Anda di halaman 1dari 15

Materi Dasar Konversi Energi

Ansar Suyuti
5

ENERGI SURYA
2.1 Pendahuluan
Sumber energi berjumlah besar dan bersifat kontinu, terbesar yang tersedia bagi umat manusia
adalah energi surya-khususnya, energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari.
Energi surya sangat atraktif karena tidak bersifat polutif, tak dapat habis, dan gratis. Dua
kejelekan utama dari energi surya ini ialah, bahwa ia sangat halus (dilute) dan tidak konstan.
Arus energi surya yang rendah mengakibatkan terpaksa dipakainya sistem dan kolektor yang
luas permukaannya besar untuk mengumpul dan mengkonsentrasikan energi itu. Di samping
sistem koleksi ini berharga mahal, masalah besar lainnya yang mungkin timbul ialah
kenyataan bahwa sistem-sistem di bumi tidak dapat diharapkan akan menerima persediaan
yang terus-menerus dari energi surya ini. Ini berarti bahwa diperlukan pula semacam sistem
penyimpanan energi atau sistem konversi lain diperlukan untuk menyimpan energi pada
malam hari serta pada waktu cuaca mendung yang panjang. Sistem penyimpanan ini atau
sistem konversi alternatif jelas menambah mahalnya unit surya ini secara keseluruhan.

Energi surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi lain dengan tiga proses
terpisah-proses heliochemical, proses helioelectrical, dan proses heliothermal. Reaksi
heliochemical yang utama adalah proses fotosintesis. Proses ini adalah sumber dari semua
bahan bakar fossil. Proses helioelectrical yang utama adalah produksi listrik oleh sel-sel surya.
Proses heliothermal adalah penyerapan (absorpsi) radiasi matahari dan pengkonversian energi
ini menjadi energi termal.

Jumlah radiasi matahari pada suatu permukaan disebut sebagai isolasi surya. Isolasi surya
total pada suatu permukaan tertentu terdiri dari sebuah komponen langsung [sinar(beam)] dan
sebuah komponen difusi [tersebar ( scattered)] begitu juga pancaran radiasi dengan panjang
gelombang yang pendek dari permukaan lain yang sama-sama berada dibumi. Isolasi langsung
pada sebuah permukaan yang tegak lurus terhadap sinar matahari tergantung pada waktu dari
tahun, waktu dari hari, dan garis lintang permukaan itu begitu juga kondisi atmosfir.

2.2 Perhitungan Energi Surya

Waktu matahari. Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam suatu orbit yang berbentuk elips
yakni hampir berupa lingkaran. Pada titik yang terdekat di tanggal 21 Desember, bumi
berjarak sekitar 1,45 x 10
11
m ( 89,83 juta mi) dari matahari, sementara pada titik terjauh,
ditanggal 22 Juni , bumi berjerak sekitar 1,54x 10
11
m ( 95,9 juta mi) dari matahari. Waktu
matahari rata-rata ialah waktu matahari setempat jika bumi bergerak mengelilingi matahari
dengan kecepatan konstan. Orbit yang bergerak elips itu menunjukkan bahwa bumi tidak
bergerak dengan kecepatan konstan dan bahwa pada berbagai waktu matahari timbul lebih
cepat atau lebih lambat daripada waktu matahari rata-rata. Perbedaan antara waktu matahari
sebenarnya, yang disebut dengan waktu matahari nyata (apparent solar time, disingkat AST),
dengan waktu matahari rata-rata disebut persamaan waktu.
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
6

Persamaan waktu bukanlah sebuah persamaan melainkan hanyalah sebuah faktor koreksi yang
tergantung dari waktu tahun. Harga koreksi ini berkisar dari + 16,3 menit di bulan Nopember
hingga 14,4 menit di bulan Pebruari. Harga bulanan dari persamaan waktu diberikan pada
tabel 1.

Waktu matahari rata-rata dapat dihitung secara langsung dari garis bujur setempat. Oleh
karena bumi berevolusi 360
o
dalam 24 jam, satu derajat dari rotasi bumi sama dengan
[24(60)/360] atau 4 menit. Ada sebuah garis bujur imajiner yang membujur melalui kira-kira
pusat dari tiap-tiap zona waktu . Pada garis bujur ini, waktu matahari rata-rata dan waktu
standar setempat adalah identik. Ke barat atau ke timur meridian standar ini, waktu matahari
rata-rata secara berturut-turut adalah lebih lambat dan lebih cepat ( 4 menit per derajat rotasi )
dari waktu standar setempat :

Waktu matahari rata-rata = waktu standar setempat [ derajat timur ( +) atau
Barat (-) dari median standar ] ( 4 menit) (2.1)

Oleh karena itu banyak zona waktu beroperasi pad awaktu daylight saving diwaktu musim
panas ( summer),

Waktu matahari rata-rata = MST = ( waktu siang local 1:00) [derjat timur (+)
Atau barat(-) dari median standar]( 4menit) (2.2)

Meridan standar terhadap zona waktu di Amerika Serikat bertempat di garis bujur 75
o
(EST),
pada garis bujur 90
o
(CST), pada garis bjur 105
o
(MST), dan pada garis bujur 120
o
(PST).

Sekali waktu matahari rata-rata dapat dihitung , waktu matahari nyata (AST) dapat pula
dihitung cukup dengan cara menambahkan persamaan waktu ke waktu matahari rata-rata
(MST):

Waktu surya nyata = AST = waktu matahari rata-rata + persamaan waktu (2.3)

Waktu surya nyata dipakai untuk mengevaluasi beberapa sudut surya yang digunakan pada
perhitungan energi surya.

Sudut surya. Sumbu rotasi ( sumbu polar) adalah selalu miring ( inclined) sebesar 23,45
o
dari
garis tegak lurus terhadap bidang ekliptik. Bidang ekliptik ialah bidang perjalanan bumi ketika
ia melintasi matahari. Sumbu rotasi bumi pada dasarnya adalah bersifat unidireksional (
searah) terhadap sebuah bintang tetap dan inklinasi dari sumbu polar menyebabkan bumi
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
7
mengelilingi matahari. Fenomena ini menimbulkan variasi musim dan menimbulkan pula
sudut surya yang penting yang diberi nama sudut deklinasi o.

Sudut deklinasi didefiniskan sebagai suatu sudut antara sinar matahari dan garis tegak lurus
terhadap sumbu polar dalam bidang sinar matahari. Untuk garsi lintang utara,o berkisar dari 0
o

pada ekuinoks ( waktu siang dan malam sama panjangnya ) musim semi, ke + 23,45
o
pada
waktu titik balik matahari ( solstice) musim panas ( 22 Juni ), ke 0
o
pada waktu ekuinoks
musim gusur ( 23 September ), ke 23,45
o
titik balik matahair (soltice) musim dingin ( 22
Desember ). Harga bulanan sudut deklinasi ini ditunjukkan pada Tabel 2..

Ada beberapoa sudut penting lainnya dalam perhitungan energi surya. Pada suatu lokasi
tertentu dengan garis lintang L, posisi matahari dapat didefinisikan dalam bentuk sudut tinggi (
altitude angle ) |
1
dan sudut azimut o
1
. Sudut tinggi |
1
adalah sudut antara sinar matahari
dengan garis horizontal terhadap bumi. Sudut azimut o
1
ialah sudut antara proyeksi horizontal
sinar matahari dnegan garis batas selatan yang ditarik dengan arah searah dengan jarum jam.
Sudut-sudut ini dapat dihitung dengan menggunakan sudut garis lintang L, sudut deklinasi o,
dan sudut jam H, sebagai berikut :

Sin |
1
= cos L cos o cos H + sin L sin o
Sin o
1
=
1 cos
sin cos
|
o H


Sudut jam H, seperti sudut azimut sinar matahari, adalah positif bila lewat tengah hari dan
negatif bila sebelum tengah hari. Ia dapat dihitung dnegan persamaan berikut :

H -= 0,25 [ jumlah menit sebelum ( -) atau setelah ( +) lewat tengah hari, ASTI (2.4)

Harga o
1
dan |
1
ditabulasi dalam Lampiran K sekaligus dengan harga isolasi surya langsung
pada lintang yang berbeda.

Untuk menghitung sudut antara sinar matahari dengan garis tegak lurus permukaan u, orientasi
permukaan itu harus ditetapkan. Sudut azimut dari permukaan o
2
adalah sudut antara projeksi
horizontal dari garis normal ke permukaan dan garis batas selatan yang diukur dal;am arah
jarum jam. Sudut kemiringan ( tilit) |
2
dari permukaan ialah sudut antara permukaan dengan
horizontal.

Sekali o
1,
o
2,
|
1,
|
2
dapat dihitung, sudut u dapat pula ditentukan dngan persamaan sebagai
berikut :

Cos u = sin |
1
cos

|
2,
+ cos |
1
sin

|
2
cos ( o
1 -
o
2
) (2.5)
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
8
Untuk permukaan horizontal , |
2
= 0 sin

|
2
adalah nol, cos

|
2
adalah satu, dan Persamaan (
5) disingkat menjadi ( cos u = sin |
1
) atau ( u = 90
o
-

|
1
). Untuk permukaan tegak

lurus,

|
2
=
90
o
, sin

|
2
adalah nol. Persamaan ( 5) disingkat menjadi [ cos u = cos |
21
cos ( o
1 -
o
2
) ].
Jika cos ( o
1 -
o
2
) negatif, berarti bahwa matahari tidak bersinar langsung pada dinding tegak
lurus.

Nilai isolasi surya. Jumlah radiasi surya langsung atau isolasi yang jatuh pada suatu
permukaan tertentu adalah sama dengan perkalian antara radiasi langsung itu atau isolasi yang
jatuh ke permukaan yang tegak lurus langsung terhadap sinar matahari, I
DN
, dan cos u. Nilai
isolasi tegak lurus langsung adalah fungsi dari ketebalan atmosfir yang dilewati oleh radiasi
begitu juga jumlah uap air di udara serta jumlah polusi atmosfir yang terjadi. Panjang lintasan
atmosfir biasanya dinyatakan dalam bentuk massa udara m, surya langsung pada suatu lokasi
tertentu terhadap yang terjadi bila matahari tepat di atas kepala ( |
1
= 90
o
) pada permukaan
laut. Diluar atmosfir bumi , m = 0 dan pada lokasi lain, untuk semua tujuan praktis , m = 1/sin
|
1.

Telah banyak penyelidikan yang dilakukan orang tentang efek transmitansi atmosfir,
khususnya tentang efek kebasahan, ozon, dan partikel debu. Intensitas iradiasi normal
langsung I
DN
, dalam W/m
2
, pada permukaan bumi pada suatu hari yang jernih ( clear daya)
dapat ditaksir dari persamaan berikut :

I
DN
= Ae
(B/sin|1)
(2.6)
Dimana A adalah isolasi ekstraterestrial nyata ( pada m = 0 ) dan B adalah koefisien
kepunahan atmosfir. Harga B tergantung pada waktu dari tahun dan jumlah uap air yang
terdapat di atmosfir .

Harga kebasahan atmosfir setempat dan ketinggian (elevasi) setempat bisa saja berbeda secara
nyata dengan atmosfir rata-rata pada permukaan laut (sea-level). Rasio antara harga isolasi
langsung pada hari yang jernih aktual pada suatu lokasi tertentu dengan harga bagi atmosfir
standar pada lokasi yang sama dan garis yang sama disebut angka kejernihan (clearness
number).

Arus energi surya total I
Tu
pada permukaan bumi dari setiap orientasi dan kemiringan dengan
sudut insiden u adalah sama dengan jumlah komponen surya langsung I
DN
cos u, komponen
difusi iradiasi surya I
DS
yang datang dari langit, dan radiasi gelombang pendek yang
direfleksikan dari permukaan-permukaan yang mengelilingi di Bumi I
R
:

I
Tu
= I
DN
cos u+ I
DS
+ I
R
( 2.7 )
Komponen refleksi I
R
tergantung pada karakteristik refleksi dan geometri permukaan yang
mengelilingi. Jumlah radiasi yang direfleksikan dapat dihitung dengan menggunakan metoda
radiasi konvensional. Kecuali untuk pemakaian-pemakaian khusus, I
R
biasanya bukanlah
komponen utama dalam kebanyakan perhitungan-perhitungan energi surya.
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
9
Komponen difusi surya I
DS
adalah sukar untuk dihitung karena sifat tak langsung dari
komponen tersebut, tetapi untuk permukaan-permukaan yang terbuka ke radiasi surya
langsung ia merupakan fungsi dari komponen surya langsung. Isolasi surya difusi dapat
ditaksir dengan persamaan berikut :

I
DS
= CI
DN
F
ss
( 2.8)

Dimana C adalah angka perbandingan antara difusi dengan radiasi surya langsung yang jatuh
pada permukaan horizontal dan F
ss
adalah faktor sudut antara permukaan dan langit. Harga C
ditabelkan bersama-sama dengan A dan B pada Tabel 2.4, dan F
ss
dapat diperkirakan dengan
persamaan :
F
ss
=
2
2 cos 1 | +
(2.9)
Isolasi normal, langsung I
DN
dapat diperkirakan dari Persamaan (2.9 ) atau dari tabel surya
yang diberikan pada Lampiran K, sebagai fungsi dari garis lintang, waktu dari tahun dan
waktu dari surya nyata.

Jumlah energi surya yang diserap oleh suatu permukaan tertentu adalah sama dengan hasil kali
radiasi surya insidental I
Tu
dan absorpsivitas atau emisivitas permukaan terhadap radiasi surya
E
SU
. Emisivitas suatu permukaan dapat saja sangat berbeda terhadap radiasi surya danradiasi
termal biasa oleh karena sifat panjang gelombang yang pendek dari energi surya tersebut.
Emisivitas surya beberapa permukaan yang umum diberikan pada tabel 2. Sebuah contoh
tentang perbedaan antara emisivitas surya dan emisivitas biasa tersebut adalah pada cat putih
dinding. Untuk radiasi normal, emisivitasnya berkisar antara 0,95 hingga 0,99 sementara harga
untuk radiasi surya berkisar antara 0,12 hingga 0,25.












Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
10
Tabel 2.2 Absorpsivitas dari berbagai permukaan terhadap radiasi termal.
Bahan - Bahan Radiasi
biasa
Radiasi
surya

Bahan bangunan
Batubata, merah, ubin, beton
Batubata, kuning dnag mengkilap
Plaster
Jalan aspal
Bahan Atap
Aspal
Besi galvabis, kotr
Besi galvanis, baru
Kertas atap
Batu tulis
Cat
Aluminium ( cemerlang ), berkilat
Hitam, rata
Gelap ( merah, coklat, hijau, dll)
Putih, rata
Logam
Aluminium, nikel, chromium ( dipolis)
Tembaga, kunijgan, logam monel ( dipolis)
Aluminium pudar, kuningan, tembaga dan besi dipolis
Oksida besi

0,85 0,95
0,85 0,95
0,90 0,95
0,90 0,95

0,90 0,95
0,25 0,35
0,20 0,30
0,85 0,95
0,90 0,98

0,25 0,65
0,95 0,98
0,75 0,95
0,95 0,99

0,02 0,10
0,02 0,15
0,20 0,50
0,60 0,65

0,65 0,77
0,50 0,70
0,50 0,70
0,82 0,88

0,86 0,90
0,87 0,91
0,64 0,68
0,85 0,90
0,85 0,95

0,30 0,50
0,85 0,95
0,65 0,83
0,12 0,25

0,10 0,40
0,30 0,50
0,40 0,65
0,70 0,80

Contoh Soal :
Atap sebelah barat daya sebuah bangunan terbuat dari besi galvanis kotor dan dipasang pada
kemiringan 70
0
dari tegak lurus. Bangunan tersebut terletak di 38
0
lintang utara dan pada garis
bujur 2
0
ke arah barat dari meridian standar untu zona waktu. Hitunglah kombinasi arus surya
yang diserap langsung dan difusi pada pukul 01.00 siang waktu setempat pada tanggal 21 juli.
Jawab :
Diketahui
0
2
20 = | ,
0
2
45 = o , waktu setempat 1.00 siang, DST, L= 38
0

Dari tabel 2.1
0
5 , 20 = o , persamaan waktu =-6,2 menit A=344 Btu/jam.kaki
2
= 1085 W/m
2
,
B=0,201, C=0,136
Dari tabel 2.2 89 , 0 =
SU
c
Waktu matahari rata-rata = 1.00-1.00+0.04 (-2) = -0.08 = 11.52 siang
Waktu matahari absolut =MST +Persamaan waktu = 11.52 + (-6,2) = 11.45,8 siang
H = 0,25 (11:45,8-12:00)=0,25 (-14,2) = -3,55
0

Sin
1
| = cos L cos o cos H + sin L sin o
= cos (38) cos (20,5) cos (-3,55) + sin (38) sin (20,5) =0,9523

1
| = 72,23
0

Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
11
sin
1
o = 1900 , 0
) 23 , 72 cos(
) 55 , 3 sin( ) 5 , 20 cos(
cos
sin cos
1
=

=
|
o H


1
o =-10,95
0

cos u =sin
1
| cos
2
| +cos
1
| sin
2
| cos ) (
2 1
o o
= sin (72,23) cos (20)+cos (72,23)sin(20)cos (-10,95-45)=0,9533
I
DN
= Ae
-(B/sin
1
| )
= 1085 e
-(0,201/sin 72,23)
= 878,54 W/m
2

F
ss
= 9698 , 0
2
) 20 cos( 1
2
cos 1
2
=
+
=
+ |

I
Tu
=I
DN
cos u +C I
DN
F
ss
= I
DN
(cos
ss
CF + u )
= 878,54 [0,9533+0,136(0,9698)]=953,39 W/m
2


Arus energi surya yang terserap =
u
c
T SU
I . =0,89(953,39) =848,51 W/m
2

Data-data penting Matahari
Diameter = 1.392.000 km atau 109 x diameter Bumi
Luas = 6.09 x10
12
km
2
atau 12000 x luas permukaan Bumi
Isi = 1,41 x 10
18
km
3
atau 1,3 juta Isi Bumi
Massa = 2 x 10
33
kg atau 333000 massa Bumi
Kepadatan rata-rata = 1,4 g/cm
3
atau 0,26 kepadatan rata-rata Bumi
Suhu di Pusat = 15 Juta Kelvin (1,5 x 10
7
K)
Percepatan berat dipermukaan = 27.400 cm/s
2
atau 28 kali percepatan permukaan Bumi
Suhu dipermukaan = 5780 K
Kapadatan di permukaan = 2 x 10
7
g/cm
3

Radiasi energi dipermukaan = 63.000 kW/m
2

Rugi massa karena radiasi = 4 juta Ton/s
Rugi massa karena angin solar = 1 juta Ton/s
Susunan kimiawi = 75 % H
2
+ 23% He + 2 % Elemen lainnya
Lamanya perputaran = di Ekuator Surya : 25 hari untuk 1 perputaran
Di kutup : 33 hari untuk 1 perputaran
Kecepatan cahaya = Kecepatan rambatan gelombang elektromagnetik dalam
Pakum = 300.00 km/s ; C=299.792,5 0,1 km/s
1 Tahun cahaya = 9,46 x 10
12
km/s
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
12

2.3 Pemanfaatan Energi Surya
Pemamfaatan energi surya untuk dikonversikan ke energi elektrik dapat dilakukan dengan
cara :
a. Secara langsung melalui proses fotovoltaik dengan menggunakan sel surya
b. Secara tidak langsung melalui proses proses panas yang dikumpulkan
c. Bentuk energi lain, seperti : energi hidro, energi angin, energi kimiawi (batu bara,
minyak, biomassa dan lain-lain)

2.3.1 Cara sel Fotovoltaik

Suatu proses fotovoltaik terjadi bila cahaya mengenai satuan dasar dengan bahan peka
pembangkitan arus listrik . Satuan dasar itu disebut sel surya atau sel fotovoltaik. Dengan
menggabungkan sel-sel surya secara seri dan parallel, menjadi array sel surya, keluaran daya
dan kapasitas micro-watt sampai mega-watt dapat diperoleh, dengan tegangan yang
dikehendaki.

Ukuran array sel surya dihitung dalam watt puncak, Bahan peka cahaya itu diantaranya
silicon, gallium arsenida, cadmium/tembaga sulfida dan sebagainya. Pada prinsipnya sel surya
tipis sekali, sekitar 0,03 cm. Sel terdiri lapisan tipis silicon tipe N (micrimeter tebalnya) dan
lapisan agak tebal silicon tipe P. Sel fotovoltaik semi konduktor dengan bahan silicon atau
germanium, terdiri dari lapisan logam tipis P diuapkan pada pembawa (carrier) N. Bila sel
disinari cahaya matahari, lapisan pembatas dalam berubah dan mengalir arus foto elektrik
yang sebanding dengan intensitas iluminasi.

Kepekaannya tergantung pada panjang gelombang cahaya, melebihi jangkauan mata manusia,
dan maksimum di daerah panjang gelambang infra merah.
Dengan sel silicon, tegangan rangkaian terbuka mencapai 0,5 V dan dengan sel germanium
sekitar 0,15 V. Tegangan rangkaian terbuka tidak tergantung pada permukaan peka cahaya,
dan sekitar ukuran tertentu i
a
konstan.















Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
13









































N

P





V beban nol mA
(mV)


VL

Ihs



Gambar 2.1 Prinsip sel Fotovoltaik








Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
14

Keuntungan keuntungan Sel Fotovoltaik :
a. Tidak mempunyai bagian-bagian yang bergerak
b. Tidak mengandung cairan atau gas
c. Tidak memerlukan bahan bakar untuk menjalankannya
d. Respon cepat sekali
e. Bekerja pada suhu lingkungan
f. Tidak terbatas pada daur carnot
g. Tidak menghasilkan polusi
h. Umur alat panjang
i. Sedikit memerlukan pemeliharaan
j. Dapat dibuat dari silicon, bahan tersedia luas di Bumi
k. Dapat dibuat modul-modul, memungkinkan produksi besaran-besaran
l. Efisiensi konversi relatif tinggi, dari 15 - 35 %
m. Fabrikasi mudah
n. Nisbah daya terhadap tinggi
o. Instalasi dimana saja mudah ( dipusatkan atau didistribusikan)
p. Kombinasi dengan sistem termal dimungkinkan
q. Daya yang diandalkan
r. Penyimpanan energinya dimungkinkan, berlainan dengan solar termal, energinya
hanya dapat disimpan beberapa hari saja, energi elektrik bisa disimpan beberapa bulan
dalam batere atu hidrogen

Kerugian Sel Fotovoltaik
a. Harganya mahal
b. Memerlukan aplikasi penyimpanan energi
c. Energi tidak konstan

2.3.2 Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit

Para ahli energy surya dari Amerika Serikat seperti; William Cherry, Leon Gaucher dan
dilanjutkan oleh Dr.Peter E Glasser, direktur dari Arthur D,Little Inc, ditahun 1965
mengusulkan proyek Satellite Solar Power Station (SSPS) atau PLT Surya satelit (PLTSS).
Tahun 1968 dipakai sebagai titik tolak dimulainya proyek itu dengan keluarnya artikel Dr.
Peter E. Glasser dalam majalah "Science" bulan nopember 1968, yang memuat saran untuk
pembangunan PLTSS tersebut. Khayalan ilmiah Dr.Glasser pada prinsipnya SSPS
menggunakan sel surya luas panel 10 km panjang dan 5 km lebar. Ditengah-tengah panel
terdapat antena gelombang mikro berdiameter 1 km.
Panel sel surya terdiri dari bidang cermin dan bidang sel fotovoltaik. Diruang angkasa
PLTSS dipasang geo sinkron dengan peredaran bumi, sehingga 24 jam terus menerus
menerima sinar matahari.

Departemen of Energy (DOE) dan Naional Aeronautics and Space Administration
(NASA) menseponsori kemungkinan terwujudnya PLTSS tersebut. Dengan dimensi
tersebut di atas, PLTSS diharapkan akan membangkitkan energi elektrik, arus searah dari
sel-sel fotovoltaik, dikonversikan inverter ke arus bolak-balik, yang dapat ditransmisikan
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
15
ke bumi dengan energi gelombang (2.45 x 10
9
Hz) dan diterima di Bumi dengan antena
rectenna (receiving - rectifying antenna) luasnya 10 x 13 km
2
. Kemudian oleh inventer
bumi diubah kembali menjadi arus bolak-balik 50 Hz untuk digandengkan dengan jala-jala
yang sudah di bumi.

Diperkirakan daya yang dapat dihasilkan sekitar 5 GW. Efisiensi sistem keseluruhan
diperkirakan 7 %.
Ada beberapa kesulitan-kesulitan dalam mengaplikasikan PLTSS :
a. Perakitan PLTSS di angkasa luar
b. Transfortasi PLTSS dari bumi ke angkasa luar mahal
c. Dampak lingkungan karena pemanasan gelombang mikro pada atmosfir
d. Emisi pesawat ulang-alik diatmosfir tinggi
e. Pengaruh biologis dari gelombang mikro
f. Gangguan pada frekuensi radio
g. Opini masyarakat dunia

2.3.3 Pusat Listrik Tenaga Thermal Surya Penerima Sentral (PLTTS)/ Central
Receiver Solar Thermal Power Station (CRSTPS)

Anatomi PLTTS

Ditahun 1975 McDonnel Douglas Aeronautics Co, Huntington Beach, Co. Telah menerima
konktrak dari ERDA (Energy Research and Development Administration) Amerika Serikat
dan pada tahun 1977 selesai mengajukan suatu rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga
Thermal Surya Penerima Sentral berkapasitas 10 Mwe. Proyek disebut Solar One Pilot Plant
Pada prinsipnya CRSTPS ini terdiri dari beberapa sub sistem :
1) Sub sistem kolektor
2) Subsistem penerima panas surya
3) Subsistem PLTU
4) Subsistem penyimpan panas
5) Pusat pengendali PLTTS

Subsistem kolektor
Tugasnya memantulkan sinar sury ke pesawat penerima yang akan menyerapnya. Kolektor
terdiri dari teflektor (pemantul) persegi panjang dan mempunyai dua sumbu untuk dapat
digerakkan mengikuti lintas matahari. Pengendalian dilakukan dari pusat pengendali PLTTS.

Subsistem Penerima panas surya
Tugasnya menyerap radiasi surya dari subsistem kolektor dan mengubah energi radiasi
menjadi uap superheated, yang disalurkan ke turbin uap/dan atau ke subsistem penyimpan
panas. Alat penerima panas surya ini berbentuk silinder, sehingga dapat menerima pantulan
subsistem kolektor dari segala arah, dan dipasang di atas menarah. Susunan penerima panas
surya terdiri dari modolar panel-panel pre heater dan 18 panel ketel, alat peralatan intrumentasi
dan bangunan menara.

Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
16
Rakitan dari panel itu terdiri dari 70 pipa tahan karat " Incoloy 800" dan dipasang sejajar.
Permukaan pipa yang akan menerima radiasi surya dilapisi cat Pyromark. Tinggi menara dari
baja adalah 65 m dan keseluruhan alat penerima panas surya menjadi 86 m.

Subsistem PLTU
Turbin yang digunakan turbin PLTU biasa, seperti turbin tandem, kompon, aliran ganda,
berkapasitas 12,5 MWe dan menghasilkan 10 Mwe dari generator.
Subsistem Penyimpan Panas
Penyimpan panas diperlukan untuk waktu-waktu mendung dan malam hari. Sehingga
pembangkitan uap yang diperlukana untuk menjalankan turbin uap tidak terhenti. Penyimpan
panas terdiri dari sebuah tangki berisikan batu-batuan, potongan besi dan sebagainya dan
cairan minyak pada temperatur tinggi mengisi celah-celahnya. PLTTS 10 Mwe ini dibangun di
padang pasir Daggart/Barstow.

Pusat Pengendali PLTTS
Sistem itu dikendalikan oleh satuan pusat pengendali yang mempergunakan komputer pusat.
Komputer pusat memonitor dan mengendalikan sistem secara keseluruhan selama kerja
normal dan dalam keadaan transient.

2.3.4 PLTS Solshem

Prinsip Solchem

Inti dari konsep Solchem adalah penukar panas reaktor yang terdiri dari pelat-pelat spiral dari keramik
putih. Susunan ini diletakkan di fokus tungku surya. Gas S0
3
masuk melalui pipa-pipa ke dalam
penukar panas reaktor tersebut di bagian plat-plat spiral dan dipanaskan sampai 700
0
C. Gas kemudian
mengalir ke bawah dalam ruangan reaksi dimana ia dipanaskan lagi sampai 800
0
C. Gas melalui suatu
katalis dan diuraikan dengan mengabsorbsi panas. Hasilnya adalah gas yang keluar melalui saluran
susunan pelat-pelat spiral dan didinginkan samapai 100
0
C melalui pipa-pia karet tahan temperatur
(viton).

Hasil kimia dari masing-masing tungku disalurkan ke pusat stasium dimana ia dipersatukan dengan
melepaskan panas yang dikumpulkan. Gas itu dikembalikan ke medan kolektor energi. Tangki ketel
penyimpan energi, menyimpan energi sebagai panas fusi. Panas dimasukkan kedalam tangki di bagian
alasnya. Masukan panas ini mendidihkan cairan dalam pipa, menaikkan tekanan uap dari fluida dalam
tangki. Karena hasil tekanan uap bertambah, kondensasi dipermukaan kaleng yang berisikan garam
eutecnic yang meleleh pada 380
0
C. kaleng garam ini adalah media penyimpan panas, dan mengisi
sebagian besar dari isi tangki.

Tangki itu dipakai untuk menghasilkan uap guna pembangkitan energi elektrik dengan turbin uap. Bila
uap diperlukan, air dipompakan kedalam pipa uap di bagian atas tangki.Fluida pipa panas
mengkondensir pada pipa-pipa itu, mendidihkan air dan memanaskan menjadi uap. Di malam hari bila
diperlukan kaleng garam itu dibasahi fluida pipa untuk mempertahankan tekanan dalam tangki. Fluida
dari fluida pipa panas disiramkan pada kaleng-kaleng garam untuk keperluan itu. Garam yang
membeku memberikan panas pada fluida diwaktu malam hari.
Hasil yang diperoleh dari solchen disamping energi elektrik, juga menghasilkan air panas dan
air dingin untuk diminum.
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
17

Tanggal Derajat Penyinaran Penyinaran Tanggal Derajat Penyinaran Penyinaran
Lintang tegak lurus horisontal Lintang tegak lurus horisontal
langsung total langsung total
W.jam/m2 W.jam/m3 W.jam/m2 W.jam/m3
21-Jan 24 8718 5113 21-Apr 24 9569 7735
= -20
o
32 7748 4060 = + 11,9
o
32 9696 7533
40 6878 2988 40 9746 7168
48 5390 1879 48 9696 6638
56 965 889 56 9532 5964
64 142 64 9399 5182
21-Feb 24 9569 6298 21-May 24 9557 8057
= -10,6
o
32 9053 5434 = + 20,3
o
32 9809 8138
40 8321 4457 40 9960 8044
48 7344 3404 48 10257 7823
56 6260 2332 56 10528 7483
64 4514 1261 64 10937 7048
21-Mar 24 9702 7155 21-Jun 24 9437 8113
= -10,6
o
32 9494 6569 = + 20,3
o
32 9721 8302
40 9191 5838 40 10023 8346
48 8763 4974 48 10439 8277
56 8151 3997 56 10837 8075
64 7237 2938 64 11505 7842
21-Jul 24 9242 7962 21-Oct 24 9040 6077
= + 20,5
o
32 9494 8063 = + -10,7
o
32 8498 5213
40 9651 7987 40 7735 4249
48 9954 7798 48 6789 3221
56 10212 7477 56 5686 2169
64 10628 7086 64 3902 1128
21-Aug 24 9702 7590 21-Nov 24 8529 5075
= +12,1
o
32 9147 7414 = + 20,3
o
32 7584 4035
40 9191 7073 40 6707 2969
48 9123 6575 48 5257 1879
56 8983 5938 56 3448 895
64 8851 5188 64 952 145
21-Sep 24 9071 6915 21-Dec 24 8271 4646
= 0,0
o
32 8851 6348 = -23,45
o
32 7401 3581
40 8536 5636 40 6235 2465
48 8094 4797 48 4551 1406
56 7464 3845 56 2357 492
64 6537 2811 64 76 6
VARIASI RADIASI MATAHARI
TERHADAP GARIS LINTANG
+ 1 W/m2 = 0,3173 Btu/jam.ft2
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
18
POSISI MATAHARI DAN JUMLAH PANCARAN

( Untuk 40 derajat lintang utara, faktor kejernihan 1,0; refleksi tanah 0 %)
Tanggal
Waktu Matahari Posisi Matahari Pancaran matahari total , W/m
2+

A.M. P.M Ketinggian Azimut Tegak Horisontal Vertikal
|
1

o
1
Lurus Ke
Selatan
langsung
21-Jan 8 4 8.1 55.3 448 88 265
9 3 16.8 44 753 262 539
10 2 23.8 30.9 864 400 703
11 1 28.4 16 911 485 797
12 30 0.0 927 517 829
Total harian permukaan, W jam /m2 6878 2988 5440
21-Feb 7 5 4.8 72.7 217 32 69
8 4 15.4 62.2 706 230 337
9 3 25.0 50.2 863 416 526
10 2 32.8 39.9 930 561 662
11 1 38.1 18.9 961 649 744
12 40 0.0 971 681 772
Total harian permukaan, W jam /m2 8321 4457 5433
21-Mar 7 5 11.4 80.2 539 145 110
8 4 22.5 69.6 788 359 281
9 3 32.8 57.3 889 545 435
10 2 41.6 41.9 936 687 555
11 1 47.7 22.6 961 779 630
12 50 0.0 968 810 656
Total harian permukaan, W jam /m2 9191 5838 4678
21-Apr 6 6 7.4 98.9 281 63 13
7 5 18.9 89.5 649 274 38
8 4 30.3 79.3 794 479 167
9 3 41.3 67.2 864 652 293
10 2 51.2 51.4 901 788 397
11 1 58.7 29.3 920 873 463
12 61.6 0.0 924 905 485
Total harian permukaan, W jam /m2 9746 7168 3221
21-May 5 7 1.9 144.7 3 0 0
6 6 12.7 105.6 454 154 28
7 5 24.0 96.6 681 359 41
8 4 35.4 87.2 788 552 79
9 3 46.8 76 842 716 189
10 2 57.5 60.9 873 842 280
11 1 66.2 37.1 892 924 340
12 70 0 895 949 359
Total harian permukaan, W jam /m2 9960 8044 2282

21-Jun 5 7 4.2 117.3 69 13 3
6 6 14.8 108.4 489 189 32
7 5 26.0 99.7 681 388 44
8 4 37.4 90.7 775 574 50
9 3 48.8 80.2 829 734 148
10 2 59.8 65.8 857 857 233
11 1 69.2 41.9 873 933 290
Materi Dasar Konversi Energi
Ansar Suyuti
19
12 73.5 0.0 879 958 309
Total harian permukaan, W jam /m2 10,023 8346 1923
21-Jul 5 7 2.3 115.2 6 0 0
6 6 13.1 106.1 435 158 28
7 5 24.3 97.2 656 359 44
8 4 35.8 87.8 760 548 76
9 3 47.2 76.7 816 709 183
10 2 57.9 61.7 848 835 271
11 1 66.7 37.9 867 914 328
12 70.6 0.0 870 939 350
Total harian permukaan, W jam /m2 9651 7987 2213
21 Agst 6 6 7.9 99.5 255 66 16
7 5 19.3 90.0 602 274 38
8 4 30.7 79.9 747 473 158
9 3 41.8 67.9 820 646 281
10 2 51.7 52.1 857 775 378
11 1 59.3 29.7 876 860 441
12 62.3 0.0 883 889 463
Total harian permukaan, W jam /m2 9191 7073 3083
21-Sep 7 5 11.4 80.2 469 136 101
8 4 22.5 69.6 725 344 265
9 3 32.8 57.3 829 526 416
10 2 41.6 41.9 883 665 530
11 1 47.7 22.6 905 753 605
12 50.0 0.0 914 785 630
Total harian permukaan, W jam /m2 8536 5636 4463
21-Oct 7 5 4.5 72.3 151 22 50
8 4 15.0 61.9 643 214 315
9 3 24.5 49.8 810 397 504
10 2 32.4 35.6 882 536 640
11 1 37.6 18.7 917 627 722
12 39.5 0.0 927 656 750
Total harian permukaan, W jam /m2 7735 4249 5213
21-Nov 8 4 8.2 55.4 429 88 255
9 3 17.0 44.1 731 258 526
10 2 24.0 31.0 845 397 690
11 1 28.6 16.1 892 482 782
12 30.2 0.0 908 514 813
Total harian permukaan, W jam /m2 6707 2969 5314
21-Dec 8 4 5.5 53.0 281 44 177
9 3 20.7 41.9 684 205 514
10 2 25.0 29.4 823 337 697
11 1 26.6 15.2 883 422 794
12 0 898 451 829
Total harian permukaan, W jam /m2 6235 2465 5188

+ 1 W/m2 = 0,3173 Btu /jam.ft2

Anda mungkin juga menyukai