Ayu Husnul K. Ayudya Mayang K. Barod Setiadji Dwi Fitriyanto Erlina Wati Fitri Handayani Husein Satria M. Ivan Arianto Nadia Yuniastuti W. Nur Wulan A. (04) (05) (07) (11) (14) (17) (20) (22) (23) (24) Pradite Nimas A.A. Prastya Saputra Ria Romadani Rian Adi P. Ririn Lisnawati Seno Setiawan Vindhy Mulya G. Wahyu W. Widya P.P.B (25) (26) (27) (28) (29) (30) (33) (34) (35)
Pengertian Entropi
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor
Ciri proses reversibel adalah perubahan total entropi ( S = 0) baik bagi sistem maupun lingkungannya. Pada proses irreversibel perubahan entropi semesta > 0. Proses irreversibel selalu menaikkan entropi
semesta.
Contoh soal :
Diketahui 100 gram air bersuhu 27o C dihubungkan dengan suatu reservoir (tandon) yang mempunyai suhu 77o C.
Diketahui : T1 T2 Cair
Jawab :
Jika air sebagai sistem dan reservoir sebagai keliling (lingkungan), maka perubahan entropi keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut. Skeseluruhan = S sistem + S sekeliling = S air + S reservoir = 15,42 14,28 = 1,14 kal/K b. Kalor yang diserap air dari reservoir 1 adalah Q1 = m Cair (T3 T1) = 100 1 (320 300) = 2.000 kal
Jika air sebagai sistem dan reservoir sebagai lingkungan (sekeliling), maka perubahan entropi keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut.
Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi minimum sehingga hanya ada satu cara mereka tersusun.
Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat akibat pengaruh :
Perubahan temperatur Keadaan fisik dan perubahan fasa Pelarutan solid atau liquid Pelarutan gas Ukuran atom atau kompleksitas molekul
1. Perubahan Temperatur
So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur T(K) 273 295 298 So 31,0 32,9 33,1 Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel.
4. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid. Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni. Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (Soaq = 110,9 J/mol K).
5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan komplesitas molekul.
Li Na Jari2 152 186 M molar 6.941 22.99 So(s) 29.1 51.4 K 227 39.10 64.7 Rb 248 85.47 69.5 Cs 265 132.9 85.2
Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul. Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen. NO NO2 N2O4 So(g) 211 240 304 Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul.
adalah nol
T2 (s 2 s1 ) v c v ln T1
dan
T2 (s 2 s1 ) P c P ln T1
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara sistem dg lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini yang masuk ke dalam sistem atau yg masuk ke dalam lingkungan di setiap titik adalah sama, tetapi harus diberi tanda yg
berlawanan.
Karena itu perubahan entropi lingkungan sama besar tetapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi 0.
d' Q 1 T2 T1 Sres CP dT CP T T T2 1 T1
2 T2
Karena arus panas keluar dari reservoir, sesuai perjanjian tanda, harus diberi tanda (-) , jadi
S res C P T2 T1 T2
Karena T2 > T1, maka (T2 - T1)/ T2 (+), ruas kanan menjadi (-),
dQ 1 p dV dS S T T U dU V T dV RV V S1 1 1 1 1
S2
U2
V2
V2
V2 S2 S1 R ln V1
Tampak bahwa ada hubungan antara entropi dengan peluang, semakin besar terjadinya suatu peristiwa (proses), semakin besar pula entropinya.
Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada suhu tinggi dinamakan mesin pendingin (refrigerator).Misalnya pendingin rungan (AC) dan almari es
(kulkas).
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1. Berdasarkan hukum II termodinamika, kalor yang dilepaskan ke suhu tinggi sama dengan kerja yang ditambah kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)