Petunjuk:
1. Dalam suatu percobaan penentuan kadar asam askorbat (Mr = 176 g/mol) dalam
suatu sampel vitamin C, 2 gram sampel vitamin C dilarutkan dengan air hingga
volume 100 mL. Sebanyak 25 mL larutan ini ditambahkan dengan larutan
fenolfthalein kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,2000 M. Sehingga
diperoleh data :
VNaOH (mL) pH larutan
0 3,00
2,5 4,40
5,0 4,80
7,5 5,18
10,0 5,60
12,5 8,98
15,0 12,10
17,5 12,37
a. Prediksi jenis asam dan basa yang digunakan (kuat atau lemah) ? (skor 6)
b. Tentukan senyawa yang berfungsi sebagai analit dan yang berfungsi sebagai
standar ! (skor 6)
Berdasarkan trayek pH indikator berikut :
Indikator Trayek pH
α – naftol benzein 0,0 – 0,8
Merah kresol 1,2 – 2,8
Biru bromofenol 2,8 – 4,6
Jingga metil 3,1 – 4,4
Merah metil 4,2 – 6,3
Lakmus 5,0 – 8,0
Biru bromotimol 6,0 – 7,6
Merah kresol 7,2 – 8,8
Fenolftalein 8,3 – 10,0
Biru kresil brilian 10,8 – 12,0
(Svehla, 1990: 57)
c. Tentukan indikator yang sesuai untuk kurva titrasi di atas! Manakah indikator
yang paling baik digunakan? Jelaskan jawaban anda! (skor 6)
3. Sebanyak 0,252 g asam oksalat H2C2O4.2H2O (Ar C = 12, O = 16, H = 1)
dilarutkan dalam air hingga 100 mL. 25 mL larutan larutan ini dititrasi dengan
193