A. PERNYATAAN MAJEMUK
Jenis-jenis pernyataan majemuk:
1. Konjungsi (^ = ‘dan’)
Contoh:
A: Hari ini Jowoki kampanye
B: Hari ini Jowoki Umroh
Konjungsi (A ^ B): Hari ini Jowoki kampanye dan umroh
2. Disjungsi (v = “atau”)
Contoh:
A: Hari ini Jowoki kampanye
B: Hari ini Jowoki Umroh
Konjungsi (A v B): Hari ini Jowoki kampanye atau umroh
Dari ketiga bentuk lain implikasi tersebut, yang memiliki nilai kebenaran sama dengan bentuk
implikasi awal adalah kontraposisi. Artinya kalimat kontraposisi ekuivalen atau setara dengan
kalimat implikasi awalnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran di bawah ini
p q ~p ~q pq qp ~p ~q ~q ~p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
B. ARGUMEN
Argumen merupakan serangkaian pernyataan-pernyataan yang mempunyai ungkapan pernyataan
penarikan kesimpulan. Argumen terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terbagi atas dua
kelompok, yakni kelompok pernyataan sebelum kata “jadi”, yang disebut premis-premis, dan
kelompok lain yang hanya terdiri atas satu pernyataan dinamakan konklusi. (Kusumah, 1986).
Contoh argumen:
Jika Ipul seorang artis, maka ipul mempunyai pacar
Ipul punya pacar
Jadi, Ipul adalah seorang artis.
Jenis-jenis argumen:
1. Modus Ponen
Contoh:
Jika hari ini hujan, maka Cahya membawa payung
Cahya membawa payung
Jadi, hari ini hujan
2. Modus Tollen
Contoh:
Jika hari ini hujan, maka Cahya membawa payung
Cahya tidak membawa payung
Jadi, hari ini tidak hujan
3. Silogisme
Merupakan bentuk argumen yang mempunyai lebih dari satu premis implikasi, yang kemudian dari
premis-premis tersebut ditarik sebuah kesimpulan yang sah.
Contoh:
Jika kita buang sampah tidak sembarangan, maka lingkungan akan bersih
Jika lingkungan bersih, maka hidup akan lebih nyaman
jadi, Jika kita buang sampah tidak sembarangan, maka hidup akan lebih nyaman
Contoh:
a. P: Semua dokter memakai baju putih saat bekerja
~p: Ada dokter yang tidak memakai baju putih saat bekerja
b. P: Semua mahasiswa STAN adalah anak yang rajin
~p: beberapa mahasiswa STAN adalah anak yang tidak rajin
c. P: beberapa orang telat memasuki ruangan
~p: semua orang tepat waktu saat memasuki ruangan.
Contoh:
a. Negasi dari konjungsi “Kemarin cahya pergi ke bank dan makan di warung penyet” adalah:
Kemarin cahya tidak pergi ke bank atau tidak makan di warung penyet.
b. Negasi dari disjungsi “doni sedang berkampanye di facebook atau browsing kaskus” adalah:
Doni tidak sedang berkampanye di facebook dan tidak sedang browsing kaskus.
c. Negasi dari implikasi “Jika hari ini melelahkan, maka Pak mandana tidak berpuasa” adalah:
Hari ini tidak melelahkan dan Pak mandana berpuasa.
RANGKUMAN
p q = ~p v q
= ~q ~p
~ (p q) = p ^ ~q
~ (p ^ q) = ~p v ~q
~ (p v q) = ~p ^ ~q
LATIHAN SOAL
Pembahasan
Penarikan kesimpulan dengan prinsip silogisme
pq
q r____
∴pr
Sehingga kesimpulannya adalah " Jika Budi rajin belajar maka ia disayang ibu"
2. Diketahui pernyataan :
1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
3. Ani tidak memakai payung.
Pembahasan
Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.
Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
Premis (3) Ani tidak memakai payung.
p : Hari panas
q : Ani memakai topi
r : Ani memakai payung
Selesaikan terlebih dahulu premis (1) dan (2) kemudian digabungkan dengan premis (3)
pq
~q v r__
.: (?)
3. Diberikan pernyataan:
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
Buatlah dua buah pernyataan yang setara dengan pernyataan di atas!
Pembahasan
Pernyataan yang setara dengan sebuah implikasi p q
p q = ~p v q
= ~q ~p
Maka:
(i) dengan menggunakan format rumus p q setara dengan ~p ∨ q
"Jika pemimpin jujur maka rakyat tentram "
setara dengan
"Pemimpin tidak jujur atau rakyat tentram "
Pembahasan
Seperti contoh di atas, dengan penggunaan format yang (i):
“Jika harga BBM naik maka harga kebutuhan pokok akan naik”
setara dengan
"Harga BBM tidak naik atau harga kebutuhan pokok akan naik"
Jawaban: B
~Semoga Bermanfaat~