Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Akuntansi Keprilakuan Dalam
Bingkai Retrospektif Dan Prospektif”

Makalah ini berisi tentang literatur studi akuntansi keprilakuan yang


difokuskan pada faktor-faktor dalam literatur akuntansi keprilakuan, kemajuan
yang dicapai,, dan kebutuhan riset mendatang. Makalah ini kami lengkapi dengan
pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan
pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan, penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah kami. Makalah ini
juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yaang menjelaskan sumber dan referensi
bahan dalam penyusunan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima
dengan senang hati. Akhir kata semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang menyusun maupun yang membaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Ponorogo, 29 Oktober 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1


DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3
I.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................3
I.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................3
I.3 TUJUAN PENULISAN ..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5
II.1 AWAL PERGESERAN KONSEPSI ............................................................5
II.2 BERPIJAK PADA TRADISI EKONOMI ....................................................5
II.3 AKUNTANSI : BIDANG YANG KOMPLEKS, KAYA, DAN TERUS
BERGERAK ........................................................................................................6
II.4 SUDUT PANDANG DARI LUAR ...............................................................9
II.5 MENGGERAKKAN AGENDA RISET KE DEPAN ................................10
II.6 PASANG SURUT ALIRAN KEMAJUAN ................................................11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
III.1 KESIMPULAN ..........................................................................................13
III.2 SARAN ......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Akuntansi dalam bingkai retrospektif dan prospektif. Retrospektif


adalah sebuah istilah yang digunakan para ilmuwan untuk melihat suatu
kejadian/peristiwa kembali ke belakang atau merenungkan masa lalu.
Dalam konteks akuntansi keperilakuan, retrospeksi berarti mencoba melihat
ke belakang atas peristiwa akuntansi keperilakuan masa lalu.misalnya, jika
dianalisis lagi, pembatalan atas sejumlah pembelian saham oleh direktur
perusahaan merupakan hal yang terbaik yang oernah dilakukannya.
Ungkapan ini menggunakan retrospeksi dalam arti “pandangan masa lalu.”
Adapun pengertian prospektif dapat dinyatakan sebagai kemungkinan dan
harapam.
Akuntansi telah diakui sebagai sesuatu yang membentuk fenomena
dan berfungsi sebagai konsekuensi interdependen dari konteks dimana
akuntasni tersebut beroperasi. Dari paradigma ekonomi, peranan dan fungsi
akuntansi sekarang telah memberika dampak penting bagi perkembangan
organisasi pemerintahan dan operasionalisasi pasar keuangan. Dengan cara
yang ama, dari paradigma keperilakuan dan organisasi, akuntansi sekarang
diakui sebagai praktik yang konsekuensinya dimediasi oleh konteks sosial
dan manusia dimana akuntansi beroperasi dan cara akuntansi bersinggungan
dengan fenomena sosial organisasi lainnya. Pencapaian paradigma tersebut
merupakan hal yang relatif baru.

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana awal pergeseran konsepsi ?


2. Bagaimana cara berpijak pada tradisi ekonomi ?
3. Bagaimana bidang yang kompleks, kaya dan terus bergerak terkait
akuntansi ?
4. Bagaimana sudut pandang dari luar bidang akuntansi ?
5. Bagaimana menggerakkan agenda riset kedepan ?
6. Bagaimana pasang surut aliran kemajuan ?
I.3 TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :


1. Memahami tentang akuntansi kerilakuan dalam bingkai retrospektif dan
prospektif.
2. Mengetahui hubungan retrospektif dan prospektif dengan akuntansi
keprilakuan.
BAB II PEMBAHASAN

II.1 AWAL PERGESERAN KONSEPSI

Munculnya pergeseran konsepsi diawali dari ketertarikan ilmuwan


terhadap studi ekonomi dan studi keperilakuan serta fungsi akuntansi
organisasi. Pergeseran ini mengakibatkan pergeseran konsepsi secara
radikal yang merupaka pekerjaan riset akuntansi itu sendiri. Pandangan
yang mengatakan “ dari pada menggunkana akuntansi untuk tujuan
akuntasni semata” alangkah baiknya jika pandangan tersebut mengarah
pada pengembangan perspektif yang lebih problematik tentang masalah
akuntansi.
Sebaliknya, pandangan bahwa akuntansi hanya alat untuk
memperbaiki rasionalitas praktik akuntansi seperti yang dipahami selama
ini, muncul dari semakin meningkatnya kerelaan untuk memahaminy dalam
konteks organisasi luas pada setting ekonomi dan menejerial. Dorongan
untuk reorietasi tersebut berasal dari luar komunitas akademis akuntansi.
Seperti yang dijelaskan caplan (1971) dalam pandangan pribadinya
mengenai pengembangan akuntansi, riset kritis dan riset eksternal tentang
pendidikan bisnis amereka memberikan dasar bagi kebanyakan harapan
restrukrisasi dan kehidupan inteletual sekolah bisnis.
Riset akuntansi mungkin secara tidak langsung pada awalnya sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ini. Walaupun terdapat kemungkinan untuk
merikut peneliti akuntansi baru pada saat itu, akuntansi pada dasarnya
merupakan perdebatan baru antara akademisi akuntansi dengan kolega
mereka dari bidang studi lain seperti psikologi, ekonomi, keuangan, analisis
kuantitatif, dan sebagainya.

II.2 BERPIJAK PADA TRADISI EKONOMI

Tradisi ekonomi baru pada awalnya muncul sebagai usaha untuk


membangun beberapa institusi, kemunculan ini sebagian besar dikarenakan
kebutuhan untuk mengonfigurasi modal efisien yang berlandaskan pada
riset di mana keberagaman riset akan hal itu masih relatif jarang.
Kemunculan institusi baru tersebut diharapkan mampu memengaruhi alur
pikir komunitas akademis akuntansi.
Selain itu, kemunculan ini juga lebih disebabkan kepada paradigma
tradisi riset yang masih sangat terfokus pada kajian tertentu sehingga
menjadikan riset tersebut semakin rentan terhadap rasionalitas ekonomi,
Pengembangan disiplin ilmu dengan kebijakan ketat, baik pada inovasi
intelektual maupun batasannya, secara lambat laun ternyata menghasilkan
pengujian dengan pendekatan teknik statistik dan riset yang kompleks.
Badan riset terbaru juga menginformasikan hasil di mana terjadi
pertumbuhan yang bermanfaat bagi sejumlah akademisi akuntansí yang
mempunyai orientasi riset ke dalam bidang riset kuantitatif.
Perspektif tersebut juga muncul dalam akuntansi ketika bentuk
rasionalitas ekonomi dan teorisasi menjadi semakin signifikan dalam
pengelolaan sosial dan institusional. Sebaliknya, riset bidang keperilakuan
pada akhirnya muncul dalam bermacam-macam institusi. Dengan demikian,
riset keperilakuan menjadi subjek yang penuh keragaman (multiparadigma)
pengaruh intelektual. Sebagai akibatnya, munculah adisi riset yang lebih
heterogen. Bahkan, banyak institusi inovasi awal yang tadinya
intelektualitas pasar hanya menduduki sedikit posisi sentral dalam kampus,
kemudian akhirnya membentuk komunitas akademis akuntansi.
Selama periode intervensi, tradisi riset organisasi dan keperilakuan
telah mengalami kemajuan sehingga sekarang menghasilkan literator
khusus yang lebih substansial, melahirkan jurnal khusus, dan membentuk
kelompok profesional tersendiri. Banyak hal yang sudah dicapai dan
pencapaian ini sesungguhnya lebih banyak daripada yang terealisasi.
Disiplin ilmu tidak lagi semata-mata terfokus pada tinjauan Burgstahler dan
Sundem (1989)4 yang melekat dengan kesulitan dan kelemahan
berkelanjutan yang didasarkan pada perbedaan tajam dengan literator
kumulatif dan substantif dari studi Birnberg dan Shields (1989).5 Di sisi
lain, pandangan yang menyatakan bahwa tidak ada disiplin ilmu yang tidak
memiliki kekurangan dalam banyak hal, sepertinya juga terbukti dalam
akuntansi. Namun demikian, terdapat kecurigaan bahwa riset sebelumnya
lebih banyak bersentuhan dengan pengembangan stereotip dan eksplorasi
bidang yang kompleks dan bergerak cepat.

II.3 AKUNTANSI : BIDANG YANG KOMPLEKS, KAYA, DAN TERUS

BERGERAK

Birnberg dan Shield (1989) menelaah literatur akuntansi dengan


penuh kecermatan dan kehati-hatian serta menggambarkan hagaimana
hidang area riset akuntansi itu sendiri begitu kaya. Mereka berfokus pada
berbagai macam pembahasan atas seputar pertanyaan-pertanyaan tentang
riset akuntansi keperilakuan dengan menggambarkan setiap kasus yang ada
dan bukan saja pada pemahaman yang muncul, tetapi juga pada proses
penyelidikan kumulatif. Walaupun perhatian yang membentuk riset
keperilakuan dalam akuntansi berbeda-beda.
Birnberg dan Shield menampilkan sebuah gamharan area yang
menekankan pada banyaknya penyelidikan sampai pada suatu struktur lama
dan pembelajaran terjadi. Dengan memilih untuk fokus pada literator yang
mereka survei, analisis Birnberg dan Shield diakui cenderung agak umum.
Penjelasan lainnya menguraikan masalah yang masih berkaitan dengan area
yang lebih lambat sehingga manfaat untuk menyampaikan pembahasan
telah diperoleh Kondisi (state of the art) di lapangan bergerak cepat dari
kenyataannya. Munculnya penekanan baru, isu, masalah, perspektif, dan
metode baru untuk dimasukkan dalam bidang tersebut lebih membutuhkan
perhatian.
Meskipun demikian, keadaan riset sekarang merupakan suatu hal
yang dibenarkan oleh Birnberg dan Shield dengan memberikan sebuah
tawaran akan karakteristik positif terhadap area tersebut. Sekalinun tidak
ada keraguan lagi bahwa riset tersehut terlalu berbeda dalam hal kualitas
Birnberg dan Shield membenarkan adanya penekanan terhadap sifat
observasional dari perbandingan dan variasi keperilakuan, serta
peningkatan sifat orientasi teorti dalam proses riset tersebut. Mereka juga
menekankan sifat aplikasi dari banyak riset tersebut. Sedikit berlawanan
dengan kebanyakan pandangan yang diperoleh dari luar mereka
menunjukkan mobilisasi peran yang mengkhawatirkan yang dipenuhi
dengan pertanyaan dan masalah akuntansi.
Pertama, Birnberg dan Shield menampilkan sebuah pandangan
tentang area yang menunjukkan kemajuan kumulatif dan koheren dari yang
telah dicapai. Walaupuna tersebut kompleks dan sulit untuk dibuat
karakteristik secara tepat, subjek semacam itu pada akhirnya akan
membedakan perspektif dan bahkan rasionalitas. Meskiue area lainnya
mungkin memiliki penekanan pada kerangka kerja yang berbeda, Birnbery
dan Shield menggambarkan bahwa perkembangan riset organisasi dan
keperilaku dalam akuntansi selama bertahun-tahun secara acak tidak
mengalami kemajuan dan hanya terdiri atas sejumlah studi besar pada
bidang yang terisolasi.
Riset dalam bidane tersebut secara sadar telah mengikuti pola
aktivitas dari para pendahulu mereka dan bersifat kontemporer. Badan
pengetahuan yang ada tetap jauh dari memadai, setidaknya karena badan
tersebut lebih banyak menggunakan pendekatan proses intuitif untuk
menghasilkan pertumbuhan riset, sementara bidang penting lainnya tetap
kurang diteliti. Dalam banyak area masih tidak ada tingkat kesadaran
teoretis yang memadai sehingga riset yang dilakukan masih jauh dari
kemampuan memberikan sejumlah dasar interpretasi yang menarik dan
bermanfaat guna memahami dan mengubah akuntansi dalam bentuk aksi.
Saat ini, memberikan apresiasi yang berharga terhadap organisasi dan
organisasi dalam konteks akuntansi adalah layak dilakukan.
Dalam konteks akuntansi manajemen atau pengauditan pada tingkat
individu, kita berada dalam posisi untuk memahami dan memanfaatkan
pernyataan tentang fungsi sistem informasi akuntansi. Fenomena sepert
penganggaran, penetapan standar, dan interpretasi informasi akuntansi
manajemen dapat dipahami secara integratif dengan konteks manusia dan
organisasi di man mereka berada.
Banyak karakteristik dari studi Birnberg dan Shield disebut sebagai
aliran rise 'sosiologi organisasi' yang berorientasi pada sekumpulan isu
berikutnya. Para penelit akuntansi keperilakuan yang bekerja dalam tradisi
ini terpesona pada keragaman praktik akuntansi dan heterogenitas yang
terlihat dalam aksi sosial dan organisasi. Kesulitan dalam melakukan
universalitas terhadap teknik akuntansi disebabkan karena banyaknya
alasan yang masuk dalam kategori pembahasan akuntansi. Birnberg dan
Shield berusaha menggunakan faktor-faktor yang memengaruhi cara
akuntansi bekerja, cara akuntans berhubungan dengan proses organisasi,
serta cara mengangkat konsekuensi sosial ekonomi, organisasi, dan
keperilakuan terhadap akuntansi guna mengatasi kesulitas kesulitan
tersebut.
Dengan mengadopsi agenda riset yang berbeda tersebut, para
peneliti organisasi dalam akuntansi merasa tertarik pada berbagai perspektif
intelektual, literator riset, dan mode penyelidikan ekuitas vang berbeda.
Dilihat dari sudut pandang ini, tidak terlalu benar jika menyebut hal ini
sebagai interpretatif murni, seperti yang ingin dilakukan oleh Birnberg dan
Shield. Dengan mengakui keragaman akuntansi, banyak penelit telah
berfokus pada peningkatan perspektif tersebut yang dapat diperoleh melaiu
pemahaman praktik akuntansi organisasi.
Namun, terdapat relatif sedikit penelitian yang dilakukan dalam
bentuk interpretatif seperti yang dipahami secara konvensional dalam
literator. Menyadari pertanyaan epistemologi pada sebagian besar ilmu
pengetahun manusia, peneliti organisasi bersiap mengakui sifat reflektif dan
konstitutif; bukan pad akuntansi itu sendiri, tetapi juga pengetahuan yang
diperoleh darinya. Hal ini juga yan memberikan dasar bagi mereka untuk
memisahkannya dari pernyataan epistemolag yang lebih sederhana yang
menunjukkan karakteristik bagian lain literator akuntansi.
Dalam kaitannya dengan organisasi yang melekat pada fungsi
akuntansi dan dinamika perubahan, para peneliti tersebut sering
mengajukan riset atas kasus tunggal secara lebih terperinci. Dengan
dikembangkannya cara ini, badan pengetahuan keperilakuan dan organisasi
yang berkaitan dengan fungsi akuntansi dapat menjelaskan akuntansi secara
apa adanya dan dapat menjadi cara untuk menciptakan manfaat bagi banyak
kebijakan model konvensional dan ortodoks di masa lalu
II.4 SUDUT PANDANG DARI LUAR

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Burgstahler dan Sundem,


riset akuntansi keperilakuan dimasa lalau telah menjadi titik perhatian bagi
anggota komunitas sosial yang berbeda. Survei atas seluruh bidang riset
yang berorientasi ekonomi dalam akuntansi mulai dari teori biaya dan laba
yang menekankan pada studi pasar modal yang efisien, teori agensi,
ekonomi informasi dan organisasi, dan seterusnya akan menjadi tugas yang
cukup berat bbagi peneliti organisasi atau keperilakuan. Dismaping itu tugas
tersebut tidak dipermudah dengan munculnya asumsi yang seragam tentang
rasionalis keperilakuan yang dominan. Keragaman tersebut tidak muncu
dalam area keperilakuan dan organisasi.
Jika diamati lebih cermat kedalam, tinjauan dari apa yang
disampaikan oleh Burgstahler dan Sundem sedikit memiliki unsur
subjektivitas dan bias. Seperti pada penjelasan diawal mereka memahami
diri meereka hanya sebagai pihak yang mengamatiakuntansi keperilakuan
dari perspektif pendekatan utama (mainstream). Dalam segala hal mereka
berusaha menentukan kerangka kerja bidang akuntansi keperilakuan
berdasarkan analisis yang muncul dari penalaran ekonomi.
Secara eksplisit mereka menyatakan bahwa pendekatan terhadap
tinjauan didasarkan pada perspektif pandangan informasi ekonomi dunia,
yang merupakan salah satu dari rentang perspektif ekonomi. Hal ini sama
seperti penelitian keperilakuan lain yang menggunakan sosiolgi ekonomi
untuk memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi implisit
dalam riset ekonomi yang berorientasi pada penelitian akuntansi dan sejarah
intelektual yang didasarkan pada konsep perilaku dalam dunia sosial, politik
dan lingkungan ekonomi.
Sementara ekonomi memberikan cara menginterprestasikan sebuah
spektrum aktivitas yang sangat luas, ekonomi sangat jarang
mengaplikasikan teori ekonomi pada ekonomi itu sendiri . bahkan peneliti
akuntansi yang berorientasi ekonomi serta memahami permintaan dan
penawaran teori akuntansi dalam pasar masih sanga berhati-hati, mereka
tidak memandang aktivitas teoretis dalam pengertian teori mereka sendiri
walaupun mereka mengklaim secara diam-diam bahwa lebih banyak
menggunkan posisi epistemologi. Oleh karena itu, posisi teoretis
Burgstahler dan aSundem adalah asli walaupun bukan satu-satunya yang
berkembang secara penh dalam tinjauan tulisan selanjutnya.
II.5 MENGGERAKKAN AGENDA RISET KE DEPAN

Komentar pribadi caplan tentang kemunculan akuntansi keprilakuan


memeberikan beberapa pemahaman lebih lanjut tentang kekuatan mobilitas
perkembangan dari area tersebut dan apa yang dicapai sekarang. Bukan
hanya pengaruh tekanan peranan yang dimainkan olehh restrukturisasi
intelektual bisnis amerika terhadap pendidikan dan riset, melainkan juga
kemunculan studi akuntansi keperilakuan yang perlu dipandang dalam
konteks kemunculan ketertarikan organisasional terhadap ilmu pengetahuan
social dan keperilakuan.
Dengan memandang cara ini tidak perlu ada konflik antara tinjauan
subtantif dan kumulatif yang disampaikan oleh burgstahler dan sundem,
serta frustasi yang disamapaikan oleh caplan dan periset lainnya. Meraka
tealh menunjukkan pencapaian riil dari bidang tersebut, sementara yang
lainnya masih mencerminkan presentase besar dari study yang dilakukan.
Penetuan rute riset organisasi dan keperilakuan mendatang dalam
akuntansi lebih sulit dan merupakan tugas yang beresiko. Riset tersebut
dapatdapat mencerminkan preferensi pribadi dengan mudah dari pada
kemungkinan perkembangan substantif dalam bidang tersebut.
Sikap tekanan tersebut kemungkinan besar dipengaruhi sebagian
oleh besaran peneliti keperilakuan dan organisasional bergerak untuk lebih
membahas untuk membahas masalah praktis., sebernarnya perhatian caplan
terhadapm dampak social terhadap dampak potensial riset dan dari
praktikum tersebut.
Sudah terdapat beberapa tanda bahaya yang mungkin muncul dari
pendirian yang tidak problematic tersebut. Dalam menyelidikan hubungan
akuntansi biaya dengan teknologi manufaktur peluang. Jika prespektif masa
lalu tersebut diubah, studi kasus yang berorientasi pada konsep akan
dibutuhkan untuk lebih menghargai konteks keorganisasional dimana
akuntansi beroperasi. Dari pada mencoba mengisolasi dan membandingkan
akuntansi masa lalu dengan masa depan, riset perlu membuktikan rengtan
penuh dari cara masuknya teknologi yang mungkin terjadi masuknya
domain keorganisasional.
Satu isu terakhir yang disampaikan oleh caplan adalah nilai dari
komentar selanjutnya, yaitu terlalu perhatiannya pada teks akuntansi,
khususnya dalam area akuntansi manajemen. Hopwood mengatakan ia tidak
sependapat dengan caplan. Hodwood berpikir bahwa teks akuntansi
sekarang menjadi penekanan yang utama dari pengembangan analitis
organisasi dan keperilakuan dalam organisasi. Penganggaran dicirikan
sebagai sebuah keahlian teknis dan bukannya fenomena organisasional
multirupa yang menawarkan bermacam-macam kesempatan untuk
memberikan pengaruh manajerial. Dengan cara yang sama, penentuan
standar, penilaian investasi dan mobilisasi informasi informasi akuntansi
seputar pola tanggung jawab manajerial dibahas sebagai latihan teknis yang
mengabaikan dampak organisasional dan keperilakuan.
Mungkin karena hanya sedikit orang yang memahami sifat
organisasional dari praktek akuntansi, sebagai besar penulis buku teks
akuntansi menejemen sepertinya mempunyai sedikit penekanan terhadap
relevansi yang berbeda pada penerapan saat ini, saat pemahaman
organisasional dan keperialkuan.
Hasilnnya adalah suatu penekanan terhadap bidang akuntansi
menajemen itu sendiri. Dengan penekanan murni terhadap teknis, pemikiran
penting yang disampaikan buku teks hanya seperti buku manual . didasarkan
pada sedikit atau bahkan atau tidak sama sekali pemahaman terhadap cara
elemen-elemen teknis dimonbilisasi dan dibawa kedalam konteks
organisasional, para penulis tersebuttidak pernah memberikan pendekatan
yang secara manajerial berorientasi pada desain pendekatan akuntansi yang
mungkin memebentuk arsitektur akuntansi. Hal ini memunculkan basis
keahlian baru dibidang konsultasi keorganisasional. Keahlian baru dan
pemahaman keorganisasional dan keperilakuan yang muncul terkadang
menyampaikan informasi ke public.

II.6 PASANG SURUT ALIRAN KEMAJUAN

Tinjauan Lord (989) tentang perkembangan pemikiran keprilakuan


dalam akuntansi memperkuat banyak temuan dari riset lain. Meskipun
demikian pendekatan khusus ini juga menghasilkan sejumlah observasi
tentang cara bidang tersebut dapat bermanfaat bagi pengembangan
berikutnya. Hal yang menarik adalah kualitas dan keaslian riset semata
tampaknya tidak memadai untuk memasukkan dorongan khusus dari riset
organisasi dan keprilakuan ke jalur kemajuan kumulatif. Dalam hal ini fakta
baha seri aal studi yang berorientasi organisasi yang dilakukan oleh Ohio
State University tidak menghasilkan momentum berkesinambungan
merupakan hal yang menarik.
Meskipun benar-benar asli dan diakui mempunyai kualitas yang
tinggi, orientasi organisasi tidak menghasilkan aliran penyelidikan
berkesinambungan pada saat itu. Sebaliknya tinjauan Lord bermanfaat
untuk menyampaikan pertimbangan tentang skala pengmbangan komparatif
dari studi yang berorientasi akuntansi di Amerika Serikat, khususnya yang
mencerminkan pendekatan pemrosesan informasi manusia dan kognitif.
Tinjauan ini terkadang lebih implisit dalam pandangan Burgstahler dan
Sundem yang mengandung intelektual literatur riset daripada distribusi
numerik. Lord menekankan cara riset akuntansi keprilakuan muncul dalam
konteks peningkatan keteratarikan yang lebih umum terhadap peranan
akuntansi dalam pengambilan keputusan.
BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Munculnya pergeseran konsepsi diawali dari ketertarikan ilmuwan


terhadap studi ekonomi dan studi keperilakuan serta fungsi akuntansi
organisasi. Pergeseran ini mengakibatkan pergeseran konsepsi secara
radikal yang merupaka pekerjaan riset akuntansi itu sendiri. Pandangan
yang mengatakan “ dari pada menggunkana akuntansi untuk tujuan
akuntasni semata” alangkah baiknya jika pandangan tersebut mengarah
pada pengembangan perspektif yang lebih problematik tentang masalah
akuntansi.
Tradisi ekonomi baru pada awalnya muncul sebagai usaha untuk
membangun beberapa institusi, kemunculan ini sebagian besar dikarenakan
kebutuhan untuk mengonfigurasi modal efisien yang berlandaskan pada
riset di mana keberagaman riset akan hal itu masih relatif jarang.
Kemunculan institusi baru tersebut diharapkan mampu memengaruhi alur
pikir komunitas akademis akuntansi.

III.2 SARAN

Untuk pembaca diharapkan lebih memperbanyak literatur agar


memahami materinya. Karena semakin banyak literatur yang digunakan
akan semakin mempermudah pembaca dalam mempelajari materi ini.
Selain itu materi ii juga banyak mengandung teori teori serta riset-riset
yang dikemukakan oleh ahli sehingga sedikit sulit untuk memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis Arfan Ikhsan, 2009, Akuntansi Keprilakuan Edisi 3, Salemba Empat,


Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai