0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan17 halaman
Penelitian ini menguji efektivitas penggunaan kompres dingin dengan cold pack dibandingkan relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi ORIF. Hasilnya menunjukkan bahwa cold pack lebih efektif mengurangi nyeri daripada relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penggunaan cold pack dianjurkan sebagai salah satu metode penanganan nyeri non-farmakologis.
Penelitian ini menguji efektivitas penggunaan kompres dingin dengan cold pack dibandingkan relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi ORIF. Hasilnya menunjukkan bahwa cold pack lebih efektif mengurangi nyeri daripada relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penggunaan cold pack dianjurkan sebagai salah satu metode penanganan nyeri non-farmakologis.
Penelitian ini menguji efektivitas penggunaan kompres dingin dengan cold pack dibandingkan relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi ORIF. Hasilnya menunjukkan bahwa cold pack lebih efektif mengurangi nyeri daripada relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penggunaan cold pack dianjurkan sebagai salah satu metode penanganan nyeri non-farmakologis.
Inovasi Penggunaan Cold Pack Untuk Mengatasi NyeriPasca
Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
Agung Kristanto
RSUP dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
ABSTRAK
Latar Belakang : Nyeri merupakan masalah utama pasien pada
pasien post operasi yang. Penatalaksanaannya dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu upaya tindakan non farmakologis adalah menggunakan cold pack yang merupakan inovasi kompres dingin.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektifitas kompres dingin cold pack dengan relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri pada pasien post ORIF (Open Reduction Internal Fixation) pada ekstermitas atas dan bawah
Mtode: Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi eksperimen
pre-test-post-test with control group dengan subyek penelitian ditentukan menggunakan tehnik total sampling pada pasien post ORIF, yang dibagi menjadi 2 kelompok, perlakuan dan kontrol. Pada kelompok perlakuan diberikan intervensi cold pack dan pada kelompok kontrol di berikan intervensi relaksasi nafas dalam, yang masing-masing dilakukan 4 kali. Penggunaan uji statistik pada penelitian ini dengan uji independen t-test dan paired t-test.
Hasil : Hasil uji independen t-test sebelum dilakukan intervensi
relative sama. Setelah perlakuan 4 kali terdapat selisih dari pengukuran 1-4 dan bermakna secara statistik (p<0,05). terdapat penurunan rasa nyeri sebesar 3 point pada kelompok intervensi dan 1 point pada kelompok kontrol.
Kesimpulan : Hal tersebut membuktikan bahwa pemberian cold pack
dapat menurunkan rasa nyeri lebih signifikan dibandingkan pemberian relaksasi nafas dalam.
Saran : Penggunaan cold pack lebih ditingkatkan sebagai salah satu
implementasi keperawatan mandiri, namun tetap memperhatikan perubahan kondisi fisik pasien.
Kata Kunci: Kompres Dingin, Cold Pack, Nyeri
Latar pada pasien dianggap lebih Transcutaneous
Belakang pasca operasi efektif dan Electrical Nerve
dalam diulang dilakukan laki-laki 4 orang kebanyakan
sampai sampai 4 kompres dengan (26,7%), berpendidikan
kali siklus. cold pack dan sedangkan pada tingkat SD/SMP
Relaksasi nafas 15 orang kelompok atau
dalam pada lainnya menjadi kontrol berpendidikan
analgetk II juga responden responden rendah. Mereka
dilakukan 3-4 kelompok antara jenis umumnya
jam setelah kontrol yang kelamin laki-laki bekerja sebagai
pemberian obat diberikan dengan buruh.
analgetik di relaksasi nafas perempuan Berdasarkan
bangsal. dalam sesuai mempunyai letak fraktur
panduan jumlah yang kedua kelompok
Hasil penanganan hampir sama kebanyakan
Penelitian nyeri di RSUP hanya selisih mengalami
Penelitian Soeradji satu yaitu ekstremitas
ini dilakukan Tirtonegoro perempuan 7 atas.
terhadap 30 Klaten. orang (53,3%)
pasien fraktus Responde dan laki-laki 8 Perbandingan
yang telah n kelompok orang (53,5%). Skala Nyeri
menjalani kompres dengan Berdasarkan Sebelum dan
operasi. cold pack yang umur, kedua Sesudah
Responden berjenis kelamin kelompok Intervensi Pos
terbagi menjadi perempuan kebanyakan Analgetik I
dua kelompok lebih banyak berumur lebih Hasil
yaitu 15 yaitu 11 orang dari 50 tahun, perbandingan
responden (73,3%) sedangkan rasa nyeri
kelompok dibandingkan berdasarkan sebelum dan
intervensi jenis kelamin pendidikan sesudah
pemberian cold dalam relatif mengalami 0,67 poin. Pada
pack dan sama. Setelah penurunan rasa pengukuran
Relaksasi Nafas mendapat nyeri sebesar keempat, rasa
Dalam perlakukan 2,13 poin. nyeri mengalami
postanalgetik I kompres cold Pada penurunan rasa
digambarkan pack, pasien kelompok nyeri sebesar
sebagai berikut. mengalami relaksasi nafas 0,83 poin.
penurunan rasa dalam, rata- Perbandin
nyeri sebesar rata skala nyeri gan skala nyeri
1,46 poinpada pasien pemberian cold
pengukuran mengalami pack dengan
pertama penurunan rasa relaksasi nafas
analgetik I. Pada nyeri sebesar dalam baik post
pengukuran 0,53 poinpada analgetik I
kedua, rasa pengukuran maupun
nyeri pertama postanalgetik II
mengalami analgetik I. Pada diuji dengan uji
Gambar 1. penurunan pengukuran independent t- Skala Nyeri Post Analgetik sebesar 1,73 kedua, rasa test. Sebelum I Sebelum dan Sesudah poin. Pada nyeri mengalami diintervensi Intervensi pengukuran penurunan tidak ada Sebelum ketiga sebesar 0,60 perbedaan rasa mendapat mengalami poin. Pada nyeri pada perlakuan, rasa penurunan rasa pengukuran kedua nyeri kelompok nyeri sebesar ketiga, rasa kelompok. Hal cold pack 2,20 poin. Pada nyeri mengalami tersebut berarti maupun pengukuran penurunan rasa kedua kelompok relaksasi nafas keempat, nyeri sebesar mempunyai rasa nyeri yang sama menunjukkan analgetik II, ketiga, rasa
sebelum bahwa cold rata-rata nyeri nyeri menurun
diintervensi. pack lebih kedua kelompok sebesar 1,93
Setelah efektif relatif sama. poin. Pada
mendapat menurunkan Pada pengukuran
intervensi rasa nyeri post pengukuran keempat rasa
terdapat selisih analgetik I pertama nyeri menurun
dari pengukuran dibandingkan analgetik II, sebesar 1,93
1-4 dan relaksasi nafas rata-rata rasa poin.
bermakna nyeri mengalami Rata-rata
dalam. secara statistik penurunan skala nyeri Perbandingan (p<0,05). Skor sebesar 1,40 pasien Skala Nyeri rata-rata skala poin setelah mengalami Sebelum dan nyeri pasien mendapat penurunan rasa Sesudah yang diberi kompres cold nyeri sebesar Intervensi Post intervensi pack. Pada 0,60 poin Analgetik II dengan kompres pengukuran setelah Perlakuan cold pack lebih kedua,rasa nyeri mendapat Kompers Cold rendah menurun perlakukan Pack dan Nafas dibanding skor menjadi 1,87 relaksasi nafas dalam juga rata-rata skala poin setelah dalam post dilakukan nyeri pasien pemberian cold analgetik II. setelah pasien yang diberi pack atau Pada di bangsal dan intervensi mengalami pengukuran setelah diberi dengan penurunan rasa kedua, rata-rata obat analgetik relaksasi nafas nyeri sebesar skala nyeri II. Sebelum dalam. Hal 1,60 poin. Pada pasien mendapatkan tersebut pengukuran mengalami perlakuan penurunan rasa pemberian cold intervensi rasa nyeri
nyeri sebesar pack dan terdapat selisih postanalgetik I
0,60 poin. Pada relaksasi nafas dari pengukuran dibandingkan
pengukuran dalam posta 1-4 dan relaksasi nafas
ketiga, rata-rata nalgetik II bermakna dalam.
skala nyeri digambarkan secara statistik Pembahasan
pasien sebagai berikut. (p<0,05). Skor Hasil uji
mengalami rata-rata skala independen t-
penurunan rasa nyeri pasien test
nyeri sebesar yang diberi menunjukkan
0,80 poin. Pada intervensi perbedaan yang
pengukuran dengan kompres kecil rasa nyeri
keempat, rata- cold pack lebih post analgetik I
rata skala nyeri rendah antara
pasien dibanding skor kelompok cold
mengalami rata-rata skala pack (5,33 poin)
Gambar 2. penurunan rasa Skala Nyeri nyeri pasien dengan Post Analgetik nyeri sebesar II Sebelum yang diberi relaksasi nafas dan Sesudah 1,00 poin intervensi dalam (5,4 poin) Intervensi setelah dengan sebelum Sebelum dilakukan relaksasi nafas dilakukan diintervensi relaksasi nafas dalam. Hal kompres dingin tidak ada dalam. tersebut cold pack dan perbedaan rasa Hasil menunjukkan relaksasi nafas nyeri pada perbandingan bahwa cold dalam. Hal kedua rasa nyeri pack lebih tersebut berati kelompok. sebelum dan efektif sebelum Setelah sesudah menurunkan mendapat mendapat intervensi baik dingin efektif es efektif dalam pengukuran
dengan cold dalam menurunkan setelah
pack maupun menurunkan nyeri pada pembedahan
relaksasi nafas nyeri pasca kasus fraktur dan analgetik I
dalam, kondisi operasi pada radius ulna dan dan pengukuran
nyeri pasien fraktur ataupun perendaman ini setelah
hampir masalah dalam dilakukan dalam diberikan
sama.Setelah musculoskeletal5 suhu 10°C analgetik II. Hal
,9,10,11 diintervensi, . selama 15 menit ini dapat
terdapat selisih Penelitian tidak dijelaskan
dari pengukuran terkait yang mengganggu karena nyeri
1 – 4 yang menggunakan dalam pembedahan
bermakna media es yang peredaran darah sedikitnya
secara statistik mirip dengan pasien7. mengalami dua
(p<0,05). Hal penelitain ini Hasil perubahan,
tersebut menyatakan pengukuran pertama akibat
menunjukkan bahwa skala nyeri pembedahan itu
bahwa cold perendaman air dengan VAS sendiri yang
pack lebih dingin lebih menunjukkan menyebabkan
efektif efektif skala nyeri pada rangsangan
menurunkan dibandingkan pemberian nosiseptif dan
rasa nyeri ice pack dan kompres dingin yang kedua
postanalgetik. pemijatan dan tehnik setelah proses
Hasil penelitian dengan es12. relaksasi nafas pembedahan
ini sesuai Penelitian lain dalam ada terjadi respon
sebelumnya juga penurunan inflamasi pada
menyatakan menyatakan angka skala daerah sekitar
bahwa kompres perendaman air nyeri antara operasi, dimana
terjadi pada paisen kontrol dengan noksius atau
pelepasan zat- post operasi relaksasi nafas noksius ringan
zat kimia pembedahan dalam. Skala yang mengenai
(prostaglandin, pada umumnya nyeri pada post bagian yang
histamin, termasuk ORIF. analgetik I meradang akan
serotonin, Hasil mempunyai nilai menyebabkan
bradikinin, pengukuran yg lebih tinggi nyeri. Nyeri
substansi P dan skala nyeri pada dibanding inflamasi akan
lekotrein) oleh pasien post dengan nilai menurunkan
jaringan yang operasi fraktur skala nyeri pada derajat
rusak dan sel- ekstermitas pasien post kerusakan dan
sel inflamasi. didapatkan hasil analgetik II. Hal menghilangkan
Zat-zat kimia dimana pada ini disebabkan respon inflamasi
yang dilepaskan pengukuran adanya proses dan nyeri akan
inilah yang pertama dan penyembuhan menurun
berperan pada pengukuran luka pada tahap intensitasnya
proses yang ke 4 inflamasi seiring
transduksi dari mempunyai pola merupakan berjalanya
nyeri pada semakin salah satu waktu1. Adanya
pasca menurun skala bentuk untuk proses inflamasi
pembedahan13. nyerinya baik mempercepat yang akan
Berjalannya pada pasien perbaikan semakin
waktu maka kelompok kerusakan berkurang dan
proses inflamasi intervensi jaringan. intensitas nyeri
akan berkurang dengan kompres Sensitifitas akan juga akan
dan akan dingin cold pack meningkat, berkurang
menurunkan maupun pada sehingga menyebabkan
intensitas nyeri kelompok stimulus non hasil
pengukuran sekitar 2 point keseluruhan n homeostatis
skala nyeri pada dan dapat pemberian lingkungan
3 sampai 4 jam dibuktikan relaksasi nafas internal
pasca operasi dengan melihat dalam dari individu. Pada
akan lebih keseluruhan perlakuan yang saat terjadi
tinggii pada proses ke 1 sampai ke pelepasan
skala nyeri 7-8 pengompresan 4 juga mediator kimia
jam setelah dengan cold menunjukkan seperti
tindakan pack dari penurunan yang bradikinin,
operasi. pengompresan tidak begitu prostaglandin
Kompres yang ke 1 besar yaitu 1 dan substansi P,
dingin dengan sampai point baik post akan
cold pack pengompresan analgetik I dan merangsang
memberikan yang ke 4 post analgetik syaraf simpatis
efek yang lebih terjadi II. sehingga
baik dari tehnik penurunan 3 Prinsip menyebabkan
relaksasi nafas. point baik pada yang mendasari vasokostriksi
Penurunan skala post analgetik I penurunan nyeri yang akhirnya
nyeri pada maupun pada oleh teknik meningkatkan
pemberian post analgetik relaksasi tonus otot yang
kompres dingin II. Sedangkan terletak pada menimbulkan
dengan cold pada pemberian fisiologi sistem berbagai efek
pack relaksasi nafas syaraf otonom seperti spasme
mempunyai dalam secara yang merupakan otot yang
penurunan skala spesifik tiap bagian dari akhirnya
nyeri secara perlakuan sistem syaraf menekan
spesifik tiap menurunkan 1 perifer yang pembuluh
pengompresan point dan secara mempertahanka darah,
mengurangi pembuluh darah untuk lebih cepat
aliran darah dan berkurang sementara14. sedangkan
meningkatkan sehingga nyeri Perbandin tehnik relaksasi
kecepatan berkurang. gan proses nafas dalam
metabolisme Kompres dingin mekanisme mengurangi
otot yang menstimulasi hambatan nyeri nyeri
menimbulkan permukaan kulit pada tehnik memerlukan
dari medulla nyeri, terapi dapat dilihat hormone yang
spinalis ke otak kompres dingin bahwa pada memerlukan
dan yang diberikan kompres dingin konsentarsi dan
dipersepsikan akan mempunyai alur kesungguhan
sebagai nyeri.14. mempengaruhi yang lebih pada pasien
Pada saat impuls yang singkat dalam
relaksasi nafas dibawa oleh dibanding melakukan
dalam tersebut serabut taktil A- relaksasi nafas relaksasi nafas
menghambat beta untuk lebih dalam karena dalam untuk
adanya mendominasi pada kompres dapat
pelepasan sehingga dingin menurunkan
mediator kimia gerbang akan pencapaian nyeri.
tersebut diatas menutup dan pada sasaran Kesimpulan
sehingga impuls nyeri pengatur nyeri 1. Sebelum
vasokonstriksi terhalangi atau pada dilakukan
dihambat, sehingga nyeri “gerbang perlakuan
spasme otot yang dirasakan control“ pada kompres
berkurang, akan berkurang teori nyeri lebih dingin cold
penekanan atau hilang singkat dan Pack pada
kelompok perlakuan 3 point, Tirtonegoro
intervensi dan terjadi sedangkan Klaten :
a. Kompres dan relaksasi penurunan pada dingin nafas dalam skala nyeri kelompok cold pack pada rata-rata 1 kontrol dapat kelompok point pada relaksasi dijadikan kontrol, tiap nafas dalam alternatif nyeri yang perlakuan hanya untuk dirasakan pada mengalami penatalak responden kelompok penurunan 1 sanaan relative sama kontrol point,sehing nyeri non yaitu pada relaksasi ga kompres farmakolo skala nyeri 4- nafas dalam dingin cold gi di 5. post pack lebih 2. Setelah Rumah analgetik I efektif dilakukan 4 Sakit. dan post menurunkan b. Meninjau kali analgetik II. nyeri kembali perlakuan 3. Penurunan dibandingka panduan kompres skala nyeri n relaksasi dan dingin cold setelah nafas dalam kebijakan Pack pada perlakuan baik pada penatalak kelompok pertama post sanaan intervensi hingga ke analgetik 1 nyeri post terjadi empat pada maupun post operasi penurunan kelompok analgetik II. yang ada skala nyeri intervensi Saran 1.Kepada RSUP di rumah rata-rata 2 kompres dr Soeradji sakit dan point pada dingin cold menamba tiap pack sebesar h cold kan dalam klinik
pack intensitas menggun atau di
sebagai nyeri akan rumah
alternatif pada post kompres sakit.
untuk operasi dingin
menguran selain cold Daftar Pustaka
gi rasa fraktur. pack. 1. Rizaldiy
b. Peneliti 3. Bagi Pinzon nyeri post (2014) lain Institusi Esesmen operasi Nyeri diharapk Pendidikan : Yogyakarta fraktur. Betha 2. Bagi peneliti an dapat Institusi Grafika 2. L. Tarau & selanjutnya. mengemb pendidika M.Burst . a. Peneliti (2011) Nyeri angkan n dapat Kronis lain Jakarta EGC penelitia mensosial diharapk 3. Pamela,et al. n ini isasikan (2010) Acut an dapat Pain dengan kompres Management mengemb : Scientific meneliti dingin Evidence angkan Thirt Edition efisiensi cold pack Australian penelitia And New penggun sebagai Zealand n ini College Of aan cold alternativ Anaesthethis dengan ts And pack e Faculty Of meneliti Pain dipandan pengguna Medicine. efektifita Australia g dari an terapi s 4. Krista Lewis sudut non & Kevin penggun Miller, ekonomis farmakolo (2008)Ice aan cold Bag dan gis dalam Application pack Induced efisiensi mengatasi Numbness in untuk Uninjured waktu nyeri di Ankles with menurun Less perawat praktek Discomfort than Cold Penatalaksana Efektifitas Tania, (2010) Water an Nyeri Di Kompres Motor And ImmersionAn Ruamh Sakit Dingin Sensory Honors Dr Soeradji Terhadap Nerve Thesis Tirtonegoro Intensitas Conduction (HONRS Nyeri Pada Are Effected Klaten. , 499) Ball Pasien Differently State Indonesia Fraktur By Ice Pack, University 8. Lane, Tertutup Di Ice Massage Muncie, Elaine;Latha Ruang And Cold Indiana m, Tracy Dahlia RSUD Water (2009). Arifin Immersion 5. Jon E Block. Achmad Research Managing (2010). Cold Pain Using Universitas Report and Heat And Riau Physical compression Cold Therapy in the 11. Manuela, Journal Vol. Therapy management Angela,Philip Paediatric 90 Number of p,& Reto Nursing;Jul 4 musculoskel (2014) 2009; 21, 6; etal Effective 13. Brunner Proquest injuries Treatment of & Suddarth Nursing & and Posttraumati (2002). Buku Allied Health c and Ajar Medical Source Pg. orthopedic Bedah Edisi 142 operative Postoperativ 8 Jakarta procedures: 9. Devi e Edema in EGC a narrative Mediarti, Patients with 14. Priharjo, reviewOpen Rosnani & Ankle and R. (2003). Access Sosya, Hindfoot Perawatan Journal of (2015) Fractures,A nyeri. Sports Pengaruh Randomized Jakarta. EGC. Medicine Pemeberian Controlled Kompres Trial 6. Shaik, Comparing Dingin Macdermid, Terhadap Multilayer Birmingham Nyeri Pada Compression & Grewal Pasien Therapy and (2015) Short Fraktur Intermittent Term Ekstremitas Impulse Sensory and Tertutup Di Compression cutaneous IGD RSMH with the Vascular Standard Responses to Palembang Treatment Cold Water Tahun 2012, with Ice,The Immersion in Jurnal Journal Of Patients with Kedokteran Bone And Distal Radius Dan Joint Fracture Kesehatan Surgery, (DRF)SM J Volume 2 No Incorporated Orthop. 3 Oktober 2014;96:126 2015;1(1):10 2015 : 253- 3-71 03. 260 12. Esperanz 7. Tim Nyeri a, Maria, 10. Andi RSST (2015) Nurchairiah1 Sandoval, Buku Panduan .(2013). Diana &