Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

MONITORING TINDAKAN NESTESI DAN SEDASI

RSGM UGM No. Dokumen No. Revisi Halaman


PROF. SOEDOMO /UN1/RSGM- 1 dari
UGM/TL/2019 (jumlahhalaman)
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes, AAK
NIP. 196107101989032001
Pengertian Melakukan observasi dan mencatat informasi status fisiologis
pasien selama menjalani tindakan anestesi dan sedasi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
mengupayakan fungsi vital pasien dalam batas-batas normal
selama menjalani pembedahan dan menjaga agar pasien tidak
merasa nyeri dan cemas serta pembedahan dapat berjalan
lancar dengan baik.
Kebijakan KeputusanDirektur RSGM UGM
Prof.SoedomoNomor……….. tertanggal……….. tentang
…….

Prosedur 1. Pemantauan tindakan anestesi dan sedasi harus dikerjakan


dalam kerja sama tim yang terdiri dari seorang dokter
spesialis anestesiologi dan harus didampingi perawat
terlatih.
2. Pemantauan tindakan anestesi dan sedasi dilakukan pada
semua jenis anestesi, umum maupun regional, sedasi baik
yang digunakan di kamar bedah maupun di luar kamar
bedah.
3. Keamanan pasien selama anestesi (umum, regional,
sedasi sedang dan dalam ) dan pembedahan memerlukan
pemantauan fungsi vital yang terus menerus / berkala.
4. Pemantauan dilakukan dengan memasang alat pengukur
tekanan darah, pola EKG, dan saturasi oksigen pada
pasien.
5. Bila diperlukan antara lain pada kasus seperti operasi
lebih dari 2 jam, pasien yang harus menjalani tirah baring
pasca operasi, pasien dengan kondisi penyakit yang berat,
atau pasien dengan gangguan kesadaran, dapat dipasang
kateter urine dan atau kateter vena central.
6. Pemantauan minimal meliputi tekanan darah, laju nadi,
laju nafas, saturasi oksigen, pendarahan, dan
keseimbangan cairan.
7. Apabila terpasang alat monitoring yang lain, dilakukan
juga pemantauan ,menggunakan alat tersebut.
8. Pemantauan dilakukan sejak pasien menjalani anestesi
dan sedasi di kamar operasi (atau diluar kamar operasi)
sampai dinyatakan selesai dan keluar dari kamar
pemulihan.
9. Pemantauan tekanan darah dilakukan sedikitnya tiap 5
menit. Pemantauan laju nadi, laju nafas, dan saturasi
oksigen dilakukan secara kontinyu dan dicatat sedikitnya
setiap 5 menit.
10. Pemantauan lain dilakukan sedikitnya setiap 4 jam, atau
pada akhir masa operasi untuk operasi yang lebih
singkat.
11. Seluruh pemantauan pasien selama tindakan anestesi dan
sedasi dicatat dengan baik pada rekam medik anestesi
pasien.
Kebijakan ini akan ditinjau secara berkala oleh SMF
anestesiologi dan terapi intensif.

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap (IRNA), HCU, ICU

Anda mungkin juga menyukai