Anda di halaman 1dari 9

E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1

Sistem Monitoring Kognitif, Afektif dan


Psikomotorik Siswa Berbasis Android
Lorenzo M. Kasenda, Steven R. Sentinuwo, Virginia Tulenan
Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi. Manado, Indonesia
kasendalorenzo@gmail.com, steven@unsrat.ac.id, virginia.tulenan@unsrat.ac.id

Abstrak – Skripsi ini berisi tentang proses siswa – siswinya. Proses monitoring yang telah
pembuatan aplikasi mobile berbasis android, memanfaatkan pencatatan dengan software
dimana aplikasi ini mempermudah pekerjaan spreadsheet masih banyak dijumpai kelemahan
para guru di sekolah dalam hal memonitoring diantaranya integritas data dimana file yang disimpan
ada kemungkinan terhapus secara tidak sengaja, atau
dan mengevaluasi tiga aspek penting dalam
juga corrupt sehingga tidak dapat diakses lagi. Ada
pembelajaran para peserta didik yaitu aspek juga keamanan data dimana file masih dapat dibobol
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aplikasi ataupun disalahgunakan oleh pihak yang tidak
ini bertujuan untuk membantu para guru berkepentingan juga single user dimana file – file
dalam memonitoring ketiga aspek tersebut hanya bisa diinput oleh satu orang saja
pembelajaran tersebut dengan cepat dan sehingga menjadi beban tersendiri bagi para guru yang
mudah dengan mengandalkan kemampuan dipercayakan memegang tugas tersebut.
smartphone saat ini. Metodologi yang Tujuan pembuatan aplikasi ini yaitu untuk
digunakan dalam pembuatan aplikasi mobile mengatasi kelemahan – kelemahan yang ada pada
ini adalah RAD (Rapid Application sistem saat ini sehingga dengan adanya aplikasi ini
integritas data menjadi lebih baik dimana data terpusat
Development) yang meliputi empat tahap
pada satu server, memiliki sekuritas data yang baik
kerja yaitu analisis persyaratan, analisis agar data – data yang ada akan tersimpan secara aman
modeling, desain modeling dan konstruksi. dan terutama dapat dilakukan oleh seluruh pihak guru
Aplikasi mobile ini diharapkan bisa menjadi di sekolah.
solusi atas kelemahan – kelemahan yang ada Untuk itu dirancanglah aplikasi sistem monitoring
pada sistem monitoring yang dipakai oleh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa
sekolah – sekolah saat ini. berbasis android, sebagai salah satu alat bantu para
guru dalam memonitoring siswa – siswi di sekolah.
Kata kunci: Monitoring, Mobile, Android. Android menjadi pertimbangan dalam
mengembangkan aplikasi ini karena perangkat ini
I. PENDAHULUAN paling banyak digunakan. Aplikasi ini nantinya dapat
diakses oleh para guru untuk memantau aktivitas siswa
Monitoring siswa merupakan salah satu kegiatan – siswi di sekolah, mencatat tingkah laku yang dibuat
yang dilakukan oleh pihak sekolah dan dalam oleh siswa baik itu dikelas maupun diluar kelas dan
memantau dan mengevaluasi ketiga aspek dalam data yang disimpan tersebut akan dicatat kedalam
proses pembelajaran siswa. Setiap sekolah melakukan database. Data – data yang disimpan ini nantinya akan
monitoring dengan cara yang berbeda-beda. Jika kita diakumulasi di akhir semester sehingga bisa menjadi
melihat beberapa tahun silam, proses monitoring siswa acuan untuk mengevaluasi siswa - siswi di sekolah.
sebenarnya cukup sederhana. Apabila seorang siswa
melanggar aturan atau berbuat baik, guru di bagian II. LANDASAN TEORI
kesiswaan akan mencatat aktivitas yang sudah
dilakukan oleh siswa yang bersangkutan ke dalam A. Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
sebuah buku dan akan terus mencatat tindakan yang B. S. Bloom (1956) berpendapat bahwa tujuan
dilakukan siswa tersebut sampai akhir semester. pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga
Beberapa tahun berikutnya, ketika dunia ranah yang melekat pada diri peserta didik yaitu ranah
pendidikan kita sudah banyak memanfaatkan proses berfikir (kognitif), ranah nilai atau sikap
komputer, proses monitoring akan dilakukan dengan (afektif), dan ranah keterampilan (prikomotorik). [1]
bantuan software spreadsheet misalnya Microsoft Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan
Excel, kemudian di akhir semester hasil monitoring dengan aspek – aspek intelektual atau berpikir/nalar.
tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengevaluasi Didalamnya mencakup pengetahuan, pemahaman,
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 2

penerapan, penguraian, pemaduan, dan penilaian (M. Adapun subjek penilaian yang sudah diatur
M. Solichin, 2012). Dalam ranah kognitif, sejauh terbagi menjadi dua kategori yaitu subjek positif dan
mana peserta didik dan pada level yang lebih atas negatif. Subjek positif memiliki poin plus sedangkan
seorang peserta didik mampu menguraikan kembali subjek negatif memiliki poin minus.
kemudian memadukannya dengan pemahaman yang Semakin besar poin yang dimiliki oleh peserta
sudah ia peroleh untuk kemudian diberi didik maka semakin baik penilaiannya. Sebaliknya
penilaian/pertimbangan. [2] semakin kecil poin yang dimiliki siswa maka semakin
Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan buruk penilaianya. Apabila peserta didik telah
dengan aspek – aspek emosional seperti perasaan, mencapai poin -25 maka akan diberikan teguran lisan
minat, sikap, kepatuhan terhadap moral. Didalamnya oleh wali kelas atau guru kesiswaan. Jika poin siswa
mencakup penerimaan, sambutan, tata nilai, di akhir semester lebih dari -25 akan diberikan sanksi
pengorganisasian, dan karakterisasi (L. W. Andersen, berupa:
1981). Dalam ranah ini peserta didik dinilai sejauh a) Pemanggilan orang tua siswa dan membuat
mana ia mampu menginternalisasikan nilai – nilai pernyataan tertulis bila mencapai
pembelajaran ke dalam dirinya. Ranah ini erat pelanggaran dengan bobot poin -31 sampai -
kaitannya dengan tata nilai dan konsep diri. [3] 40
Ranah psikomotorik merupakan ranah yang b) Peringatan/ Pernyataan 1 bila
berkaitan dengan aspek – aspek keterampilan yang mencapai bobot poin : -41 sampai -60
melibatkan fungsi sistem saraf dan otot dan berfungsi c) Peringatan/ Pernyataan 2 bila
psikis. Ranah ini terdiri dari kesiapan, peniruan, mencapai bobot poin : -61 sampai -85, Serta
membiasakan, menyesuaikan, dan menciptakan (M. mebuat peryataan diatas materai
Haryati, 2009). Ketika peserta didik telah memahami Rp. 6000, apabila mencapai pelanggaran
dan menginternalisasikan nilai – nilai mata pelajaran dengan bobot poin -85
dalam dirinya, maka tahap selanjutnya adalah d) Peringatan/ Pernyataan 3, skorsing 2 hari,
bagaimana peserta didik mampu mengaplikasikan bila mencapai bobot poin : -86 sampai -100
pemahamannya dalam kehidupan sehari – hari melalui e) Dikembalikan kepada orang tua apabila
perbuatan atau tindakan. [4] bobot poin pelanggaran mencapai -100 atau
Ketiga ranah diatas yang lebih dikenal dengan lebih . Untuk mengembalikan siswa kepada
istilah head (kepala), heart (hati), dan hand (tangan) orang tua atau mengeluarkan peserta akan
merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh diadakan rapat luar biasa yang melibatkan
pendidik untuk mengetahui tingkat keberhasilan wali kelas, guru BK, wakil/ staf kesiswaan,,
proses pembelajaran. dan Kepala Sekolah.

B. Monitoring C. Android
Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan untuk Android merupakan Sistem Operasi berbasis
mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang Linux yang digunakan untuk smartphone dan
dikerjakan (Soekartawi, 1995). Menurut Soekartawi komputer tablet. Android menyediakan platform
(1995), monitoring lebih cenderung bersifat terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
“pengawasan”, yaitu melakukan kegiatan pengawasan atau mengembangkan aplikasi mereka sendiri.
terhadap jalannya proyek[5]. Kegiatan monitoring Sekarang ini android menjadi sistem operasi paling
sering dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan popular didunia.
evaluasi. Hal ini disebabkan karena kegiatan evaluasi Android terbagi atas empat lapisan utama (lihat
suatu proyek tidak selalu harus dikerjakan pada saat Gambar 1), yaitu:
proyek tersebut selesai, tetapi juga pada saat awal, a) Linux kernel, dilapisan ini berisikan device
pertengahan, menjelang proyek tersebut selesai atau tingkatan rendah dari komponen perangkat
setelah proyek tersebut selesai seluruhnya. Pekerjaan keras pada android device.
monitoring dapat dilakukan berkali-kali selama b) Libraries, berisikan semua kode dan
proyek berlangsung dan kegiatan ini sangat tergantung menyediakan fitur-fitur utama di android OS.
dari dana yang disediakan untuk kegiatan tersebut. c) Android runtime berada dilapisan yang sama
Monitor pelaksanaan suatu proyek adalah upaya dengan libraries. Android runtime
meliputi perkembangan atau proses suatu kegiatan menyediakan sebuah kumpulan inti libraries
serta hasil yang dicapai. Dengan pengertian ini, maka yang dapat membuat para pengembang
ada dua hal yang perlu dimonitor, yaitu : aplikasi android menggunakan java
i) Perkembangan atau proses dari suatu kegiatan. programming.
ii) Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan d) Application framework, membuka berbagai
tersebut macam kemampuan OS android untuk
pengembang aplikasi sehingga mereka dapat
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 3

memakai semuanya diaplikasi yang untuk mendesain aplikasi. HTML adalah bahasa
dibuatnya. yang cukup baik untuk dokumen statis. AngularJS
e) Application, berada dilapisan paling atas dan adalah kerangka untuk membuat single page
digunakan untuk aplikasi yang berhubungan application. Dalam pengaplikasiannya AngularJS
dengan android device, di mana aplikasi yang dapat menghasilkan halaman dinamis tanpa harus
diunduh dan diinstall dari pasar android. membuat banyak halaman web (Wahlin, D.,
2013). [8]

b) Apache Cordova
Apache Cordova adalah satu set perangkat
API yang memungkinkan pengembang aplikasi
mobile untuk mengakses fungsi perangkat native
seperti kamera atau accelerometer dari JavaScript
perangkat mobile. Dapat dikombinasikan dengan
kerangka user interface seperti jQuery Mobile,
Dojo Mobile, Sencha Touch, dan lain-lain,
mampu memungkinkan aplikasi smartphone
untuk dikembangkan dengan hanya HTML, CSS,
Gambar 1. Arsitektur android [6] dan JavaScript (Boedijono, 2015). [9]

D. Ionic Framework c) Hypertext Markup Language


Ionic Framework adalah kerangka pembangunan HTML merupakan bahasa pemrograman
aplikasi mobile HTML5 yang ditargetkan untuk standar yang digunakan untuk menampilkan
membangun aplikasi mobile hybrid. Aplikasi hybrid dokumen web. Bahasa yang digunakan HTML
pada dasarnya adalah website yang berjalan dalam terdiri dari teks yang berisi instruksi, dimana teks
browser sebuah aplikasi yang memiliki akses ke tersebut adalah tag yang mendefinisikan dengan
lapisan platform native. [7] tepat bagaimana teks dan grafik dapat muncul
Ionic framework, merupakan sebuah framework pada halaman-halaman web Internet. Dengan kata
yang berguna untuk mempermudah kita lain, HTML menentukan bagaimana sebuah
membuat/mengembangkan sebuah aplikasi mobile browser halaman web menampilkan informasi
memakai teknologi web seperti HTML5, CSS, dan halaman web yang kita buat. HTML adalah
Javascript. Selain mudah digunakan ionic juga sebuah standar yang digunakan secara luas untuk
memiliki tampilan yang menarik karena ionic menampilkan halaman web. Saat ini HTML
memakai ui yang telah banyak diterapkan pada merupakan standar Internet yang didefinisikan
aplikasi mobile. Ionic didirikan oleh Maz Lynch, Ben dan dikendalikan penggunaannya oleh World
Sperry and Adam Bradley of Drifty Co. pada tahun Wide Web Consortium (W3C). HTML memiliki
2013. Ionic memanfaatkan AngularJS untuk beberapa editor yang dapat digunakan dalam
implementasi logicnya karena dengan Angular pembuatan dokumen web, contohnya notepad,
menawarkan performa dan respon cepat serasa Microsoft Frontpage, dan Macromedia
aplikasi native. Dreamwaver (Sutraman, 2003). [10]

a) AngularJS d) Hypertext Preprocessor


AngularJS adalah kerangka struktural untuk PHP adalah singkatan dari Hypertext
aplikasi web dinamis. AngularJS memungkinkan Preprocessor. PHP merupakan sebuah bahasa
penggunanya menggunakan HTML sebagai script yang tidak melakukan sebuah kompilasi
bahasa pemrograman yang dipakai dan dalam penggunaannya. PHP dapat berjalan pada
memungkinkan pengguna memperluas sintaks web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS
HTML untuk mengekspresikan komponen atau PWS juga Apache yang bersifat open source
aplikasi yang dibuat oleh pengguna dengan jelas (Sukarno, 2006). [11]
dan ringkas. Data binding AngularJS dan
dependency injection AngularJS dapat E. Black Box Testing
memperingkas proses coding. Dan semua proses Pengujian kotak hitam (Black Box Testing)
tersebut terjadi dalam browser, sehingga berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
AngularJS mampu menjadi pasangan yang ideal Artinya, teknik pengujian kotak hitam memungkinkan
dengan teknologi server. AngularJS adalah salah untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan
satu bentuk dari HTML bila ingin digunakan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan
fungsional untuk program.
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 4

Pengujian kotak hitam berupaya untuk c) Desain Modelling


menemukan kesalahan dalam kategori berikut: Tujuan dari fase desain modeling yaitu
a) Fungsi yang salah atau hilang. melakukan perancangan sistem berdasarkan analisis
b) Kesalahan antarmuka. yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap analisis dan
c) Kesalahan dalam struktur data atau akses desain mengalami perulangan hingga diperoleh
basis data eksternal. rancangan sistem yang benar-benar memenuhi
d) Kesalahan perilaku atau kinerja. kebutuhan. Selain itu, fase ini juga bertujuan untuk
e) Kesalahan inisialisasi dan penghentian memberikan spesifikasi yang jelas dan lengkap kepada
(Pressman, 2010). [12] programmer dan teknisi. Hasil akhir dari fase ini yaitu
basis data, antarmuka, dan spesifikasi desain. [13]
III. METODOLOGI PENELITIAN
d) Konstruksi
Adapun metode pengembangan sistem yang Tujuan dari fase konstruksi adalah untuk
digunakan pada penelitian ini yaitu metode Rapid menunjukkan platform, hardware dan software yang
Application Development (RAD). Rapid Application digunakan serta batasan dalam implementasi, serta
Development (RAD) adalah salah satu metode menguji performansi prototipe perangkat lunak yang
pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu telah dibangun agar dapat diketahui apakah prototipe
yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu tersebut telah sesuai dengan spesifikasi analisis dan
sistem informasi yang normal membutuhkan waktu perancangan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
minimal 180 hari, akan tetapi dengan menggunakan
metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam waktu 30-90 hari.
Pada saat RAD diimplementasikan, maka para A. Tahap Analisis Persyaratan
pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan proses Fase Analisis Persyaratan merupakan proses
pengembangan sistem dengan bertindak sebagai melakukan pengumpulan data atau bahan dan
pengambil keputusan pada setiap tahapan mengidentifikasi layanan, batasan, dan obyektivitas
pengembangan. RAD bisa menghasilkan suatu sistem dari pengumpulan data yang dilakukan.
dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat Hasil dari proses ini berupa laporan penelitian dari
memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga pengembangan aplikasi, analisis spesifikasi awal,
dapat mengurangi waktu untuk pengembangan ulang analisis persyaratan user dan sistem, dan informasi
setelah tahap implementasi (Noertjahyana, 2002). [13] fitur pada aplikasi.
Ada 4 tahapan yang harus dilakukan pada
metodologi RAD yaitu analisis persyaratan, analisis a) Rencana Kerja
modeling, desain modeling dan konstruksi : Langkah pertama dalam pembuatan aplikasi ini
yaitu menyusun rencana kerja. Ini berguna agar setiap
a) Analisis Persyaratan proses yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi jelas
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan terstruktur. Rencana kerja pembuatan aplikasi ini
kebutuhan pengguna, spesifikasi sistem melalui dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.
observasi dan pengumpulan data yang dilakukan
terhadap stakeholders, sehingga aplikasi yang akan
dibuat akan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pengguna.

b) Analisis Modeling
Tujuan dari fase analisis modeling adalah
menganalisa semua kegiatan dalam arsitektur sistem
secara keseluruhan dengan melibatkan identifikasi dan
deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang
mendasar dan hubungan-hubungannya. Selain itu,
analisis modeling juga bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap permasalahan tanpa
mempertimbangkan solusi teknis. Hasil akhir dari
analisis modeling yaitu diagram model logis sistem
yang sedang berjalan, diantaranya use case diagram,
activity diagram, class diagram, dan sequence Gambar 2. Rencana Kerja
diagram.
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 5

b) Manajemen Resiko Identifikasi para pelaku bisnis ato para pengguna


Dalam setiap proyek, tentu saja diperhadapkan aplikasi merupakan salah satu proses penting dalam
dengan berbagai macam resiko. Tabel 1 berikut adalah pembuatan aplikasi sehingga para programmer tau
resiko yang mungkin terjadi dalam pengembangan siapa saja yang akan menggunakan aplikasi yang akan
aplikasi. dibuat. Tabel 3 berikut merupakan daftar pelaku bisnis
Tabel 1. Manajemen Resiko yang ada pada aplikasi yang akan di buat.
Risk Contigency Cause Effect
Perubahan Penyesuaian Keterlamba Waktu Tabel 3. Daftar Aktor Beserta Tugas dan Tanggung
jadwal. jadwal tan. lebih lama.
kembali.
Jawabnya
Aktor Tugas dan Tanggung Jawab
Kesalahan Perbaikan Ketidak- Keterlamba
pemrogram kesalahan telitian. tan dan Admin 1. Mengatur database berupa penambahan
an. pemrograman. performa (Web App - data, edit data, dan hapus data
yang tidak Server side) 2. Mengubah username dan password user.
maksimal. 3. Merekap data untuk dijadikan bahan
evaluasi
Perubahan Pemrograman Keinginan Keterlamba
persyaratan kembali. user yang tan dan
pengguna. berubah- performa User 1. Menambah data, poin, dan catatan dari
ubah. program (Android tiap siswa
yang tidak App – 2. Melihat informasi lengkap dari tiap
maksimal. Client side) siswa
3. Mengevaluasi siswa berdasarkan
Kesalahan Analisis Keinginan Perubahan
informasi lengkap dari aplikasi
analisis kembali dan user yang fitur.
sistem. terjadi tidak
perombakkan teridentifik b) Use Case Diagram
desain. asi dengan Use case diagram terdiri dari dua aktor yaitu user
baik.
dan admin dimana user dan admin ini mengakses dua
aplikasi yang berbeda (dapat dilihat pada Gambar 3).
c) Spesifikasi Pengguna User mengakses aplikasi android (android app)
Langkah ini merupakan langkah mengidentifikasi dimana aplikasi android ini didalamnya sudah
dan menetapkan kebutuhan-kebutuhan pengguna. termasuk fitur login dan terhubung dengan aplikasi
Hasil dari daftar pengguna beserta tugasnya dapat web (web app) sedangkan admin mengakses aplikasi
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. web dimana aplikasi web ini didalamnya sudah
termasuk database, fitur login dan terhubung dengan
Tabel 2. Daftar Pengguna dan Tanggung Jawabnya aplikasi android.
Pengguna Tugas dan Tanggung Jawab
Bagian 1. Menyimpan laporan guru dari tiap siswa
Kesiswaan ke dalam komputer
2. Memperbarui data – data laporan yang ada
3. Merekap data – data laporan di akhir
semester
Guru 1. Menginput data berupa laporan kepada
bagian kesiswaan
2. Melihat data yang telah diinput.

B. Tahap Analisis Modelling


Fase berikutnya adalah fase analisis modeling
yang bertujuan menganalisis semua kegiatan dalam
arsitektur sistem secara keseluruhan dengan cara Gambar 3. Use Case Aplikasi Monitoring
identifikasi dan abstraksi sistem yang mendasar.
Proses yang dilakukan dimulai dari mengidentifikasi C. Tahap Desain Modeling
aktor dan use case dengan merancang aplikasi yang Pada fase desain modeling aplikasi sistem
akan dikembangkan, menggambarkan aliran control monitoring siswa dikembangkan berdasarkan analisis
untuk mengetahui hubungan aktor dan objek, yang dilakukan pada fase analisis modeling
menggambarkan komunikasi antar objek dan aktor, sebelumnya. Pada tahapan analisis dan desain
menggambarkan perubahan keadaan suatu objek pada modeling mengalami perulangan bertujuan untuk
aplikasi kelas tertentu, memodelkan prilaku use case medapatkan hasil perancangan sistem yang benar-
serta objek pada aplikasi dan menggambarkan benar memenuhi kebutuhan. Hasil dari fase ini adalah
perubahan suatu objek pada kelas tertentu. basis data, antarmuka dan spesifikasi desain.

a) Mengidentifikasi Pelaku Bisnis Model Use Case Diagram


E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 6

Use case pada android app, dimana user dapat a) Implementasi Antar Muka
melakukan proses monitoring dengan menginput data, Saat aplikasi android dibuka maka akan masuk
dan melihat data. Data hasil inputan user ini akan pada tampilan Login seperti pada Gambar 6 berikut.
secara otomatis tersimpan ke dalam database User diwajibkan mengisi username dan password agar
sedangkan untuk melihat data, aplikasi akan secara dapat mengakses aplikasi lebih dalam. Jika berhasil,
langsung meminta data dari database untuk user akan lanjut ke tampilan tab menu (beranda
ditampilkan ke layar. Untuk membuat aplikasi ini
aplikasi), sebaliknya jika user gagal melakukan login
menjadi lebih menarik ada pilihan untuk melihat profil
akan muncul pesan kesalahan.
dan tentang aplikasi. Profil berisi biodata dari user
yang sedang login dan tentang aplikasi berisi deskripsi
singkat mengenai aplikasi monitoring ini. Untuk
menjaga keamanan dan kerahasiaan dari aplikasi ini
tentunya setiap kali user akan menggunakan atau
mengakhiri aplikasi, akan ada proses login (masuk)
dan logout (keluar) aplikasi. Gambar 4 berikut adalah
model use case diagram client side aplikasi:

Gambar 6. Tampilan Login

Aplikasi ini menggunakan ionic framework


dengan tema “tabs” dimana navigasi utama aplikasi ini
Gambar 4. Use Case Diagram Client Side adalah tab – tab menu yang berada pada bagian bawah
aplikasi (footer). Konsep dari ionic dengan tema tabs
Gambar 5 berikut menggambarkan Use Case pada yaitu tema ini tidak memiliki beranda utama. Aplikasi
sisi Back-End (server). Sebelum menggunakan monitoring siswa ini memiliki tiga tab menu utama
aplikasi, admin terlebih dahulu harus melakukan yaitu; lapor, cari, dan tentang.
proses login untuk proses verifikasi. Apabila login Tab lapor dipilih jika user ingin menambah data
sukses admin dapat melakukan CRUD (Create, Read, siswa. Tab lapor akan menampilkan daftar kelas untuk
Update, Delete) atas database siswa, database guru, dipilih oleh guru (user) sesuai dengan kelas siswa
dan database poin siswa. yang ingin ditambahkan datanya seperti pada Gambar
7 berikut ini.

Gambar 5. Use Case Diagram Server Side

D. Tahap Konstruksi
Fase konstruksi ini merupakan tahapan
pembuatan aplikasi yang mengacu pada tahapan
sebelumnya dimana untuk menunjukan platform,
hardware dan software yang digunakan serta batasan
dalam implementasi dan menguji performansi dari
Gambar 7. Tampilan Tab Lapor
aplikasi yang akan dikembangkan.
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 7

Ketika user selesai memilih kelas, maka user akan tersebut karena data yang diambil dari database ini
melihat daftar siswa dari kelas yang user pilih. bersifat valid. User bisa memilih salah satu siswa
Halaman pilih siswa akan menampilkan daftar siswa dengan melihat ataupun menggeser kebawah guna
yang ada dalam kelas tersebut meliputi nama siswa, mencari siswa yang diinginkan. Cara lain untuk
nomor induk siswa, dan foto siswa yang dapat dilihat mencari siswa yang user cari bisa dengan
pada Gambar 8 berikut ini. memanfaatkan fitur search yang ada pada aplikasi.

Gambar 8. Tampilan Pilih Siswa Gambar 10. Tampilan Tab Cari

Selesai memilih siswa dari kelas tertentu maka Tampilan detail siswa yang ada pada Gambar 11
user akan masuk ke tampilan buat laporan dimana user berikut ini memiliki kemiripan dengan tampilan buat
bisa menginput data kognitif, afektif, atau laporan. Pada bagian atas terdapat foto dan profil
psikomotorik siswa (lihat Gambar 9). Bagian atas singkat tentang siswa dan pada bagian bawah terdapat
halaman buat laporan akan menampilkan foto beserta data siswa berdasarkan aspek dan berdasarkan
data singkat dari siswa, sedangkan bagian bawah semester. Setelah user memilih aspek dan memilih
aplikasi akan menampilkan form inputan data siswa. semester maka sistem akan menampilkan data siswa
Andaikata user memilih kognitif, maka akan muncul juga tombol untuk melihat hasil penilaian dari aspek
form isian data kognitif meliputi semester, subject, siswa tersebut.
poin, catatan dan terakhir tombol submit.

Gambar 9. Tampilan Buat Laporan

Tab menu yang kedua adalah cari. Ketika user Gambar 11. Tampilan Detail Siswa
memilih tab menu cari maka akan tampil pada layar
yaitu tampilan cari (lihat Gambar 10). Halaman cari Tab menu yang ketiga adalah tampilan tentang
berguna ketika user ingin melihat data – data yang ada yang menampilkan profil user, tentang aplikasi dan
pada siswa, data ini bisa dijadikan evaluasi atas siswa
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 8

tombol logout. Untuk hasil dari tampilan tentang dapat b) Pengujian Sistem
dilihat pada Gambar 12. Pada tahap pengujian sistem monitoring siswa ini
hanya diterapkan pada black box testing. Pengujian
dilakukan pada aplikasi android dan web, untuk
android dijalankan pada perangkat Samsung Galaxy
A5 dan untuk web dijalankan pada browser Google
Chrome.
Pengujian pada aplikasi android meliputi
login, fungsi input data kognitif, fungsi input data
afektif, fungsi input data psikomotorik, lihat data, dan
logout. Untuk poin pengujian dapat dilihat pada Tabel
4 berikut.

Tabel 4. Tabel Pengujian Aplikasi Android


No Titik Pemeriksaan
Gambar 12. Tampilan Tab Tentang
1. Testing login.
Apakah username dan password yang dimasukkan
Ketika user memilih profil pada halaman tentang dapat dibaca oleh sistem?
maka user dapat melihat profil user. Profil user terdiri 2. Testing fungsi input data kognitif.
dari foto user, nama lengkap, nip, tempat dan tanggal Apakah aplikasi dapat mengirim data bila tidak
lahir, jenis kelamin, jabatan, dan guru matapelajaran memilih semester?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila salah satu
yang dapat dilihat pada Gambar 13 berikut ini. form atau lebih tidak diisi?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila form plus
tidak diisi dengan angka?
Apakah ada popup konfirmasi untuk memperingati
user dalam mengirim data?
3. Testing fungsi input data afektif.
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila tidak
memilih semester?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila salah satu
form atau lebih tidak diisi?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila form minus
tidak diisi dengan angka?
Apakah ada popup konfirmasi untuk memperingati
user dalam mengirim data?
4. Testing fungsi input data psikomotorik.
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila tidak
memilih semester?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila salah satu
Gambar 13. Tampilan Profil form atau lebih tidak diisi?
Apakah aplikasi dapat mengirim data bila form plus
tidak diisi dengan angka?
Jika user memilih aplikasi pada tab-menu tentang
Apakah ada popup konfirmasi untuk memperingati
maka user akan melihat ikon aplikasi beserta deskripsi user dalam mengirim data?
singkat mengenai aplikasi ini (lihat Gambar 14). 5. Testing lihat data.
Apakah sistem dapat menampilkan data siswa?
Apakah sistem dapat membagi data yang dilihat
berdasarkan semester?
Apakah data yang dilihat sesuai dengan data yang
diinput user?
6. Testing lihat profil
7. Testing logout.
Apakah sistem menampilkan konfirmasi pertanyaan
untuk logout?
Apakah sistem menampilkan halaman masuk setelah
keluar berhasil?

Gambar 14. Tampilan Tentang Aplikasi


E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN [10] Sutraman. 2003. Membangun Aplikasi Web


dengan PHP dan MySQL. Graha Ilmu,
A. Kesimpulan Yogyakarta.
Kesimpulan akhir dari pembuatan sistem [11] Sukarno, M. 2006. Membangun Website Dinamis
monitoring kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa Interaktif dengan PHP-MySQL (Windows &
berbasis android adalah sebagai berikut: Linux). Jakarta: Esk Media.
a) Aplikasi ini mampu menjawab kelemahan – [12] Pressman, R.S. 2010. Rekayasa Perangkat
kelemahan yang ada pada proses monitoring Lunak buku 1. edisi 7, terjemahan Tim
yang diterapkan sekolah saat ini seperti
Penerjemah Andi, Yogyakarta: Andi.
integritas data, keamanan data, dan single
[13] Tim Pengembang Portal Resmi UNSRAT. 2015.
user.
Laporan Akhir RAD Pembangunan Portal Resmi
b) Aplikasi monitoring siswa dapat menjadi
Universitas Sam Ratulangi Manado
alat bantu para guru dalam memonitoring
[14] Tim Penyusun Panduan Penulisan KTIS Fakultas
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
Teknik UNSRAT. 2006. Panduan Penulisan
siswa di sekolah.
Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) Universitas
c) Metodologi Rapid Application
Sam Ratulangi Manado Fakultas Teknik
Development (RAD) dapat digunakan untuk
membangun aplikasi mobile berbasis
android. Aplikasi ini juga dapat berjalan Sekilas dari penulis dengan nama
dengan baik pada semua perangkat android. lengkap Lorenzo Maximilian
B. Saran Kasenda, lahir di Remboken,
Aplikasi sistem monitoring ini dirancang khusus Kabupaten Minahasa, Provinsi
untuk digunakan oleh para guru di sekolah. Saran Sulawesi Utara. Anak ke-3 dari 3
untuk pengembangan selanjutnya agar dapat bersaudara dengan pendidikan
dibuatkan versi aplikasi dengan sistem operasi iOs Sekolah Dasar Katolik Remboken.
(iphone Operating System) untuk aplikasi ini. Penulis lalu melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Remboken. Lalu ke SMA
DAFTAR PUSTAKA Katolik Santo Thomas Aquino Manado. Pada tahun
2011 melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas
[1] Bloom, Benjamin S. dkk. 1956. Taxonomy of Sam Ratulangi dengan mengambil Jurusan Teknik
Educational Objectives : The Classification of Informatika. Pada Tahun 2016 bulan Mei, penulis
Educational Goals, Handbook I Cognitive membuat Skripsi demi memenuhi syarat Sarjana (S1)
Domain. New York : Longmans, Green and Co. dengan penelitian berjudul Sistem Monitoring
[2] Solichin, M. M. 2012. Psikologi Belajar: Aplikasi Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Siswa Berbasis
Teori-Teori Belajar Dalam Proses Pembelajaran. Android yang dibimbing oleh dua dosen pembimbing
Yogyakarta: Suka Press. yaitu Dr. Eng Steven R. Sentinuwo, ST., MTI dan
[3] Andersen, L. W. 1981. Assessing affective Virginia Tulenan S.Kom, MTI sehingga pada tanggal
characteristic in the schools. Boston: Allyn and 1 Desember 2016 penulis resmi lulus di Teknik
Bacon. Informatika Universitas Sam Ratulangi Manado
[4] Haryati, M. 2009. Model Dan Teknik Penilaian menyandang gelar sarjana komputer dengan predikat
Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung sangat memuaskan.
Persada Press.
[5] Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi
Proyek Pendidikan. Jakarta: PT. Dunia Pustaka
Jaya.
[6] Lee, Wei-Meng. 2011. Beginning Android
Application Development. Indianapolis: Wiley
Publishing,Inc.
[7] Ionic Framework, Guide.
http://ionicframework.com/docs/guide/preface.ht
ml, 17 Oktober 2016.
[8] Wahlin, D. 2013. AngularJS. Arizona: Wahlin
Consulting.
[9] Boedijono, H. 2015. Pembuatan Aplikasi News
Dwi Pekan Universitas Kristen Petra Berbasis
Android. Vol.3 No 2.

Anda mungkin juga menyukai