Anda di halaman 1dari 24

RINGKASAN MATA KULIAH

BAB 18
“AUDIT INVESTASI DAN SALDO KAS”
(AUDITING)

Oleh Kelompok 1:
1. ERIZAL WIBISONO SANTOSO - 19/MAT81808/411041

2. IASSA MARCELINA SORAYA - 19/MAT82810/411044

3. JACKSON UBULELE DADE - 19/MAT81782/411016

4. SENPRIANTHI - 19/MAT81769/411004

MATRIKULASI MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
DAFTAR ISI

AUDIT INVESTASI ....................................................................................... 1


TUJUAN AUDIT ................................................................................................. 1
MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA .......................................... 1
PROSEDUR ANALITIS ...................................................................................... 2
RISIKO INHEREN ............................................................................................. 2
PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL ........................................... 2
Dokumen Umum dan Catatan ................................................................................ 3
Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan.............................................................. 3
Strategi Audit Pendahuluan .................................................................................... 4
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG ........................................................................................... 4
Prosedur Awal .......................................................................................................... 4
Prosedur Analitis ...................................................................................................... 4
Pengujian Rincian Transaksi .................................................................................. 5
Pengujian Rincian Saldo.......................................................................................... 5
AUDIT SALDO KAS ..................................................................................... 8
HUBUNGAN SALDO KAS DENGAN SIKLUS TRANSAKSI ............................ 8
TUJUAN AUDIT ................................................................................................. 9
ANALITIKAL PROSEDUR ................................................................................ 9
RISIKO INHEREN ............................................................................................. 9
PENGENDALIAN INTERNAL ..........................................................................10
UJI SUBSTANTIF SALDO KAS ........................................................................10
Prosedur Awal ........................................................................................................ 14
Prosedur Analitis .................................................................................................... 14
Pengujian Rincian Transaksi ................................................................................ 14
Melakukan Tes Cutoff Kas ................................................................................... 15
Melacak Transfer Bank ......................................................................................... 15
Menghitung Kas di Tangan ................................................................................... 16
Tes untuk Mendeteksi Lapping ............................................................................. 16
Tes Rincian Saldo ................................................................................................... 17
LAYANAN TERKAIT LAINNYA ............................................................... 21

i
AUDIT INVESTASI
TUJUAN AUDIT
Lima kategori asersi laporan keuangan menyajikan sejumlah tujuan audit
spesifik berkenaan dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi investasi
jangka pendek dan transaksi investasi jangka panjang.
Tujuan audit spesifik, yaitu
Tujuan transaksi
- Kejadian
- Kelengkapan
- Akurasi
- Cutoff
- Klasifikasi

Tujuan keseimbangan
- Eksistensi
- Kelengkapan
- Hak dan kewajiban
- Penilaian dan alokasi

Tujuan pengungkapan
- Kejadian dan hak dan kewajiban
- Kelengkapan
- Klasifikasi dan dapat dimengerti
- Keakuratan dan penilaian

MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA


Pentingnya investasi jangka pendek dan jangka panjang sekuritas sebagian besar
bergantung pada kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bebas (arus kas
dari operasi dikurangi belanja modal). Perusahaan dengan arus kas bebas yang
signifikan harus secara teratur memahami bagaimana cara berinvestasi dengan kas
yang lebih. Pengetahuan tentang sumber arus kas entitas dapat membantu auditor

1
dalam mengembangkan ekspektasi mengenai investasi jangka pendek dan jangka
panjang.
PROSEDUR ANALITIS
Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi secara signifikan dari
suatu perusahaan ke yang lainnya. Prosedur analitis dapat membandingkan hasil-
hasil aktual atas jumlah investasi dan laba investasi dengan yang dianggarkan atau
dokumentasi lain dari rencana manajemen. Perbedaan yang tidak diharapkan dapat
menunjukkan salah saji berkenaan dengan asersi keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan. Tingkat
pengembalian yang lebih rendah dari yang diperkirakan atas investasi dengan
metode ekuitas dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan (1) bagian investor atas
laba investee atau (2) amortisasi kelebihan harga pokok investor atas nilai buku
yang mendasari investasi itu.
RISIKO INHEREN
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume transaksi
investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva yang
mudah dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Secara
spesifik, klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa mengundang kontroversi,
yang selanjutnya akan mempengaruhi metode penilaian, upaya untuk mendapatkan
laba dan persyaratan pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu. Dengan
menyajikan secara salah klasifikasi yang tepat dari suatu investasi, manajemen
dapat menunda atau mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi dalam laba. Lebih lanjut, nilai wajar jika diperlukan mungkin sulit
untuk ditentukan atau mungkin mudah berubah. Jadi faktor-faktor ini apabila
berlaku, dapat menyebabkan tingkat risiko inheren yang tinggi untuk asersi
penilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan.
PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL
Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi
audit atas siklus investasi. Wewenang dan tanggungjawab atas transaksi investasi
harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendaharawan. Sistem informasi
dan komunikasi harus mencakup dan menyimpan semua data tentang harga pokok,

2
nilai wajar, dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi bagi
berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang, baik pada tanggal
akuisisi maupun pada tanggal pelaporan berikutnya.Masing-masing kategori
aktivitas pengendalian itu berlaku untuk investasi. Aktivitas investasi harus
dipantau secara ketat oleh auditor internal dan komite audit dari dewan direksi.
Dokumen Umum dan Catatan
Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus ini adalah:
- Sertifikat saham
- Sertifikat obligasi
- Kontrak obligasi
- Pemberitahuan pialang
- Laporan pialang
- Buku harian
- Buku tambahan investasi

Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan


Aktivitas dalam siklus investasi mencakup fungsi-fungsi investasi dan
pengendalian yang berkaitan berikut:
 Mengotorisasi transaksi investasi:
 Pembelian sekuritas
 Penjualan sekuritas
 Menerima atau menyerahkan sekuritas:
 Penerimaan/pengamanan/penyerahan sekuritas
 Penerimaan laba periodik
 Mencatat transaksi:
 Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba.
 Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi.
 Menyelesaikan transaksi:
 Penerimaan kas.
 Pengeluaran kas.
 Menilai kinerja dan pelaporan investasi.

3
Strategi Audit Pendahuluan
Ini adalah area audit di mana populasi transaksi investasi seringkali kecil. Sebagai
akibat dari ukuran populasi yang kecil, banyak auditor akan mengikuti pendekatan
substantif utama. Namun demikian, auditor perusahaan publik perlu melakukan tes
kontrol yang memadai untuk mendukung pendapat tentang internal control. Kontrol
atas penerimaan dan pengeluaran kas biasanya diuji sebagai bagian dari siklus
pendapatan dan pengeluaran.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI JANGKA PENDEK DAN


JANGKA PANJANG
Prosedur Awal
Pertama, Auditor perlu mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien.
Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong ekonomi
yang memungkinkan suatu entitas melakukan aktivitas investasi. Kedua,
kecocokan antara saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas
kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Berikutnya, akfivitas yang melibatkan akun-
akun yang berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap ayat jurnal
yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki. Kemudian, skedul
semua investasi yang disiapkan klien, atau penambahan dan pelepasan yang terjadi
selama periode berjalan, dicek ketepatan matematis dan kesesuaiannya dengan
catatan akuntansi yang mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa
skedul dan buku tambahan investasi telah sesuai dengan saldo akun pengendali
buku besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk
melakukan pengujian substantif tambahan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-akun
spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun sebelumnya,
jumlah yang dianggarkan, dan ekspektasi lainnya. Ketika melaksanakan prosedur
analitis atas laba investasi, adalah penting untuk memahami kebijakan investasi
entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi
korporasi, dan sekuritas ekuitas. Auditor harus mengevaluasi kelayakan laba

4
investasi atas masing-masing kelas investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja
pasar terakhir.
Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai suatu
pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai volume transaksi yang
rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat debet
dan kredit dalam berbagai akun investasi.
Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk aktivitas investasi yang
mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu auditor mengenai
sumber dari mana debet dan kredit dapat divouching. Tergantung pada debet atau
kredit tertentu yang telah divouch, pemeriksaan yang cermat atas dokumentasi
pendukung dapat memberikan bukti yang berhubungan dengan salah satu dari lima
kategori asersi.
Pengujian Rincian Saldo
Tiga pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam
subbagian berikut:
Memeriksa dan Menghitung Sekuritas yang Ada di Tangan
Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan perhitungan auditor
atas kas dan instrument lainnya yang dapat dinegosiasikan. Dalam melaksanakan
pengujian ini, (1) petugas yang menyimpan sekuritas harus hadir sepanjang
perhitungan, (2) suatu tanda terima harus diperoleh dari petugas tersebut ketika
sekuritas dikembalikan, dan (3) semua sekuritas harus berada dibawah kendali
auditor sampai perhitungan selesai.
Mengkonfirmasi Sekuritas yang disimpan oleh Pihak Lain
Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga keamanannya harus
dikonfirmasi. Konfirmasi ini harus diminta pada tanggal sekuritas yang ditahan
oleh klien sedang dihitung. Proses konfirmasi untuk sekuritas ini sama dengan
langkah-langkah yang diperlukan dalam mengkonfirmasi piutang. Jadi, auditor
harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan menerima jawaban langsung dari
petugas penyimpanan sekuritas. Data yang dikonfirmasikan sama dengan data yang
harus dicatat apabila auditor mampu memeriksa sekuritas tersebut.

5
Menghitung Kembali Pendapatan Invetasi yang Dihasilkan
Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan dihitung ulang.
Dividen atas semua saham yang terdaftar pada bursa saham dan banyak lainnya
termasuk dalam buku catatan uang diterbitkan oleh jasa investasi. Auditor dapat
secara independen memverifikasi pendapatan dividen dengan merujuk pada tanggal
pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaranyang diperlihatkan dalam buku
catatan itu.
Bunga yang dihasilkan dan bunga yang dipungut atas investasi dalam obligasi
dapat diverifikasi dengan menelaah surat berharga dan tanggal pembayaran yang
ditunjukkan pada sertifikat obligasi. Di samping itu, auditor juga menelaah skedul-
skedul amortisasi klien untuk premi dan diskonto obligasi serta menghitung
kembali jumlah yang diamortisasi, jika ada.
Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi
Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang
signifkan berkenaan dengan evaluasi atas (1) klasifikasi investasi yang tepat dan
(2) nilai wajar investasi. Pedoman profesional yang tercantum dalam SAS No. 81
(AU332) tentang bagaimana audit harus menghadapi tantangan itu akan dibahas
dibawah ini.
Klasifikasi Investasi yang Tepat
Kelayakan penerapan FASB No. 115 Accounting for Certain Investment in Debt
and Equity Securities, oleh klien akan tergantung pada klasifikasi sekuritas oleh
entitas sebagai:
 Sekuritas yang ditahan-sampai-jatuh tempo, yang dilaporkan pada biaya
amortisasi.
 Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai wajar,
dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukkan
dalam laba.
 Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar
dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan tidak
termasuk ke dalam laba serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.

6
Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu investasi,
auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen
mendukung atau bertentangan dengan maksud manajemen yang telah
dinyatakan.
Mengaudit Nilai Wajar Investasi
Jika investasi dicatat pada nilai wajarnya, maka auditor harus mendapatkan bukti
yang mendukung nilai wajar itu. Sumber yang umum untuk mendukung nilai wajar
sekuritas adalah harga pasar kutipan yang diperoleh dari publikasi keuangan atau
estimasi nilai wajar yang diperoleh dari pialang-dealer serta sumber pihak ketika
lainnya.
GAAP mengharuskan manajemen menentukan apakah penurunan nilai wajar
dibawah dasar biaya yang diamortisasi dari investasi tertentu adalah bersifat tidak
sementara (other-than temporary), yang seringkali melibatkan estimasi hasil dari
peristiwa masa depan. Auditor harus mengevaluasi apakah manajemen telah
mempertimbangkan informasi yang relevan dalam menentukan apakah ada kondisi
penurunan nilai yang bersifat tidak sementara. Faktor-faktor yang dapat
menunjukkan kondisi penurunan nilai yang bersifat tidak sementara adalah sebagai
berikut:
 Nilai wajar secara signifikan berada di bawah harga pokok.
 Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik mempengaruhi
investasi tertentu.
 Suatu sekuritas hutang telah dinilai menurunkan peringkatnya oleh
Lembaga penyusun peringkat.
 Kondisi keuangan penerbit sedang memburuk.
 Dividen telah dikurangi atau dihilangkan, atau skedul pembayaran bunga
atas sekuritas hutang belum dibuat.
Auditor harus mendapatkan bukti mengenai kondisi-kondisi tersebut dan
apakah hal itu cenderung mendukung atau bertentangan dengan kesimpulan
manajemen.

7
Perbandingan Perjanjian Laporan dengan GAAP
Pengujian substantif yang dilakukan terdahulu harus memberikan banyak bukti
yang diperlukan auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah
diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan. Namun,
berkaitan dengan klasifikasi lancer dan tidak lancer,atau perdagangan lawan
tersedia untuk dijual, auditor juga harus mengadakan tanya-jawab dengan
manajemen menyangkut maksudnya dalam hal periode penahanan, dan sebagainya.

AUDIT SALDO KAS


Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank,
pada rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas
kecil dan rekening di bank untuk gaji. Ini merupakan kas yang diperlukan untuk
melunasi kewajiban serta membayar gaji, dan kebanyakan entitas akan
memindahkan kelebihan kas ke beberapa bentuk investasi yang menghasilkan
bunga. Saldo-saldo tertentu, seperti sertifikat deposito, dana pelunasan obligasi,
saldo mata uang luar negri tertentu, dan akun-akun lain yang mempunyai
pembatasan dalam penggunaannya yang lazimnya harus diklasifikasikan sebagai
investasi.
HUBUNGAN SALDO KAS DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
Lima siklus transaksi berkaitan langsung dengan saldo kas umum. Kelima siklus
itu adalah siklus pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, investasi, dan jasa
personalia. Siklus transaksi tidak mempunyai transaksi yang berkaitan langsung
dengan kas. Perhatikan bahwa siklus pembiayaan dan siklus investasi keduanya
dapat menaikkan dan menurunkan kas, sementara siklus pendapatan akan
menaikkan kas, dan siklus pengeluaran serta jasa personalia akan menurunkan kas.
Bagi banyak entitas, volume transaksi siklus pendapatan dan pengeluaran dapat
berjumlah besar, dmeikian juga dengan siklus jasa personalia. Volume serta ukuran
masing-masing transaksi kas dalam siklus pembiayaan dan investasi sangat
bervariasi dari satu entitas ke yang lainnya dan dapat juga sangat berbeda dari tahun
ke tahun untuk satu entitas.

8
TUJUAN AUDIT
Karena (1) pertimbangan pengendalian internal berkenaan dengan berbagai
kelompok transaksi yang mempengaruhi kas dan (2) tujuan audit atas kelompok
transaksi yang bertalian dengan transaksi itu telah dibicarakan dalam empat bab
sebelumnya, maka bab ini terutama akan berfokus pada pengujian substantive
untuk saldo kas. Dengan demikian, hanya mencakup tujuan audit saldo akun untuk
kas. Perhatikan juga bahwa tujuan spesifik termasuk untuk masing-masing dari
lima kategori asersi laporan keuangan. Pengujian substantive yang digunakan untuk
memenuhi tujuan ini akan dijelaskan nanti dalam bab
ANALITIKAL PROSEDUR
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh keputusan dan strategi operasi,
investasi, serta pembiayaan manajemen. Akibatnya, dalam beberapa audit atas
saldo ini mungkin tidak diharapkan untuk memperlihatkan hubungan yang stabil
atau dapat diprediksi dengan data keuangan atau operasi masa berjalan atau historis.
Perusahaan yang dikelola dengan baik secara teratur dapat mengembangkan
anggaran kas yang memproyeksikan (1) penerimaan kas berdasarkan penagihan
piutang yang diantisipasi, (2) pengeluaran kas untuk kebutuhan operasi, dan (3)
aktivitas investasi serta pembiayaan. Prosedur analitis yang efektif mencakup
pembandingan saldo kas dengan peramalan atau anggaran atau dengan kebijakan
perusahaan mengenai saldo kas minimum dan investasi atas kelebihan kas.
Biasanya lebih efektif bagi perusahaan untuk membandingkan saldo kas dengan
anggaran dan kebijakan perusahaan karena masing-masing kebutuhan kas dari
berbagai entitas seringkali bersifat unik. Apabila pengharapan yang layak dapat
dirumuskan dan datanya sesuai dengan pengharapan itu, maka bukti analitis dapat
dipandang memberikan sejumlah kepastian mengenai asersi eksistensi/keberadaan
atau keterjadia, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi untuk saldo kas.
RISIKO INHEREN
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang
signifikan untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta
kelengkapan. Selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah untuk dicuri
karena berbagai jenis bentuk kecurangan yang melibatkan kas telah terbukti. Akan

9
tetapi, berbeda dengan piutang atau persediaan, risiko yang berkenaan dengan
asersi hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan
untuk kas bersifat minimal karena tidak adanya kerumitan yang melibatkan hak,
pengukuran akuntansi, estimasi, dan pengungkapan.
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal yang berkaitan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas
telah dibahas masing-masing pada bab 114 dan bab 15. Anda harus mengkaji ulang
pembahasan itu dalam bab-bab ini berkenaan dengan unsur-unsur pengendalian
internal dalam lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunkasi, prosedur pengendalian, serta pemamtauan, termasuk pembahasan
tentang dokumen dan catatan penting serta fungsi dan pengendalian yang umum.
Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh system pengendlaian internal yang baik, sehingga dapat
dikendalikan oleh system pengendalian internal yang baik, sehingga dapat
memungkinakan auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkay yang
rendah. Karena rawannya saldo kas terhadap pencurian, maka banyak auditor akan
mengevaluasi secara cermat pengendalian internal atas kas, dan memastikan bahwa
setiap kondisi yang dapat dilaporkan telah dikomunikasikan dengan jelas pada
manajemen.
UJI SUBSTANTIF SALDO KAS
Sebuah daftar tes substantif yang mungkin untuk mencapai tujuan audit spesifik
untuk saldo kas disajikan pada Gambar 18-8. Tidak semua tes dilakukan di setiap
audit.

Gambar 18-8 Kemungkinan Pengujian Substantif atas Penegasan Saldo Kas


Tujuan Audit
Kategori Tes Substantif
Khusus
1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri dan Semua
Prosedur
tentukan
Awal
a. Pentingnya saldo kas dan transaksi untuk entitas

10
b. Kebijakan entitas untuk memperkirakan saldo kas
dan menginvestasikan surplus saldo kas VA1
2. Melakukan prosedur awal pada saldo dan catatan kas
yang akan diuji lebih lanjut Semua
a. Lacak saldo awal untuk uang tunai dan di bank
hingga kertas kerja tahun sebelumnya VAI
b. Tinjau aktivitas dalam akun buku besar umum
untuk kas dan selidiki entri yang tampak tidak
biasa dalam jumlah atau sumber
c. Dapatkan jadwal yang disiapkan secara matang
dari uang tunai di tangan dan di bank, verifikasi
keakuratan matematika, dan tentukan kesepakatan
dengan buku besar
3. Lakukan prosedur analitik
a. Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang
Prosedur dianggarkan, saldo tahun sebelumnya, atau jumlah
Semua
Analisis yang diharapkan lainnya.
b. Hitung uang tunai sebagai persen dari aset lancar
dan bandingkan dengan ekspektasi
4. Lakukan tes cutoff tunai (perhatikan bahwa tes ini
mungkin telah dilakukan sebagai bagian dari program
audit untuk piutang dan hutang):
a. Perhatikan bahwa semua uang tunai yang diterima EO2, C2
melalui penutupan bisnis pada hari terakhir tahun
Tes Rincian
fiskal termasuk dalam uang tunai atau setoran
Transaksi
dalam perjalanan dan tidak ada tanda terima dari
periode selanjutnya yang disertakan, atau
b. Tinjau dokumentasi seperti ringkasan kas harian, EO2, C2
slip setoran rangkap, dan laporan bank yang
mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah

11
tanggal akhir tahun untuk menentukan cutoff yang
tepat.
Gambar 18-8 (Lanjutan)
Tujuan Audit
Kategori Tes Substantif
Khusus
c. Mengamati cek terakhir yang dikeluarkan dan
dikirimkan pada hari kerja terakhir tahun fiskal
dan melacak rekondisi akuntansi untuk
menentukan keakuratan batas waktu pencairan
kas, atau EO2, C2, VAI
d. Bandingkan tanggal pada cek yang dikeluarkan
untuk beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal
akhir tahun sampai tanggal cek dicatat untuk
menentukan cutoff yang tepat.

5. Telusuri transfer bank selama beberapa hari sebelum


dan setelah tanggal akhir tahun untuk menentukan bahwa
setiap transfer dicatat dengan benar sebagai pencairan dan
penerimaan dalam periode akuntansi yang sama dan
tercermin dengan baik dalam rekonsiliasi bank jika
berlaku.
6. Mempersiapkan bukti uang tunai untuk rekening bank
mana pun yang tidak dapat direkonsiliasi oleh entitas atau
yang berisiko tinggi terjadinya transaksi curang.
7. Hitung uang tunai yang belum disetorkan dan tentukan EO1, C1, RO1,
bahwa jumlah tersebut dimasukkan dalam saldo kas. VA1
8. Konfirmasikan setoran bank dan saldo pinjaman
Tes Rincian
dengan bank. EO1, C1, RO1,
Saldo
9. Konfirmasikan pengaturan lain dengan bank seperti VA1
jalur kredit, kompensasi perjanjian belance, dan jaminan
pinjaman atau pihak lain

12
10. Dapatkan, pindai, tinjau, dan siapkan rekonsiliasi E01, C1, RO1,
bank yang sesuai. VA1
11. Dapatkan dan gunakan pernyataan cutoff bank untuk
memverifikasi item rekonsiliasi bank, mendeteksi setiap EO1, C1, RO1,
cek yang tidak tercatat yang telah membersihkan bank VA1
dan mencari bukti jendela yang mencari
EO1, C1, RO1,
VA1
12. Bandingkan pernyataan presentasi dengan GAAP
a. Menentukan bahwa saldo kas diidentifikasi PD1, PD4
dengan benar dan diklasifikasikan dalam laporan
keuangan PD1, PD4
Presentasi b. Menentukan bahwa cerukan bank direklasifikasi
dan sebagai liabilitas lancar PD1, PD4
Pengungkap c. Melakukan penyelidikan terhadap manajemen,
an mengkaji korespondensi dengan bank, dan
mengkaji risalah rapat dewan direksi untuk
menentukan hal-hal yang memerlukan
pengungkapan seperti jalur kredit, jaminan
pinjaman,

Gambar 18-8 (Lanjutan)


Tujuan Audit
Kategori Tes Substantif
Khusus
kompensasi perjanjian saldo, atau
pembatasan lain pada saldo kas
d. Mengevaluasi kelengkapan penyajian dan PD2
pengungkapan uang tunai dalam konsep
laporan keuangan untuk menentukan
kesesuaian dengan GAAP dengan

13
mengacu pada daftar periksa PD3
pengungkapan.
e. Baca pengungkapan dan evaluasi secara
independen klasifikasi dan
pemahamannya.

Prosedur Awal
Sebelum melanjutkan dengan perincian tes saldo kas, auditor harus memastikan
bahwa ia telah memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya serta
pentingnya saldo kas bagi entitas. Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah
menelusuri saldo awal periode berjalan ke saldo akhir yang sudah diaudit dalam
kertas kerja tahun sebelumnya (bila berlaku). Selanjutnya, aktivitas periode saat ini
dalam akun kas buku besar harus ditinjau untuk setiap entri signifikan yang sifatnya
tidak biasa atau jumlah yang memerlukan penyelidikan khusus. Selain itu, setiap
jadwal yang disiapkan oleh klien yang menunjukkan ringkasan penerimaan kas
yang tidak disetorkan di lokasi yang berbeda dan / atau ringkasan saldo bank
diperoleh. Akurasi matematis dari setiap jadwal tersebut harus ditentukan dan
perjanjian mereka dengan saldo kas terkait dalam buku besar umum diperiksa. Tes
ini memberikan bukti tentang penilaian atau alokasi pernyataan.
Prosedur Analitis
Efektivitas prosedur analitis sangat bervariasi dari klien ke klien. Efektivitas
prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian
substantif lainnya relatif terhadap yang diperlukan ketika data tidak sesuai dengan
harapan wajar yang dikembangkan dari anggaran atau ramalan kas, atau kebijakan
perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.
Pengujian Rincian Transaksi
Beberapa uji substantif perincian yang melibatkan penelusuran dan penjaminan
penerimaan kas dan transaksi pengeluaran kas biasanya dilakukan bersamaan
dengan uji kontrol sebagai uji tujuan ganda. Bukti dari tes tersebut harus
dikombinasikan dengan bukti dari prosedur yang dibahas di sini dalam kesimpulan

14
sampai pada penyajian keseimbangan kas yang adil. Pertimbangan diberikan untuk
dua tes transaksi yang umumnya dilakukan pada atau dekat tanggal neraca.
Melakukan Tes Cutoff Kas
Pemotongan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang tepat pada akhir tahun
adalah penting untuk laporan kas yang tepat pada tanggal neraca. Dua uji cutoff kas
dilakukan: (1) tes cutoff penerimaan kas, dan (2) tes cutoff pengeluaran uang tunai.
Penggunaan pernyataan cutoff bank, dijelaskan di bawah ini , juga membantu dalam
menentukan apakah cutoff tunai yang tepat telah dibuat. Tes cutoff kas diarahkan
terutama pada pernyataan laporan keuangan tentang keberadaan atau kejadian dan
kelengkapan.
Melacak Transfer Bank
Banyak entitas memiliki rekening di lebih dari satu bank. Perusahaan dengan
banyak rekening bank dapat melakukan transfer uang resmi antar rekening bank.
Ketika transfer bank terjadi, beberapa hari (disebut periode mengambang)
umumnya akan berlalu sebelum cek menghapus bank tempat penarikannya. Dengan
demikian, uang tunai pada setoran per catatan bank akan dilebih-lebihkan selama
periode ini karena cek tersebut akan dimasukkan dalam saldo bank di mana ia
disimpan dan tidak akan dikurangkan dari bank tempat penarikannya. Transfer
bank juga dapat mengakibatkan salah saji saldo bank per pembukuan jika pencairan
dan penerimaan tidak dicatat dalam periode akuntansi yang sama.
Secara sengaja merekam transfer bank sebagai deposit di bank penerima
sementara gagal menunjukkan pengurangan dari rekening bank tempat cek transfer
diambil adalah bentuk penipuan yang dikenal sebagai kiting. Kiting dapat
digunakan untuk menyembunyikan kekurangan uang tunai atau melebih-lebihkan
uang tunai di bank pada tanggal laporan.
Auditor membutuhkan bukti tentang validitas transfer bank atau,
sebaliknya, salah saji di dalamnya. Ini diperoleh dengan menyiapkan jadwal
transfer bank. Data untuk jadwal diperoleh dari analisis entri kas per buku dan
laporan bank dan cutoff bank yang berlaku. Jadwal ini mencantumkan semua cek
transfer yang dikeluarkan pada atau dekat akhir tahun fiskal klien, dan
menunjukkan tanggal bahwa cek tersebut dicatat oleh klien dan bank.

15
Menghitung Kas di Tangan
Penerimaan uang tunai yang tidak didepositkan dan dana perubahan biasanya
dianggap sebagai kas di tangan. Untuk melakukan penghitungan kas dengan benar,
auditor harus:
 Mengontrol semua uang tunai dan instrumen yang dapat dinegosiasikan
yang dipegang klien sampai semua dana dihitung.
 Bersikeras bahwa pemegang uang tunai harus hadir di seluruh
penghitungan.
 Dapatkan tanda terima yang ditandatangani dari pemegang kas setelah
pengembalian dana ke klien.
 Pastikan bahwa semua cek yang tidak disetor dibayarkan ke pesanan klien,
baik secara langsung atau melalui pengesahan.

Kontrol semua dana dirancang untuk mencegah transfer oleh klien dana
yang dihitung ke dana yang tidak terhitung. Penyegelan dana dan penggunaan
auditor tambahan sering diperlukan ketika uang tunai disimpan di banyak lokasi.
Perlindungan yang berkaitan dengan kustodian berfungsi untuk meminimalkan
kemungkinan, jika terjadi kekurangan, dari klien mengklaim bahwa semua uang
tunai masih utuh ketika dilepaskan ke auditor untuk penghitungan.
Tes untuk Mendeteksi Lapping
Lapping adalah bentuk penipuan yang mengakibatkan penyelewengan penerimaan
kas secara sengaja. Ini mungkin melibatkan abstraksi sementara atau permanen dari
penerimaan kas untuk penggunaan pribadi individu yang melakukan tindakan tidak
sah. Lapping biasanya dikaitkan dengan koleksi dari pelanggan, tetapi mungkin
juga melibatkan jenis penerimaan kas lainnya. Kondisi yang kondusif untuk
menjilat ada ketika seseorang yang menangani penerimaan kas juga memelihara
buku besar piutang. Auditor harus menilai kemungkinan lapping dalam
memperoleh pemahaman tentang pemisahan tugas dalam menerima dan mencatat
koleksi dari pelanggan.

16
Tes untuk mendeteksi lapping dilakukan hanya ketika risiko kontrol untuk
transaksi penerimaan kas sedang atau tinggi. Ada tiga prosedur yang harus
mendeteksi lapping:
 Konfirmasikan Akun Piutang. Tes ini akan lebih efektif jika dilakukan
berdasarkan kejutan pada tanggal sementara. Mengkonfirmasi pada saat ini
akan mencegah individu yang terlibat dalam menjilat dari memperbarui
akun “lapped”. Konfirmasi pada tanggal neraca mungkin tidak efektif
karena “lapper” dapat mengantisipasi prosedur ini dan menyesuaikan akun
“lapped” dengan saldo mereka yang benar pada tanggal ini.
 Buat Kontrol Uang Tunai Secara Mengejutkan. Penghitungan uang tunai
akan mencakup koin, mata uang, dan cek. Auditor harus mengawasi setoran
dana ini. Selanjutnya, rincian setoran yang ditunjukkan pada slip setoran
rangkap harus dibandingkan dengan entri jurnal penerimaan kas dan posting
ke akun pelanggan.
 Bandingkan Rincian Entri Jurnal Penerimaan Kas dengan Rincian Slip
Setoran Harian yang Sesuai. Prosedur ini harus mengungkap perbedaan
dalam rincian seperti yang ditunjukkan dalam contoh twn di atas. Ketika
ada pemisahan tugas yang tepat dalam penanganan penerimaan kiriman,
beberapa auditor lebih suka menggunakan daftar awal dalam prosedur ini.
Dalam kasus seperti itu, tanggal pengumpulan aktual dibandingkan dengan
tanggal posting koleksi ke buku besar piutang.
Tes Rincian Saldo
Konfirmasi Setoran Bank dan Saldo Pinjaman.
Sudah menjadi kebiasaan bagi auditor untuk mendapatkan konfirmasi bank untuk
kas di saldo deposito dan pinjaman pada tanggal neraca. Permintaan konfirmasi
disiapkan dalam rangkap dua dan ditandatangani oleh penandatangan cek resmi dari
klien. Kedua salinan dikirim ke bank, dan aslinya dikembalikan ke auditor. Untuk
memastikan kompetensi bukti dari prosedur ini, auditor harus secara pribadi
mengirimkan permintaan dalam amplop alamat pengirimnya sendiri, dan
responsnya harus dikembalikan langsung ke auditor oleh bank. Permintaan

17
konfirmasi bank harus dikirim ke semua bank di mana klien memiliki akun,
termasuk yang mungkin memiliki saldo nol pada akhir tahun.
Konfirmasi Pengaturan Lain dengan Bank
Pengaturan lain dengan bank mencakup hal-hal seperti jalur kredit, kompensasi
saldo , dan kewajiban kontinjensi. Pengaturan untuk membangun jalur kredit
dengan bank mungkin mengharuskan peminjam untuk menjaga keseimbangan kas
dengan bank. Jumlah tersebut dapat berupa persentase dari jumlah yang dipinjam,
atau jumlah dolar yang telah disepakati. Jumlah minimum yang disyaratkan disebut
sebagai saldo kompensasi. Suatu kewajiban kontinjensi mungkin ada ketika klien
adalah penjamin pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga.
Jika, setelah menilai risiko yang melekat dan mengendalikan, auditor yakin
bahwa pengaturan semacam itu mungkin ada, ia harus mengirim surat konfirmasi
ke bank. Surat itu harus secara khusus mengidentifikasi informasi yang diminta dan
ditandatangani oleh klien. AICPA telah mengembangkan surat konfirmasi standar
untuk tiga pengaturan yang diidentifikasi di atas. Lebih disukai, surat itu harus
dikirim ke pejabat bank yang bertanggung jawab atas hubungan klien dengan bank.
Mengarahkan surat kepada orang tersebut akan mempercepat proses konfirmasi dan
meningkatkan kualitas bukti yang diperoleh auditor. Permintaan auditor untuk
memberikan informasi tentang kredit dan kewajiban kontinjensi tidak
mengharuskan responden untuk melakukan pencarian terperinci atas catatan bank.
Memindai, Meninjau, atau Mempersiapkan Rekonsiliasi Bank
Memindai, menguji, atau menyiapkan rekonsiliasi bank menetapkan uang tunai
yang benar dalam saldo bank pada tanggal neraca. Ketika tingkat risiko deteksi
yang dapat diterima tinggi, auditor dapat memindai rekonsiliasi bank yang
disiapkan klien dan memverifikasi akurasi matematika dari rekonsiliasi. Jika risiko
deteksi sedang, auditor dapat meninjau rekonsiliasi bank klien. Tinjauan ini
biasanya mencakup
 Membandingkan saldo bank akhir dengan saldo yang dikonfirmasi pada
formulir konfirmasi bank.
 Memverifikasi validitas setoran dalam perjalanan dan cek yang belum
dibayar. Menetapkan akurasi matematis rekonsiliasi.

18
 Vouching barang-barang rekonsiliasi seperti biaya bank, kredit, dan
kesalahan dokumentasi pendukung
 Investigasi barang-barang lama seperti cek yang beredar untuk jangka
waktu yang lama dan barang-barang yang tidak biasa.

Ketika risiko deteksi rendah, auditor dapat menyiapkan rekonsiliasi bank


menggunakan data bank yang dimiliki klien. Ketika risiko deteksi sangat rendah
atau auditor mencurigai kemungkinan salah saji material, auditor dapat
memperoleh laporan bank akhir tahun langsung dari bank dan menyiapkan
rekonsiliasi bank. Untuk melakukannya, auditor harus meminta klien untuk
menginstruksikan bank untuk mengirim laporan bank dan data yang menyertainya
(cek berbayar, memo debit, dll.) langsung ke auditor. Prosedur ini akan mencegah
klien dari membuat perubahan data untuk menutupi salah saji.
Bukti yang disediakan oleh rekonsiliasi bank saja umumnya tidak dianggap
cukup untuk memverifikasi saldo kas di bank karena ketidakpastian mengenai dua
item rekonsiliasi paling penting berikut ini: (1) setoran dalam perjalanan dan (2)
cek luar biasa. Bukti tersebut hanya dapat diperoleh dengan melacak item-item ini
ke laporan bank pada periode akuntansi berikutnya. Prosedur untuk mendapatkan
pernyataan batas bank dirancang, sebagian, untuk tujuan ini. Ketika pernyataan
cutoff memvalidasi ini dan item rekonsiliasi lainnya, kepercayaan bahwa auditor
dapat menempatkan pada rekonsiliasi bank meningkat secara signifikan.
Dapatkan dan Gunakan Laporan Pisah Batas Bank
Laporan pisah batas bank adalah laporan bank pada tanggal setelah tanggal
neraca.Tanggal harus pada titik waktu yang akan memungkinkan sebagian besar
cek beredar akhir tahun untuk penyelesain bank. Biasanya, dari tangga tujuh hingga
sepuluh hari kerja setelah akhir tahun fiskal klien. Klien harus meminta pernyataan
cutoff dari bank dan memerintahkan agar itu dikirim langsung ke auditor. Pada saat
menerima pernyataan cutoff, dengan cek yang dibatalkan dan memorandum bank
terlampir, auditor harus:
 Melacak semua cek tahun sebelumnya ke cek terutang yang terdaftar pada
rekonsiliasi bank.

19
 Melacak setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank ke deposito pada
laporan cutoff.
 Scan pernyataan cutoff dan data terlampir untuk item yang tidak biasa.
Penelusuran cek dirancang untuk memverifikasi daftar cek yang beredar.
Dalam langkah ini, auditor mungkin juga menemukan bahwa pemeriksaan periode
sebelumnya yang tidak ada dalam daftar cek beredar telah diselesaikan bank dan
bahwa beberapa cek yang terdaftar sebagai cek beredar tidak diselesaikan bank.
Yang pertama bisa menjadi indikasi ketidakteraturan yang dikenal sebagai kiting,
yang dijelaskan pada halaman 869; yang terakhir mungkin disebabkan oleh
keterlambatan dalam (1) mengirimkan cek oleh klien, (2) menyetor cek dengan
pembayaran, dan (3) memproses cek oleh bank. Auditor harus menyelidiki keadaan
yang tidak biasa. Ketika efek agregat dari cek yang tidak jelas adalah material, itu
mungkin mengindikasikan ketidakteraturan yang dikenal sebagai window dressing,
yang merupakan upaya yang disengaja untuk melebih-lebihkan solvabilitas jangka
pendek perusahaan. Dalam kasus seperti itu, auditor harus melacak cek yang tidak
jelas itu ke daftar cek dan dokumentasi pendukung dan, jika perlu, buat pertanyaan
dari bendahara. Penelusuran setoran dalam perjalanan ke pernyataan cutoff
biasanya merupakan hal yang relatif sederhana karena setoran pertama pada
pernyataan cutoff adalah setoran dalam perjalanan yang ditunjukkan pada
rekonsiliasi. Ketika hal ini tidak terjadi, audiensi harus menentukan keadaan yang
mendasari penundaan waktu dari bendahara dan menguatkan penjelasannya. Dalam
memindai pernyataan cutoff untuk hal-hal yang tidak biasa, auditor harus waspada
untuk hal-hal seperti debet dan kredit bank yang tidak tercatat dan kesalahan dan
koreksi bank. Sejauh auditor memperoleh pernyataan cutoff langsung dari sumber
independen di luar organisasi klien, ia memberikan informasi yang menguatkan
atau menguatkan derajat tinggi tentang validitas rekonsiliasi bank akhir tahun dan
keberadaan atau kejadian, kelengkapan, hak-hak dan kewajiban, serta penilaian
atau alokasi pernyataan untuk kas di bank.
Tes Rincian Penyajian dan Pengungkapan
Uang tunai harus diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar di neraca.
Sebagai contoh, cash on deposit adalah aset lancar. Namun, uang tunai dana

20
cadangan obligasi adalah investasi jangka panjang. Selain itu, harus ada
pengungkapan yang sesuai pengaturan dengan bank seperti jalur kredit, saldo
kompensasi, dan kewajiban kontinjensi. Bank overdraft biasanya dilaporkan
sebagai kewajiban lancar Auditor menentukan kesesuaian presentasi pernyataan
dari penelaahan terhadap draf pernyataan klien dan bukti yang diperoleh dari
pengujian substantif sebelumnya.Selain itu, auditor harus meninjau menit rapat
direksi dan membuat penyelidikan manajemen untuk bukti pembatasan
penggunaan saldo kas.

LAYANAN TERKAIT LAINNYA


Tidak setiap perusahaan mengikuti praktik perusahaan yang paling baik mengelola
peramalan saldo kas dan mengembangkan kebijakan investasi surplus kas. CPAs
memahami peluang yang tersedia bagi perusahaan untuk menginvestasikan surplus
kas dalam waktu singkat ketika tidak diperlukan untuk membayar kewajiban saat
ini, kadang-kadang bahkan dalam semalam. Selain itu, spreadsheet elektronik
memudahkan CPAs untuk mengembangkan model untuk memperkirakan saldo kas
setiap bulan. Berikut ini adalah beberapa peluang bernilai tambah penting yang
dapat diberikan CPAs menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit
keamanan dan saldo uang tunai.
 Tentukan asumsi utama mengenai pengumpulan uang tunai dan
pembayaran biaya operasi yang memengaruhi perkiraan saldo kas.
 Bantu manajemen dalam pengembangan model untuk memperkirakan
saldo kas, pinjaman yang dibutuhkan, atau potensi saldo kas surplus yang
tersedia untuk investasi.
 Identifikasi peluang untuk perubahan dalam praktik bisnis, seperti
perubahan kebijakan kredit atau perubahan dalam manajemen inventaris,
yang akan meningkatkan arus kas.
 Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk investasi
jangka pendek dari kelebihan uang tunai.
 Identifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian investasi
jangka pendek dari kelebihan uang tunai.

21
Setiap langkah ini dapat membantu entitas meningkatkan praktik manajemen
kasnya.

22

Anda mungkin juga menyukai