JB:
Politisi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah politisi yang
memahami bahwa hakikat terciptanya manusia sebagai pemimpin
sekaligus pengelola sumber daya alam.
Politisi ber-Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mencerminkan sosok
sesuai bayangan keadilan penuh aturan tanpa membabi buta.
Politisi berjiwa Persatuan Indonesia, selalu berupaya menjaga persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Politisi ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, merupakan politisi dengan karakter
kebersamaan menghuni rumah ‘mufakat’. Cerdas dalam komunikasi dan
bijak menghadapi persoalan bangsa.
Politisi ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, adalah politisi
yang menjaga semangat advokasi pemenuhan keadilan disemua sektor
pembangunan untuk kemajuan bangsa.
GLOBALISASI YG BERTENTANGAN DENGAN PANCASILA !
JB: Globalisasi yang bertentangan ini berasal dariderasnya arus paham-
paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme,
komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus
kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Hal ini pun dapat
dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam
kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang
memiliki sifat religius, santun, dan gotong-royong.