Puji serta rasa sykur kita kehadirat allah swt, yang mana yang harus kita
sadari, pada detik detik ini, kesempatan ini, pada setiap gerak gerik kita
semuanya tak lain dan tak bukan hanya karena idzin dari Allah swt, oleh
sebab itulah, marilah kita bersyukur dan selalu bertaqwa kepada allah swt.
Begitupula sholawat dan salam dengan ucapan الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍدtak
lupa pula kita hadiahkan buat nabinda kita, nabi besar kita, Muhammad saw,
seseorang yang telah berjasa membimbing umat manusia dari jalan yang
gelap gulita, menuju pada jalan cahaya, dari jalan yang hina dina, dimana
yang kuat akan menjadi raja, yang miskin menjadi hamba, perempuan hanya
sebagai alat pemuaskan nafsu semata, dan hidup hanyalah kebutulan belaka.
namun, atas idzin dari allah swt, telah muncul pada masa itu, sesesorang
yang namanya telah harum dibumi dan di langit, beliaulah baginda
rosullullah, saw, putra abdullah, cucunya abdul muttalib, anaknya siti
aminah,
Beliulah yang membawa, lentera kehormatan, tombak keadilan, dan
prisai kesejahteraan bagi umat manusia.a tas jasa beliu lah kita hidup dalam
kehormatan, yang mana yang muda menghormati yang paling tua, yang kuat
membantu yang lemah, dan yang kaya membantu yang miskin, inilah
kehoramatan yang tinggi, norma hidup yang paling bijak, yang telah dapat
kita nikmati bersama.
Atas jasa beliau juga, yang mana timbangan haruslah sama berat, ukuran
harus sama angka, dan pembagian harus sama rata, inilah keadilan yang
hakiki. dan atas jasa beliulah, saling tolong menolong dan peduli satu sama
lain, menghargai, dan berkasih sayang adalah aturan hidup yang harus
diberlakukan. yang mana, setiap makhluk, manusia, hewan dan tumbuhan
mempunyai hak atas mereka, dan saling menghargai,inilah kesejahteraan
hidup kita semua.
Sebagai seorang hamba yang pasti akan menghadap allah swt, kita
beriman kepadanya, bahwasanya kita akan kembali kepadanya, sunguh
kehidupan hanyalah tempat persingahan bagi umat manusia,sebagai mana
firman Allah swt, dalam
َيا َقْو ِم ِإَّنَم ا َٰه ِذِه اْلَح َياُة الُّد ْنَيا َم َتاٌع َو ِإَّن اآْل ِخ َر َة ِهَي َداُر اْلَقَر اِر
Artinya :
sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Dalam kehidupan kita sehari hari, jutaan makhluk allah swt, bergerak
di atas bumi allah, ada yang terbang ada yang hidup di air, ada pula yang
hidup di hutan, bahkan di gurun pasir. semuanya mempunyai tempat masing
masing dan tugasnya masing masing, dan kita sebagai manusia, tentulah
tidak sekedar diciptakan semata mata hanya untuk makan dan tidur, menua
dan mati begitu saja tampa adanya tugas, dan tujuan yang jelas.
Inilah konsep dasar hidup kita yang bertuhankan Allah swt, yang mana
kita yakini, kehidupan ini adalah sebuah pertangung jawaban, dimana kita
kalau telah meningalkan dunia yang fana ini, kita akan beranjak kepada
dunia yang lebih kekal hukumnya, yang tidak akan ada kematian lagi, tempat
kita akan dimintai pertangung jawaban atas apa apa yang telah kita lakukan,
selama hidup diatas bumi allah.
َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا
َو اْلَيْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًرا
Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Akibatnya karena tidak didasari dengan teladan yang baik dari baginda
rosul,kita saksikan kecurangan ada dimana mana, kitadakadilan ada dimana
mana, dimana hukum runcing kebawah bengkok ke atas,pemimpin dengan
amanah pajangan, ulama di lecehkan, umat di perbudakan dan musibah
hanya tontonan, inilah akibat hilangnya kiblat keteladanan dalam
kepimpinan dan kepedulian,salahnya kita dalan bertauladan membawakan
kita kepada kecintaan duniawi
ِمَّم ا َأَخ اُف َع َلْيُك ْم من بعدي ما يفتح عليكم من زهرة الدنيا و زينتها
“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan pada diri kalian setelah
peninggalanku ialah dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya untuk
kalian.”
wahai saudara saudaraku, saya menesehati saya sendiri dan kita semua,
" kita tidak bisa menghentikan lajunya zaman, namun kita hanya bisa
membatasi maksiat dengan membentengi iman kita dan bertauladan kepada
nabi muahammad saw, dalam semua aspek kehidupan"biarkan aliran zaman
mengalir seperti air , namun kita tetaplah umat muhammad saw,yang akan
kembali kepada kemenagan kita, karena kita bernahkodakan tuhan,
Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang
musafir.
Sebelum saya menutup pidato saya yang singkat ini, saya mohon maaf
atas perketaan saya sebagai seorang insan yg pasti mempunyai kesalahan dan
kelemahan dalam berkata.
Akhir kata mohon maaf yang sebesar besarnya,
“ Wallahulu Muwafiqu ila Aqwamith thoriq…” “ Wassalamu ‘alaikum
Warohmatullaahi Wabarokatuh”
By : Muhammad Hidayat