Anda di halaman 1dari 20

12/1/2018 MEKANISME

PENGISIAN TARGET
DAN REALISASI SKP
DAN PPKPNS PADA
SISTEM E-RK
BKPP KOTA BANDUNG

ERK-Elektonik Remunerasi Kinerja Kota Bandung


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mendorong palaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
Pemerintah Kota Bandung, yang salah satu komponen penilaiannya adalah
terdapat penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi, perlu
dilakukan perbaikan dalam penyusunan SKP dan Indikator Kinerja Individu di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung sehingga tercipta keselarasan antara
penilaian kinerja individu dengan penilaian kinerja organisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah, untuk mengukur kemajuan
pelaksanaan reformasi birokrasi perlu dilakukan upaya penyempurnaan secara
berkelanjutan, salah satunya adalah dengan menyempurnakan penyusunan
SKP.
Mekanisme penyusunan SKP digunakan sebagai pedoman bagi
pejabat/pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam menyusun
SKP mulai tahun 2019.

B. Tujuan
Tujuan adanya keseragaman mekanisme penyusunan SKP pada penilaian
kinerja individu di lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah untuk:
1. Mewujudkan tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kota Bandung;
2. Menyelaraskan hasil penilaian kinerja individu dengan kinerja organisasi;
3. menyesuaikan ukuran kinerja individu dengan indikator kinerja individu
level diatasnya;
4. melakukan pengukuran kinerja secara periodik;
5. menjadikan dasar penilaian kinerja individu untuk pengembangan karir
individu; dan
6. memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja individu.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penilaian kinerja individu:
1. perencanaan kinerja;
2. pengukuran kinerja;
3. pelaporan kinerja;

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 1


4. evaluasi kinerja; dan
5. pencapaian sasaran/kinerja individu.

Entitas penilaian kinerja individu adalah seluruh pejabat/pegawai di


lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

D. Pengertian
1. Indikator Kinerja Utama yang selanjutnya disingkat IKU adalah ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar
hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi
organisasi.
2. Perencanaan kinerja adalah proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran
dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
yang mencakup periode tahunan.
3. Perjanjian Kinerja (PK) adalah suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan
dicapai oleh pegawai.
5. Indikator Kinerja Individu yang selanjutnya disingkat IKI adalah ukuran
keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja individu yang telah
diperjanjikan dan atau direncanakan.
6. Aktivitas Utama yaitu langkah kerja untuk melaksanakan tugas dan
fungsi dan/atau kegiatan ditujukan untuk mencapai target kinerja
tahunan organisasi dan direncanakan secara sistematis sesuai hirarki
organisasi.

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGISIAN TAGET SKP


Berikut adalah gambar alur mekanisme dalam menyusun SKP sampai
SKP tersebut akan dilakukan penilaian:

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 3


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, bahwa :
 Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara
sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja PNS.
 Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. SKP ditetapkan
setiap tahun pada bulan Januari.
 Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang
bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat
perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan.
 PNS yang tidak menyusun SKP akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai disiplin PNS.
Ketentuan penginputan SKP pada sistem E-RK dilakukan oleh pegawai
diawal tahun yaitu pada bulan Januari untuk dapat mengkaitkan aktivitas
utamanya pada SKP.

I. TAHAPAN PENGISIAN SKP

SKP UTAMA diisi sesuai dengan program, kegiatan dan/atau tupoksi


yang diturunkan oleh atasan langsung. Setiap kegiatan tugas jabatan yang
akan dilakukan harus mengacu pada penetapan Kinerja/RKT, sebagai
implementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 4


nyata dan terukur. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada
prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan yang tertinggi sampai
dengan tingkat jabatan yang terendah secara hierarki, yang dijabarkan
sebagai berikut:
a. Esselon II/Kepala Perangkat Daerah

a) Pengisian Target SKP Kepala Perangkat Daerah (PD), diisi sesuai


dengan Indikator Kinerja Utama (IKU), Program dan/atau tupoksi
jabatan.
b) Pengisian Kolom Program, Kepala Perangkat Daerah (PD) cukup
memilih Program yang ada dalam DPA Perangkat Daerah. Setiap
Program Kegiatan DPA yang dimasukan menjadi target SKP harus
ditambahkan kalimat (Menyelenggarakan, Menetapkan,
merumuskan, dan lain-lain) disesuaikan dengan target
programnya.
c) Pengisian kolom Tupoksi, Kepala PD cukup memilih tupoksi yang
tidak terakomodir dalam program yang menjadi Indikator Kinerja
Utama eselon II.
d) Pengisian kolom Output, maka kepala perangkat daerah mengisi
kuantitas output dengan jumlah target yang akan dicapai
(sebaiknya target bisa dikuantifikasi), dan outputnya harus
disesuaikan dengan target pada DPA.
e) Pengisian kolom Waktu, disesuaikan dengan target perencanaan
Program (jika target bisa diselesaikan dalam waktu kurang dalam

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 5


satu tahun, maka waktu bisa disesuaikan dan tidak selalu harus
12 bulan)
f) Pengisian kolom biaya adalah mengisi biaya/anggaran setiap
program pada DPA Perangkat Daerah dalam hal ini sudah otomatis
terisi pada kolom biaya.

b. Esselon III

a) Pengisian Target SKP esselon III dalam kolom Uraian tugas jabatan,
wajib mengisi seluruh Program yang ada dalam
bidang/bagian/sekretariat yang dibawahinya (target SKP bisa
ditambahkan tugas pokok yang memang menjadi tupoksi walaupun
tidak ada anggaran/tidak selalu berbasis anggaran)
b) Pengisian Kolom Program, eselon III cukup memilih Program yang
ada dalam DPA Perangkat Daerah. Setiap Program Kegiatan DPA
yang dimasukan menjadi target SKP harus ditambahkan kalimat
(mengkoordinasikan) disesuaikan dengan target programnya.
c) Pengisian kolom Tupoksi, eselon III cukup memilih tupoksi yang
tidak terakomodir dalam program yang menjadi Indikator Kinerja
Individu eselon III.
d) Pengisian kolom Output, maka eselon III mengisi kuantitas output
dengan jumlah target yang akan dicapai (sebaiknya target bisa
dikuantifikasi), dan outputnya harus disesuaikan dengan target
pada DPA.

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 6


e) Pengisian waktu, pada kolom target, disesuaikan dengan target
perencanaan Program Kegiatan (jika target bisa diselesaikan dalam
waktu kurang dalam satu tahun, maka waktu bisa disesuaikan dan
tidak selalu harus 12 bulan)
f) Pengisian kolom biaya adalah mengisi biaya/anggaran setiap
program kegiatan pada DPA Perangkat Daerah.

c. Esselon IV

a) Pengisian Target SKP esselon IV dalam kolom Uraian tugas jabatan,


wajib mengisi seluruh kegiatan yang ada dalam sub
bagian/seksi/UPT/Kewilayahan yang dibawahinya (target SKP bisa
ditambahkan tugas pokok yang memang menjadi tupoksi walaupun
tidak ada anggaran/tidak selalu berbasis anggaran).
b) Pengisian Kolom Kegiatan, eselon IV cukup memilih Kegiatan yang
ada dalam DPA Perangkat Daerah. Setiap Kegiatan yang ada dalam
DPA yang menjadi tanggung jawabnya dimasukan menjadi target
SKP harus ditambahkan kalimat (melakukan/melaksanakan dan
lain-lain) disesuaikan dengan target kegiatan.
c) Pengisian kolom Tupoksi, eselon IV cukup memilih tupoksi yang
tidak terakomodir dalam program yang menjadi Indikator Kinerja
Individu eselon IV.
d) Pengisian kolom Output, maka eselon IV mengisi kuantitas output
dengan jumlah target yang akan dicapai (sebaiknya target bisa

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 7


dikuantifikasi), dan outputnya harus disesuaikan dengan target
pada DPA.
e) Pengisian waktu, pada kolom target, disesuaikan dengan target
perencanaan Program Kegiatan (jika target bisa diselesaikan dalam
waktu kurang dalam satu tahun, maka waktu bisa disesuaikan dan
tidak selalu harus 12 bulan)
f) Pengisian kolom biaya adalah mengisi biaya/anggaran setiap
program kegiatan pada DPA Perangkat Daerah.

d. Jabatan Fungsional Umum (JFU)

a) Pengisian Target SKP JFU, kegiatan tugas jabatannya harus mengacu


pada SKP pejabat struktural eselon IV yang dijabarkan sesuai dengan
tugas, wewenang tanggung jawab, dan uraian tugasnya sebagai
kegiatan dalam SKP pejabat fungsional umum. Jadi SKP untuk JFU
dapat diambil dari tupoksi atasan yang di turunkan dan dari kegiatan
pada sub unit ybs. (tupoksi yang dipilih ialah tupoksi yang sifatnya
teknis, bukan manajerial). Contohnya melaksanakan tugas lain dari
pimpinan tidak bisa dijadikan SKP.
b) Pengisian kolom Tupoksi, JFU cukup memilih tupoksi atasan yang
akan dijabarkan menjadi sasaran kerja pegawai.
c) Pengisian kolom Output, maka JFU mengisi kuantitas output dengan
jumlah target yang akan dicapai (sebaiknya target bisa dikuantifikasi)
dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket,
laporan, dan lain-lain).

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 8


d) Pengisian waktu, pada kolom target, disesuaikan dengan target
perencanaan Program Kegiatan (jika target bisa diselesaikan dalam
waktu kurang dalam satu tahun, maka waktu bisa disesuaikan dan
tidak selalu harus 12 bulan)

e. Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

a) Penyusunan SKP JFT, kegiatan tugas jabatannya disesuaikan


dengan butir-butir kegiatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang jabatan fungsional tertentu yaitu
Angka Kredit, Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat
fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai.
b) Pengisian kolom Tupoksi, JFT dapat juga memilih tupoksi atasan
yang akan dijabarkan menjadi sasaran kerja pegawai.
c) Pengisian kolom Output, maka JFT mengisi kuantitas output
dengan jumlah target yang akan dicapai (sebaiknya target bisa
dikuantifikasi) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat
keputusan, paket, laporan, dan lain-lain).
d) Pengisian waktu, pada kolom target, disesuaikan dengan target
perencanaan Program Kegiatan (jika target bisa diselesaikan dalam
waktu kurang dalam satu tahun, maka waktu bisa disesuaikan dan
tidak selalu harus 12 bulan)

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 9


e) Pengisian kolom Angka Kredit diisi dengan satuan nilai dari tiap
butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh JFT yang ditetapkan dengan jumlah angka kredit
yang akan dicapai. Oleh sebab itu JFT harus menetapkan target
angka kredit yang akan dicapai dalam 1 (satu) tahun. Sebagai
contoh pada Perka BKN Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis Kepegawaian Dan Angka
Kreditinya, sebagaimana gambah dibawah ini, yang dijadikan skp
ialah butir-butir kegiatan yang memiliki angka kredit yang
kemudian dipilih untuk menjadi target skp pegawai.

SKP TAMBAHAN diisi apabila pegawai mendapatkan tugas tambahan


yang diberikan oleh atasan langsungnya dan dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani Unit kerja setingkat eselon II.

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 10


B. PENGISIAN REALISASI SKP
Pengisian realisasi SKP dilakukan diakhir bulan Desember setiap
tahunnya atau paling lambat sampai dengan 5 Januari tahun berikutnya.
Untuk mengisi realisasi SKP, Pegawai terlebih dahulu menutup SKP
dengan mengklik tombol Tutup Sasaran Kerja.

Klik Tutup Sasaran


Kerja

 Muncul pop up seperti pada gambar dibawah, “Apakah Anda Yakin


Akan menutup SKP? Apakah Alasan Anda Menutup SKP?”
 Pilih Tutup SKP Akhir Tahun

 Maka akan muncul tampilan untuk mengisi realisasi SKP. Berikut


Tampilan Untuk Input Realisasi SKP. Muncul kolom Daftar SKP, SKPD,
Periode, Atasan, dan Status seperti pada gambar dibawah.

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 11


 Pada kolom daftar SKP akan muncul daftar SKP yang telah diinput
pegawai pada sistem sesuai dengan periode tugasnnya. Apabila pegawai
pernah mengalami perpindahan/mutasi, maka pegawai tersebut akan
memiliki beberapa SKP sesuai dengan periode tugasnya. Seperti contoh
pada tampilan gambar diatas, pegawai tersebut mengalami perpindahan
dalam satu tahun berjalan sebanyak dua kali perpindahan sebagai
berikut:
o SKP 1 yaitu ketika pegawai berada di Sub Bidang Kesejahteraan
Pegawai;
o SKP 2 yaitu ketika pegawai berada di Sub Bidang Kinerja Pegawai;

Klik Tombol Edit SKP

Maka akan muncul tampilan untuk mengisi realisasi SKP seperti pada gambar
dibawah:

Edit Realisasi SKP

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 12


 Pada tampilan realisasi SKP, pegawai dapat melihat target otput
sebelumnya. Realisai Output diisi dengan jumlah realisasi yang
terlaksana. Realisasi waktu diisi sesuai dengan realiasai waktu yang
dilakukan dan lama waktu bertugas sesuai dengan SK Penempatan
Jabatan. Setiap butir SKP harus diisi realisasinya.

 Bagi pegawai yang mengalami perpindahan/mutasi, pegawai dapat


mengedit target SKP nya yaitu dengan memilih edit target kualitas output
dan waktu, seperti pada gambar dibawah ini

Revisi Output

 Pada Kolom SKPD dapat diedit sesuai dengan tempat pegawai bertugas
dengan mengklik tombol Edit SKPD. (Hanya jika pegawai tersebut
mengalami perpindahan/mutase
 Apabila pegawai sudah mengisi semua realisasi SKP, dan telah mengedit
SKPD, Periode dan Atasan, pegawai dapat memilih tombol submit. SKP
yang telah diinput realisasinya, akan secara otomatis muncul di atasan
langsungnya untuk di validasi dan di verifikasi oleh atasan langsungnya.

Klik Tombol Edit SKPD

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 13


 Maka akan muncul tampilan untuk mengedit nama jabatan dan Unit
Kerja. Jabatan diisi dengan nama jabatan ybs sesuai dengan SK
Penempatan Pegawai. SKPD diisi dengan Unit kerja pegawai bertugas.
Seperti pada tampilan

 Pada Kolom Periode, dapat diedit sesuai dengan periode pegawai


bertugas pada SK Penempatan Kembali Pegawai, dengan mengklik tombol
edit Periode.

Klik Tombol Edit Periode

 Apabila pegawai mengalami perpindahan setelah tanggal 15, maka


periode tugasnya diselesaikan sampai dengan akhir bulan berjalan.
Apabila pegawai mengalami perpindahan sebelum tanggal 15, maka
periode tugasnya diawal bulan berjalan.
 Pada Kolom Atasan, diisi sesuai dengan posisi atasan langsungnya saat
pegawai bertugas sesuai dengan periode SKP nya. Dengan mengklik
tombol edit atasan

Klik Tombol Edit Atasan

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 14


 Maka akan muncul tampilan untuk mengisi/mengedit NIP atasan,
Jabatan dan Unit kerja saat menjadi atasannya.

 Untuk Nama dan Pangkat/Gol, akan secara otomatis terisi sesuai


SIMPEG. Apabila terjadi kekosongan atasan langsung maka
penandatanganan ditarik keatas tidak boleh dilakukan oleh PLT atau
pejabat selevel atasan langsung yang berhalangan.
 Apabila terjadi kondisi dimana pegawai memiliki pangkat/golongan lebih
tinggi dari atasan langsungnya, maka penandatanganan ditarik keatas.
Pegawai dapat memilih Pejabat dengan jabatan dua tingkat diatasnya.
 Setelah mengklik Lihat Tutup SKP akan muncul gambar sperti dibawah
ini:

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 15


 Ada dua aksi yang dapat dilakukan yaitu yang pertama lihat skp untuk
merevisi realisasi output dan waktu. Apabila ybs menduduki jabatan di
SKPD lama selama 5 bulan maka waktu yang diisi 5, sehingga sisa
bulannya dibuat pada target di SKP baru.

 Aksi yang kedua ialah Edit Atasan, dilakukan apabila ada


ketidaksesuaian atasan pada jabatan sebelumnya, pegawai harus
merevisi atasan sesuai sub unitnya sehingga skp ybs akan muncul
diatasannya untuk kemudian diberi nilai oleh atasannya.
 Setelah proses pengisian realiasi SKP, maka SKP akan muncul diatasan
langsungnya untuk diberi penilaian atau diverifikasi.
 Apabila atasan langsung sudah memberi nilai, pegawai/bawahan dapat
melihat SKP nya dengan
memilih Lihat Tutup SKP Saya Maka akan muncul export SKP untuk
melihat format SKP sesuai dengan PP 46 Tahun 2011.

C. VERIFIKASI SKP
Verifikasi ketercapaian SKP dilakukan oleh atasan langsung untuk
menialai kualitas mutu SKP bawahannya. Pilih menu verifikasi
ketercapaian SKP

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 16


 Kemudian pilih Lihat Sasaran Kerja, maka akan muncul aktivitas atau
proses yang sudah dilakukan pegawai untuk mencapai SKP ybs,
sehingga atasan dapat mempertimbangkan kualitas mutu SKP dengan
melihat prosesnya yaitu aktivitas dan memberi nilai seperti pada
tampilan dibawah ini :

 Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan


menggunakan pedoman sebagai berikut

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 17


Catatan
1. Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah.
Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal
(promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural, fungsional,
dari struktural ke fungsional atau sebaliknya). Selama di jabatan lama dan
dijabatan baru dibuat SKPnya, kemudian untuk menentukan hasilnya,
dijumlahkan kemudian dibagi 2 (dua).
2. Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar harus
mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu yang akan
dilaksanakan oleh PNS ybs.
3. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan
dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
4. Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.),
maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.
5. SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
Penyusunan berlaku ketentuan sbb:
a. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP ybs
b. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja yg
berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
6. Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/diperbantukan, maka
penyusunan/penilaiannya dilakukan di tempat ybs dipekerjakan/
diperbantukan.
7. Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS
(bencana alam/force major), maka penilaiannya disesuaikan dengan
kegiatan-kegiatan di luar SKP yg telah ditetapkan.
8. Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg dilakukan
sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
9. Apabila terjadi kekosongan atasan langsung maka penandatanganan
ditarik keatas tidak boleh dilakukan oleh PLT atau pejabat selevel atasan
langsung yang berhalangan, contoh: bila atasan langsungnya adalah
Kasubid dan kasubidnya sedang kosong maka penandatangan atasan
langsung menjadi Kabidnya, dan atasan dari atasan langsungnya adalah
kepala perangkat daerahnya.

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 18


10. Apabila atasan menerima SKP bawahannya, maka secara otomatis
atasan dapat memberikan penilaian kualitas mutu pada setiap butir SKP
bawahannya, seperti pada tampilan berikut
11. Untuk penilaian review perilaku ialah akumulasi penilaian review
perilaku yang dilakukan setiap bulan, sehingga atasan tidak memberikan
nilai review perilaku di akhir tahun.
12. Jika ada pekerjaan yang dilakukan atau diperintahkan diluar dari target
SKP awal tahun maka itu menjadi tugas tambahan, dan setiap tugas
tambahan harus dibuktikan dengan Surat Perintah yang minimal
ditandatangani pejabat esselon II.
13. Untuk kenaikan pangkat nilai minimal SKP adalah 76, dan nilai SKP tidak
harus naik tiap tahun, nilai SKP bisa saja naik atau turun tetapi minimal
bernilai 76 (baik).
14. Untuk pegawai yang alih tugas atau pada akhir tahun, tahapan yang
harus dilakukan ialah sebagai berikut :
 Pilih Tutup SKP pada sistem erk
 setelah tutup skp, SKP yang bersangkutan akan hilang dan akan muncul
diatasan langsungnya. Untuk melihat skp yang sudah ditutup dapat
dipilih lihat tutup skp seperti pada gambar dibawah

ERK-ELEKTONIK REMUNERASI KINERJA KOTA BANDUNG 19

Anda mungkin juga menyukai