Anda di halaman 1dari 29

Makalah Fisika Kuantum

“EFEK FOTOLISTRIK DAN EFEK COMPTON”


D
I
S
U
S
U
N
OLEH

AYU SRI MENDA 8186175009


NORMADINA 8186175008
RAHMAYANI 8186175004

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2019
BAB I. PENDAHULUAN

Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau
dari perspektif sejarah, penemuan efek fotolistrik merupakan salah satu tonggak sejarah
kelahiran fisika kuantum. Untuk merumuskan teori yang cocok dengan eksperimen, kita
dihadapkan pada situasi dimana paham klasik yang selama puluhan tahun diyakini sebagai
paham yang benar, terpaksa harus dirombak. Paham yang dimaksud adalah konsep cahaya
sebagai gelombang tidak dirombak, fenomena efek fotolistrik tidak dapat dijelaskan secara baik.
Paham yang baru yang mampu menjelaskan secara teoritis fenomena efek fotolistrik adalah
bahwa cahaya sebagai partikel namun demikian, munculnya paham baru ini menimbulkan
polemik baru. Penyebabnya adalah bahwa paham cahaya sebagai gelombang telah dibuktikan
kehandalannya dalam menjelaskan sejumlah besar fenomena yang berkaitan dengan fenomena
difraksi, interferensi, dan polarisasi. Sementara itu, fenomena yang disebutkan tadi tidak dapat
dijelaskan berdasarkan paham cahaya sebagai partikel. Untuk mengatasi itu, para ahli sepakat
bahwa cahaya memiliki sifat ganda : sebagai gelombang dan sebagai partikel.

Pada makalah ini akan dijelaskan materi mengenai sejarah perkembangan Efek Fotolistrik.
Efek fotolistrik merupakan pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika
dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu)
yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah lama untuk efek
fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan lagi).

Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika


(seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-gelombang
dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta mekanika kuantum.
Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein yang memperluas kuanta yang
dikembangkan oleh Max Planck.

Hukum emisi fotolistrik:

1. Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan intensitas cahaya yg digunakan.
2. Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini
fotoelektron tidak bisa dipancarkan.

3. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung
pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.

4. Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari 10 -9
detik.
BAB II. EFEK FOTOLISTRIK

Penemuan Hertz Gelombang Maxwell

Prediksi paling dramatis teori Maxwell elektromagnetisme, diterbitkan pada tahun 1865,
adalah adanya gelombang elektromagnetik bergerak pada kecepatan cahaya, dan kesimpulan
bahwa cahaya itu sendiri hanya seperti gelombang. Eksperimentalis ini ditantang untuk
menghasilkan dan mendeteksi radiasi elektromagnetik menggunakan beberapa bentuk aparatus
listrik. Usaha jelas pertama yang berhasil adalah dengan Heinrich Hertz pada tahun 1886. Dia
menggunakan sebuah kumparan induksi tegangan tinggi menyebabkan percikan discharge antara
dua lembar kuningan, mengutip dia, "Bayangkan tubuh silinder kuningan, 3 cm diameter 26 cm,
ditengah sela sepanjang panjangnya oleh celah percikan yang kutub pada sisinya dibentuk oleh
lingkup radius 2 cm. " Idenya adalah bahwa sekali percikan membentuk jalur melakukan antara
dua konduktor kuningan, biaya dengan cepat akan berosilasi bolak-balik, memancarkan radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang mirip dengan ukuran konduktor sendiri.

Untuk membuktikan bahwa memang ada radiasi yang dipancarkan, itu harus terdeteksi.
Hertz menggunakan sepotong kawat tembaga 1 mm tebal membungkuk ke lingkaran diameter
7,5 cm, dengan lingkup kuningan kecil di salah satu ujungnya, dan ujung kawat itu menunjuk,
dengan titik dekat bola. Dia menambahkan mekanisme sekrup sehingga titik bisa bergerak sangat
dekat dengan lingkungan secara terkendali. Ini "penerima" dirancang sehingga arus berosilasi
bolak-balik di kawat akan memiliki periode alami dekat dengan dari "pemancar" yang dijelaskan
di atas. Adanya muatan berosilasi di penerima akan ditandai dengan percikan di seluruh
perbedaan (kecil) antara titik dan lingkungan (biasanya, kesenjangan ini seratus milimeter).
(Disarankan untuk Hertz bahwa kesenjangan ini percikan bisa diganti sebagai detektor oleh kaki
seekor katak yang sesuai disiapkan, tapi itu ternyata tidak berhasil.)

Penelitian ini sangat sukses - Hertz mampu mendeteksi radiasi hingga lima belas meter
jauhnya, dan dalam serangkaian percobaan cerdik ditetapkan bahwa radiasi tercermin dan
membias seperti yang diharapkan, dan bahwa itu terpolarisasi. Masalah utama - faktor pembatas
dalam deteksi - sedang dapat melihat percikan kecil dalam receiver. Dalam upaya untuk
meningkatkan percikan Deteksi, dia datang atas sesuatu yang sangat misterius. Untuk kutipan
dari Hertz lagi (dia disebut pemancar percikan A, B penerima): "Aku kadang-kadang tertutup
percikan B dalam kasus gelap sehingga lebih mudah membuat pengamatan, dan dengan
demikian saya mengamati bahwa percikan panjang maksimum menjadi jelas lebih kecil dalam
kasus ini daripada sebelumnya. Pada menghapus berturut-turut berbagai bagian kasus, terlihat
bahwa hanya sebagian saja yang melakukan ini adalah efek merugikan yang ditayangkan
percikan B dari percikan A. Partisi pada sisi yang dipamerkan efek ini, tidak hanya ketika berada
di lingkungan langsung dari spark B, tetapi juga ketika sela pada jarak yang lebih besar dari B
antara A dan B. fenomena A begitu luar biasa disebut untuk penyelidikan lebih dekat. "

Hertz kemudian memulai investigasi yang sangat teliti. Ia menemukan bahwa penerima
percikan kecil lebih kuat jika terkena sinar ultraviolet dari pemancar percikan. Butuh waktu lama
untuk mencari ini keluar - ia pertama kali diperiksa untuk beberapa jenis efek elektromagnetik,
tetapi menemukan selembar kaca efektif terlindung percikan. Dia kemudian menemukan
sepotong kuarsa tidak perisai percikan, dimana ia menggunakan prisma kuarsa untuk memecah
cahaya dari besar percikan ke dalam komponen-komponennya, dan menemukan bahwa panjang
gelombang yang membuat percikan sedikit lebih kuat berada di luar terlihat, di ultraviolet.

Pada tahun 1887 Heinrich Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik yang
membingungkan para Fisikawan waktu itu.

Sebuah logam ketika diberi cahaya akan melepaskan elektron, yang akan menghasilkan
arus listrik jika disambung ke rangkaian tertutup. Jika cahaya adalah gelombang seperti yang
telah diprediksikan oleh Fisika klasik, maka seharusnya semakin tinggi intensitas cahaya yang
diberikan maka semakin besar arus yang terdeteksi. Namun hasil eksperimen menunjukkan
bahwa walaupun intensitas cahaya yang diberikan maksimum, elektron tidak muncul juga dari
plat logam.

Tetapi ketika diberikan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (frekuensi
lebih tinggi, ke arah warna ungu dari spektrum cahaya) dari sebelumnya, tiba-tiba elektron lepas
dari plat logam sehingga terdeteksi arus listrik, padahal intensitas yang diberikan lebih kecil dari
intensitas sebelumnya. Berarti, energi yang dibutuhkan oleh plat logam untuk melepaskan
elektronnya tergantung pada panjang gelombang. Fenomena ini tidak dapat dijelaskan oleh para
Fisikawan pada waktu itu. Kalau cahaya itu memang benar-benar gelombang, yang memiliki
sifat kontinyu, bukankah seharusnya energi yang bisa diserap darinya bisa bernilai berapa saja ?
Tapi ternyata hanya jumlah energi tertentu saja yang bisa diserap untuk melepaskan elektron
bebas.
Pendekatan Hallwachs 'Simpler

Tahun berikutnya, 1888, fisikawan Jerman, Wilhelm Hallwachs, di Dresden, menulis:


"Dalam sebuah publikasi baru-baru ini Hertz telah dijelaskan investigasi terhadap
ketergantungan panjang maksimum dari sebuah induksi percikan pada radiasi yang diterima dari
induksi lain percikan. Dia membuktikan bahwa fenomena yang diamati adalah suatu tindakan
dari sinar ultraviolet No cahaya lebih lanjut tentang itu. sifat fenomena bisa diperoleh, karena
kondisi rumit penelitian di mana ia muncul. Saya telah berupaya untuk memperoleh fenomena
terkait yang akan terjadi dalam kondisi sederhana, untuk membuat penjelasan dari fenomena
lebih mudah Sukses itu. diperoleh dengan menyelidiki tindakan dari lampu listrik pada tubuh
bermuatan listrik. "

Dia kemudian menjelaskan eksperimennya yang sangat sederhana: plat melingkar seng
dipasang berdiri dengan isolasi serta dilengkapi dengan kawat ke electroscope daun emas, yang
kemudian dibebankan negatif. electroscope yang hilang muatannya dengan sangat lambat.
Namun, jika pelat seng terkena sinar ultraviolet dari lampu busur, atau dari magnesium terbakar,
muatannya keluar dengan cepat. Jika piring itu bermuatan positif, tidak ada muatan yang keluar.
(Kami menunjukkan ini sebagai demo kuliah, menggunakan lampu UV sebagai sumber.)

Mungkinkah cahaya ultraviolet entah bagaimana merusak sifat isolasi dari dudukan plat
seng? Mungkinkah efek listrik atau magnetik dari arus besar di lampu busur entah bagaimana
menyebabkan keluarnya muatan?

Meskipun percobaan Hallwach sudah dapat dipastikan kebenarannya, ia tidak mengerti teori apa
yang sedang terjadi.

J.J. Thomson Mengidentifikasi Partikel

Pada kenyataannya, situasi masih belum jelas sampai 1899, ketika Thomson menetapkan bahwa
sinar ultraviolet menyebabkan elektron menjadi dipancarkan, partikel-partikel yang sama
ditemukan dalam sinar katoda. Metode-Nya adalah untuk menyertakan permukaan logam yang
akan terkena radiasi dalam tabung vakum, dengan kata lain untuk membuat katoda dalam sebuah
tabung sinar katoda. Fitur baru adalah bahwa elektron itu harus dikeluarkan dari katoda oleh
radiasi, bukan oleh medan listrik yang kuat yang digunakan sebelumnya.

Pada saat ini, ada gambar yang masuk akal tentang apa yang terjadi. Atom dalam katoda
berisi elektron, yang terguncang dan bergetar disebabkan oleh medan listrik dari radiasi .
Akhirnya beberapa dari mereka akan bergetar dan akan dikeluarkan dari katoda. Hal ini
bermanfaat mempertimbangkan dengan hati-hati bagaimana jumlah dan kecepatan elektron yang
dipancarkan akan diharapkan bervariasi dengan intensitas dan warna radiasi. Peningkatan
intensitas radiasi akan mengguncang elektron lebih keras, sehingga orang akan berharap lebih
untuk menjadi dipancarkan, dan mereka akan menembak keluar dengan kecepatan yang lebih
besar, rata-rata. Meningkatkan frekuensi radiasi akan mengguncang elektron lebih cepat,
sehingga dapat menyebabkan elektron untuk keluar lebih cepat. Untuk lampu sangat redup, itu
akan memerlukan waktu untuk elektron bekerja sampai amplitudo getaran yang cukup
mengeluarkannya.

Penemuan Mengejutkan oleh Lenard

Pada tahun 1902, Lenard mempelajari bagaimana energi foto elektron yang dipancarkan
bervariasi dengan intensitas cahaya. Dia menggunakan lampu karbon busur, dan dapat
meningkatkan intensitas seribu kali lipat. Elektron dikeluarkan dari pelat logam, kolektor, yang
terhubung ke katoda melalui kawat dengan ammeter sensitif, untuk mengukur arus yang
dihasilkan oleh iluminasi. Untuk mengukur energi elektron dikeluarkan, Lenard dibebankan pelat
kolektor negatif, untuk mencegah elektron datang ke arah itu. Jadi, elektron hanya dikeluarkan
dengan energi kinetik yang cukup untuk bergerak ini adalah bukti potensial akan berkontribusi
pada saat ini. Lenard menemukan bahwa ada tegangan minimum didefinisikan dengan baik yang
berhenti setiap elektron mendapatkan melalui, kita akan menyebutnya Vstop. Yang mengejutkan,
ia menemukan bahwa Vstop tidak tergantung sama sekali pada intensitas cahaya! Menggandakan
intensitas cahaya dua kali lipat jumlah elektron yang dipancarkan, tetapi tidak mempengaruhi
energi dari elektron yang dipancarkan. Bidang berosilasi lebih kuat terlontar elektron lebih, tapi
energi individu maksimum elektron dikeluarkan adalah sama seperti untuk bidang lemah.
Tapi Lenard melakukan sesuatu yang lain. menggunakan lampu busur yang sangat kuat,
ada intensitas yang cukup untuk memisahkan warna dan memeriksa efek fotolistrik
menggunakan lampu warna yang berbeda. Dia menemukan bahwa energi maksimum dari
elektron dikeluarkan tidak bergantung pada warna namun panjang gelombang pendek, cahaya
dengan frekuensi yang lebih tinggi menyebabkan elektron akan dikeluarkan dengan lebih banyak
energi. Hal ini, bagaimanapun, sebuah kesimpulan yang cukup kualitatif --- pengukuran energi
tidak terlalu direproduksi, karena mereka sangat sensitif terhadap kondisi permukaan, di negara
khususnya oksidasi parsial. Dalam vacua terbaik tersedia waktu itu, oksidasi signifikan dari
permukaan segar terjadi di puluhan menit. (Rincian permukaan sangat penting karena elektron
yang dipancarkan tercepat adalah mereka dengan mudah ke permukaan, dari ikatan mereka pada
benda padat sangat bergantung pada sifat permukaan --- itu logam murni atau campuran logam
dan atom oksigen ?)

Question: In the above figure, the battery represents the potential Lenard used to charge the
collector plate negatively, which would actually be a variable voltage source. Since the electrons
ejected by the blue light are getting to the collector plate, evidently the potential supplied by the
battery is less than Vstop for blue light. Show with an arrow on the wire the direction of the
electric current in the wire.
Pertanyaan: Pada gambar di atas, baterai merupakan potensi Lenard digunakan untuk mengisi
pelat kolektor negatif, yang sebenarnya akan menjadi sumber tegangan variabel. Karena elektron
dikeluarkan oleh sinar biru yang sampai ke plat kolektor, jelas potensi yang disediakan oleh
baterai kurang dari Vstop untuk cahaya biru. Tampilkan dengan panah pada kawat arah arus
listrik dalam kawat.

Penjelasan dan keterangan Einstein

Pada tahun 1905 Einstein memberikan penafsiran yang sangat sederhana dari hasil
Lenard's. Dia hanya menduga bahwa radiasi yang masuk harus dianggap sebagai kuanta dari
frekuensi hf, dengan f frekuensi. Dalam photoemission, satu kuantum tersebut diserap oleh satu
elektron. Jika elektron adalah beberapa jarak menjadi bahan katoda, beberapa energi akan hilang
ketika bergerak ke arah permukaan. Akan selalu ada beberapa biaya elektrostatik dengan elektron
permukaan daun, ini biasanya disebut fungsi kerja, W. elektron yang paling energik yang
dipancarkan akan menjadi sangat dekat dengan permukaan, dan mereka akan meninggalkan
katoda dengan energi kinetik

E = hf - W
Pada tegangan negatif pada plat kolektor sampai arus berhenti, untuk itu Vstop, elektron
energi kinetik tertinggi harus memiliki eVstop energi ketika meninggalkan katoda. Dengan
demikian,

eVstop = hf – W

Dengan demikian teori Einstein membuat prediksi kuantitatif yang sangat jelas: jika
frekuensi cahaya insiden yang bervariasi, dan Vstop diplot sebagai fungsi frekuensi, kemiringan
garis harus h / e.

Hal ini juga jelas bahwa ada frekuensi cahaya minimum untuk suatu logam tertentu,
bahwa untuk yang kuantum energi sama dengan fungsi kerja. Cahaya di bawah ini frekuensi itu,
tidak peduli seberapa terang, tidak akan menyebabkan photoemission.

Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa energi yang dibutuhkan oleh plat
logam untuk melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang, dan diungkap oleh
Einsten bahwa hal ini dikarenakan ketika frekuensi cahaya yang diberikan lebih tinggi, maka
walaupun terdapat hanya 1 foton saja (intensitas rendah) dengan energi yang cukup, foton
tersebut mampu untuk melepaskan 1 elektron dari ikatannya. Intensitas cahaya dinaikkan berarti
akan semakin banyak jumlah foton yang dilepaskan, akibatnya semakin banyak elektron yang
akan lepas. Einstein menjawab teka-teki mengenai fotolistrik.

Einstein termashur dengan teori relativitasnya. Hampir semua orang


kenal formula E = mc2, namun sedikit saja yang mengetahui apa itu efek
fotolistrik yang mengantarkan Einstein sebagai ilmuwan penerima hadiah Nobel.
Pada tahun 1921 panitia hadiah Nobel menuliskan bahwa Einstein dianugrahi
penghargaan tertinggi di bidang sains tersebut atas jasanya di bidang fisika teori
terutama untuk penemuan hukum efek fotolistrik. Sangat mengherankan
mengapa ia tidak menerima Nobel dari teori relativitas yang berdampak filosofis tinggi tersebut.
Mungkinkah hanya panitia hadiah Nobel yang tahu, atau ada alasan pragmatis di balik itu?
Efek fotolistrik merupakan proses perubahan sifat-sifat konduksi listrik di dalam material
karena pengaruh cahaya atau gelombang elektromagnetik lain. Efek ini mengakibatkan
terciptanya pasangan elektron dan hole di dalam semikonduktor, atau pancaran elektron bebas
dan ion yang tertinggal di dalam metal. Fenomena pertama dikenal sebagai efek fotolistrik
internal, sedangkan fenomena kedua disebut efek fotolistrik eksternal.

Einstein menyelesaikan paper yang menjelaskan efek ini pada tanggal 17 Maret 1905 dan
mengirimkannya ke jurnal Annalen der Physik, persis 3 hari setelah ulang tahunnya yang ke 26.
Di dalam paper tersebut Einstein untuk pertama kalinya memperkenalkan istilah kuantum (paket)
cahaya. Pada pendahuluan paper ia berargumentasi bahwa proses-proses seperti radiasi benda
hitam, fotoluminesens, dan produksi sinar katode, hanya dapat dijelaskan jika energi cahaya
tersebut tidak terdistribusi secara kontinyu.

Ide Einstein memicu Louis de Broglie menelurkan konsep


gelombang materi. Konsep ini menyatakan benda yang bergerak dapat
dianggap sebagai suatu gelombang dengan panjang gelombang
berbanding terbalik terhadap momentumnya. Sederhananya, ide de
Broglie ini merupakan kebalikan dari ide Einstein. Kedua ide ini
selanjutnya membantu melahirkan mekanika kuantum melalui
persamaan Schroedinger yang menandai berakhirnya masa fisika klasik.

Upaya Millikan untuk menyangkal Teori Einstein

Jika kita menerima teori Einstein, maka, ini adalah cara yang sama sekali berbeda untuk
mengukur konstanta Planck. Ahli fisikawan Amerika Robert Millikan, yang tidak menerima teori
Einstein, yang dilihatnya sebagai serangan terhadap teori gelombang cahaya, bekerja selama
sepuluh tahun, sampai 1916, pada efek fotolistrik. Dia bahkan dirancang teknik untuk Scraping
membersihkan logam permukaan dalam tabung vakum. Untuk semua usahanya dia menemukan
hasil mengecewakan: ia mengkonfirmasikan teori Einstein, pengukuran terus-menerus untuk
konstanta Planck dalam 0,5% dengan metode ini. Namun salah satu hiburan untuknya adalah dia
mendapatkan hadiah Nobel untuk serangkaian percobaan
Pada kenyataanya, inilah ikhwal lahirnya fisika modern yang menampik asumsi teori-
teori mapan saat itu. Salah satunya adalah teori Maxwell yang berhasil memadukan fenomena
kelistrikan dan kemagnetan dalam satu formula serta menyimpulkan bahwa cahaya merupakan
salah satu wujud gelombang elektromagnetik. Jelas dibutuhkan waktu cukup lama untuk
meyakinkan komunitas fisika jika cahaya memiliki sifat granular. Nyatanya dibutuhkan hampir
11 tahun hingga seorang Robert Millikan berhasil membuktikan hipotesis Einstein. Tidak
tanggung-tanggung juga, Millikan menghabiskan waktu 10 tahun untuk pembuktian tersebut.
Pada saat itu Einstein mempublikasikan paper lain berjudul “Teori Kuantum Cahaya”. Di dalam
paper ini ia menjelaskan proses emisi dan absorpsi paket cahaya dalam molekul, serta
menghitung peluang emisi spontan dan emisi yang diinduksi yang selanjutnya dikenal sebagai
koefisien Einstein A dan B. Kedua koefisien ini bermanfaat dalam menjelaskan secara teoretis
penemuan laser di kemudian hari. Tujuh tahun kemudian Arthur Compton berhasil membuat
eksperimen yang membuktikan sifat kuantum cahaya tersebut dengan bantuan teori relativitas
khusus.

. Aplikasi Efek Fotolistrik


Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah kamera otomatis dapat
mengambil gambar yang besar tanpa mengatur? Kamera memiliki built-in light meter. Ketika
cahaya datang ke light meter, menyerang sebuah benda logam yang melepaskan elektron dan
menciptakan arus. Ini secara otomatis membuka dan menutup lensa untuk menyesuaikan kondisi
pencahayaan tinggi dan rendah. detektor asap dan beberapa alarm pencuri juga beroperasi
menggunakan prinsip dasar efek fotolistrik.

Sangat mengherankan jika kita mendengar bahwa aplikasi pertama efek fotolistrik berada
dalam dunia hiburan. Dengan bantuan peralatan elektronika saat itu suara dubbing film direkam
dalam bentuk sinyal optik di sepanjang pinggiran keping film. Pada saat film diputar, sinyal ini
dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik dan sinyal listriknya diperkuat dengan
menggunakan amplifier tabung sehingga menghasilkan film bersuara.

Aplikasi paling populer di kalangan akademis adalah tabung foto-pengganda


(photomultiplier tube). Dengan menggunakan tabung ini hampir semua spektrum radiasi
elektromagnetik dapat diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi, bahkan ia
sanggup mendeteksi foton tunggal sekalipun. Dengan menggunakan tabung ini, kelompok
peneliti Superkamiokande di Jepang berhasil menyelidiki massa neutrino yang akhirnya
dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 2002. Di samping itu efek fotolistrik eksternal juga dapat
dimanfaatkan untuk tujuan spektroskopi melalui peralatan yang bernama photoelectron
spectroscopy atau PES.

Efek fotolistrik internal memiliki aplikasi yang lebih menyentuh masyarakat. Ambil
contoh foto-diode atau foto-transistor yang bermanfaat sebagai sensor cahaya berkecepatan
tinggi. Bahkan, dalam komunikasi serat optik transmisi sebesar 40 Gigabit perdetik yang setara
dengan pulsa cahaya sepanjang 10 pikodetik (10-11 detik) masih dapat dibaca oleh sebuah foto-
diode.

Sel surya yang sangat kita kenal manfaatnya dapat mengubah energi matahari menjadi
energi listrik melalui efek fotolistrik internal. Sebuah semikonduktor yang disinari dengan
cahaya tampak akan memisahkan elektron dan hole. Kelebihan elektron di satu sisi yang disertai
dengan kelebihan hole di sisi lain akan menimbulkan beda potensial yang jika dialirkan menuju
beban akan menghasilkan arus listrik.

Akhir-akhir ini kita dibanjiri oleh produk-produk elektronik yang dilengkapi dengan
kamera CCD (charge coupled device). Sebut saja kamera pada ponsel, kamera digital dengan
resolusi hingga 12 Megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode) yang dipakai diseluruh
supermarket, kesemuanya memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam mengubah citra yang
dikehendaki menjadi data-data elektronik yang selanjutnya dapat diproses oleh komputer.

Jadi, tanpa kita sadari kita telah memanfaatkan efek fotolistrik baik internal mau pun
eksternal dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III. EFEK COMPTON

Tahun 1923 Arthur Holy Compton dapat menunjukkan bahwa ketika sinar-
Xmonokromatik diarahkan ke unsur ringan karbon ,radiasi hamburan terdiri dari dua
komponen ,yang pertama  lebih panjang dari sinar datang dan yang kedua  sama dengan
radiasi sinar datang. Compton juga mengamati bahwa selisih antara panjang gelombang sinar X
datang dengan panjang gelombang sinar X terhambur meningkat terhadap sudut
hamburan,peristiwa ini disebut efek Compton. Selisih panjang gelombang ini tidak bergantung
pada  sinar datang dan juga merupakan sifat alami dari bahan penghambur. Efek Compton
adalah salah satu dari 3 proses yang melemahkan energi suatu sinar ionisasi. Bila suatu sinar
jatuh pada permukaan suatu materi sebagian daripada energinya akan diberikan kepada materi
tersebut, sedangkan sinar itu sendiri akan di sebarkan.

Radiasi sinar X monokromatik K  dari anoda menuju Kristal karbon,setelah


dihamburkan melalui sudut yang diketahui lalu sinar X tersebut dilewatkan melalui sejumlah
celah menuju Kristal dalam spectrometer Bragg ,dimana sinar X didifraksikan oleh Kristal lalu
masuk ke ruang ionisasi yang mengukur intensitas sinar X terdifraksi . dengan mengukur sudut
difraksi dimana intensiitas maksimum diamati ,maka kemungkinan untuk menentukan panjang
gelombang (  ) sinar X yang dihamburkan oleh kristal karbon pada sudut tertentu (  ) dari
persamaan Bragg.

Compton mengamati dua puncak yang


memiliki panjang geombang berbeda dalam radiasi
terhambur. Pada sudut hamburan 900 ,panjang
gelombang pertama (  0) sesuai dengan panjang
gelombang sinar X monokromatikK 
molybdenum yaitu 0,0709 nm ,sedangkan panjang
gelombang kedua yaitu  2 mempunyai panjang
gelombang 0,0732 nm.

Selisih kedua panjang gelombang tersebut (


 ) yaitu 0,0023 nm yang sesuai dengan nilai
perhitungan dari persamaan Compton . puncak
intensitas pada panjang gelombang 0,0732 nm disebabkan hamburan Compton dari elektron
yang dianggap bebas ,karena energi ikatnya dalam atom kecil jika dibandingkan energi hf foton
sinar X datang . puncak intensitas  0 =0,0709 nm (sama dengan panjang gelombang sinar X
datang ) disebabkan hamburan dari elektron terikat dalam atom . da lam hal ini momentum recoil
(elektron yang terbental) diambil oleh keseluruhan atom yang lebih berat disbanding elektron
,maka menghasilkan pergeseran panjang gelombang yang sangat kecil (diabaikan ) sehingga
foton terhambur mempunyaienergi dan panjang gelombang yang sama dengan sinar datang.

Perumusan teori efek Compton dapat diuraikan sebagai berikut,misal foton berenergi hf
menumbuk sebuah elektron bebas dalam keadaan diam. Foton terhambur akibat tumbukan
mempunyai energi hf dan mempunyai sudut  denganarah foton datang . sedangkanelektron
terpental (recoil) akibat tumbukan tersebut dan mempunyai sudut  dengan arah foton datang.

Dari hukum kekekalan energi

hf = hf’ + Ek =hf’ +mc 2 –m0c2

1
dimana k = 1 v 2
2
c

hf = hf’ + m0c (k-1) ………………………………………………………………(.1.)

Dari hukum kekekalan momentum

Pada sumbu x , hf  hf ' cos  km v cos 


0
c c ……………………………………..(.2.)

Pada sumbu y, 0  hf ' sin   km v sin 


0
c …………………………………………(.3.)

Momentum sebelum tumbukan sama dengan momentum sesudah tumbukan dan momentum
elektron diam = nol.

Dari persamaan (.1,)

hc hc
  km0 c 2  m0 c 2
 '
Lalu kedua sisi dikuadratkan

2
h h 2 2 h h 2 2
    m 0 c  2 m 0 c    k m 0 c
2

  '    ' 

h2

h2

2h 2 h h 2
 2 m0 c    m0 c 2 k 2  1  
 2
  2
    '  …………………………….(.4.)

Dari persamaan (.2.)

h h
 cos   km0 v cos 
 '

h h
 cos   km0 v cos 
 ' …………………………………………………………..(.5.)

Dari persamaan (.3.)

h
0 sin   km0 v sin 
'

h
sin   km0 v sin 
' ………………………………………………………………..(.6.)

Kuadratkan persamaan (.5.) dan (.6.) lalu jumlahkan

h2 h2 2h 2 h2
 cos 2
  cos   sin 2   k 2 m0 v 2 cos   k 2 m0 v 2 sin 2 
2 2

 2
  ' 2
 '   ' 2

h2 h2 2h 2
cos   k 2 m0 v 2
2
 
 2
  ' 2
 ' ………………………………………………….(.7.)

Persamaan (.4.) dikurangi (.7.)


2h 2 h h
(cos  1)  2m0c(  )  0
 '  '
h(cos  1)  m0 c ( ' )

Sehingga selisih h panjang gelombang foton terhambur dengan foton datang

h
  (1  cos ) ………………………….…………………………………..(.8.)
m0c

h h
disebut panjang gelombang Compton ;  0,0242 Å
m0c m0c

Dari persamaan (.8.)

h
 '   (1  cos  )
m0 c
1 1 h � 2� ��
  2sin � �
� �
f ' f m0c 2 � �2 �

1 1 hf � 2� ��
 {1  2sin � �
� �}
f' f m0c 2 � �2 �

f
f '
  
1  2 sin 2     ………………………………………………………..(.9.)
 2 

hf h
Dimana    dan Ek=hf-hf’ , sehingga energi kinetic elektron recoil
m0c 2
m0c

� 2� ��
� 2 sin �2 � �
Ek  hf � � ��
……………………………………………………(.10.)
� 2� ��
1  2 sin � �

� �2 ��

Dari persamaan (.2.) dan (.3.)

mvc cos   hf  hf ' cos …….…………………………………………....(.11.)


mvc sin   hf ' sin  ……………………………………………………….(.12.)

Persamaan (.12.) dibagi (.11.) dan melalui persamaan (.9.)

f sin 
��
1  2 sin 2 � �
hf 'sin  �2 �
tan f  
hf  hf 'cos  � �
� f cos  �
f � �
� 2�  ��
1  2 sin � �

� �2 � �

sin 
tan f 
��
1  2 sin 2 � � cos 
�2 �

�� � � ��
2sin � � cos � � cot � �
tan f  �2 � �2 �  �2 �
�� � � (1   )
2sin 2 � � 2 sin 2 � �
�2 � �2 �

Sehingga arah elektron recoil yaitu :

��
cot � �
tan f �2 �
� h �…………………………………………………………….(.13.)
1
� �
�  m0c �

Kegagalan teori fisika klasik atau teori gelombang elektromagnet , menjelaskan peristiwa efek
Compton sebagai berikut :

1. Menurut teori gelombang elektromagnet, sinar-X terhambur seharuysnya ,mempunyai


panjang gelombang (  ) yang sama seperti sinar-X datang, padahal menurut teori
Compton panjang gelombang (  ) sinar-X terhambur beda dengan sinar-X datang.
2. Intensitas radiasi sinar datang berfrekuensi f akan menyebabkan elektron-elektron unsur
ringan (Carbon) berosilasi dengan frekuensi sama, padahal menurut teori Compton
elektronunsur ringan berosilasi dengan frekuensi beda.
3. Osilasi elektron-elektron ini kemudian akan meradiasikan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi yang sama dan arah berbeda, padahal menurut teori Compton osilasi
elektron-elektron meradiasikan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang
berbeda.

Dengan menggunakan teori Planck-Einstein, Compton membuat rumusan teori yang didasarkan
pada postulat-postulat berikut :

1. Radiasi sinar monokromatik dengan frekuensi f terdiri dari aliran foton-foton yang masing-
masing energinya hf dan momentumnya hf/c .

2. Hamburan sinar-X datang oleh atom sebuah unsur adalah hasil tumbukan elastis antara foton
dan elektron, sehingga terdapat kekekalan energi dan momentum

Kesimpulan dari hasil eksperimen hamburan Compton yaitu :

1. Panjang gelombang (  ) radiasi yang dihamburkan pada setiap sudut (  ) selalu lebih
besar dari (  ) radiasi sinar datang.
2. Selisih panjang gelombang (  ) tidak tergantung (  )sinar-X datang dan pada sudut
tetap, hamburan adalah sama untuk semua unsur yang mengandung elektron tidak terikat
(bebas) pada keadaan lain.
3. Selisih panjang gelombang (  ) meningkat terhadap sudut hamburan (  ) dan
mempunyai nilai maksimal pada  =180 derajat.

Keterbatasan-keterbatasan teori Compton :

1. Teori Compton tidak dapat menjelaskan keberadaan sinar-X dalam radiasi terhambur
yang mempunyai panjang gelombang sama dengan radiasi sinar-X datang.
2. Teori Compton tidak dapat menjelaskan bahwa intensitas sinar-X terhambur lebih besar
dariapada sinar-X yang datang untuk unsur atom-atom ringan, tetapi untuk unsur-unsur
atom berat justru intensitas sinar-X terhambur lebih kecil daripada sinar-X yang datang.

CONTOH SOAL

Diketahui:
c = 3 x 108m/s h = 6,63 x 10-34 Js me = 9,1 x 10-31kg
1 eV = 1,602 x 10-19J 1 Ǻ = 10-10 m
1. Pada sebuah eksperimen hamburan menggunakan berkas sinar X, diketahui fraksi perubahan


panjang gelombang ( ) adalah 1% saat sudut hamburannya 120o. Berapakan panjang

gelombang sinar X yang digunakan?
Penyelesaian.

Dari soal yang diketahui adalah:



 1%  0, 01

  120o
kemudian akan dicari panjang gelombang ( ) . Dari persamaan efek Compton kita punya
h
  2  1  (1  cos  )
me c
Substitusikan nilai-nilai h, me, c dan  kita dapatkan

h 6, 63 �1034 Js 3
  (1  cos  )  31 8
(1  cos120o)  (2, 43 �10 12 )( ) m
me c (9,1�10 kg )(3 �10 m / s ) 2
 3,64 �1012 m

karena  1%  0, 01

maka   100 �  100 �3, 64 �10 12 m  3, 64 �10 10 m
Q Jadi panjang gelombang yang digunakan dalam eksperimen tersebut adalah 3, 64 �1010 m
2. Suatu berkas cahaya dalam eksperimen hamburan Compton terhambur dengan panjang
gelombang 0,01 nm. Jika sudut hamburan foton adalah 90o, berapakah panjang gelombang
foton yang datang?
Penyelesaian.
Dari soal yang diketahui adalah:
Panjang gelombang hambur (2 ) = 0,01nm = 0,01 x 10-9m = 10-11m
  90o
kemudian akan dicari panjang gelombang datang (1 ) . Dari persamaan efek Compton kita
punya
h
2  1  (1  cos  )
me c
Substitusikan nilai-nilai 2 , h, me, c dan  kita dapatkan
h
2  1  (1  cos  )
me c
6, 63 �10 34 Js
� 10 m  1 
11
31 8
(1  cos 90o)
(9,1�10 kg )(3 �10 m / s )
� 1011 m  1  (2, 43 �1012 )(1) m
� 1  (1011  2, 43 �10 12 )m  (10 �10 12  2, 43 �10 12 ) m  7,57 �10 12 m
Q Jadi panjang gelombang datangnya adalah 7,57 �10 12 m
3. Sinar X dengan panjang gelombang 4 pm ditembakkan pada sebuah sasaran dan terhambur.
Berapakah panjang gelombang maksimum pada sinar X yang dihamburkan? Berapa pula
energi kinetik maksimum elektron yang terhentak?
Penyelesaian.
Dari soal yang diketahui adalah
Panjang gelombang datang (1 ) = 4 pm = 4 x 10-12m
kemudian akan dicari panjang gelombang hambur maksimum (2 ) dan energi kinetik
hentak maksimum elektron. Dari persamaan efek Compton kita punya
h h
2  1  (1  cos  ) � 2  1  (1  cos  )
me c me c
Sehingga 2 maksimum apabila 1 – cos  = 2 (maksimum bila  = 180o) Substitusikan nilai-

nilai 1 , h, me, dan c kita dapatkan


h 6, 63 �1034 Js
2  1  (1  cos  )  4 �1012 m  31 8
2  8,86 �1012 m
me c (9,1�10 kg )(3 �10 m / s) Untuk

energi hentak maksimum sama dengan beda energi foton datang dengan energi foton hambur
(maksimum) sehingga
�1 1 � � 1 1 �
Ek  hc �  � (6, 63 �10 34 Js )((3 �108 m / s)) �  12 �
�1 2 �
12
�4 �10 8,86 �10 � Q Jadi
� Ek  2, 73 �10 15 J  17, 04keV

panjang gelombang hambur maksimumnya adalah 8,86 �1012 m dan energi hentak
maksimumnya sebesar 17,04keV
4. Berapa frekuensi sinar X terhambur pada gejala Compton, jika frekuensi sinar X datang 3 x
1019Hz, dan sudut hambur 60o?
Penyelesaian.
Dari soal yang diketahui adalah
Frekuensi sinar datang ( f )  3 �1019 Hz   60o
1 ,
c
kemudian akan dicari frekwensi sinar hambur ( f 2 ) . Ingat bahwa  
f
c 3 �108 m / s
Sehingga, 1   19
 1011 m
f1 3 �10 Hz
Dan dari persamaan efek Compton kita punya
h
2  1  (1  cos  )
me c
Substitusikan nilai-nilai 1 , h, me, c dan  kita dapatkan
h
2  1  (1  cos  )
me c
h 6, 63 �1034 Js
� 2  1  (1  cos  )  1011 m  31 8
(1  cos 60o)
mec (9,1�10 kg )(3 �10 m / s )
1
� 2  1011 m  (2, 43 �1012 )( )m
2
� 2  1,12 �10 m
11

Sehingga kita dapatkan


c 3 �108 m / s
f2    2, 68 �1019 Hz
2 1,12 �10 m11

Q Jadi frekuensi sinar X hambur adalah 2, 68 �1019 Hz


5. Seberkas sinar X terhambur oleh elektron bebas pada sudut 60o. Jika panjang gelombang
sinar Xyang digunakan 0,024Ǻ. Berapa persenkah fraksi perubahan panjang gelombang
sinar X tersebut?
Penyelesaian. Dari soal yang diketahui adalah
Panjang gelombang hambur (2 ) = 0,024 Ǻ = 2,4 x 10-12m
  60o
kemudian akan dicari panjang gelombang datang (1 ) . Dari persamaan efek Compton kita
punya
h
  2  1  (1  cos  )
me c
Substitusikan nilai-nilai h, me, c dan  kita dapatkan
h 6, 63 �1034 Js
  (1  cos  )  31 8
(1  cos 60o)
me c (9,1�10 kg )(3 �10 m / s )
1
 (2, 43 �1012 )( )m
2
12
 1, 21�10 m
 1, 21�1012
Fraksi perubahan panjang gelombang  �100%  50, 42%
 2, 4 �1012
Q Jadi Fraksi perubahan panjang gelombang adalah 50, 42%
6. Foton sinar-X menumbuk elektron diam yang bebas , foton tersebut dihamburkan melalui
sudut   90 0 . berapa frekuensinya setelah tumbukan jika frekuensi awal (sinar datang)
f=3.1019 Hz ?
Penyelesaian.
h
 2, 42.1012 m
m0 c
c  3.108 m / s
h
   1  cos    2, 42.1012 m
m0 c
�1 1 �
 '   c �  � 2, 42.1012 m
�f ' f �
1 2, 42.1012 m 1
 8
 19
 0, 08.1012  0,33.1019  0, 41.10 19
f' 3.10 3.10
f '  2, 43.1019 Hz
SOAL

1. Jelaskan dengan singkat mengapa efek Compton merupakan salah satu dari 3 proses yang
melemahkan energi suatu sinar ionisasi!
Penyelesaian.
Efek Compton adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah penyinaran
terhadap suatu materi. Bila suatu sinar (ionisasi) jatuh pada permukaan suatu materi
sebagian dari energinya akan diberikan kepada materi tersebut, sedangkan sinar (ionisasi) itu
sendiri akan di sebarkan sehingga energi sinar (ionisasi) itu melemah. Sebagai contoh : atom
dalam sistem periodik dengan nomer atom yang besar seperti timbal akan meyerap energi
sinar ionisasi efek fotoelektrik, sedangkan element yang bernomer atom kecil akan
menyebarkan sinar ionisasi tersebut.
2. Menurut teori kuantum cahaya, foton berlaku sebagai partikel, hanya saja foton tidak
mempunyai massa diam. Cobalah jelaskan dengan singkat bahwa foton berlaku sebagai
partikl menggunakan efek Compton!
Penyelesaian.
Ingat bahwa pada percobaan hamburan Compton yang dilakukan dengan foton sinar X yang
terjadi adalah foton menumbuk elektron (yang mula-mula dalam keadaan diam terhadap
sistem koordinat laboratorium) dan kemudian mengalami hamburan dari arahnya semula
sedangkan elektronnya menerima impulse dan mulai bergerak. Dalam tumbukan ini foton
dapat dipandang sebagai partikel yang kehilangan sejumlah energi yang besarnya sama
dengan energi kinetik K yang diterima oleh elektron.

3. Suatu elektron bebas dihamburkan dalam arah membentuk sudut dengan foton datang pada

 hu (1  cos  )
percobaan hamburan compton. Buktikan energi kinetik elektron adalah K 
1   (1  cos  )
hu
Dengan  
mc 2
Penyelesaian.
1 1 1
- = (1- cos )
E ' E mc 2
1 1 1
� =  2 (1- cos )
E ' E mc
1 mc 2  E (1- cos )
� =
E' Emc 2
Emc 2
� E'=
mc 2  E (1- cos )
Emc 2
� K  EE' E
mc 2  E (1- cos )
Emc 2  E 2 (1- cos ) - Emc 2
�K
mc 2  E (1- cos )
E 2 (1- cos )
�K
mc 2  E (1- cos )
E 2 (1- cos )
�K
E
mc 2 (1  2 (1- cos ))
mc
2
E
2
(1- cos )
� K  mc
E
1  2 (1- cos )
mc
(hu ) 2
2
(1- cos )
�K mc
hu
1  2 (1- cos )
mc
hu
2
hu (1- cos )
�K mc
hu
1  2 (1- cos )
mc
 hu (1- cos ) hu
�K , 
1   (1- cos ) mc 2
4. Ada dua proses yang terjadi bila seberkas sinar X ditembakkan kesebuah atom, yaitu : energi
berkas sinar X terserap oleh atom dan sinr X yang dihamburkan oleh atom. Jelaskanlan
kedua buah proses tersebut dengan singkat!
Penyelesaian.
Dalam proses yang pertama, berkas sinar X terserap atom melalui efek foto listrik yang
mengakibatkan tereksitasinya atom atau terlemparnya elektron dari atom. Atom akan
kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan elektron (melalui Auger effect) atau
memancarkan sinar X floresen yang memiliki panjang gelombang karakteristik atom
tereksitasinya. Sedangkan dalam proses kedua, ada bagian berkas yang mengalami
hamburan tanpa kehilangan energi (panjang gelombangnya tetap) dan ada bagian yang
terhambur dengan kehilangan sebagian energi (hamburan Compton)

5. Hitunglah selisih panjang (  ) foton sinar-X yang dihamburkan melalui sudut   90 0


oleh elektro bebas yang diam.
Penyelesaian.
34
h
  1  cos   6.62631.10 8  0,0242
m0 c 9,1.10 3.10 

6. Sinar gamma 60 KeV dihamburkan oleh elektron bebas,anggapelektron mula-mula diam


,tentukan energi maksimum elektron terhambur ?
Penyelesaian

Energi sinar datang E  hf  60 KeV  9,6.1015 J

  
c ch   
3.108 6, 626.1034
 0, 2184.1010 m
15
f E 9, 6.10
h
   1  cos   maksimum jika cos  =0 ,maka  =0,0242.10-10
m0 c
Jika cos  =-1 ,  =1800 maka foton akan dipantulkan bukan terhambur,
 '      0, 2184.1010  0, 0242.10 10  0, 2426.10 10 m
Energi maksimum elektron terhambur
� '  � hc
E  hc �
  
3.108 6, 626.1034 0, 0242.1010 
 9,1.1016 J
� 
� '  �  '  
0, 2426.10 10

0, 2184.10 10

9,1.10 16
E  5, 69.103 eV  5, 69 KeV
1, 6.10 16
BAB IV. PENUTUP

KESIMPULAN

1. Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari


cahaya.
2. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek fotolistrik merupakan salah satu
tonggak sejarah kelahiran fisika kuantum.

3. Tokoh-tokoh yang berperan penting pada kelahiran efek fotolistrik adalah, Hertz,
Lenard,Eintein,Max Planck ,Wilhelm Hallwachs serta JJ Thomson.

4. Dalam perkembangannya efek fotolistrik diaplikasikan pada kamera digital dan


berbagai alat-alat elektronik lainnya yang menggunakan sensor cahaya.

5. Panjang gelombang (  ) radiasi yang dihamburkan pada setiap sudut (  ) selalu


lebih besar dari (  ) radiasi sinar datang.
6. Selisih panjang gelombang (  ) tidak tergantung (  )sinar-X datang dan pada
sudut tetap, hamburan adalah sama untuk semua unsur yang mengandung elektron
tidak terikat (bebas) pada keadaan lain.
7. Selisih panjang gelombang (  ) meningkat terhadap sudut hamburan (  ) dan
mempunyai nilai maksimal pada  =180 derajat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman.2009.Efek fotolistrik.http://blog.unila.ac.id/abdurrahmanabe. Diakses pada 08.00


WIB tanggal 3 November 2010

Anonim. 2007.Sejarah efek fotolistrik.http://kambing.ui.ac.id. Diakses pada 08.00 WIB tanggal


22 Oktober 2010

Anonim. 2009.Photoelectric_effect. http://galileo.phys.virginia.edu. Diakses pada 08.14 WIB


tanggal 3 November 2010

Anonim.2000.Efek fotolistrik.http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_fotolistrik.Diakses pada 08.15


WIB tanggal 22 Oktober 2010

Anonim.2009.Efekfotolistrik.http://simawa.unnes.ac.id.Diakses pada 08.19 WIB tanggal 22


Oktober 2010

Anonim.2010.Sifat Partikel Cahaya. http://aktifisika.wordpress.com. Diakses pada 08.23 WIB


tanggal 22 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai