi,
Idham Chalid dan Leimena. Tugas dari kabinet ini sangatlah berat terutama menghadapi
pergolakan-pergolakan yang terjadi di berbagai daerah, perjuangan mengembalikan Irian
Barat ke dalam wilayah RI dan menghadapi masalah ekonomi serta keuangan yang sangat
buruk. Untuk mengatasi masalah tersebut, kabinet karya menyusun 5 pasal yang disebut
Pancakarya. Program-program dari kabinet ini diantaranya sebagai berikut:
a) Membentuk Dewan Nasional
b) Normalisasi keadaan republic
c) Melancarkan pelaksanaan pembatalan persetujuan KMB
d) Memperjuangkan Irian Barat
e) Mempercepat proses pembangunan

Dewan Nasional merupakan suatu badan baru yang bertujuan menampung dan
menyalurkan aspirasi dari kekuatan-kekuatan non partai yang ada di masyarakat. Walaupun
dewan ini terbentuk, namun kesulitan-kesulitan yang dihadapai oleh Negara-negara semakin

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
meningkat. Terjadinya pergolakan di daerah-daerah yang menyebabkan terganggunya
hubungan antara pusat dengan daerah masih terus berlangsung. Hal ini mengakibatkan sistem
perekonomian nasional semakin bertambah parah.
Dalam upaya menghadapi pergolakan daerah, pemerintah menyelenggarakan
Musyawarah Nasional (Munas) pada tanggal 14 September 1957. Pada Munas ini dibahas
masalah pembangunan nasional dan daerah, pembangunan angkatan perang serta pembagian
wilayah Republik Indonesia. Ketegangan yang terjadi antara pusat dan daerah serta antar
kelompok masyarakat berhasil diatasi dengan baik. Sebagai upaya mewujudkan keputusan
Munas, maka pada bulan Desember 1957 diselenggarakan Musyawarah Nasional
Pembangunan (Munap). Dalam Munap ini disusun rencana pembangunan yang dapat
memenuhi harapan daerah.
Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pembangunan belum dapat direalisasikan
karena muncul berbagai peristiwa nasional yang segera harus ditangani oleh pemerintah.
Peristiwa yang dimaksud itu adalah peristiwa percobaan pembunuhan atas diri presiden
Soekarno pada tanggal 30 November 1957. Peristiwa itu kemudian lebih dikenal dengan
Peristiwa Cikini. Pelaku peristiwa itu diduga para pemuda pendukung Zulkifli Lubis.
Persatuan nasional yang semakin terancam, semakin diperburuk dengan munculnya
gerakan perjuangan menyelematkan Negara RI pada tanggal 10 Februari 1958, yang diketuai
oleh Ahmad Husein dan mendapat dukungan dari Lubis, Simbolon, Dahlan Jambek, Natsir,
dan Sumitro Djojhadikusumo. Bersamaan dengan berdirinya gerakan itu, mereka
mengirimkan ultimatum kepada pemerintah yang berisi tutuntan pembubaran kabinet Karya
dan pembentukan kabinet baru yang dipimpin oleh Moh. Hatta dan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Selain itu, presiden diminta bertindak secara konstitusional dan agar
tuntutan itu dipenuhi dalam waktu 5x24 jam.
Kabinet Karya mencatat prestasi gemilang, yaitu keberhasilan mengatur kembali batas
perairan nasional Indonesia, dengan dikeluarnya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13
Desember 1957. Deklarasi Djuanda mengatur tentang laut pedalaman dan laut territorial.
Dalam peraturan lama disebutkan bahwa laut territorial itu selebar 6 mil dari garis dasar
sewaktu air surut. Apabila hal itu diberlakukan, maka di wilayah Indonesia akan terdapat laut
bebas seperti laut Jawa, laut Flores dan lain sebagainya. Melalui Deklarasi Djuanda itulah
terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia, di mana lautan dan daratan merupakan satu kesatuan
yang utuh dan bulat.

Daftar Rujukan

1. Dwi Sulisworo, Tri, dkk. 2012. Demokrasi. Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional
(Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan)
2. Makalah Demokrasi Liberalhttp://pakguruhonorer.blogspot.com/2016/01/demokrasi-
parlementer.html
3. Salamadian. 2018. SISTEM PEMERINTAHAN : Pengertian, Macam Macam & Sistem
Indonesia https://salamadian.com/macam-sistem-pemerintahan-indonesia/
4. Sejarah Kelas XII Program IPS Kurikulum 2006

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Meukek


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2x45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan ke : 8 (Delapan)
Kelompok :I
Anggota Kelompok : 1) ………………………………………
2) ………………………………………
3) ………………………………………
4) ………………………………………
5) ………………………………………

A. Kompotensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan 3.3.6 Mengidentifikasi dan menjelaskan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia sistem pemerintahan Kabinet Ali
pada masa awal kemerdekaan sampai Sastroamidjojo I (1953-1955)
masa Demokrasi Liberal 3.3.7 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
3.3.8 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
3.3.9 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Djuanda (1957-1959)
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan 4.3.2 Menyajikaninformasi tentang sistem
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pemerintahan Demokrasi
pada masa awal kemerdekaan sampai Liberalmasa Ali Sastoamidjojo I
masa Demokrasi Liberal dan hingga kabinet Djuandadalam bentuk
menyajikannya dalam bentuk laporan presentasi yang telah dirumuskan
tertulis melalui tulisan di kertas plano /
karton / kalender bekas

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui LKPD ini diharapkan kalian mampu:
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap
(1955-1956)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
3. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(1956-1957)
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Djuanda (1957-1959)

Petunjuk
1. Bacalah buku siswa dan bahan ajar lainnya serta boleh mencari sumber dari internet
2. Analisis dan diskusikan bersama kelompokmu tentang jawaban LKPD
3. Tuliskan hasil analisis dalam kolom yang telah disediakan
4. Cantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan LKPD
5. Simpulkan hasil diskusi dan presentasikan di depan kelas!

C. Kegiatan :

1) Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dan mencapai indicator


pembelajaran, cermatilah permasalahan berikut ini. Kemudian lakukan langkah-langkah
berikutnya!

Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-1955)


Jatuhnya Wilopo membuat presiden Soekarno mengalihkan mandatnya ke partai lain dengan Ali
Sastroamidjojo I terpilih sebagai Perdana Menterinya. Kabinet ini bertujuan melanjutkan tugas
Kabinet Wilopo yaitu menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota parlemen dan Dewan
Konstituante. Namun, kabinet ini juga harus meletakkan jabatannya sebelum tugas utamnya
selesai dilaksanakan meskipun program politik luar negeri tergolong sukses yaitu terselenggaranya
Konferensi Asia Afrika 1955.
Salah satu faktor yang menyebabkan jatuhynya kabinet ini adalah masalah pimpinan TNI-AD
yang berpangkal pada persitiwa 17 Oktober 1952
yang berdampak pada fraksi yang bersifat
progresif dalam parlemen terpaksa menarik Mr.
Iwa Kusumasuamntri dari jabatannya sebagai
menteri pertahanan pada 12 Juli 1955 sehingga
tidak lama setelah peristiwa itu kabinet ini pun
berakhir dengan menyerahkan mandatnya kepada
presiden.

2) Coba lakukan analisis terhadap sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
 “Bagaimanakah proses dimulainya pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I”
 “Apa saja program kerja pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I?”
 “Bagaiman pula proses berakhirnya pemerintahan Ali Sastroamidjojo I”

3) Buatlah hasil analisismu di buku catatan masing-masing kemudian diskusikan dengan teman
dalam kelompok yang telah dibagikan guru serta tulis dan presentasikan hasilnya
Jawaban :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Meukek


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2x45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan ke : 8 (Delapan)
Kelompok : II
Anggota Kelompok : 1) ………………………………………
2) ………………………………………
3) ………………………………………
4) ………………………………………
5) ………………………………………

A. Kompotensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan 3.3.6 Mengidentifikasi dan menjelaskan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia sistem pemerintahan Kabinet Ali
pada masa awal kemerdekaan sampai Sastroamidjojo I (1953-1955)
masa Demokrasi Liberal 3.3.7 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
3.3.8 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
3.3.9 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Djuanda (1957-1959)
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan 4.3.2 Menyajikaninformasi tentang sistem
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pemerintahan Demokrasi
pada masa awal kemerdekaan sampai Liberalmasa Ali Sastoamidjojo I
masa Demokrasi Liberal dan hingga kabinet Djuandadalam bentuk
menyajikannya dalam bentuk laporan presentasi yang telah dirumuskan
tertulis melalui tulisan di kertas plano /
karton / kalender bekas

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui LKPD ini diharapkan kalian mampu:
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap
(1955-1956)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
3. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(1956-1957)
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Djuanda (1957-1959)

Petunjuk
1. Bacalah buku siswa dan bahan ajar lainnya serta boleh mencari sumber dari internet
2. Analisis dan diskusikan bersama kelompokmu tentang jawaban LKPD
3. Tuliskan hasil analisis dalam kolom yang telah disediakan
4. Cantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan LKPD
5. Simpulkan hasil diskusi dan presentasikan di depan kelas!

C. Kegiatan :

1) Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dan mencapai indicator


pembelajaran, cermatilah permasalahan berikut ini. Kemudian lakukan langkah-langkah
berikutnya!

Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956)

Setelah Kabinet Ali dinyatakan demisioner Hatta selaku pejabat presiden (Presiden Soekarno
sedang menunaikan ibadah haji), segera mengadakan pertemuan dengan pimpinan partai untuk
menentukan formatur kabinet yang mempunyai tugas pokok membentuk kabinet dengan
dukungan yang cukup dari parlemen. Tuntutan itu kemudian berhasil dipenuhi oleh Burhanuddin
Harahap sehingga pemimpin kabinet dipimpin oleh Burhanuddin Harahap pada 11 Agustus 1955.
Kabinet Burhanuddin H mempunyai tugas penting
untuk menyelenggarakan pemilihan umum. Tugas
tersebut berhasil dilaksanakan meskipun harus
melalui berbagai rintangan. Pada tanggal 27
September 1955 pemilu untuk memilih anggota
parlemen dan tanggal 15 Desember 1955 pemilu
untuk meilih anggota Dewan Konstituante kedua-
duanya berhasil dilaksanakan. Setelah
menyelesaikan tugasnya kabinet Burahnuddin H
pun meletakkan jabatannya dan
mengembalikannya kepada Presiden.

2) Coba lakukan analisis terhadap sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
 “Bagaimanakah proses dimulainya pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap?”
 “Apa saja program kerja pemerintahan kabinet Burhanuddin Harahap?”
 “Bagaiman pula proses berakhirnya pemerintahan Burhanuddin Harahap?”

3) Buatlah hasil analisismu di buku catatan masing-masing kemudian diskusikan dengan teman
dalam kelompok yang telah dibagikan guru serta tulis dan presentasikan hasilnya
Jawaban :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Meukek


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2x45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan ke : 8 (Delapan)
Kelompok : III
Anggota Kelompok : 1) ………………………………………
2) ………………………………………
3) ………………………………………
4) ………………………………………
5) ………………………………………

A. Kompotensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan 3.3.6 Mengidentifikasi dan menjelaskan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia sistem pemerintahan Kabinet Ali
pada masa awal kemerdekaan sampai Sastroamidjojo I (1953-1955)
masa Demokrasi Liberal 3.3.7 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
3.3.8 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
3.3.9 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Djuanda (1957-1959)
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan 4.3.2 Menyajikaninformasi tentang sistem
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pemerintahan Demokrasi
pada masa awal kemerdekaan sampai Liberalmasa Ali Sastoamidjojo I
masa Demokrasi Liberal dan hingga kabinet Djuandadalam bentuk
menyajikannya dalam bentuk laporan presentasi yang telah dirumuskan
tertulis melalui tulisan di kertas plano /
karton / kalender bekas

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui LKPD ini diharapkan kalian mampu:
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap
(1955-1956)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
3. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(1956-1957)
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Djuanda (1957-1959)

Petunjuk
1. Bacalah buku siswa dan bahan ajar lainnya serta boleh mencari sumber dari internet
2. Analisis dan diskusikan bersama kelompokmu tentang jawaban LKPD
3. Tuliskan hasil analisis dalam kolom yang telah disediakan
4. Cantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan LKPD
5. Simpulkan hasil diskusi dan presentasikan di depan kelas!

C. Kegiatan :

1) Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dan mencapai indicator


pembelajaran, cermatilah permasalahan berikut ini. Kemudian lakukan langkah-langkah
berikutnya!

Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957)


Kabinet Ali II merupakan kabinet pertama yang memiliki Rencana Lima Tahun yang antara lain
isinya mencakup masalah Irian Barat, otonomi daerah, perbaikan nasib buruh, dll.
Dalam menjalankan programnya muncul berbagai peristiwa-peristiwa baru antara lain gagal
memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat
yang akhirnya membatalkan perjanjian KMB,
munculnya golongan anti Cina di kalangan rakyat,
dan peristiwa lain yang dapat mendorong
lemahnya kabinet Ali II yang dibentuk
berdasarkan hasil pemilihan umum pertama.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk
menyelamatkan kabinet namun tidak berhasil. Ali
akhirnya kembali menyerahkan mandatnya
kepada Presiden Soekarno pada tanggal 14 Maret
1957.

2) Coba lakukan analisis terhadap sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-
1957)
 “Bagaimanakah proses dimulainya pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II ?”
 “Apa saja program kerja pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo II ?”
 “Bagaiman pula proses berakhirnya pemerintahan Ali Sastroamidjojo II?”

3) Buatlah hasil analisismu di buku catatan masing-masing kemudian diskusikan dengan teman
dalam kelompok yang telah dibagikan guru serta tulis dan presentasikan hasilnya
Jawaban :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Meukek


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2x45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan ke : 8 (Delapan)
Kelompok : IV
Anggota Kelompok : 1) ………………………………………
2) ………………………………………
3) ………………………………………
4) ………………………………………
5) ………………………………………

A. Kompotensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan 3.3.6 Mengidentifikasi dan menjelaskan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia sistem pemerintahan Kabinet Ali
pada masa awal kemerdekaan sampai Sastroamidjojo I (1953-1955)
masa Demokrasi Liberal 3.3.7 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956)
3.3.8 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet Ali
Sastroamidjojo II (1956-1957)
3.3.9 Mengidentifikasi dan menjelaskan
sistem pemerintahan Kabinet
Djuanda (1957-1959)
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan 4.3.2 Menyajikaninformasi tentang sistem
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pemerintahan Demokrasi
pada masa awal kemerdekaan sampai Liberalmasa Ali Sastoamidjojo I
masa Demokrasi Liberal dan hingga kabinet Djuandadalam bentuk
menyajikannya dalam bentuk laporan presentasi yang telah dirumuskan
tertulis melalui tulisan di kertas plano /
karton / kalender bekas

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui LKPD ini diharapkan kalian mampu:
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953-
1955)
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap
(1955-1956)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
3. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(1956-1957)
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan sistem pemerintahan Kabinet Djuanda (1957-1959)

Petunjuk
1. Bacalah buku siswa dan bahan ajar lainnya serta boleh mencari sumber dari internet
2. Analisis dan diskusikan bersama kelompokmu tentang jawaban LKPD
3. Tuliskan hasil analisis dalam kolom yang telah disediakan
4. Cantumkan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam pengerjaan LKPD
5. Simpulkan hasil diskusi dan presentasikan di depan kelas!

C. Kegiatan :

1) Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dan mencapai indicator


pembelajaran, cermatilah permasalahan berikut ini. Kemudian lakukan langkah-langkah
berikutnya!

Kabinet Djuanda (1957-1959)

Kabinet Djuanda merupakan zaken kabinet (kabinet kerja) yaitu kabinet yang tidak berdasarkan
atas dukungan dari parlemen karena kondisi Negara dalam keadaan darurat, tetapi lebih
berdasarkan keahlian. Kabinet Djuanda untuk menyelesaikan tugasnya menyusun program kerja
yang terdiri dari lima pasal yang dikenal dengan Panca Karya, sehingga kabinetnya pun dikenal
sebagai Kabinet Karya.
Dalam pemerintahannya kabinet karya mencatat
prestasi yang gemilang, yaitu keberhasilan
mengatur kembali batas perairan nasional
Indonesia, dengan keluarnya Deklarasi Djuanda
pada tanggal 13 Desember 1957 yang mengatur
tentang laut pedalamn dan laut territorial. Seiring
dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
kabinet Djuanda dengan sendirinya menyerahkan
mandatnya kepada presiden Soekarno sehingga
masa kepemrintahan kabinet ini pun berakhir.
dilaksanakan. Setelah menyelesaikan tugasnya
kabinet Burahnuddin H pun meletakkan
2) Coba lakukan analisis terhadap sistem pemerintahan Kabinet
jabatannya danDjuanda (1957-1959)
mengembalikannya kepada
 “Bagaimanakah proses dimulainya pemerintahan
Presiden. Kabinet Djuanda?”
 “Apa saja program kerja pemerintahan kabinet Djuanda ?”
 “Bagaiman pula proses berakhirnya pemerintahan cabinet Djuanda?”

3) Buatlah hasil analisismu di buku catatan masing-masing kemudian diskusikan dengan teman
dalam kelompok yang telah dibagikan guru serta tulis dan presentasikan hasilnya
Jawaban :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR EVALUASI PENILAIAN
A. Penilaian Sikap
Penilaian obeservasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung dilakukan oleh guru mata pelajaran dituangkan ke dalam jurnal.
Sedangkan di luar pelajaran menjadi tanggungan guru BK dan Wali Kelas

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Kelas / Semester : XII/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Observasi sikap
Jml
No Nama Siswa Sntun tgjwb Kerjsm Jujur Nilai
Skor
(1) (2) (3) (4)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Dst

Keterangan pengisian skor:


(4)Sangat tinggi (3) Tinggi (2) Cukup tinggi (1) Kurang

B. Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL TERTULIS
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kurikulum : 2013
Kelas : XII
Jumlah Soal : 5
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
N No Bentuk
Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal Level Kognitif
o Soal Soal
1 3.3 Menganalisis XII Sistem Peserta didik dapat
perkembangan Pemerinta- mengidentifikasi program kerja Penerapan
1 PG
kehidupan han Kabinet Ali Sastroamidjojo I (L2)
politik dan Demokrasi (1953-1955)
ekonomi Liberal Peserta didik dapat
Bangsa (1950-1959) mengidentifikasi program kerja Penerapan
2 PG
Indonesia pada Kabinet Burhanuddin Harahap (L2)
masa awal (1955-1956)
kemerdekaan Peserta didik dapat menentukan
sampai masa partai-partai koalisi pendukung Pemahaman
Demokrasi 3 PG
pemerintahan Kabinet Ali (L1)
Liberal Sastroamidjojo II (1956-1957)
Disajikan data peserta didik dapat
Penerapan
mengidentifikasi program kerja 4 PG
(L2)
Kabinet Djuanda (1957-1959)
Peserta didik dapat menjelaskan Pemahaman
5 PG
pengertian zaken kabinet (L1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
RUMUSAN SOAL

1. Kabinet Ali Sastroamidjojo I merupakan salah satu kabinet yang berhasil memegang
pemerintahan masa Demokrasi Liberal. Prestasi gemilang dari Kabinet Ali Sastroamidjojo I
adalah …
A. dicanangkannya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif
B. berhasil diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika
C. berhasil ditumpasnya gerakan separatis
D. berhasil menghancurkan masalah SARA
E. diselenggarakannya Konferensi Istanbul

2. Pemilihan umum pertama dilaksanakannya pada masa kabinet …


A. Ali Sastroamidjojo
B. Wilopo
C. Hatta
D. Djuanda
E. Burhanuddin Harahap

3. Tiga partai besar mendukung Kabinet Ali Sastroamidjojo II adalah …


A. PNI, Masyumi, dan NU
B. PNI, Parkondo, dan Masyumi
C. NU, Muhammadiyah, dan PKI
D. Masyumi, Gerindo, dan PKI
E. PNI, PKI, dan NU

4. Program-program kabinet :
(1) Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
(2) Membentuk Dewan Nasional
(3) Mengembangkan dan memperkuat Angkatan Perang
(4) Melancarkan pelaksanaan pembatalan hasil KMB
(5) Menyelenggarakan PEMILU

Dari program-program di atas yang merupakan program dari Kabinet Djuanda adalah ....
A. (1) dan (4)
B. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (4) dan (5)
E. (2) dan (4)

5. Kabinet Djuanda merupakan zaken kabinet yaitu …


A. Kabinet koalisi
B. Kabinet partai-partai berhaluan sosialis dan agama
C. Kabinet yang tidak berdasarkan perintah presiden
D. Kabinet yang didukung oleh partai-partai besar
E. Kabinet yang tidak berdasarkan dukungan parlemen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
KUNCI JAWABAN

No Jawaban
Soal
Skor
1 B 20
2 E 20
3 A 20
4 E 20
5 E 20
Skor Maksimum 100

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rentang Nilai:
0 – 59 =E
60 – 69 = D
70 – 79 = C
80 – 89 = B
90 – 100 = A

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS

Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII_IPS / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal
PILIHAN GANDA
No Nama Siswa L/P Nilai
1 2 3 4 5
1 Armonika P
2 Delia Tadarul Husna P
3 Ferijal L
4 Hasmaul Husna P
5 Karman L
6 M Ahdaul Ahyan L
7 Maulida P
8 Maulid Zulfitra L
9 Misda Oria P
10 Rahman L
11 Rosalia P
12 Safriadi L
13 Fentinur Aulia P
14 Sarita Hasmania P
15 Siti Nadia P
16 Siti Safira P
17 Syahri Rahmat L
18 T Rama Noviansyah L
19 T Zulfan AS L
20 Yulizar L
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS

Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII_IPA / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal
PILIHAN GANDA
No Nama Siswa L/P Nilai
1 2 3 4 5
1 Age Elvi Darsi P
2 Azzikri Yansyah L
3 Busrial L
4 Cut Intan P
5 Dedi Supardi L
6 Delval Rahman L
7 Fakhrul Razi L
8 Fetri Zikria Aida L
9 Fina Sintia P
10 Iqbal Nasrullah L
11 Iskandar Nazar L
12 Muhammad Zikri L
13 Maulisa P
14 Sella Mauliza P
15 Shinta Darma P
16 Wirdiana P
17 Yusnita P
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
C. Penilaian Ketarampilan (Diskusi dan Presentasi)
Aspek 1 2 3 4
Peserta tidak bisa Peserta mengalami Informasi Informasi disampaikan
memahami kesulitan memahami disampaikan dengan dengan urutan logis
Pengorga- presentasi karena presentasi karena urutan logis yang dan menarik, sehingga
nisasian informasi tidak penyampaian ide dapat diikuti oleh sangat mudah
disampaikan secara melompat-lompat. peserta. dipahami oleh peserta.
runtut.
Siswa tidak Siswa tidak menguasai Siswa menjawab Siswa menunjukkan
memahami informasi dan hanya dengan mudah pengetahuan
informasi dan tidak mampu menajwab pertanyaan tetapi mendalam dan mampu
Pengetahuan
dapat menjawab pertanyaan sederhana. tidak mampu menjawab pertanyaan
pertanyaan tentang mengulas lebih jauh. dengan ulasan dan
hal dipresentasikan. penjelasan lebih lanjut.
Siswa belum Siswa menggunakan Siswa menggunakan Siswa menampilkan
menggunakan prinsip DKV tidak prinsip DKV pada presentasi yang
Tampilan prinsip DKV yang pada setiap slide setiap slide didukung prinsip DKV
mendukung presentasinya. presentasi. sehingga sangat jelas
presentasinya
Siswa menampilkan Presentasi memuat Presentasi memuat Presentasi tidak
lebih dari tiga tiga kesalahan ejaan dua kesalahan ejaan memuat kesalahan
kesalahan ejaan dan dan kesalahan dan kesalahan ejaan dan kesalahan
Mekanisasi
kesalahan tatabahasa. tatabahasa. tatabahasa.
tatabahasa.

Siswa Siswa kadang-kadang Siswa Siswa


hanya membaca menggunakan kontak mempertahankan mempertahankan
laporan dan tidak mata, tetapi masih kontak mata, namum kontak mata dengan
ada kontak mata lebih banyak membaca masih sebatas peserta dan
Kontak Mata
dengan peserta. slide presentasi menghafal isi slide mengembangkan isi
presentasi slide presentasi
dengan bahasa yang
baik
Skor Maks 20

Pengolahan Nilai :
 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑢𝑠𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100

Rentang Nilai:
0 – 59 =E
60 – 69 = D
70 – 79 = C
80 – 89 = B
90 – 100 = A

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
DISKUSI DAN PRESENTASI

Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII_IPS / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal

Skor

Kemampuan Memberi
Kemampuan Bertanya

Masukan / Tanggapan

Laporan Presentasi
Teknik Presentasi
L/
No Nama Siswa Nilai

Bekerjasama
Kemampuan

Kemampuan
P

Demokratis
Menjawab
1 Armonika P
2 Delia Tadarul Husna P
3 Ferijal L
4 Hasmaul Husna P
5 Karman L
6 M Ahdaul Ahyan L
7 Maulida P
8 Maulid Zulfitra L
9 Misda Oria P
10 Rahman L
11 Rosalia P
12 Safriadi L
13 Fentinur Aulia P
14 Sarita Hasmania P
15 Siti Nadia P
16 Siti Safira P
17 Syahri Rahmat L
18 T Rama Noviansyah L
19 T Zulfan AS L
20 Yulizar L
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
DISKUSI DAN PRESENTASI

Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII_IPA / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan Pada Masa Demokrasi Liberal

Skor

Kemampuan Memberi
Kemampuan Bertanya

Masukan / Tanggapan

Laporan Presentasi
Teknik Presentasi
L/
No Nama Siswa Nilai

Bekerjasama
Kemampuan

Kemampuan
P

Demokratis
Menjawab
1 Age Elvi Darsi P
2 Azzikri Yansyah L
3 Busrial L
4 Cut Intan P
5 Dedi Supardi L
6 Delval Rahman L
7 Fakhrul Razi L
8 Fetri Zikria Aida L
9 Fina Sintia P
10 Iqbal Nasrullah L
11 Iskandar Nazar L
12 Muhammad Zikri L
13 Maulisa P
14 Sella Mauliza P
15 Shinta Darma P
16 Wirdiana P
17 Yusnita P
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd
FORMAT REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Sekolah : SMA Negeri 2 Meukek


Kelas / Semester : ………………………………………………..
Mata Pelajaran : ………………………………………………..
Tahun Pelajaran : ………………………………………………..

Rencana Program Tanggal Hasil


No KD Nama Kesimpulan
Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
dst

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII KD 3.3 Pertemuan 8 | JUFRIZAL, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai