Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………..………………………………………i


KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………….…………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………..…………………………..1
 A. Latar Belakang ……………………………...…………………..2
 B. Rumusan Masalah ……………………………………..2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….3
 D. Manfaat Penulisan …………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………4
 A. Pengertian Erosi Air …………………………………..4
 B. Penyebab Erosi Air …………………………………….6
 C. Dampak Erosi Air ………………………………………12
 D. Contoh Kasus Erosi Air ………………………………16
 E. Cara Mengatasi Erosi Air …………………………….20
 F. Upaya Pencegahan Erosi Air ………………………..25
BAB III PENUTUP ………………………………………………26
 A. Kesimpulan ………………………………………………..30
 B. Saran …………………………………………………………31
Kawasan Cagar Alam Cycloop,
Butuh Penanganan Serius

Pegunungan cycloop
Pegunungan Cycloop atau Pegunungan
Dobonsolo atau Pegunungan Robhong Holo adalah sebuah
jajaran pegunungan yang berada di Provinsi Papua. Panjang
Pegunungan Cycloop sekitar 36 Kilometer membentang dari barat
ke timur. Secara adminitratif Pegunungan Cycloops terletak pada di
wilayah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Disebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik Selatan,
Lembah Danau Sentani di sisi selatan, Teluk Tanahmerah
disebelah barat dan disebelah timur terdapat Teluk Yos Sudarso.
Pegunungan Cycloop sangat jelas terlihat dari Kota Sentani kearah
utara.
Saat mendarat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, saat
kita melangkah keluar dari areal Bandara Sentani, maka akan
disuguni panora alam yang indah yakni Pengunungan Robhong
Holo atau yang dikenal juga sebagai Pegunungan Dobonsolo.
Nama Dobonsolo juga dipakai sebagai sebuah nama kapal
penumpang milik PELNI. Sementara bagi masyarakat adat Sentani,
dikenal dengan sebutan Robhong Holo yang berasal dari sebuah
legenda dimana ada seorang perempuan bernama
Rhobong yang pergi ke bagian utara, bertemu dengan seorang
laki-laki bernama “Haelufoi”. Setelah itu keduanya (Robhong dan
Haelufoi) menghilang dan tidak diketahui lagi keberadaannya.
Untuk mengenal wujud keduanya dalam bentuk fisiknya, Puncak
Gunung Dobonsolo bagian Timur adalah Haelufoi (Laki-
Laki/Suaminya), sedangkan Puncak Gunung Dobonsolo bagian
Barat adalah Robhong (Perempuan/Istrinya). Kemudian, dalam
masyarakat Sentani bagian gunung biasa disebut “Holo”. Karena
Gunung itu merupakan wujud dari Robhong, maka disebut sebagai
“Robhong holo Sementara penyebutan penyebutan Cycloop berasal
dari asa kata bahasa Belanda yakni Cycoop Op , Cycoop berarti
awan dan Op berarti puncak. Namun entah bagaimana menjadi
“Cycloop” yang dalam bahasa Yunani adalah raksasa bermata satu.
Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Terdapat beberapa
kriteria bagi suatu wilayah ataupun kawasan untuk ditetapkan
sebagai kawasan Cagar Alam:
1) mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
dan tipe ekosistem
2) Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit
penyusunnya
3) Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang
masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia
4) mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar
menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin
keberlangsungan proses ekologis secara alami.

5) mempunyai ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh


ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya
konservasi; dan atau mempunyai komunitas tumbuhan
dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau
yang keberadaannya terancam punah.

Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan


perubahan fungsi kawasan cagar alam adalah:
1) Melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di
dalam kawasan
2) memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke
dalam kawasan
3) memotong, merusak, mengambil, menebang, dan
memusnahkan tumbuhan dan satwa dalam dan dari
kawasan
4) menggali atau membuat lubang pada tanah yang
mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa dalam
kawasan

Pegunungan Cycloop ditunjuk sebagai Cagar Alam (CA)


berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
56/Kpts/Um/1/1978 tanggal 26 Januari 1978 dan ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
365/Kpts-II/1987 tanggal 18 Nopember 1987 dengan luas 22.500
Ha.Secara Geografis Cagar Alam Pegunungan Cycloops terletak
pada 145˚30’ BT dan 2˚31’ LS.Cagar Alam Pegunungan Cycloops
terletak memanjang dan membentang dari teluk merah ke arah
timur.Gunung Rafeni merupakan puncak tertinggi dalam kawasan
ini, ketinggiannya mencapai 1.8 80 meter dari permukaan laut
(DPL).
Secara adminitratif CA Pegunungan Cycloops terletak pada di
wilaaah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura,
Provinsi Papua. Untuk batas-batas CA Pegunungan
Cycloop, adalah sebagai berikut:

a) sebelah Utara : Laut Fasifik


b) sebelah Selatan : Kota Jayapura dan kabupaten Jayapura
c) sebelah Timur : Kota Jayapura
d) sebelah Barat : Distrik Depapre.

Kawasan CA. Cycloop terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu:


 Hutan Hujan dataran rendah (Lowland Rainforest)
 Hutan Pegunungan (Mountain Forest)
 Hutan Sekunder (Secondary forest)
 Padang Rumput (Grassland).
 Seluruh ekosistem merupakan ekosistem alami.

Potensi Flora dalam kawasan ini adalah:


 Pometia sp
 Instia bijuga
 Anisoptera sp
 Dilennia sp
 Dracontomelon sp
 Firmiana sp
 Callophylum sp
 Myritica sp
 Araucaria cuninghammi
 Castanopsis sp
 Querqus sp
 Sapotaceae (Burcella magusun)
 Callophylum carii
 Ficus sp
 Syzybium spp

Dan beberapa jenis Anggrek seperti:


 Anggrek Hitam (Dendrobium lasianthera)
 Anggrek besi (Dendrobium violaceoflavens)
 Anggrek Jamrud Hitam (Dendrobium macrophyllum var.
gigantheum)
 Anggrek Jamrud Kuning (Dendrobium macrophyllum A. rich)
 Anggrek Kuning (Dendrobium connotum)
 Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp)
 Anggrek Nenas (Dendrobium smilliae)
 Anggrek Kelinci (Dendrobium antenatum)
 Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).

Potensi fauna yang ada antara lain :


 Kakatua Raja (Pobosciger atterimus)
 Paradisea minor
 Palanger sp
 Lorius domicella
 Cacatua galerita triton
 Dendrolagus sp
 Goura Victoria
 Ornitophera sp
 Electus rotates
 Casuarius sp

serta beberapa jenis Kelelawar. Salah satu jenis hewan karnivora


berkantong yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrys
albopunctatus.

Pada areal CA Cycloop terdapat beberapa fasilitas yang berdiri


yakni :
1) Intake dan Pipa Transmisi Air Bersih milik Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura
2) Pemancar Radio milik Angkatan Laut (AL)
3) Jaringan Listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Seiring perkembangan jaman ternyata terdapat beberapa


masalah yang mulai dihadapi oleh CA Pegunungan Cyloop dalam
beberapa dasawarsa terakhir.
Beberapa masalah tersebut adalah :
1. Terdapatnya Pemukiman pada areal Cagar Alam Cyloop.
Bahkan hingga tahun 2014 menurut pegiat lingkungan
hidup yang tergabung dalam “Komunitas Manggrove” telah
mengidentifikasi 11 kampung yang berada dalam areal
pegunungan Cycloop. Sementara itu Kepala Bidang
Pembinaan Hutan, Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura,
Yance Tandung mengatakan, lahan kritis di cagar alam ini
sekitar 1.000 hektare lebih tiap tahun. Khusus di
Kabupaten Jayapura, lahan kritis sekitar 83.000 hektare
.Penyebab lahan kritis karena warga bermukim di kaki
gunung. Dari hasil Studi Natural Hisorsis Manajemen
Papua, sejak 2003, menunjukkan perambahan kawasan
cagar alam oleh 43.030 jiwa atau sekitar 752 keluarga.

2. Tentu saja dampak dari adanya pemukiman adalah


terjadinya penebangan pohon untuk pembukaan lahan
untuk perumahan dan kebutuhan kayu untuk
pembangunan baik perumahan warga ataupun dijual
kepada pihak lainnya.

3. Pembukaan lahan perkebunan dan pembuatan arang juga


memberikan kontrbusi kerusakan bagi CA Cycloop. Karena
adanya pemukiman tentu masyarakat membutuhkan
pendapatan dari berkebun dan pembuatan arang . Hasilnya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ,
biaya pendidikan dan kesehatan.
4. CA Cycloop sebagai pasokan air bersih warga Jayapura dan
air ke Danau Sentani ternyata dari tahun ke tahun
mengalami persoalan , seperti diungkapkan oleh Gading
Butarbutar bahwa jumlah debit air yang ada di Gunung
Cycloop sebenarnya hanya sedikit, tetapi sangat terbantu
dengan banyaknya pepohonan di sana yang berfungsi
menyimpan air, sehingga selama ini bisa dioptimalkan
untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.
Sekarang ini, pepohonan sudah banyak yang ditebang,
kalau kondisi ini terus terjadi, dikhawatirkan masyarakat
akan kehilangan sumber air bersih utama selama ini. Dari
38 sungai kecil yang ada di Gunung Cycloop, saat ini yang
terus mengalirkan air tinggal 4 sungai saja.

5. Kondisi perkembangan kendaraan bermotor yang cepat


sekali bertambah membuat Kota Jayapura yang semakin
hari semakin terasa kemacetan tentu saja membuat
Pemerintah Kota Jayapura mengambil kebijakan membuat
jalan alternative . Misalnya saja dari Jalan Alternatif dari
Perumnas III / samping Uncen menuju ke Paldam dan jalan
tembusnya ke daerah Skyland, CV Tomas Entrop dan
Kantor Walikota.

6. Pembangunan perkantoran ataupun fasilitas lainnya yang


berada diwilayah CA Cycloop diduga terdapat perkantoran
yang dibangun diatas kawasan penyangga CA Cycloop yakni
perkantoran milik pemerintah dan militer.

7. Dengan adanya pengusaan tanah ulayat oleh masyarakat


adat maka terjadi permasalahan pengelolaan sumber daya
alam berupa galian C. Terdapat beberapa Galian C yang
dibuka bekerja sama dengan masyarakat adat dalam
pengelolaannya.

8. Munculnya konflik penguasaan tanah kawasan Cagar Alam


Cycloop antara masyarakat adat dengan pemerintah.
Karena saat penetapan kawasan CA Cycloop tidak
melibatkan masyarakat adat namun sepihak. Masyarakat
adat tetap mengklaim tanah tersebut adalah tetap milik
masyarakat adat sebagai tanah ulayat. Sedangkan disisi
lain pemerintah kota/kabupaten berpegang pada SK
Menhut No 365/Kpts-II/1987 tanggal 18 Nopember 1987
mengenai penetapan kawasan CA.Cycloop.Sementara
konflik lainnya terkait penguasan tanah adalah antara
masyarakat adat pemilik hak ulayat Pegunungan Cycloop
dengan masyarakat adat dari luar yang bermukim di areal
Peg.Cycloop.

9. Adanya tambang Galian C yang beroperasi, karena


pembangunan dalam bnetuk fisik tentu membutuhkan
Dari beberapa kondisi diatas tentu saja diperlukan sebuah
penanganan guna menjaga eksistensi CA.Cycloop tentu saja
diperlukan upaya-upaya pengelolaan yang tepat. Hal ini diperlukan
dalam upaya meminimalisir kerusakan yang ada.
Beberapa langkah yang kiranya perlu dilakukan dalam upaya
penyelamatan CA.Cycloop diantaranya :
Perlu membangun wadah bersama yang sifatnya strategis
semisalnya Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari dinas teknis
terkait di tingkat Provinsi Papua , Kabupaten Jayapura, Kota
Jayapura , Akademisi, LSM, Masyarakat Adat , Tokoh Agama dan
Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan dan pihak berkepentingan
lainnya untuk merumuskan kebijakan stragis bisa dikeluarkan dan
diimplementasikan tanpa merugikan pihak masyarakat adat
sebagai pemilik hak ulayat.
Diharapkan melalui Pokja ini dapat membuat rekomendasi-
rekomendasi strategis dalam upaya mengurangi kerusakan pada
CA. Cycloop.
Pemetaan kembali pal batas areal CA.Cycloop yang
melibatkan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakata
adat guna mengetahui dengan pasti batas-batas dari areal
CA.Cycloop. Dan Melakukan pemetaan terkait dengan kondisi
kerusakan CA.Cycloop yang melibatkan semua pihak untuk
mendapatkan data yang valid terkait dengan luasan daerah yang
telah rusak ataupun identifikasi posisi kampong-kampung
masyarakat yang telah ada. Serta melakukan upaya-upaya
rehabilitasi terhadap lahan kritis yang ada.
Pemberdayaan kepada masyarakat pemilik ulayat maupun
masyarakat yang tinggal dalam areal CA.Cycloop. Diharapkan
dengan pemberdayaan melalui mata pencaharian alternative dapat
mengurangi aktivitas yang merusak CA.Cycloop. Juga mengurangi
tingkat ketergantungan masyarakat terhadap CA. Cycloop.
Penanaman pohon-pohon yang mempunyai nilai ekonomis
semisalnya pohon matoa, pohon durian, seperti pohon pinang,
bambu dan buah merah. Dan penanaman ini melibatkan
masyarakat adat pemilik hak ulayat dan masyarakat umum yang
tinggal dikawasan CA. Cycloop. Penanaman dilakukan pada daerah
penyangga tentunya. Sehingga diharapkan setelah beberapa waktu
ditanam maka dapat mememberikan dampak ekomomi dari hasil
penjualan buah maupun penebangan pohon yang ditanamnya
pada arela penyangga.
Adanya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa Perda
atau setingkatnya dalam tata kelola CA.Cycloop dan dibuatkan
sebuah tim pengamanan CA.Cycloop yang melibatkan berbagai
pihak seperti pemerintah daerah, pihak kepolisian dan masyarakat
adat. Sebagai upaya sinergis dalam menjaga kelestarian
CA.Cycloop dari upaya penebangan liar dan perambahan hutan.
Dengan melibatkan masyarakat adat sehingga memperluas wilayah
pemantauan dalam upaya penegakan aturan yang ada. Juga perlu
adanya konsistensi dan komitmen dari pemerintah kota/kabupaten
mengenai Perda RTRW yang telah disahkan. Hal lainnya adalah
pemerintah Kota/Kabupaten harus selektif dalam menerbitkan Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) terutama pada areal
penyangga CA.Cycloop.
Perluasaan dukungan sosial bagi penyelamatan CA.Cycloop melalui
media cetak dan dan elektronik baik berupa spot iklan, baliho, film
documenter dan lainnya untuk membangun kesadaran public
mengenai arti pentingnya CA.Cycloop bagi seluruh warga
masyarakat Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Karena
persoalan yang terjadi di CA.Cycloop bukanlah menjadi persoalan
pemerintah semata tapi persoalan semua pihak baik masyarakat
umum, masyarakat adat , pemerintah. Saat ini telah terbentuk
komunitas pecinta alam yang peduli tehadap kelestarian
CA.Cycloop yang melibatkan masyarakat adat, masyarakat umum,
mahasiswa, professional dan lainnya. Saat ini telah ada kelompok
yang berasal dari masyarakat dan peduli terhadap kelestarian
CA.Cycloop misalnya Clup Pecinta Alam (CPA) Hiroshi yang
diketuai oleh Melky Suebu dan Clup Pecinta Alam Manggrove
dengan coordinator Charles Toto. Bahkan sebuah organisasi
berbasis pariwisata yang bernama Papua Tour Guide Community
(PATGom) dengan Andre Liem sebagai Koordinator yang kerap kali
menyuarakan keprihatinan mereka mengenai kondisi
CA.Cycloop. Tentu saja kita perlu bergandeng tangan dan
membuat sesuatu yang kongkret baik diatas kertas maupun
implementasinya dalam upaya penyelamatan CA.Cycloop yang saat
ini dititip kepada kita untuk kita rawat dan lestarikan sebagai
warisan untuk generasi mendatang.
TUGAS MAKALA
ILMU KEDALAMAN DASAR SEJARAH

DI SUSUN OLEH KELOMPOK : 1

1. NAMA : SUSANA DAMARCE TRIUM

NIM : 20170111104033
2. NAMA : LIDIA UROPMABIS

NIM : 201701111040

3. NAMA : NATALIS EPIYAI

NIM : 201701111040

UNIVERSITAS CENDERAWASI

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

Anda mungkin juga menyukai