Anda di halaman 1dari 4

KEHIDUPAN DUNIA ADALAH SEPERTI MIMPI

Tidak ada perkara yang lebih penting di dunia dan di akhirat melebihi agama, Allah telah
menciptakan dunia ini karena masalah agama yaitu untuk menguji manusia Siapakah yang mau
mengamalkan agama dan siapakah yang tidak mau mengamalkan agama. Allah Subhanahu Wa
Ta'ala menciptakan akhirat juga untuk masalah agama, di sana ada dua tempat yaitu surga dan
sebagai balasan untuk orang-orang yang mau mengamalkan agama dan neraka sebagai balasan
untuk orang-orang yang tidak mau mengamalkan agama. jadi masalah manusia di dunia dan di
akhirat yang sebenarnya itu adalah masalah agama. maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus
nabi nabi dan rasul-rasul mulai dari Kakek kita Nabi Adam alaihissalam sampai yang terakhir yang
mulia bagi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam semuanya adalah untuk masalah ini,
memberikan petunjuk kepada manusia supaya mengamalkan agamanya, agama yang benar, agama
yang diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta'ala menghambakan dirinya semata2 kepada Allah.

maka hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala perlu kita sadari perkara ini, jadi masalah
kita itu bukan masalah sehat atau sakit Bukan masalah kaya atau miskin bukan masalah menjadi
rakyat atau pejabat, Bukanlah itu masalah manusia, masalah manusia itu adalah dia mau
mengamalkan agama atau tidak, masalah manusia itu adalah dia mau sholat atau tidak, Itulah
masalah manusia, masalah manusia itu Iman atau tidak, masalah manusia itu mau ke surga atau ke
neraka, itulah manusia masalah manusia yang sebenarnya

maka setan usaha untuk supaya kita ini melupakan masalah yang sebenarnya sehingga akhirnya
kita ini sibuk dengan perkara-perkara yang sebetulnya bukan masalah, hadirin yang dimulyakan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ada orang yang sedih gara-gara dia memikirkan saya harus menjadi
pejabat, saya harus menjadi kaya, saya harus sehat, saya harus ini saya harus itu, sehingga
umurnya dihabiskan untuk perkara itu tanpa dia menyadari Apakah Masalah sebenarnya

‫ الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا‬manusia itu seperti orang yang tidur, diceritakan dalam satu hadits
“manusia itu seperti orang yang tidur kalau sudah mati baru bangun”. jadi baru kalau sudah mati
baru dia bangun, maka ada orang yang tidur mimpi baik, dia menjadi raja, dia menjadi orang kaya,
didampingi permaisuri permaisuri yang cantik maka senang sekali dia dalam mimpi itu, tiba-tiba di
tengah asiknya di dalam mimpi dia dibangunkan yang membangunkan ternyata polisi, untuk dibawa
ke penjara karena apa, Karena dia ini maling, maling yang sedang bermimpi baik, bangun tidur baru
sadar ternyata maling saya ini, saya kira tadi Raja, begitu juga hadirin, ada orang yang tidur
bermimpi buruk dia digebuki hansip, disengat kalajengking, di buru dikejar kesana-kemari, rumahnya
hanya Gubuk yang reot, maka dia sedih sekali dalam mimpinya itu, di tengah sedihnya mimpinya
tadi tiba-tiba dibangunkan, Siapa yang bangunkan, ternyata istrinya yang masih pengantin baru,
alhamdulillah ternyata a tadi itu cuman mimpi, hadirin itulah gambaran manusia keadaan manusia
ini seperti ini di dunia ini ada yang mimpi baik, ada yang mimpi buruk, setelah mati baru dia sadar,
baru dia faham hakekat sebenarnya dari kehidupan ini, hadirin inilah gambaran kehidupan
manusianya.

ada seseorang telah datang kepada Maulana Umar rohimahullah ia mengatakan wahai syikh Saya
punya masalah ini, punya masalah itu, banyak masalah, masalah ekonomi, masalah belum punya
rumah, pekerjaan tidak ada, sakit-sakitan dan semua perkara diutarakan maka Maulana Umar
mengatakan itu bukanlah masalah, masalah kamu yang sebenarnya ini kamu ini bisa menghabiskan
umur kamu dalam taat kepada Allah atau tidak, itulah masalah yang sebenarnya, kamu itu bisa mati
dalam keadaan iman dan Islam atau tidak, masalah yang sebenarnya itu nanti kamu dikubur bisa
menjawab pertanyaan para malaikat atau tidak, masalah kamu yang sebenarnya itu kamu akan ke
neraka atau ke surge, Itulah masalah sebenarnya, dan masalah-masalah yang kamu sebutkan tadi
itu bukanlah masalah.

Dunia ini dengan seluruh permasalahannya akan selesai dengan sendirinya, Setelah kita masuk ke
liang kubur kita maka telah selesai seluruh permasalahan dunia masalah, masalah yang dibesar-
besarkan sekarang, ada masalah Negara, ada masalah politik, ada masalah partai, ada masalah
ekonomi, masalah ini masalah itu banyak sekali masalah di dunia ini begitu kita mati ternyata ini
semua bukanlah masalah, masalah kita ternyata hanya satu saja iman kita benar atau tidak, amal
kita benar atau tidak, cuma itu saja masalahnya, tidak ada masalah yang lain semua masalah dunia
ini ternyata bukan masalah, tapi hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala manusia sibuk
membaca Koran, sibuk membaca berita-berita dunia, sehingga seolah-olah dunia inilah masalah
yang sebenarnya, seumpama manusia ini mau mengintip ke akhirat, dengan membaca berita-berita
akhirat dari kitabullah dari sunnah nabi maka dia akan paham Bahwa masalah yang sebenarnya
adalah masalah akhirat, hadirin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka kita duduk disini
bersama-sama merenung dan berpikir menghadapi masalah yang besar ini.
maka Al Imam Ahmad rahimahullah mengatakan aneh manusia ini di atas sana ada surga yang
begitu indah yang tidak bisa dibayangkan keindahannya dan di bawah sana ada neraka yang begitu
mengerikan dan tidak bisa dibayangkan bagaimana mengerikannya, tetapi manusia di antara
keduanya Kok bisa tidur dengan nyenyak, dalam satu hadis dikatakan kalau ada orang berkumpul
kemudian ngobrol kesana kemari dan tidak bicara mengenai akhirat, kedua orang itu tidak bicara
mengenai surga dan neraka, maka para malaikat pun heran, aneh anak manusia ini, Allah telah
menyiapkan untuk mereka surga yang begitu indah dan menyiapkan neraka yang begitu mengerikan
tetapi dia tidak bicara mengenai ini, dia tidak bicara apa-apa mengenai hal ini, hadirin yang
dimuliakan, kalau ada orang punya masalah besar kemudian dia ini bertemu dengan temannya kok
sama sekali tidak bicara maka orang akan heran, Kok dia tidak bicara apapun, padahal istrinya baru
saja mati, anaknya juga mati, hartanya habis Dia kok biasa aja. Oh kira-kira dia ini sudah gila ini.
hadirin yang mulia untuk menyelesaikan masalah ini bagaimana caranya, Caranya cuman satu saja,
baginda nabi telah memberikan cara kepada kita, membimbing kita supaya kita ini selamat dunia
dan akhirat, bahagia dunia dan akhirat, Bagaimana caranya beliau datang ke setiap orang ke setiap
rumah dengan mengucapkan kalimat ayyuhannas qulu lailahailallah wahai manusia Katakanlah
Lailahaillallah kamu akan sukses, cuman itu saja mudah untuk sukses, untuk sukses di dunia dan di
akhirat sukses di mana saja caranya Mudah Saja yaitu kalau kamu itu menghambakan diri kepada
penguasa dunia penguasa penguasa bumi penguasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala hanya itu
saja, sejauh mana kita mengabdi kepada Allah kepada Allah maka sejauh itulah akan datang
kesuksesan dan kebahagiaan dan kemuliaan kepada kamu di mana saja

Jalannya cuma itu saja sejauh mana kita mengabdi kepada Allah tunduk kepada Allah maka sejauh
itulah akan datang kesuksesan, kebahagiaan, kemuliaan di mana saja, di dunia dan di akhirat.

Dan Allah telah membuktikan, orang-orang yang mengabdikan dirinya kepada Allah menghambakan
dirinya kepada Allah seperti para rasul Alaihi Wa Sallam mereka telah mendapatkan kemuliaan
mendapatkan kesuksesan kebahagian di dunia ini, sebelum mendapatkan kemuliaan kesuksesan
yang 100% di surga nanti.

WRITTEN BY M. FATHULLOH NGANJUK


‫كشف الخفاء ‪) -‬ج ‪ / 2‬ص ‪(312‬‬

‫‪.‬الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا ‪-‬‬

‫هو من قول علي بن أبي طالب لكن عزاه الشعراني في الطبقات لسهل التستري ‪ ،‬ولفظه في ترجمته ومن كلمه الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا وإذا ماتوا ندموا وإذا ندموا‬
‫‪.‬لم تنفعهم ندامتهم انتهى‬

‫إحياء علوم الدين ‪) -‬ج ‪ / 3‬ص ‪(125‬‬

‫قال صلى ا عليه وسلم‪ " :‬الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا‬

Anda mungkin juga menyukai