Bab 1 Matkeu
Bab 1 Matkeu
Tujuan Pembelajaran
Dalam bab 1 ini dipelajari tentang bunga sederhana, dengan tujuan agar
pembaca mampu: (1) Memahami istilah bungan sederhana, nilai waktu dari
uang, dan berbagai perhitungan mengenai bunga sederahana; (2) Memahami
konsep diskon, membedakan tingkat bunga dan tingkat diskon, memahami
konsep nilai sekarang; dan mampu menyelesaikan berbagai perhitungan yang
berkaitan dengan diskon; dan (3) Memahami perhitungan jumlah hari,
pembayaran secara angsuran, dan mampu melakukan reka bentuk matematika
yang berkaitan dengan bunga sederhana dan tingkat diskon.
1.1 Pendahuluan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah suatu alat tukar atau
standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah dalam suatu Negara.
Semua orang pasti memerlukan uang untuk membiaya kebutuhan hidup
sehari-hari. Bilamana seseorang tidak memiliki uang yang cukup untuk
membiayai suatu transaksi, biasanya akan meminjam uang ke pihak lain yang
dapat memberi pinjaman. Sebaliknya, ketika seseorang memiliki uang lebih,
biasanya seseorang akan melakukan investasi yang memberi prospek
keuntungan dan dianggap relatif aman. Misalnya: berupa tabungan atau
deposito bank, membeli saham, dan lain sebagainya (Frensidy, 2010).
P = principal, atau nilai sekarang dari S , atau nilai diskon dari S , atau
proceed.
S = jumlah, atau nilai akumulasi dari P , atau nilai akan datang dari P , atau
nilai maturitas dari P .
I = bunga sederhana.
I P.r.t (1.1)
S PI
S P P.r.t
Atau
P S P(1 r.t )
0 t
Banyaknya hari h
(1) Waktu eksak, dimana t , yaitu satu tahun
365 365
ditetapkan sebagai 365 hari. Sehingga bunga yang dihitung berdasarkan
waktu eksak disebut bunga eksak.
Banyaknya hari h
(2) Waktu biasa, dimana t , yaitu satu tahun
360 360
ditetapkan sebagai rata-rata terdiri dari 360 hari. Sehingga bunga yang
dihitung berdasarkan waktu biasa disebut bunga biasa.
Contoh 1.1
Hitunglah bunga eksak dan bunga biasa, dari suatu pinjaman sebesar Rp
10.000.000 selama 30 hari dengan bunga 8%.
Jawab:
h
Bunga eksak: I e P.r.t P.r.
365
30
I e Rp 10.000.000 0,08
365
= Rp 65.753,42
h
Bunga biasa: I b P.r.t P.r.
360
30
I b Rp 10.000.000 0,08
360
= Rp 66.666,67
Contoh 1.2
Jawab:
b
Bunga I P.r.t P.r.
12
4
I Rp1.000.000 0,12 = Rp 40.000,00
12
Contoh 1.3
Jawab:
Bunga I SP
Rp 10.000
120%
Rp 100.000 1
12
Contoh 1.4
Jawab
I
Jangka waktu t
P.r
Rp 50
= = 0,5 tahun
Rp 2.000 5%
S (1 r.t ) 1
S
P (1.3)
1 r.t
Faktor (1 r.t ) 1 pada persamaan (1.3) disebut faktor diskon pada bunga
sederhana dengan tingkat bunga r . Sehingga proses perhitungan P
berdasarkan besarnya jumlah nominal akhir S yang diketahui, disebut
pendiskonan pada bunga sederhana dengan tingkat bunga r , atau diskon
pada bunga sederhana dengan tingkat bunga r , atau nilai sekarang pada
bunga sederhana dengan tingkat bunga r . Hubungan antara P dan S dalam
persamaan (1.3) dapat ditunjukkan dengan diagram sebagai berikut
P S (1 r.t ) 1 S
0 t
Contoh 1.5
S S
Nilai sekarang P
1 r.t 1 r. b
12
Rp 10.000.000
= Rp 9.756.097, 56
1 5% 6
12
Contoh 1.6
Jawab:
S S
Besarnya nilai tabungan awal X
1 r.t 1 r h
360
Rp 2.000.000
= Rp 1.874.414, 25
1 8% 300
360
= Rp 2.000.000 – Rp 1.874.414,25
= Rp 125.585,75
1.4 Tingkat Diskon Sederhana
Perhitungan nilai sekarang (atau diskon) untuk jangka waktu kurang dari satu
tahun seringkali didasarkan pada tingkat diskon sederhana. Tingkat diskon
sederhana tahunan d adalah merupakan rasio dari diskon D untuk selama
satu tahun pada jumlah nominal akhir S yang diberikan diskon. Diskon
sederhana D atas jumlah untuk jangka waktu t tahun pada tingkat diskon
sederhana d dihitung dengan menggunakan rumus:
D S .r.t (1.4)
PSD
P S S .d .t , atau
P S (1 d .t ) . (1.5)
P S (1 d .t ) S
0 t
Berdasarkan persamaan (1.5) dapat diperoleh bentuk persamaan S
ke dalam P , d , dan t , sebagai berikut
P (1 d .t ) 1
P
S (1.6)
(1 d .t )
P
S P(1 d .t ) 1
0 t
Persamaan (1.6) dapat digunakan untuk menghitung nilai pinjaman akhir dari
suatu plafon pinjaman tertentu.
Contoh 1.7
a) Berapakan besarnya nilai diskon, dan berapa rupiah uang yang dipinjam
diterimanya?
b) Berapa besar plafon pinjaman yang harus diajukan oleh peminjam jika
ingin menerima pinjaman sebesar Rp 5.000.000?
Jawab:
Perhitungan:
a) Diskon D S .d .t S .d . b
12
= Rp 5.000.000 9,5% 6 Rp 237.500
12
= Rp 5.000.000 – Rp 237.500
= Rp 4.762.500
Contoh 1.8
Seandainya Rp 1.200.000 adalah merupakan nilai sekarang dari Rp 1.260.000
pada akhir 9 bulan. Tentukan: a) Tingkat bunga sederhana tahunan, dan b)
Tingkat diskon sederhana tahunan.
Jawab:
Jumlah total dari uang pokok dan bunga disebut nilai jatuh tempo promes.
Contoh 1.9
Hitunglah nilai jatuh tempo promes yang memiliki uang pokok sebesar Rp
5.000.000 untuk jangka waktu 5 bulan dengan tingkat bunga sederhana 7%
p.a.
Jawab:
= Rp 5.145.833,33
Contoh 1.10
Tentukan nilai tunai (nilai sekarang) suatu promes yang memiliki nilai jatuh
tempo Rp 2.000.000 yang jatuh tempo 100 hari yang akan datang dengan
bunga sederhana biasa 6% p.a.
Jawab:
S S
Nilai tunai biasa P
1 r.t 1 r h
360
Rp 2.000.000
= = Rp 1.967.148,62
1 6% 100
360
Contoh 1.11
Seseorang mencairkan surat promes pada suatu bank dengan nilai jatuh
tempo Rp 20.000.000 pada tingkat diskon 10% untuk jangka waktu 18 hari.
Hitunglah nilai diskon dan uang yang diterimanya.
Jawab:
Nilai diskon D S .d .t S d h
360
= Rp 20.000.000 10% 18
360
= Rp 100.000
= Rp 20.000.000 – Rp 100.000
= Rp 19.900.000
Contoh 1.12
Seseorang mediskontokan surat promes pada suatu bank dengan nilai jatuh
tempo Rp 6.000.000. Untuk jangka waktu promes 120 hari, ia menerima uang
sebesar Rp 5.500.000. Berapakan tingkat diskon yang dikenakan pada surat
promes tersebut?
Jawab:
= Rp 6.000.000 – Rp 5.500.000
= Rp 500.000
D D
Tingkat diskon d
S .t S h
360
Rp 500.000
= = 25%
Rp 6.000.000 120
360
Contoh 1.13
Jawab :
Agustus = 31
September = 30
Oktober = 5
_______________ +
Jumlah = 87 hari
Contoh 1.14
Hitung jumlah hari antara tanggal 20 Januari dan 15 April dalam tahun
kabisat (tahun yang habis dibagi dengan 4, pada tahun kabisat jumlah hari
dalam bulan Februari adalah 29 hari, sedangkan pada tahun biasa 28 hari).
Jawab:
Februari = 29
Maret = 31
April = 15
_______________ +
Jumlah = 86 hari
Contoh 1.15
Jawab:
_______________ -
Jumlah 157
(4) Jika i adalah tingkat bunga efektif, maka hubungannya dengan fungsi
akumulasi adalah bahwa
i a(1) a(0) , atau
a(1) 1 i . (1.8)
Bunga efektif dapat didefinisikan pula sebagi
Contoh 1.16
Jawab:
= A(n) A(0)
= I1 I 2 ... I n .
Contoh 1.17
id
Tunjukkan bahwa d .in .
1 i.(n 1)
Jawab:
i id
d. .
1 i.(n 1) 1 i.(n 1)
Contoh 1.18
Jika diketahui a(4) 5000 dan I n 0,05n , maka tentukan besarnya nilai
A(7) .
Jawab:
I 7 I 6 I 5 , sehingga
A(7) I 7 I 6 I 5 A(4)
I 7 I 6 I 5 k .a(4)
0,90 5000 k
Rangkuman
Dalam bab 1 ini telah dipelajari tentang bunga sederhana dan diskon
sederhana, serta aplikasinya dalam transaksi keuangan, baik secara individu
maupun secara kelembagaan keuangan. Berkenaan dengan hal tersebut,
dalam bab 1 ini juga dipelajari tentang sifat-sifat matematis dari bunga
sederhana dan diskon sederhana.