CAPAIAN AKTUALISASI
Adapun rincian jadwal implemetasi kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
1
Tabel 4.1 Rincian Jadwal Implementasi Kegiatan
Keterangan:
= Hari Libur
2
= Pelaksanaan Aktualisasi
3
B. Capaian Kegiatan
1. Kegiatan 1
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
pemrograman mikroprosesor dan mikrokontroller.
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyusunan RPP (Rencana Pemlaksanaan Pembelajaran)
dimulai dengan menyiapkan rangkaian perangkat pembelajaran yang
dibutuhkan untuk mendukung pembuatan RPP, yaitu program tahunan,
program semester, dan silabus. Rangkaian perangkat pembelajaran tersebut
digunakan untuk mempermudah pembuatan RPP sehingga penyusunan RPP
dapat lebih terarah, terintegrasi, efektif, dan efisien. Kemudian dilakukan
pembuatan RPP mata pelajaran pemrograman mikroprosesor dan
mikrokontroller khususnya pada materi aplikasi sederhana menggunakan
mikrokontroller. Setelah itu dilakukan pengecekan RPP yang telah dibuat
untuk meminimalisir kesalahan.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13
hingga 29 Agustus 2019. Adapun hasil perangkat pembelajaran yang telah
dibuat dapat dilihat pada Lampiran 4.1.
Kesalahan dalam pembuatan RPP akan berusaha diminimalisir dengan
cara melakukan konsultasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan
ketua jurusan teknik audio video. Setelah dilakukan perbaikan dari kesalahan
pembuatan RPP tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan pencetakan
perangkat pembelajaran. Langkah terakhir adalah konsultasi dengan kepala
sekolah dan penandatanganan sebagai tanda pengesahan perangkat
pembelajaran pada tanggal 5 September 2019. Hasil bukti dokumentasi
kegiatan konsultasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua
jurusan, dan kepala sekolah dapat dilihat pada Lampiran 4.1.
b. Capaian Kegiatan
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pertama ini adalah
dokumen perangkat pembelajaran mata pelajaran pemrograman mikroprosesor
dan mikrokontroller, yaitu program tahunan, program semester, silabus, dan
RPP.
4
c. Nilai-Nilai Dasar yang Relevan
a) Akuntabilitas (tanggung jawab) : seorang guru memiliki tanggung
jawab untuk mempersiapkan rencana pembelajaran sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik jika guru dan murid memiliki tanggung jawab
untuk menjamin lancarnya kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu,
RPP yang dibuat juga harus mengandung nilai kejelasan agar
pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan lancar mengikuti
rancangan RPP yang telah dibuat secara terperinci.
b) Etika Publik (…… ): RPP yang telah dirancang sebaiknya
dikonsultasikan pada ketua jurusan, wakil kurikulum, dan kepala sekolah
agar menjaga nilai kesopanan dan integritas.
c) Komitmen Mutu (…….) : mutu RPP yang dibuat harus berkualitas untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang optimal. Proses
pembuatan RPP juga harus dilakukan pengecekan berulang baik oleh
guru bersangkutan, ketua jurusan, dan wakil kurikulum untuk
meminimalisir biaya pencetakan perangkat pembelajaran jika masih
terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam pembuatannya.
5
Keterkaitan kegiatan ini dengan nilai organisasi yaitu nilai krativitas
dan integritas sebagai pengajar. Sebelumnya perangkat pembelajaran belum
dibuat dengan baik. Namun dengan diadakannya kegiatan ini, perangkat
pembelajaran menjadi lebih baik sehingga kelengkapan administrasi
kurikulum tercapai.
g. Dampak bila aktualisasi tanpa didasari nilai dasar profesi PNS (khusus
golongan III)
Jika RPP tidak disusun dengan baik dan tanpa menerapkan nilai-nilai
ANEKA, maka pelaksanaan proses belajar mengajar tidak akan terorganisir,
tidak akan bermutu, memiliki resiko efektivitas dan efisiensi yang rendah
sehingga dapat berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran. Hal tersebut
dapat memicu penurunan semangat belajar siswa.
2. Kegiatan 2
Membuat media pembelajaran robot wall follower.
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pembuatan media pembelajaran robot wall follower dimulai
dengan membuat daftar alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat robot
tersebut. Pembuatan daftar alat dan bahan tersebut digunakan untuk
mempemudah proses pembelian bahan-bahan tersebut. Adapun rincian alat dan
bahan yang digunakan untuk membuat robot wall follower adalah sebagai
berikut.
Mikrokontroller arduino Software arduino genuino
2 buah sensor ultrasonik Gergaji besi dan gergaji u
HC-SR04 Dll
2 buah motor DC
Jumper
Akrilik
USB
Baterai
Laptop
6
Kegiatan pembelian alat dan bahan dilakukan pada tanggal 9 sampai 24
Agustus 2019. Pembelian alat dan bahan dilakukan secara berangsur, yaitu
dengan membeli beberapa bahan di Kota Bengkulu. Namun jika alat dan bahan
tersebut tidak terdapat di Kota Bengkulu, maka dilakukan pembelian secara
online. Adapun bukti transaksi pembelian beberapa alat dan bahan pembuatan
robot wall follower dapat dilihat pada Lampiran 4.2. Setelah dilakukan
pembelian alat dan bahan, maka dilakukan pembuatan desain robot wall
follower dengan hasil rancangan seperti pada Lampiran 4.2. Pembuatan desain
robot wall follower tersebut berguna untuk mempermudah proses
pembuatannya. Langkah selanjutnya adalah permbuatan robot wall follower.
Proses pembuatan robot wall follower dibagi menjadi dua tahap, yaitu
pembuatan oleh guru mata pelajaran dan praktik pembuatan oleh siswa.
Sebelum siswa melakukan praktik pembuatan robot wall follower, robot
tersebut telah dibuat oleh guru sebelum proses belajar mengajar untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan di kelas. Semua komponen telah diperiksa
terlebih dahulu agar memastikan semuanya dalam kondisi yang baik. Setelah
robot wall follower dibuat dan diuji kinerjanya, robot tersebut akan dibongkar
agar siswa dapat melakukan perakitan robot wall follower pada tahap
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Robot wall follower ini selesai dibuat pada
tanggal 31 Agustus 2019. Dokumentasi proses pembuatan robot wall follower
dapat dilihat pada Lampiran 4.2.
b. Capaian Kegiatan
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan kedua ini adalah desain
robot wall follower dan media pembelajaran robot wall follower seperti
ditunjukkan pada dokumentasi di Lampiran 4.2.
7
b) Etika Publik: proses pembuatan media pembelajaran robot wall follower
dilakukan dengan berkonsultasi pada ketua jurusan untuk menjaga nilai
kesopanan dan meminta masukan.
c) Komitmen mutu: media pembelajaran robot wall follower merupakan
media pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan bermutu. Dengan
dibuatnya robot tersebut, diharapkan siswa lebih semangat untuk
memahami materi pembelajaran. Robot ini juga akan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran karena proses pembelajaran
lebih mudah dilakukan.
g. Dampak bila aktualisasi tanpa didasari nilai dasar profesi PNS (khusus
golongan III)
8
Jika media pembelajaran tidak mengandung nilai-nilai kreativitas,
inovasi, dan mutu maka proses pembelajaran tidak akan menarik dan
cenderung monoton bahkan dapat membuat semangat belajar siswa terhadap
mata pelajaran pemrograman mikroprosesor dan mikrokontroller menurun.
9
LAMPIRAN 1
Umum
10
LAMPIRAN 2
Kegiatan 1
11
LAMPIRAN 4.1
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN MIKROPROSESOR DAN
MIKROKONTROLLER
12
Etika Publik: RPP yang telah dirancang sebaiknya dikonsultasikan pada
ketua jurusan, wakil kurikulum, dan kepala sekolah agar menjaga nilai
kesopanan dan integritas.
Komitmen Mutu: mutu RPP yang dibuat harus berkualitas untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang optimal. Proses
pembuatan RPP juga harus dilakukan pengecekan berulang baik oleh
guru bersangkutan, ketua jurusan, dan wakil kurikulum untuk
meminimalisir biaya pencetakan perangkat pembelajaran jika masih
terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam pembuatannya.
13
Gambar Laporan Awal kepada Mentor
14
Gambar Konsultasi kepada Ketua Jurusan
15
16
PROGRAM TAHUNAN
Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Audio Video pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio Video menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakmahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
17
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Alokasi Waktu (JP)
18
PROGRAM SEMESTER
Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Audio Video pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio Video menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakmahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
19
Bulan/ Pertemuan ke-
No Jumlah
Kompetensi Dasar Juli Agustus S eptember Oktober November Desember
KD Jam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
M enerapkan algoritma pemrograman
3.1 untuk pemecahan masalah 2 2 2
10
M emecahkan masalah dengan algoritma
4.1 pemrograman 2 2
M emahami arsitektur (rancang bangun)
3.2 mikrokontroller 2 2
8
M erancang arsitektur (rancang bangun)
LIBUR SEMSETER 1
3.3 mikrokontroller 2 2
CLASS MEETING
6
M erancang program dengan
4.3 mikrokontroller 2
MPLS
PPDB
UHB 1 2 2
M erencanakan program aplikasi
3.4 2 1 1 2 2 2
sederhana dengan mikrokontroller
14
M embuat program aplikasi sederhana
4.4 1 1 2
dengan mikrokontroller
UHB 2 2 2
M erencanakan aplikasi sederhana sistem
3.5 2 2 2 2 2 2 2
pengendali mikrokontroller
30
M embuat program aplikasi sederhana
4.5 2 2 2 2 2 2 2
sistem pengendali mikrokontroller
UHB 3 2 2 2
Remedial 2 2
Keterangan:
20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Audio Video pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI-4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Audio
Video menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakmahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mampu memahami prinsip kerja dan menganalisis karakteristik sensor ping
Mampu memahami prinsip kerja motor DC
21
Mampu menjelaskan komponen dan prinsip kerja robot wall follower
Mampu merancang bahasa pemrograman pada sensor ping untuk mengukur jarak
Mampu merancang bahasa pemrograman motor DC
Mampu merangkai komponen-komponen pembuatan robot wall follower
Mampu merancang bahasa pemrograman pada robot wall follower
Mampu memahami bahasa pemrograman pada sensor ping, motor DC, dan robot wall follower
D. Materi Pembelajaran
Sensor ultrasonik HC-SR04 atau biasa disebut sensor ping merupakan sensor yang memanfaatkan gelombang
suara ultrasonik sebagai komponen elektronika yang dapat mengukur jarak. Sensor HC-SR04 memancarkan gelombang
suara ultrasonik melali transmitter kemudian jika gelombang suara tersebut mengenai suatu penghalang maka akan
terpantul dan diterima oleh receiver pada sensor ultrasonik HC-SR04.
Suatu sensor yang baik akan memiliki karakteristik-karakteristik sensor yang baik pula. Adapun karakteristik
tersebut meliputi karakteristik linieritas, sensitivitas, respon waktu, histerisis, akurasi, dan presisi. Linieritas merupakan
kemampuan suatu alat untuk membaca besaran-besaran fisis secara kontinyu dan hasil pembacaannya pada sumbu x dan
sumbu y terhubung linier. Respon waktu berkaitan dengan kecepatan sensor mendeteksi besaran fisis. Histerisis
merupakan kemampuan sensor untuk memberikan hasil pendeteksian yang sama saat diberikan dua perlakuan, yaitu
perlakuan dari rendah ke tinggi dan dari tinggi ke rendah. Presisi menunjukkan konsistensi sensor untuk mengukur suatu
besaran fisis dengan nilai yang sama saat mengukur suatu besaran fisis secara berulang. Sedangkan akurasi menunjukkan
ketepatan hasil pembacaan sensor.
Wall follower merupakan mobil yang bergerak berdasarkan halangan yang dideteksi oleh sensor ultrasonikyang
berada pada bagian depandan kanan mobil. Fungsi keduaultrasonikini yaitu untuk mendeteksi halangan yang ada pada
bagian depan, kiri, maupun kanan. Jadi misalkan ketika sensor ultrasonikpada bagian kanan mendeteksi halangan yang
jaraknya lebih dari 13 cm dan sensor ultrasonikpada bagian depan mendeteksi halangan yang jaraknya kurang dari 13 cm
maka mobilnya akan bergerak kekanan. Jadi mobil wall follower ini bergerak sesuai dengan halangan yang dideteksi oleh
kedua sensor ultrasonik yang telah dipasang.Ada empat metode dari wallfollower, yaitu:
1. Contact. Robot menggunakan saklar mekanik yang merasakan sentuhan dengan dinding. Ini adalah metode yang
paling mudah namun saklar akan cenderung mengalami kerusakan mekanis setelah beberapa waktu.
2. Noncontact, active sensor. Robot menggunakan sensor aktif yang beroperasi dalam jarak dekat seperti infra merah
atau ultrasonik untuk mengukur jarak antara dinding dengan robot.
3. Noncontact, passive sensor. Robot memakai sensor pasif seperti saklar hall effect untuk mengukur jarak antara
robot dengan dinding. Pada kasus ini, dinding harus berbahan logam atau dipasangai kabel elektrik agar sensor
dapat menangkap medan magnetik saat robot mendekati dinding.
4. Soft-contact. Robot menggunakan bahan mekanik untuk mendeteksi sentuhan dengan dinding, namun sentuhan
ini diperhalus dengan memasang material lunak atau lentur contohnya roda dari busa atau karet. Kelebihan dari
metode ini adalah berkurangnya kerusakan mekanis.
22
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN KEGIATAN
Adalah benar Guru Teknik Elektronika Indutri SMK Negeri 5 Bengkulu Selatan yang telah
melaksanakan aktualisasikegiatan satu, yaitu menyusun perangkat pembelajaran (program tahunan,
program semester, silabus, dan RPP) mata peajaran pemrograman mikroprosesor dan mikrokontroller
sebagai salah satu kegiatan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Pemrograman Mikroprosesor dan
Mikrokontroller Menggunakan Media Robot Wall Follower di SMK Negeri 5 Bengkulu Selatan”
dengan baik pada tanggal 13 s.d. 29 Agustus 2019 di sekolah yang saya pimpin.
Demikianlah Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas ini dibuat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
23
LAMPIRAN 3
Kegiatan 2
24
LAMPIRAN 4.2
MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN ROBOT WALL FOLLOWER
25
LAMPIRAN 3
Kegiatan 3
26
LAMPIRAN 4.3
MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN
MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLLER BAB APLIKASI
SEDERHANA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
27
PANDUAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK SENSOR ULTRASONIK HC-SR04
A. Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip kerja sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai sensor
pengukur jarak
2. Menganalisis karakteristik linieritas, respon waktu, histerisis, presisi, dan
akurasi dari sensor ultrasonik HC-SR04
B. Dasar Teori
Sensor HC-SR04 merupakan sensor yang memanfaatkan gelombang suara
ultrasonik sebagai komponen elektronika yang dapat mengukur jarak. Sensor HC-
SR04 memancarkan gelombang suara ultrasonikmemalui transmitter kemudian
jika gelombang suara tersebut mengenai suatu penghalang, maka akan terpantul dan
diterima oleh receiver pada sensor ultrasonik HC-SR-4.
Suatu sensor yang baik akan memiliki karakteristik-karasteristik sensor
yang baik pula. Adapun karakteristik-karakteristik tersebut antara lain karakteristik
linieritas, sensitivitas respon waktu, histerisis, akurasi, dan presisi. Linieritas adalah
kemampuan suatu sensor untuk membaca besaran fisis secara kontinyu dengan
hasil pembacaan sumbu x dan sumbu y yang terhubung linier. Respon waktu
berkaitan dengan kecepatan sensor untuk mendeteksi besaran fisis. Histerisis
merupakan kemampuan sensor untuk memberikan hasil pendeteksian yang sama
saat diberikan dua perlakuan yaitu mengukur besaran dari rendah ke tinggi dan dari
tinggi ke rendah. Presisi menunjukkan konsistensi sensor untuk mengukur suatu
besaran fisis dengan nilai yang sama secara berulang. Sedangkan akurasi akan
menunjukkan ketepatan hasil pembacaan sensor.
28