Anda di halaman 1dari 24

MINI RISET

MK. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PRODI S1 FMIP

MINI RISET STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA TENTANG


PENILAIAN KINERJA DOSEN FISIKA DI KELAS FISIKA DIK B 2018

NAMA MAHASISWA :

 LINDU P SIMANULLANG (4172121025)


 MONARISA NAPITUPULU (4173121030)
 NINA KHARINA SEMBRIRING (4173121034)
 NOVITA D SIMAMORA (4173321034)
 PUTRI AMELIA SITEPU (4171121026)

DOSEN PENGAMPU : Dr. SONDANG R MANURUNG, M.Pd

MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS FMIPA – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN NOVEMBER 2018

KATA PENGANTAR

i|MINI RISET
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya, Kami masih bisa menyelesaikan tugas ini
dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata Strategi Belajar Mengajar
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam
mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen Pengampu kami yaitu Ibu Dr.
Sondang R Manurung, M.Pd .

Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang
membaca Tugas kami ini dengan senang hati kami menerima dan membutuhkan
saran, kritik serta ide-ide dari pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari
kami, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekian dan Terimakasih.

Medan, November 2018

Kelompok 5

Penulis

DAFTAR ISI

ii | M I N I R I S E T
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................
ii

BAB I Pendahuluan..................................................................................................................
1

Latar Belakang
1
Rumusan Masalah
1
Tujuan
1
Manfaat
1
BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................................................
2

BAB III Metode Pelaksanaan.................................................................................................


7

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


7
Alasan Pemilihan Lokasi
7
Alat dan Bahan yang Dipersiapkan
7
Desain Penelitian
8
Metode Pengumpulan Data
9

iii | M I N I R I S E T
Metode Analisa Data
9
BAB IV Hasil dan Pembahasan Mini Riset.........................................................................
10

Hasil Mini Riset


10
Pembahasan
14
BAB V PENUTUP....................................................................................................................
15

Kesimpulan
15
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

iv | M I N I R I S E T
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mini Riset adalah salah satu penugasan dari keenam tugas KKNI. Adapun
yang di maksud denga Mini Risetadalah melakukan penelitian kecil didalam
lingkungan dengan masalah yang sering dihadapi.
Dalam Mini Riset ini kami mengambil judul Mengetahui Model pembelajaran
yang digunakan pendidik(dosen) fisika dalam mengajar. Dalam hal ini kami
mengamati seorang dosen fisika yang sedang mengajar dikelas. Dengan cara itu,
maka kami dapat membuat sebuah persentase maupun kesimpulan tentang model
pembelajaran seperti apa yang digunakan atau yang diberikan dosen kepada
mahasiswa.
Dengan adanya penugasan Mini riset ini, maka akan semakin mampu dalam
melihat situasi lingkungan dengan masalah yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kemampuan dosen fisika unimed dalam mengenali/mengajar
mahasiswa didalam kelas?
2. Bagaimana Persentase dari keberhasilan pendidik(dosen) dalam mengajar
atau memberikan materi kepada mahasiswa?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kemampuan dosen fisika unimed dalam mengenali/mengajar
mahasiswa didalam kelas.
2. Mengetahui bagaimana persentase dari keberhasilan pendidik(dosen)
dalam mengajar atau memberikan materi kepada mahasiswa.
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan dalam laporan ini ialah
penulis dapat mengobservasi serta menganalisis kemampuan dosen dalam mengajar
mahasiswa apakah dalam proses pembelajaran pendidik menggunakan model model

1|MINI RISET
pembelajaran,serta melatih untuk melakukan wawancara serta teknik dalam
pengumulan data.

2|MINI RISET
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005)


yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
tertentu.
Deskripsi dari kinerja menyangkut 3 komponen penting yakni tujuan,ukuran
dan penilaian. Tujuan akan memberikan arah dan memengaruhi bagaimana
seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.
Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi
kepada suatu organisasi antara lain: 1) Kuantitas output. 2) Kualitas
output. 3) Jangka waktu output. 4) Kehadiran ditempat kerja. 5) Sikap kooperatif
(Mathis dan Jacson, 2001:91).
Terdapat kurang lebih dua syarat utama yang diperlukan guna melakukan
penilaian kinerja yang efektif, yaitu (1) adanya kriteria kinerja yang dapat diukur
secara objektif; dan (2) adanya objektivitas dalam proses evaluasi (Gomes, 2003).
Terdapat beberapa metode dalam mengukur prestasi kerja, sebagaimana
diungkapkan oleh Gomes (2003:137-145), yaitu :
1. Metode Tradisional. Metode ini merupakan metode tertua dan paling
sederhana untuk menilai prestasi kerja dan diterapkan secara tidak sistematis
maupun sistematis. Yang termasuk kedalam metode tradisional adalah : rating
scale, employee comparation, check list, free form essay, dan critical incident.
a) Rating scale. Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua
dan banyak digunakan, dimana penilaian yang dilakukan oleh atasan
atau supervisor untuk mengukur karakteristik, misalnya mengenai
inisitaif, ketergantungan, kematangan, dan kontribusinya terhadap
tujuan kerjanya.

3|MINI RISET
b) Employee comparation. Metode ini merupakan metode penilaian yang
dilakukan dengan cara membandingkan antara seorang pegawai
dengan pegawai lainnya. Metode ini terdiri dari :
1) Alternation ranking : yaitu metode penilaian dengan cara
mengurutkan peringkat (ranking) pegawai dimulai dari yang
terendah sampai yang tertinggi berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
2) Paired comparation : yaitu metode penilaian dengan cara
seorang pegawai dibandingkan dengan seluruh pegawai
lainnya, sehingga terdapat berbagai alternatif keputusan yang
akan diambil. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah
pegawai yang relatif sedikit.
3) Porced comparation (grading) : metode ini sama dengan
paired comparation, tetapi digunakan untuk jumlah pegawai
yang relative banyak.
c) Check list. Metode ini hanya memberikan masukan/informasi bagi
penilaian yang dilakukan oleh bagian personalia.
d) Freeform essay. Dengan metode ini seorang penilai diharuskan
membuat karangan yang berkenaan dengan orang/karyawan/pegawai
yang sedang dinilainya.
e) Critical incident Dengan metode ini penilai harus mencatat semua
kejadian mengenai tingkah laku bawahannya sehari-hari yang
kemudian dimasukan kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari
berbagai macam kategori tingkah laku bawahannya. Misalnya
mengenai inisiatif, kerjasama, dan keselamatan.
2. Metode Modern.
Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai
prestasi kerja. Yang termasuk kedalam metode modern ini adalah : assesment
centre, Management By Objective (MBO=MBS), dan human asset
accounting.

4|MINI RISET
a) Assessment centre. Metode ini biasanya dilakukan dengan
pembentukan tim penilai khusus. Tim penilai khusus ini bisa dari luar,
dari dalam, maupun kombinasi dari luar dan dari dalam.
b) Management by objective (MBO = MBS). Dalam metode ini pegawai
langsung diikutsertakan dalam perumusan dan pemutusan persoalan
dengan memperhatikan kemampuan bawahan dalam menentukan
sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran
perusahaan.
c) Human asset accounting. Dalam metode ini, faktor pekerja dinilai
sebagai individu modal jangka panjang sehingga sumber tenaga kerja
dinilai dengan cara membandingkan terhadap variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi keberhasilan.
Penilaian Kinerja Dosen
Penilaian merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses
dan hasil pembelajaran, dan bukan hanya sebagai cara untuk menilai keberhasilan
mahasiswa. Jadi penilaian merupakan bagian yang integral dalam keseluruhan proses
belajar mengajar. Depdiknas (2006:47) menyatakan penilaian kinerja dosen sebagai
bagian dari kegiatan pembelajaran harus mampu memberikan informasi yang dapat
membantu dosen meningkatkan kompetensi mengajarnya dalam rangka membantu
mahasiswa mencapai perkembangan
pendidikan secara optimal.
Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 1
ayat 1 bahwa, guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Kompetensi dosen menurut Sagala (2009) terdiri dari empat
bidang, yaitu: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Profesional, dan Kompetensi Sosial. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah yang
tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 58 tahun
2009 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru/dosen ditegaskan

5|MINI RISET
bahwa setiap guru/dosen wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru/dosen yang berlaku secara nasional.

1. Kompetensi Pedagogik
Istilah lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, Pedagogi
yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik
yang berarti ilmu mendidik anak. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(permendiknas) nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru/dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik.
Depdiknas (2004, hal. 9) menyebut bahwa Kompetensi Pedagogik adalah:
“Kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat
dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan
kemampuan melakukan penilaian.”
Guna mendukung kinerja guru/dosen perlu dukungan kompetensi pedagogik
yang profesional. Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi
yang mutlak perlu dikuasai guru/dosen. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah
kemampuan guru/dosen dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
Kepribadian guru/dosen merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar
peserta didik. Dalam kaitan ini, Darajat dalam Syah (2000, hal. 225-226) menegaskan
bahwa:
“Kepribadian akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina
yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik
yang masih kecil (tingkat dasar) dan mereka yang sedang mengalami
kegoncangan jiwa (tingkat menengah).”

6|MINI RISET
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru/dosen
dalam menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan
psikologis.
Guru/dosen yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan adanya keterbukaan
berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi atau daya tahan terhadap
ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan. Hal ini
sejalan dengan pengertian Kompetensi Kepribadian dalam Undang-undang Guru dan
Dosen dikemukakan kompetensi kepribadian adalah:“Kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”.
3. Kompetensi Profesional
Surya (2003, hal. 138) mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai
kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru/dosen
profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam
bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa
tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru/dosen
lainnya.
Dalam Satori (2009) terdapat 4 komponen kompetensi profesional guru, yaitu:
a) Memiiki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia
b) Memiliki pengetahuan dan menguasai bidang studi yang diampu
c) Memiliki sifat yang tepat terhadap diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan
bidang studi yang diampu
d) Memiliki keterampilan menyampaikan materi ajar
4. Kompetensi Sosial
Guru/dosen yang efektif adalah guru/dosen yang mampu membawa
maha/siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas
merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Guru/dosen perlu
memiliki kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka pelaksanaan proses
pembelajaran yang efektif.

7|MINI RISET
Menurut Undang-undang Guru dan Dosen, Kompetensi Sosial adalah
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Sejalan dengan pengertian Kompetensi Sosial menurut Surya (2003, hal.138)
yang mengemukakan bahwa:
“Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang
agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi
sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan
tanggung jawab sosial.”
Mengajar dan mendidik adalah tugas guru dalam memanusiakan manusia.
Oleh karena itu kompetensi sosial mutlak harus dimiliki oleh seorang guru.

8|MINI RISET
BAB III
METODE PELAKSANAAN MINI RISET

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Mini riset dalam mata kuliah strategi belajar mengajar fisika, dilaksanakan pada:
Subjek penelitian. : Dosen fisika (Drs.Ratelit Terigan,M.Pd)
Hari/Tanggal : Kamis,15 November 2018
Pukul : 13.50 - selesai
Tempat : Universitas Negeri Medan,Jalan Willem Iskandar,Medan
Tembung,Medan,Sumatera Utara.

B. Alasan Pemilihan Lokasi


Universitas Negeri Medan,Jalan Willem Iskandar,Medan
Tembung,Medan,Sumatera Utara merupakan objek penelitian dalam mini riset mata
kuliah Strategi Belajar Mengajar Fisika . Tempat ini dipilih sebagai objek penelitian
mini riset karena dianggap mempunyai gejala sosial yang menarik untuk diteliti,
terlebih lagi karena kampus ini melahirkan mahasiswa lulusan pendidikan( calon
guru) , jadi apakah dalam bidang hal mengajar atau dalam proses pembelajaran
pendidik mampu mengenali atau memahami mahasiswanya dan dapat menerapkan
model.model pembelajaran yang akan diajarkan dikelas,sehingga mahasiswa dapat
memahaminya atau mengerti. Dengan demikian, tempat ini dianggap cukup potensial
untuk dijadikan objek observasi guna mengetahui keadaan sosial ditempat tersebut.

C. Alat dan Bahan yang Dipersiapkan


Alat dan bahan yang dimaksud dalam hal ini adalah buku dan angket serta
pena sendiri untuk memulai penelitian ini dengan melihat dari kompetensi dosen dari
pendadogik , sosial serta banyak yang lainnya.. Adapun alat dan bahannya yakni
sebagai berikut:
1. Kamera

9|MINI RISET
Kamera merupakan alat yang digunakan sebagai sarana untuk mengambil
gambar-gambar (yang berupa foto-foto) pada saat paktek lapangan berlangsung yang
berada di kelas, sebagai bahan dokumentasi untuk item yang diperlukan dalam
penyusunan laporan pratek lapang.

2. Dosen Fisika
Sebagai narasumber atau sampel pada saat praktek lapangan.
3. Angket
Untuk tempat memberikan penilaian bagaimana proses belajar tersebut
berlangsung.

D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam proses pembelajaran
dosen menggunakan model pembelajaran,serta penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui bagaimana aktivitas atau cara yang dilakukan dosen untuk membuat
mahasiswa memahami atau mengerti dari suatu materi. Dan juga apakah proses
berlangsung nya dapat di pahami dan dimengerti mahasiswa itu sendiri. Dikarenakan
banyak penelitian dan sumber mengatakan bahwa dalam mengajar, dosen cenderung
menyuruh mahasiswa untuk presentasi saja, dan hanya mengandalkan mahasiswa itu
sendiri dalam mencari bahan nya, ataupun yang lainnya di Universitas Negeri
.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan desain penelitian
yang bersifat alamiah,dalam arti peneliti tidak berusaha memanipulasi seting
penelitian,melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena. Alasan
menggunakan metode penelitian kualitatif adalah berdasarkan pendapat Alsa (2003)
yaitu penelitian kualitatif umumnya dipakai apabila peneliti tertarik untuk
mengeksplorasi dan memahami satu fenomena sentral seperti proses atau peristiwa.

E. Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data mini riset ini adalah
penilaian kinerja dosen dengan angket serta melihat bagaimana cara pematerian

10 | M I N I R I S E T
dosen tersebut memberi tanggapan kepada mahasiswa .Seperti mahasiswa tersebut
dalam memberi jawaban dan juga menjawab soal yang diberikan oleh dosen.

F. Metode Analisa Data


Teknik analisis data kualitatif dilakukan sesuai dengan pendekatan studi
kasus,sehingga analisis data yang digunakan dengan cara menelaah jawaban jawaban
tersebut diorganisir dengan cara mengidentifikasikan dan mengkategorikan sesuai
dengan tujuan tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan langkah pokok penelitian studi
kasus.

11 | M I N I R I S E T
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN RISET

A. Hasil Mini Riset

Dari mini riset yang telah dilakukan kelompok kami yaitu dengan
metode penilaian menggunakan angket, maka di dapatkan hasil dari 5 angket
yaitu pengisian yang dilakukan setiap anggota kelompok 5 yang diantaranya
adalah, Lindu P. Simanullang, Monarisa Napitupulu, Nina Karina Br
Sembiring, Novita Desnalia Simamora, Dan Putri Amelia sebagai berikut :

Angket Penilaian Kinerja Dosen

A. Kompetensi Pedagogik

Kurang/ Cukup/ Baik/ Sangat


tidak kadang- sering baik/ selalu
pernah kadang
Kesiapan memberi
kuliah dan/ atau - - 1 orang 4 orang
praktek/ praktikum
Keteraturan dan
ketertiban - - 4 orang 1 orang
penyelenggaraan
perkuliahan
Kemampuan
menghidupkan - - 5 orang
suasana kelas
Kejelasan 2 orang 3 orang
penyampaian materi
dan jawaban

12 | M I N I R I S E T
terhadap pertanyaan
dikelas
Pemanfaatan media 1 orang 4 orang -
dan teknologi
pembelajaran
Keanekaragaman 1 orang 3 orang 1 orang
cara pengukuran
hasil belajar
Pemberian umpan - 2 orang 3 orang
balik terhadap tugas
Kesesuaian materi - - 5 orang
ujian dan/ atau tugas
dengan tujuan mata
kuliah
Kemudahan 1 orang 2 orang 2 orang
mengakses bahan
yang diajarkan

B. Kompetensi Profesional

Kurang/ Cukup/ Baik/ Sangat


tidak kadang- sering baik/ selalu
pernah kadang
Kemampuan 2 orang 3 orang
menjelaskan pokok
bahasan/ topic
secara tepat
Kemampuan 1 orang - 4 orang
menjelaskan
keterkaitan bidang/
topik yang diajarkan
dengan bidang/
topic lain

13 | M I N I R I S E T
Kemampuan - 2 orang 3 orang
menjelaskan
keterkaitan bidang/
topik yang diajarkan
dengan konteks
kehidupan
Penguasaan akan - 5 orang -
isu-isu mutakhir
dalam bidang yang
diajarkan
Penggunaann hasil- - 2 orang 3 orang
hasil penelitian
untuk meningkatkan
kualitas perkuliahan
Pelibatan - 1 orang 4 orang
mahasiswa dalam
penelitian/ kajian
dan atau
pengembangan/
rekayasa/ desain
yang dilakukan
dosen
Kemampuan 1 orang 2 orang 2 orang
menggunakan
beragam teknologi
komunikasi

C. Kompetensi Kepribadian

Kurang/ Cukup/ Baik/ Sangat


tidak kadang- sering baik/ selalu

14 | M I N I R I S E T
pernah kadang
Performance skill 1 orang 4 orang
Kewibawaan
sebagai pribadi
dosen
Kearifan dalam 1 orang 2 orang 3 orang
pengambilan
keputusan
Menjadi contoh 2 orang 3 orang
dalam bersikap dan
berperilaku
Satunya kata dan 1 orang 4 orang
tindakan
Kemampuan - 3 orang 2 orang
mengendalikan diri
dalam berbagai
situasi dan kondisi
Adil dalam - 5 orang
memberlakukan
mahasiswa

D. Kompetensi Sosial

Kurang/ Cukup/ Baik/ sering Sangat baik/


tidak kadang-kadang selalu
pernah
Kemampuan 1 orang 4 orang
menyampaikan
pendapat
Keterbukaan - 5 orang
Kemampuan
menerima kritik,
saran dan pendapat

15 | M I N I R I S E T
orang lain

Mengenal dengan 1 orang 2 orang 2 orang


baik mahasiswa yang
mengikuti kuliahnya

Mudah bergaul di 2 orang 3 orang


kalangan sejawat,
karyawan dan
mahasiswa
Toleransi terhadap - 5 orang
keberagaman
mahasiswa

B. Pembahasan

Menurut Rivai (2011, hal. 860) secara teoritis, faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinann,
produktivitas kerja, perilaku, locus of control, pemenuhan harapan penggajian dan
efektivitas kerja.
Kinerja Dosen (X) Kepuasan Mahasiswa (Y)
1. Kompetensi Pedagogik 1. Isi pekerjaan,
2. Kompetensi Profesional penampilan tugas
3. Kompetensi Kepribadian pekerjaan yang aktual dan
4. Kompetensi Sosial sebagai kontrol terhadap
(Permendiknas) nomor 58 pekerjaan
tahun 2. Supervise
2009) 3. Organisasi dan
manajemen
4. Kesempatan untuk maju
5. Insentif

16 | M I N I R I S E T
6. kondisi
(Rivai (2011, h. 860))

Memperhatikan hasil yang didapatkan dari kegiatan mini riset, peneliti


mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Terdapat pengaruh signifikan kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa
program studi pendidikan Fisika Dik B 2018 dalam mata kuliah Telaah Kurikulum
yang diampu oleh Togi Tampubolon M.Si., Ph.D , di Universitas Negeri Medan”

17 | M I N I R I S E T
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penilaian merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses


dan hasil pembelajaran, dan bukan hanya sebagai cara untuk menilai keberhasilan
mahasiswa. Jadi penilaian merupakan bagian yang integral dalam keseluruhan proses
belajar mengajar. Depdiknas (2006:47) menyatakan penilaian kinerja dosen sebagai
bagian dari kegiatan pembelajaran harus mampu memberikan informasi yang dapat
membantu dosen meningkatkan kompetensi mengajarnya dalam rangka membantu
mahasiswa mencapai perkembangan
pendidikan secara optimal.
Kompetensi dosen menurut Sagala (2009) terdiri dari empat bidang, yaitu:
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan
Kompetensi Sosial. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah yang tertera dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 58 tahun 2009 tentang
standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru/dosen ditegaskan bahwa setiap
guru/dosen wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru/dosen
yang berlaku secara nasional.
Menurut Rivai (2011, hal. 860) secara teoritis, faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gaya kepemimpinann,
produktivitas kerja, perilaku, locus of control, pemenuhan harapan penggajian dan
efektivitas kerja.

B. SARAN

Dengan adanya Mini Riset ini penulis berharap semoga dapat membantu pembaca
dalam memahami Strategi Belajar Mengajar terlebih Fisika dengan lebih baik serta
dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan judul Mini Riset dalam

18 | M I N I R I S E T
kehidupan sehari-hari tentang bagaimana menilai dan melakukan proses mengajar
yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

19 | M I N I R I S E T
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani. 2011. Trategi Belajar Mengajar.Cv Pustaka Setia : Bandung

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : KENCANA

Syarif, kemali, dkk. (2017). Perkembangan peserta didik. Medan: unimed press.

20 | M I N I R I S E T

Anda mungkin juga menyukai