Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini sangat mempengaruhi pengembangan di segala
bidang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai
hal telah ditemukan, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian
elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya.
Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian yang membutuhkan arus yang
kuat, terdapat rangkaian sederhana dalam penyusunanya.
Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka diperlukan pendalaman
pembelajaran terkait elektronika, kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai
rangkaian Encoder dan Decoder. Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan
rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1. Encoder berfungsi
untuk mengubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder
berfungsi untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode asalnya.
Rangkaian Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode input
biner N-bit menjadi M buah len-len output sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len output
hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari kemungkinan kombinasi-kombinasi input. Decoder
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga
kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan
sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.
Kebalikan dari decoder adalah encoder. Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan
kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat
dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi
dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan
3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder
dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui spesifikasi dari IC decoder alamat 74LS138
2. Untuk mengetahui fungsi dari IC 74LS138 sebagai decoder alamat
3. Untuk mengetahui data-data input yang akan diberikan dan membandingkannya
dengan data output IC 74LS138
BAB II
LANDASAN TEORI
Dekoder adalah rangkaian logika yang mengubah masukan kode biner N-bit ke M saluran
keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan diaktifkan
dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya
satu dari M (N adalah bilang bulat dan M adalah bilangan bulat yang lebih kecil atau sama
dengan 2N) keluaran yang akan aktif (high), sedangkan keluaran yang lain adalah Low.
Beberapa decoder didesain untuk menghasilkan keluaran low pada keadaan aktif, dimana
hanya keluaran yang dipilih adalah Low sementara keluaran yang lain adalah High. Decoder
jenis ini dapat dikenali dari diagram decoder tersebut, yaitu dengan adanya lingkaran kecil
pada saluran keluaran dari decoder tersebut.
Beberapa decoder tidak menggunakan semua dari 2N kemungkinan kode masukan, tetapi
hanya satu. Sebagai contoh, sebuah decoder BCD ke decimal mempunyai kode masukan 4-bit
dari 10 saluran keluaran yang bersesuaian dengan 10 kode BCD grup 0000 sampai 1001.
Dekoder jenis ini seringkali didesain sedemikian rupa sehingga jika ada kode-kode yang tidak
diaplikasikan ke masukan maka tidak satupun saluran keluaran akan diaktifkan. Dekoder ini
dapat disebut juga decoder 3 ke 8 saluran, karena decoder ini memiliki 3 saluran masukan dan
8 saluran keluaran. Decoder ini dapat disebut juga decoder biner ke octal, atau converter,
karena decoder ini mengambil 3-bit biner dari kode masukan dan mengaktifkan 1 dari 8
(octal) keluaran bersesuaian kepada kode tersebut. Decoder ini juga menunjukkan sebuah
decoder 1 ke 8, karena hanya 1 dari 8 keluarann yang aktif pada satu saat.
Salah satu serpih decoder yang sangat banyak digunakan dalam system digital adalah
decoder 3 ke-8 yang tersedia dengan nomor tipe, antara lain 74LS138 (buatan Tl, Texas
Instruments) dan 8205 (buatan Intel)) dari jenis keluaran dibalik yang symbol logika. Selain
sinyal kendali pemilihan, pada umumnya juga disediakan tambahan kendali: G2A G2B dan G1
pada 74LS138 dan E3, E2 dan E1 pada 8205. Dengan kendali tambahan ini dimungkinkan
pengoperasian yang tidak satu pun keluaran berkeadaan aktif dan dalam praktek ini sangat
membantu menyederhanakan realisasi rancangan kita. Sebagaimana multiplexer, decoder juga
dapat digunakan untuk merealisasikan fungsi-fungsi logika kombinasi. Untuk merealisasikan
fungsi ini kita cukup mengambil keluaran decoder yang menghasilkann suku min-suku min
penyusun fungsi tersebut dan mengumpankannya ke satu NAND.
Pada hakekatnya, decoder berfungsi sebagai penterjemah sandi yang telah dipirantikan
oleh piranti encoder. Pada bagian masukan dari decoder terdapat lebih dari satu jalur (tunggal)
yang aktif. Sedangkan bagian keluarannya yanng aktif satu-satu saja. Tetapi bagian masukan
ini harus berupa bilangan biner. jadi pada hakekatnya, bagian masukan dari decoder adalah
sysytem bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer, sedangkan
bagian keluaran dari decoder biasanya menggunakan kode dengan sistem bilangan yang bisa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bagian decoder inilah hasil yang diproses pada dasarnya sama dengan bagian
masukan encoder, karena encoder dan decoder (disingkat Endec) berfungsi untuk
menyandikan suatu isyarat atau pola yang menggunakan sysytem analog, kemudian dibuat
sandi digitalnya untuk diolah, disimpan, atau dikirim. Sesudah itu isyarat akan dikembalikan
lagi menjadi isyarat atau pola analog yang segambar atau serupa. Syarat yang diproses endec
dapat berupa isyarat analog, digital, atau komposit.
Decoder hampir mirip dengan multiplexer, hanya saja pada decoder tidak mempunyai data
input seperti multiplekser. decoder hanya mempunyai input kontrol bits dimana akan
menghasilkan satu keluaran yang aktif. decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2 n
keluaran dengan satu keluaran yang aktif.
Piranti encoder atau piranti penyandi (pengkode), pertama kali digunakan dalam system
kendali digital, bidang telekomunikasi digital, militer, alat-alat keamanan, dan lainlain.
Sekarang encoder banyak ditemukan dalam kehidupan modern yang penuh fasilitas
kenyamanan. Contohnya pada tombol telepon digital atau seluler, timer alat pemasak, atau
timer microwave, remote control television, keyboard computer, kode bergraph pada barang
yang dibeli di swalayan dan supermarket. Biasanya, dalam kehidupan sehari-hari ,Encoder
Desimal ke biner adalah jenis yang paling banyak digunakan.
Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem ( bilangan desimal,
contohnya) yang terdapat pada bagian masukan , menjadi system bilangan biner yang terdapat
ada bagian keluarannya. Proses pengubahannya disebut encoding (penyandian atau
pengkodean). Pada bagian masukan dari encoder hanya terdapat satu jalur (tunggal) yang aktif
dapat lebih dari satu, tetapi bagian keluaran ini harus berupa system bilangan biner. Pada
hakekatnya, bagian masukan dari encoder biasanya berupa kode dengan dengan system
bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer.
(Tirtamihardjo Samuel H, 1996)
Demultiplekser adalah suatu piranti untuk memilih satu keluaran dari beberapa keluaran
yang tersedia. Demultiplekser identik dengan saklar putar (rotary) satu kutub banyak posisi.
Satu dari beberapa keluaran dapat dipilih melalui kendali (alamat) dengan cara memutar
saklar dengan sudut tertentu. Data pada masukan akan dipindahkan ke keluaran. Putaran yang
cepat dari saklar (sebagai kendali) dan sinkron dengan data parallel pada keluarannya. Oleh
karena sifatnya yang demikian, maka demultiplekser juga dapat disebut sebagai distributor
data dan dapat digunakan sebagai decoder. Sebuah demultiplekser akan menerima masukan
dan meneruskannya ke salah satu dari beberapa keluaran yang mungkin. Dengan kata lain
hanya satu keluaran yang aktif (bekerja) sementara keluaran-keluaran yang lain dalam
keadaan tidak aktif. Supaya salah satu keluaran saja yang aktif maka diperlukan jalur
pengendali. Banyaknya jalur pengendali tergantung dari banyaknya jalur masukan. Decoder
atau demultiplekser dengan orde yang lebih tinggi dapat disusun dari decoder atau
demultiplekser orde lebih rendah.
Rangkaian sistem digital dalam kalkulator atau komputer kebanyakan menggunakan kode
biner untuk menyatakan angka. Banyak kode lain yang digunakan dalam suatu sistem digital
untuk menyatakan angka, bahkan huruf dari alfabet. Penerjemahan rangkaian digital, yang
mengubah kode satu ke kode yang lain, digunakan suatu dekoder dan enkoder dalam sistem
digital. Sebuah Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya. Rangkaian dekoder
mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal
diskrit. Syarat perancangan sebuah dekoder adalah m <= 2n dimana m adalah kombinasi
keluaran dan n adalah jumlah bit masukan.
Beberapa rangkaian Decoder yang sering dijumpai adalah decoder 3x8 ( 3 bit input dan 8
output line), decoder 4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line),
decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk BCD to 7
segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, di mana
kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan salah
satu line).
Sebuah decoder yang menghasilkan cetakan dari fungsi bersama-sama dengan gerbang
OR eksternal yang membentuk jumlah yang logis. Output dari decoder maksimum adalah 2n.
Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat
dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16
decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Suatu multiplekser digital adalah
suatu rangkaian kombinasi yang memilih data dari 2n masukan dan mengarahkannya menuju
ke sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu diatur oleh
suatu himpunan pemilih masukan. Secara umum untuk multiplekser k bit dengan m masukan
memerlukan n saluran pemilih (dengan m = 2n) fungsi membuka sandi data masukan. Fungsi
Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya
kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari
decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin
merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
Operasi pada decoder dapat dijelaskan lebih lanjut dari hubungan input-
output, seperti pada tabel. Amatilah pada variabel output yang mana, satu sama lainnya
saling eksklusif, karena ha nya ada satu output yang bernilai 1 pada satu waktu. Jalur
output ditunjukkan dengan minterm yang ekivalen dengan angka biner. Dekoder dapat
dibentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC dekoder yang telah ada
dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
Dengan menggunakan IC dekoder yang telah ada dipasaran, perancang dapat merancang
dekoder dengan jumlah bit dan keluaran yang diinginkan. Contoh merancang sebuah dekoder
32 saluran keluaran dengan IC dekoder 8 saluran keluaran. Dalam sistem digital, dekoder
sangat sering digunakan yaitu sebagai contoh: untuk dekoder matrik, seven segmen,
pengontrol trafic light, pengalamatan memori I/O dan sebagainya.
Encoder terdiri dari beberapa input line. Salah satu dari input-input tersebut diaktifkan
pada waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit rangkaian
encodermerupakan aplikasi dari gerbang or. Sebuah priority encoder adalah rangkaian
encoder yang mempunyai fungsi prioritas, operasi dari rangkaian priority encorder adalah
sebagai berikut: Jika ada dua lebih input bernilai “1” pada saat yang sama, maka input yang
mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. (Sumarna, 2006)
Demultiplexer sering disebut sebagai perangkat dengan sedikit input dan banyak output,
karena berfungsi untuk memilih saluran output yang banyak dari jalur input yang sedikit.
Sebagai contoh dalam aplikasi digital (TTL) terdapat IC khusus yang berfungsi sebagai
demultiplexer seperti IC 74LS138 yang merupakan demultiplexer 8 jalur. Demultiplexer
74LS138 berfungsi untuk memilih salah satu dari 8 jalur dengan memberikan data BCD 3 bit
pada jalur masukan A0 – A2. Demultiplexer 74LS138 memiliki 8 jalur keluaran Q0 – Q7, 3
jalur masukan A0 – A2 dan 3 jalur kontrol expansi E1 – E3.

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin Demultiplexer IC 74LS138


IC 74LS138 merupakan ic decoder yang terdiri dari 6 input dan 8 output dan ic ini
dirancang untuk kecepatan tinggi seperti memory dekoder dan sistem transmisi data.
Dalam IC dekoder ini memiliki 3 input select dan 3 input enable.
IC 74LS138 mempunyai kaki yang terdiri dari :
 Kaki 1,2,3 : merupakan kaki input select A,B,C
 Kaki 4,5,6 : merupakan kaki input enable G1,G2,G3 atau G1,dan G2note1
 Kaki 8 : merupakan ground
 Kaki 7,8,9,10,11,12, 13,14,15 : merupakan output
 Kaki 16 : merupakan VCC.
Cara Kerjanya yaitu:
Apabila salah satu input berlogika 1 maka output akan berlogika 1,dan apabila 3
input disatukan yang select maupun enable maka salah satu output berlogika 0.
 Jika A,B,C diberi tegangan Low, maka Y0 akan berlogika 0.
 Jika B,C diberi tegangan Low, maka Y1 akan berlogika 0.
 Jika A,C diberi tegangan Low, maka Y2 akan berlogika 0.
 Jika C diberi tegangan Low, maka Y3 akan berlogika 0.
 Jika A,B diberi tegangan Low, maka Y4 akan berlogika 0.
 Jika B diberi tegangan Low, maka Y5 akan berlogika 0.
 Jika A diberi tegangan Low, maka Y6 akan berlogika 0.
 Jika A,B,C diberi tegangan High, maka Y7 akan berlogika 0.
Kebalikan dari decoder adalah encoder. Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita
dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat
dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi
dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan
3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder
dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Penyederhanaan rangkaian dekoder dengan
gerbang dasar dimaksudkan untuk mempermudah atau menyederhanakan rangkaian,
disamping itu untuk mendapatkan kecepatan tanggap (time respone) yang cepat. Dengan
menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan keluaran yang
di inginkan.
Prinsip kerja decoder adalah rangkaian biner decoder biner ke octal. Decoder adalah
rangkaian yang menerima input –input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai
dengan urutan biner inputnya. Decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2n keluaran
dengan satu keluaran yang aktif. Setiap kombinasi inputnya hanya dapat menghasilkan sebuah
output yang berkondisi aktif. Dengan menggunakan sinyal-sinyal kendalinya decoder dapat
mengatur penyaluran masukan tertentu kepada keluarannya.
http://elektro301oke.blogspot.co.id/2011/01/deskripsi-ic-74ls138.html
BAB III
PERALATAN DAN KOMPONEN

3.1 Peralatan dan Komponen


3.1.1 Peralatan
1. Power Supply 5 V DC
Berfungsi sebagai sumber tegangan listrik
2. Multimeter
Berfungsi sebagai pengukur tegangan listrik

3.1.2 Komponen
1. IC 74LS138 (1 buah)
Berfungsi sebagai decoder dengan 3 masukkan dan 8 keluaran
2. Resistor 330Ω (8 buah)
Berfungsi sebagai penghambat arus listrik
3. LED (8 buah)
Berfungsi sebagai indikator high dan low
4. Saklar
Berfungsi sebagai masukkan high dan low

3.2 Prosedur Percobaan


1. Dipersiapkan peralatan dan komponen yang dibutuhkan
2. Dirangkai rangkai seperti pada gambar berikut:
VCC

16
1

LED
15
2

R 330 Ω

LED
IC 74LS138

14
3

R 330 Ω

LED
13
4

R 330 Ω

LED
12
5

R 330 Ω

LED
11
6

R 330 Ω

LED
10
7

R 330 Ω
GND

LED
8

R 330 Ω

3. Dihubungkan rangkaian ke sumber tegangan


4. Diberikan data input pada IC74LS138 dan membandingkannya dengan data outputnya
5. Dicatat hasil dari percobaan dengan mengisi table yang tersedia
DAFTAR PUSTAKA

Sumarna. 2006. “Elektronika Digital Konsep Dasar Dan Aplikasinya”.


Yogyakarta: Graha Ilmu
Halaman: 221-225
Tirtamihardja, Samuel H. 1996. “Elektronika Digital”. Yogyakarta: ANDI
Halaman: 137-139
http://elektro301oke.blogspot.co.id/2011/01/deskripsi-ic-74ls138.html
Diakses Pada : 05 Januari 2016
Pukul : 20.00 WIB
Nama : Siti Zahrina Jasmine
NIM : 142411001

Tugas Persiapan
1. Tuliskan pengertian decoder!
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah bilangan biner ke decimal.
Decoder adalah alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga
dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima input-input
biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.
2. Tuliskan dan gambarkan table kebenaran gerbang logika AND, OR dan NOR!
 AND

 OR

 NOR

Anda mungkin juga menyukai