Anda di halaman 1dari 12

“TUGAS LITERASI ASMA AL-HUSNA KE 61, 62, DAN

63
OLEH GURU BAKHIET
(AL MUHYI, AL MUMIT, AL HAYYU)”
MATA KULIAH : METODOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU
Dr. MUHAMMAD YUSRAN, S.Pd., M.S.I

DOSEN PENGAJAR
Dr. TAUFIK HIDAYAT, S.Psi., M.Kes

OLEH
HAFIZ RAIHAN (2019122301)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
ASMAUL HUSNA KE 61 DAN KE 62
AL- MUHYI AL – MUMIT

Yang kita hormati yang kita muliakan para habaib dan para alim ulama’, para
muhibbin hadirin hadhirat rahimakumullah.
Puji dan Syukur yang setinggi tinggi nya kita haturkan ke hadhirat Allah SWT yang
mana dengan taufik hidayah-Nya jualah kita malam ini kembali bisa berkumpul
dimasjid Bustanul Muhibbin yang penuh berkah dan rahmat ini.
Shalawat salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan seluruh keluarga
sahabat , dzurriyat dan pengikut beliau hingga hari kiamat.
‫الحادي والستون والثاني والستون من اسماء هللا الحسنى‬
Yang ke-61 dan yang ke 62 dari Asmaul Husna Al Muhyi dan Al Mumit. Al Muhyi
artinya khalikul Hayat yang menciptakan hidup. Al Mumit artinya Al Khaliq lil maut
yang menciptakan mati. Maka tidak ada yang bisa menghidupkan dan tidak ada yang
bisa mematikan kecuali Allah subhanahu wa ta'ala.Itu lah Asmaul Husna yang ke 61
62 Al Muhyi Yang Maha menghidupkan Al Mumit Yang Maha mematikan.
Allah SWT berfirman, Hai orang-orang yang beriman jangan lah kalian seperti orang
kafir. Yang mana orang kafir itu berkata bagi saudara-saudara mereka yang mana
saudara mereka itu musafir atau berperang mereka berkata seandainya mereka tidak
musafir tidak ikut berperang mereka tidak mati dan tidak terbunuh.
Andaikata ada kawannya musafir mati di perjalanan, kata mereka "jika tidak musafir
maka tidak akan mati (masih hidup). Ada saudaranya orang kafir yang ikut
berperang, mati dalam peperangan, kata orang kafir "jikalau tidak ikut berperang
niscaya tidak mati (masih hidup). Janganlah berkata begitu bagi orang yang beriman.
Allah jua lah yang mehidupkan dan mematikan. Walaupun tidak musafir walaupun
tidak berperang , kalau Allah tidak menghendaki mati , maka tidak akan mati mereka
itu. jadi bukan peperangan, bukan musafir yang menyebabkan orang itu menjadi mati,
tetapi Allah yang mematikan itu.
Jadi jangan sekali-kali kita mencontoh perkataan-perkataan orang kafir yang suka
sekali mereka itu mengucapkan jikalau. Karena kata jikalau ini membuka pintu
syaitan, jikalau Tadi sempat membawa ke rumah sakit, maka tidak akan mati. itu
perkataan orang kafir. Kita orang beriman tidak boleh mengatakan itu. Karena Allah
yang menghidupkan dan mematikan
Allah menghidupkan manusia dengan meniupkan ruh pada manusia dan Allah
mematikan manusia dengan menarik itu kembali. itu intinya jasad jasmani tubuh
begitu ditiup, maka hidup. Begitu ditarik oleh Allah, maka mati. Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wasallam bersabda bahwa kalian yang dihimpun kan kejadiannya di dalam
rahim ibu 40 hari berupa nutfah ( air mani laki dan perempuan suami istri) bercampur
sperma laki-laki dan perempuan (nutfah namanya) bertahan 40 hari kata nabi kita. 40
hari dalam rahim dia berkembang menjadi segumpal darah, segumpal darah itu pun
40 hari jua. Kemudian berkembang lagi menjadi segumpal daging 40 hari.
Sesudah ini segumpal daging dalam rahim perempuan itu berumur 40 hari lebih.
Allah kirim ke malaikat ke rahim itu. Mengapa malaikat Ini disuruh Allah? Allah
memerintahkan untuk menulis. dalam hadis-hadis yang lain disebutkan ditulis di
antara dua mata. Allah memerintahkan "Tulis amalnya" artinya orang ini amalnya
kebanyakannya Salih atau amalnya kebanyakannya jahat itu sudah ditulis dirahim itu.
Orang ini rezekinya luas atau rezekinya sempit, orang ini umurnya panjang atau
pendek , ahli Surga atau ahli neraka.
Selesai malaikat menulis itu kepada segumpal daging tadi yang sudah berbentuk
menjadi manusia. Kemudian ditiupkan kepada nya ruh, maka hiduplah menjadi janin
didalam rahim ibunya tadi.
Ini ada malaikat yang disebut malakul hayat yang tugasnya hanya meniupkan ruh
sesuai perintah Allah kepada janin-janin, kepada janin yang dalam rahim perempuan
itu. Sebagaimana ada malaikat maut mencabut nyawa adapula malaikat hayat peniup
ruh. Jadi ruh itu ditiup ke dalam janin tadi atas perintah Allah sesudah ditetapkan
amalnya orang ini jahat atau baik, Rizkinya sempit atau luas, umurnya panjang atau
pendek, ahli neraka atau Ahli Surga.
Dan 4 perkara itu tidak saling berhubungan, amal baik dan amal jahat, rezeki luas
atau sempit, umur panjang atau pendek, ahli surga atau neraka itu berdiri sendiri-
sendiri. Tidak berlazim-laziman, misalnya kalau orang ini amal nya baik, Rizkinya
luas umurnya panjang masuk surga, tidak seperti itu. Atau misalnya orang ini
amalnya tidak baik, rezeki nya sempit, pendek umurnya masuk neraka, tidak macam
itu juga. Ini saling tukar menukar, bisa orang Ini amalnya banyak yang baik,
rezekinya bisa sempit, umurnya bisa pendek, matinya bisa ke neraka, bisa juga seperti
ini.
Orang ini amalnya banyak yang jahat, rezekinya luas, umurnya panjang matinya ke
surga, bisa juga. Karena antara empat ini terpisah, tidak saling lazim melazimi. Ada
orang yang ditulis di situ amalnya banyak jahat, rezekinya luas, umurnya panjang,
matinya ke surga. Ada ditulis orang ini amalnya banyak, baik rezekinya sempit,
umurnya pendek atau panjang. matinya ke neraka, ada juga seperti ini. Ini semua
daripada kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Allah itu mencipta makhluk. Dicipta manusia, ditiupkan ruh padanya hidup manusia.
Keluar ke alam dunia ini untuk pekerjaan maksiat dan mati masuk neraka contohnya
Firaun dan orang-orang kafir mati dalam keadaan kafir, ini orang diciptakan Allah
untuk hidup maksiat dan menghuni neraka. Ada juga Allah menciptakan manusia
untuk hidup taat kepada Allah dan menghuni surga. Diciptakan oleh Allah mati dan
hidup taat kepada Allah , matinya ke syurga ,seperti para nabi, para rasul, orang-
orang Shalih ini hidupnya taat kepada Allah, matinya ke surga.
Ada Manusia diciptakan oleh Allah untuk taat kepada Allah tapi masuk neraka.
Orang ini diciptakan oleh Allah hidup nya taat, tapi mati ke neraka. Ada juga Aulia
Allah sepanjang umur taat kepada Allah tapi mati dicabut imannya. Yang keempat
orang yang diciptakan Allah untuk hidup maksiat tapi mati ke surga Siapa mereka ini
contohnya seperti, pembantu pembantu Firaun, tukang tukang sihir Firaun. Firaun yg
banyak berisi tukang sihir dan menyembah Firaun. Nabi Musa datang dan bertanding
mana hebatnya para tukang sihir dengan tongkat Nabi Musa. Lalu mereka kalah
dengan Nabi Musa lalu mereka masuk islam. Begitu masuk Islam dibunuh oleh
Firaun semua , padahal sepanjang hidupnya adalah penyembah Firaun, tapi akhir
hayatnya beriman kepada nabi Musa dan masuk ke dalam surga Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Jadi orang yang beramal baik selama hidup jangan dipastikan Ahli Surga ,
orang yang jahat Sepanjang Hidup jangan dipastikan bahwa dia penghuni neraka.
Semua hal itu sudah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala
Kemudian sebelum ruh ditiupkan kepada manusia yang dalam perut ibu ini ditulis
tadi amalnya, rezekinya umurnya, ahli neraka atau Ahli Surga. Aakah itu tulisan bisa
berubah bisa berubah? Misalnya orang yang amalnya banyak jahat begitu dia lahir
kedalam dunia bisakah dia berubah menjadi orang yang amalnya banyak baik? Orang
yang ditulis malaikat sebagai ahli neraka begitu dia hidup dalam dunia dan mati
bisakah dia berubah menjadi Ahli Surga? Orang yang ditulis hidupnya miskin sempit
rezeki nya begitu lahir Apakah bisa berubah menjadi orang yang luas rezekinya ?
Para Ulama mengatakan bahwa semua itu bisa berubah. Orang yang ditulis malaikat
sebagai ahli neraka, sesuai perintah Allah itu orang ahli neraka tapi begitu dia keluar
ke alam dunia bisa dirubah menjadi Ahli Surga. Orang yang ditulis rezekinya sempit
begitu keluar ke alam dunia, bisa berubah menjadi orang yang luas rezekinya .
Dengan apa bisa merubah itu? salah satu yang bisa merubah itu adalah kekuatan doa.
Orang yang ditulis hidup susah ahli maksiat begitu dia lahir kedalam dunia selalu
didoakan oleh orang tuanya akan bisa berubah yang ditulis oleh malaikat tadi. Dalam
Alquran dikatakan, "Allah bisa menghapus Allah bisa menetapkan" jadi tidak ada
salah nya karena doa orang tua itu.
Jadi orang tua sebaiknya Anaknya cari orang-orang Salih, orang takwa minta doakan
anak supaya jadi anak yang amalnya shalih, rezekinya luas, umurnya panjang dan
Ahli Surga. Setiap saat orang tua Ini mesti mendoakan anak. Siapa tahu anak yang
asalnya ahli maksiat karena kekuatan doa ini bisa merubah menjadi orang yang ahli
taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Para Muhibbin rahimakumullah. Sayyidina Umar Ibnul Khattab radhiallahu anhu
apabila tawaf di Baitullah Apa doa Sayyidina Umar? "Ya Allah jika engkau tulis aku
sebagai ahli surga maka tetapkanlah aku pada ketentuan itu, jika engkau telah
menetapkan aku sebagai orang yang ahli neraka maka hapus dan ganti tetapkan aku
menjadi orang ahli surga dan maghfirah". Itu menunjukkan bahwa ketetapan Allah
yang melalui malaikat ditulis dalam rahim itu bisa dirubah. Apa yang bisa merubah?
Itu adalah doa dan itu sudah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Allah punya
ketentuan bahwa doa bisa merubah ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Jangan sekali-kali kita malas untuk berdoa kepada Allah. Karena suatu saat do'a kita
ini kalau di ijabah oleh Allah subhanahu wa ta'ala maka kita akan menjadi orang yang
beruntung. Walaupun dalam rahim kita ditulis sebagai orang ahli maksiat, ditulis
sebagai orang ahli neraka tapi karena kita sering berdo'a , orang tua kita mendoakan
kita, pula orang orang shalih mendoakan kita, bisa berubah nasib kita menjadi ahlil
Jannah menjadi Ahli Surga.
Dan Allah mematikan manusia dengan menarik ruh nya. Allah menghidupkan dengan
menyuruh malaikat yang meniup roh maka hidup dan Allah menyuruh malaikat maut
untuk menarik maka mati. Siapa sebenarnya mematikan? yang mematikan tetap
adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala malaikat itu hanya adalah perantara Allah baik
malaikat hidup atau malaikat maut. Allah ta'ala berfirman "Allah yang menarik roh
ketika mati nya itu diri" artinya pada hakikatnya nya Allah juga yang menarik roh
itu. Di ayat yang lain Allah berfirman " Katakan bahwa yang menarik itu adalah
malaikat maut" . Kedua ayat itu tidak bertentangan. Pada hakikatnya nya memang
Allah yang mematikan tapi secara wasilah Allah membuat perantara yaitu malaikat
maut untuk mematikan yang hidup itu.
Kata nabi kepada malaikat maut, beliau bertanya kepada malaikat maut. Bagaimana
kamu untuk mencabut nyawa orang di bumi ini yang di darat di laut di pohon yang di
kapal sekaligus. Jawab Malaikat , Wahai rasulullah apabila sudah dekat ajal seorang
hamba , aku pandang dia. Kalau aku sudah memandang, maka pasukanku paham
yang akan dicabut nyawanya. Jdi setiap hari kita ini dikelilingi oleh pembantu-
pembantu Malaikat maut. Sampai tenggorokan pembantu malaikat maut ini bekerja
mencabut ruh itu dari mulai ujung kaki kita, ada yang merasakan itu. dan ada yang
tidak. Yang merasakan seperti orang yang sakit di rumah sakit. Saat ruh
ditenggorokan malaikat maut tahu akan hal ini. Dan sedikitpun tidak tersembunyi
perkara itu daripada aku , kata malaikat izrail menjelaskan pada Rasul saat beliau
bertanya. Begitu ruh sampai di hulqum (tenggorokan) disitulah aku (malaikat maut)
mencabut daripada jasad orang.
Dalam hadist disebutkan, Dunia ini dibandingkan dengan malaikat maut itu seperti
telur di telapak tangan kita. Jadi Malaikat maut ini sebagai petugas Allah Subhanahu
Wa Ta'ala dari Asma Allah Al-mumit dan Malaikat hayat itu sebagai petugas Allah
daripada Asma Allah Al Muhyi Yang Maha Menghidupkan.
Para Muhibbin rahimakumullah. Itulah bagian dari pada keterangan tentang nama
Allah Al Muhyi Yang Maha menghidupkan dan Al Mumit Yang Maha mematikan.
ASMAUL HUSNA KE 63
AL- HAYYU

Yang kita muliakan dan kita hormati para habaib dan para alim ulama para hadirin
hadirat rohimakumullah

Puji dan Syukur kita haturkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang mana dengan
taufik dan hidayah serta inayah-Nya jualah kita malam ini kembali bisa berkumpul di
majelis Bustanul Muhibbin yang penuh berkah dan rahmat ini.

Shalawat dan salam atas junjungan kita nabi besar muhammad shallallahu alaihi
wasallam dan seluruh keluarga para sahabat dan pengikut beliau sampai hari kiamat .

Para Muhibbin rohimakumullah.


‫ الحي‬, ‫الثالث والستون من اسماء الله الحسنى‬

Yang ke 63 dari asmaul Husna, nama-nama Allah yang indah adalah Al Hayyu .
Artinya yang disifati dengan hidup, yang tidak boleh atasnya binasa dan mati,
seringkali diartikan Al Hayyu adalah yang maha hidup. Allah Ta'ala itu hidup dengan
dzat-Nya. Oleh karena itu tidak akan datang kepada Allah kematian, tidak datang
kepada Allah kebinasaan. Karena Dia hidup dengan dzat-Nya yang qadim.

Adapun hidupnya selain Allah, seperti hidupnya manusia hidupnya hewan, hidup nya
malaikat, itu di ambil diberikan Pertolongan, dengan pertolongan Allah Subhanahu
Wa Ta'ala
Selain Allah, hidup itu karena dihidupkan oleh Allah dan pada waktunya akan ditarik
kembali oleh Allah. Sedangkan Allah itu hidup dengan zat-Nya. Zat Allah itu qadim
dan Zat Allah itu baqa' maka hidup-Nya Allah qadim pun juga hidup-Nya Allah
adalah baqa'
Dulu waktu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat , yaitu hari dimana paling
berduka sepanjang sejarah ummat nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tidak ada musibah yang paling besar menimpa umat Nabi ini, melebihi daripada
wafatnya junjungan kita Sallallahu Alaihi Wasallam.

Diwaktu Rasulullah itu wafat, sahabat nabi ini terbagi beberapa macam. Ada sahabat
nabi yang diam membisu, tidak bisa bersuara apa-apa begitu mendengar kabar
rasulullah wafat. Ada sahabat nabi begitu mendengar rasulullah wafat , duduk
merenung . Ada sahabat nabi yang begitu Rasulullah dikabarkan wafat linglung
pikirannya. Contoh nya sayyidina Umar Bin Khattab radhiyallahu Anhu, Umar tidak
percaya bahwa rasulullah wafat. Sampai - sampai beliau berkata siapa yang
mengatakan rasulullah wafat akan aku pancung lehernya.

Datanglah Sayyidina Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu anhu , Abu Bakar masuk ke
dalam kamar Rasulullah melihat bahwa Rasulullah memang wafat. Lalu Abu Bakar
keluar menghadap kepada kaum muslimin. Apa ucapan Abu Bakar ? Kata Abu
Bakar, "Wahai sahabat rasulullah, siapa-siapa yang menyembah Nabi Muhammad
maka Nabi Muhammad telah wafat, tetapi siapa-siapa yang menyembah Allah ,
Allah Maha Hidup dan tidak akan wafat.

Orang yang beriman dengan nama Allah Al – Hayyu, akan membawa dirinya menjadi
orang yang bermanfaat bagi makhluk Allah SWT. Memberi manfaat kepada
makhluk Allah subhanahu wa ta'ala itu bisa dilakukan dengan ilmu. bisa juga dengan
pangkat dan lain-lain. apabila kita sudah bisa memberi manfaat kepada orang lain
maka kita telah mendapatkan buah dari keimanan kepada Al - Hayyu.
Sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebaik-baik manusia adalah orang yang
paling bermanfaat bagi manusia. Makin banyak kita memberikan manfaat bagi orang
lain maka semakin baik kedudukan kita disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Orang
yang tidak bermanfaat bagi orang lain sama saja dengan orang yang mati . Para ulama
menjelaskan maksud dari sebaik-baik manusia yang paling bermanfaat bagi manusia
mereka itu yaitu.
Para nabi dan rasul, dengan sebab nabi dan rasul kita mengenal Allah
subhanahuwata'ala dan bisa mengenal hukum-hukum agama, kewajiban-kewajiban
dan akhlak yang baik yang dapat membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Yang kedua imam yang adil. Yang menjadi pembimbing yang adil adalah orang yang
paling baik selama ia berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak pujian dan keutamaan
bagi imam yang adil yang telah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam dengan Sebab imam yang adil kita bisa beribadah, Berusaha dan hidup
tenang. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa ada tiga
golongan orang yang tidak permintaannya adalah Imam yang adil.
Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda 1 hari dari Imam yang adil
lebih afdol daripada beribadah 60 tahun. Dan sabda rasulullah shallallahu alaihi
wasallam pula yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala pada hari kiamat
yang paling dekat tempat duduknya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Imam
yang adil. Maksud dari Imam yang adil ialah orang yang punya kekuasaan atau
wewenang untuk mengatur rakyat. Seperti presiden gubernur atau bupati, mereka bisa
disebut sebagai Imam atau pemimpin karena mereka punya kekuasaan untuk
mengatur Kesejahteraan Rakyat. Ulama menjelaskan setidaknya ada empat ciri
bahwa seseorang bisa dikatakan Imam atau pemimpin yang adil yaitu yang selalu
memikirkan dan mengusahakan kesejahteraan rakyatnya baik urusan duniawi atau
ukhrawi. Melihat rakyatnya sama dalam hal menikmati hasil negara . Yang
memberikan rasa aman dan tentram kepada rakyatnya. Yang mementingkan dan
mengedepankan urusan agama daripada urusan yang lain
Yang ketiga orang alim yang dengan sebab Orang alim atau ulama yang mau
menyampaikan atau membimbing sehingga kita tahu apa-apa yang telah diajarkan
oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengenai kewajiban-kewajiban dalam
agama. Dan sebagian ulama Ada pula yang berkata ada 4 ciri seorang Alim
pembimbing itu sehingga Ia mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi allah
subhanahu wa taala dan rasulnya yaitu iya tidak meninggalkan dari memberi nasehat
kepada manusia, niat dan tujuan untuk menyelamatkan manusia dari api neraka, tidak
memberikan satu ilmu kepada orang pantas menerima ilmu tersebut, tidak menuntut
upah dari menyebarkan ilmu tersebut.
Dengan adanya ulama yang mau membimbing manusia bisa bertanya tentang
berbagai hal, dan dengan adanya ulama kita bisa mengenal atau mengikuti mana
ajaran yang lurus dan mana ajaran yang sesat sehingga kita bisa tahu mana yang bisa
dan mana yang harus ditinggalkan.
Yang keempat orang kaya yang pemurah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda orang yang pemurah dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala dan dekat
dengan surga. Dan sabda Rasulullah Wasallam pula surga adalah tempatnya orang-
orang pemurah. Besok di Rasulullah Shallallahu salam pula Bahwasanya Allah
Subhanahu Wa Ta'ala menarik tangannya ( tangan hamba yang pemurah ) apabila
hamba itu tergelincir.
Orang yang pemurah tidak akan larut dalam kemaksiatan, karena begitu Google ia
akan ditarik oleh Allah subhanahu wa ta'ala dari kemaksiatan yang diperbuatnya.
Kata ulama ada dua macam ciri sehingga seseorang itu bisa disebut pemurah yaitu
punya perhatian sosial yang tinggi terhadap agama dan terhadap orang-orang yang
menuntut ilmu agama, punya perhatian yang tinggi terhadap orang-orang yang lemah.
Kita tidak dari empat macam golongan orang yang paling bermanfaat bagi orang lain
yang telah disebutkan, hendaknya keimanan kita kepada nama Allah Subhanahu Wa
Ta'ala Al Hayyu mendorong kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi makhluk
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apabila kita mampu untuk memberikan manfaat kepada
makhluk Allah Subhanahu Ta'ala, kalau kita telah mendapatkan buah keimanan
kepada nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala Al Hayyu. Demikianlah keimanan
seseorang kepada nama Allah subhanahu Wa Ta'ala Al Hayyu, dimana keimanan itu
akan membuahkan kepada membawa dirinya untuk memberikan manfaat bagi
makhluk Allah Subhanahu Ta'ala. Wallahu A'lam Bishawab

Anda mungkin juga menyukai