Anda di halaman 1dari 26

BAB 11

ANUITAS BIASA

MBS/FEBI/IAIN KUDUS
.:: WIDI SAVITRI ANDRIASARI, S.E., M.M ::.
PENDAHULUAN
Sebagai penabung setia sebuah bank, Anda
keluar sebagai pemenang hadiah undian
dan dapat memilih salah satu hadiah
berikut:
1. Menerima uang sejumlah Rp 50.000.000
sekali saja pada hari ini
2. Menerima Rp 1.000.000 setiap 3 bulan
seumur hidup mulai 3 bulan lagi
Pilihan mana yang akan dipilih?

2
DEFINISI ANUITAS
 Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran /penerimaan
sejumlah uang, umumnya sama besar, dengan periode
waktu yang sama untuk setiap pembayaran.
Contoh: Pembayaran bunga pinjaman, bunga obligasi,
deposito, cicilan kredit rumah, dll.
 Jenis-jenis anuitas
 Anuitas biasa (ordinary annuity)  pembayaran
dilakukan setiap akhir periode atau satu periode lagi
 Anuitas di muka (annuity due)  pembayaran
dilakukan setiap awal periode atau mulai hari ini
 Anuitas ditunda (deferred annuity)  pembayaran
dimulai setelah beberapa periode.

3
PERSAMAAN ANUITAS NILAI
SEKARANG
n
(1  (1  i) )
PV  A
i
dengan
PV = present value atau nilai di awal
periode atau nilai sekarang
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau pembayaran per periode
disebut
n faktor anuitas nilai sekarang
(1  (1  i)dan) dinotasikan dengan
a
i n i

4
KEGUNAAN DAN PENGHITUNGAN PV
PV dapat digunakan untuk menghitung :
a. Cicilan KPR, KPA, KKB (mobil dan motor)
b. Cicilan sewa guna usaha (leasing)
c. Tingkat bunga efektif dari suatu pinjaman
d. Lamanya periode waktu yang diperlukan
e. Nilai sekarang dari rangkaian pembayaran di kemudian hari
f. Saldo pinjaman pada saat tertentu

Cara menghitung PV:


1. Mendiskontokan satu per satu

2. Menggunakan tabel anuitas biasa untuk nilai sekarang


3. Menggunakan persamaan anuitas (kalkulator ilmiah)
4. Menggunakan kalkulator finansial (TI BA II Plus)
5. Menggunakan excel

5
Contoh 4.1
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang
diterima setiap tahun selama lima tahun mulai satu tahun
lagi jika tingkat bunga yang relevan adalah 15% p.a.
Jawab:
1 2 3 4 5
i = 0,15
1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari 1 Januari
A = Rp 1.000.000 2010 2011 2012 2013 2014 2015

N = 5 tahun PV ?
Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1
juta juta juta juta juta

(1  (1  i)  n )
PV  A
i
(1  (1  0,15) 5 )
PV  Rp 1.000.000
0,15
PV  Rp 3.352.155,10
6
MENGHITUNG BESAR CICILAN
PV PV
A A n
a (1  (1  i) )
n i
i
Contoh 4.4
Rina meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 dengan
bunga 12% p.a. Jika pinjaman tersebut harus ia lunasi
dalam 24x cicilan bulanan, berapakah besarnya cicilan
yang harus ia bayar setiap bulannya?

7
Jawab:
PV = Rp 10.000.000
n = 24
i = 12%
 1%  0,01
12
PV PV
A 
a a24
n i 1%

PV Rp 10 .000 .000
A 
(1  (1  i) ) (1  (1  0 ,01) 24 )
n

i 0 ,01
A  Rp 470 .734 ,72

8
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE
 PV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)
Contoh 4.7
KPR sebesar Rp 210.000.000 dikenakan bunga 18% p.a.
Jika besarnya angsuran per bulan adalah Rp
3.783.889,18, dalam berapa lama KPR tersebut akan
lunas?
Jawab:
PV = Rp 210.000.000
A = Rp 3.783.889,18
18%
i =  1,5%  0,015
12

9
 PV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)
 Rp 210.000.000  0,015 
log 1  
 Rp 3.783.889,18 
n
log (1  0,015)
log 0,167523188
n
log 1,015
n  120 bulan atau 10 tahun

Jadi, KPR tersebut akan lunas dalam 120 bulan atau 10 tahun .
10
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA
 Pencarian nilai i dilakukan dengan metode
trial and error jika menggunakan scientific
calculator.

Contoh 4.9
Sebuah perhiasan bernilai Rp 30.000.000 tunai
dapat dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan
masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49.
Berapakah tingkat bunga yang dikenakan?
11
Jawab:
A = Rp 2.758.973,49
PV = Rp 30.000.000
n = 12
(1  (1  i) n )
PV  A
i
(1  (1  i)12 )
Rp 30.000 .000  Rp 2.758 .973,49
i
Rp 30.000 .000 (1  (1  i)12 )

Rp 2.758 .973,49 i
(1  (1  i)12 )
10,8736 
i
Dengan metode trial and error, kita memperoleh i =
1,55% per bulan atau 18,6% p.a.

12
ANUITAS TAK TERHINGGA
(PERPETUAL ANNUITY)
A
PV 
Contoh : i
Pertanyaan pada bagian awal presentasi dapat dijawab
dengan membandingkan nilai sekarang dari kedua
alternatif. Jika tingkat bunga relevan adalah 12% p.a.,
nilai sekarang dari Rp 1.000.000 setiap 3 bulan seumur
hidup mulai 3 bulan lagi adalah:
Rp 1.000 .000 Rp 1.000 .000
PV    Rp 33.333 .333,33
 12%  3%
 
 4 
Jadi, hadiah yang harus dipilih adalah hadiah Rp
50.000.000 sekali saja pada hari ini karena nilai
sekarangnya lebih besar dengan asumsi j4 = 12%.
13
PERSAMAAN ANUITAS
NILAI AKAN DATANG
((1  i)n  1)
FV  A
i

dengan:
FV = future value atau nilai pada akhir periode atau
nilai akan datang

((1  i)n disebut


1) faktor anuitas nilai akan datang dan
i dinotasikan dengan Sn
i

14
KEGUNAAN FV
FV dapat digunakan untuk perencanaan
keuangan, tepatnya untuk menghitung :
1. Mencari nilai akhir suatu tabungan atau
nilai tabungan pada saat tertentu
2. Lamanya waktu yang diperlukan untuk
bisa mencapai jumlah tabungan tertentu
3. Besarnya tabungan yang harus dilakukan
setiap periode untuk bisa memperoleh
jumlah tertentu.

15
Contoh 4.11
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp
1.000.000 yang disetorkan setiap tahun selama 5
tahun, mulai tahun depan, apabila tingkat bunga
adalah 10% p.a. diperhitungkan tahunan.
Jawab: 1 2 3 4 5
n= 5
Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta Rp 1 juta
i = 10% = 0,1
A = Rp1 juta I Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei 1 Mei
2010 2011 2012 2013 2014 2015

FV ?
((1  i)n  1)
FV  A
i
((1  0,1)5  1)
FV  Rp 1.000 .000
0,1
FV  Rp 6.105 .100

16
MENGHITUNG BESAR
TABUNGAN PERIODIK
FV FV
A atau A
((1  i)n  1) S n i
i
Contoh 4.13
Ibu Aisyah ingin memiliki uang sebesar Rp 500.000.000
pada saat ia pensiun nanti, tepatnya 20 tahun lagi.
Untuk tujuan tersebut, ia menyisihkan gajinya setiap
bulan untuk ditabung di Bank Pasti Jaya. Berapakah
besarnya gaji bulanan yang harus Ibu Aisyah sisihkan
untuk ia tabung apabila tingkat bunga tabungan 9% p.a.
perhitungan bunga bulanan?

17
Jawab:
FV = Rp 500.000.000
n = 20 x 12 = 240
I = 9%
 0,75%  0,0075
12
FV
A
((1  i)n  1)
i
Rp 500 .000 .000
A
((1  0,0075 )240  1)
0,0075
A  Rp 748 .629,78

18
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE
TABUNGAN
 FV  i 
log 1  
 A 
n
log (1  i)

Contoh 4.15
Seorang pedagang kecil berencana untuk menabung
Rp 1.000.000 setiap bulan agar dapat memperoleh
uang sebesar Rp 200.000.000. Jika tingkat bunga
tabungan yang ditawarkan adalah 6% p.a., berapa lama
dia harus menabung?

19
Jawab:
FV = Rp 200.000.000
A = Rp 1.000.000
i = 6%
 0,5%  0,005
12

 FV  i 
log  1  
 A 
n
log (1  i)
 Rp 200 .000 .000  0,005 
log  1  
 Rp 1.000 .000 
n
log (1  0,005 )
log 2
n
log 1,005
n  138,976 bulan atau 139 bulan

20
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA TABUNGAN
Pencarian nilai i dilakukan dengan metode trial and error
dan metode interpolasi linier jika menggunakan scientific
calculator, atau dengan tabel anuitas.
Contoh 4.17
Delapan kali setoran masing-masing Rp 350.000 menjadi Rp
3.342.500, berapa tingkat bunga per periode?

Jawab: FV Rp 3.342 .500


S n i
 
A Rp 350 .000
 9,55

Langkah selanjutnya kita lihat pada tabel anuitas nilai akan


datang, pada baris n = 8 yang angkanya mendekati 9,55.
Ternyata yang mendekati adalah 9,54910888 yaitu jika i =
5% per periode.
Bila kita melakukan trial and error, hasil yang diperoleh akan
sama.
21
PENGARUH PAJAK TABUNGAN
Jika ada pajak tabungan, maka tingkat bunga yang
digunakan adalah tingkat bunga setelah pajak.

i = iat = (1 – t) ibt

dengan iat = tingkat bunga sebelum pajak


ibt = tingkat bunga sesudah pajak

Contoh 4.19
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp
1.000.000 yang disetorkan setiap tahun selama 5
tahun, mulai tahun depan, apabila tingkat bunga
adalah 10% p.a. diperhitungkan tahunan dan terdapat
pajak atas bunga tabungan sebesar 20%.
22
Jawab:
n =5
A = Rp 1.000.000
i = iat = (1 – t) ibt
i = (1 - 20%) 10% = 8% = 0,08

((1  i)n  1)
FV  A
i
((1  0,08 )5  1)
FV  Rp 1.000 .000
0,08
FV  5,8666  Rp 1.000 .000
FV  Rp 5.866 .600

23
TINGKAT BUNGA FLAT VS TINGKAT
BUNGA EFEKTIF
 Kepada pemegang kartu kredit Visanya yang setia dan
membayar tepat waktu, Bank Mandiri pada akhir tahun 2004
menawarkan pinjaman sebesar Rp 60.000.000 (untuk mereka
yang mempunyai credit limit di atas Rp 60.000.000) yang
harus dilunasi dengan 12 angsuran bulanan sebesar Rp
5.300.000 dimulai satu bulan setelah pinjaman diterima,
dengan perincian Rp 5.000.000 untuk pelunasan pokok (Rp
60.000.000 / 12) dan Rp 300.000 untuk pembayaran bunga
bulanan (0,5% x Rp 60.000.000). Dalam promosinya, mereka
menyebutkan tingkat bunga pinjaman hanya 0,5% flat per
bulan.
 Benarkah tingkat bunga pinjaman di Indonesia sudah
sedemikian rendah? Apakah Bank Mandiri masih memperoleh
laba dengan bunga serendah itu mengingat bunga deposito
juga sekitar 6%)?

24
TINGKAT BUNGA FLAT VS
TINGKAT BUNGA EFEKTIF
 Tingkat bunga flat adalah tingkat bunga yang dihitung
berdasarkan saldo pinjaman awal. Muncul untuk
pelunasan pinjaman dengan angsuran.
 Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang
relevan untuk dipertimbangkan bagi para peminjam.
 Besarnya tingkat bunga efektif adalah 1,5x–2x
tingkat bunga flat.
 Tingkat bunga efektif bisa didapat dengan
menggunakan metode trial and error.

25
Sebenarnya, kita bisa mendapatkan tingkat bunga
efektif yang lebih akurat dengan melakukan trial and
error melalui persamaan anuitas nilai sekarang
(1  (1  i)  n )
PV  A
i
(1  (1  i) 12 )
Rp 60.000.000  Rp 5.300.000
i
Rp 60.000.000 (1  (1  i) 12 )

Rp 5.300.000 i
(1  (1  i) 12 )
11,3208 
i

Dengan trial and error, kita akan mendapatkan i =


0,908% per bulan atau i = 10,896% p.a.  10,9% p.a.

26

Anda mungkin juga menyukai