Akselerator Linier
Akselerator Linier
NIM : 17/415195/TK/46484
Teknologi Akselerator
Akselerator linier (juga disebut linacs), siklotron, dan sinkrotron adalah beberapa
alat yang paling kompleks dan mahal yang pernah dibuat. Secara umum, tujuannya adalah
untuk mempercepat partikel bermuatan, biasanya elektron, proton, dan isotop, serta
partikel subatomik, ke kecepatan sangat tinggi. Partikel-partikel ini digunakan untuk
mengobati tumor atau kanker di dalam pasien, membanting ke dalam sampel bahan (atau
balok yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan yang sama untuk reaksi energi
yang lebih tinggi) untuk menentukan susunan bahan berdasarkan reaksi dan hamburan
partikel setelah dampak, untuk membuat isotop yang akan digunakan untuk keperluan
medis atau industri, dan untuk menghasilkan sinar-X yang kuat dan bentuk cahaya lain
yang digunakan untuk ilmu material dan biologi.
1. LINAC
1.1 Pengertian dan Pengenalan LINAC
Pada tahun 1956 Henry Kaplan bekerjasama dengan fisikawan dari Stanford
merancang sebuah alat yang diberi nama Linear Accelerator dan alat ini digunakan
sebagai alat medis dan telah berhasil menyembuhkan penyakit kanker pada seorang
pasien berumur dua tahun. Linear Accelerator atau yang biasa disingkat LINAC,
merupakan akeselerator partikel yang digunakan untuk mengakselerasi partikel seperti
electron, proton, atau atom berat lain dalam bentuk lintasan yang lurus. Partikel
bermuatan disimpan di salah satu sisi, kemudian diberikan medan listrik dari perbedaan
potensial yang sangat tinggi, sehingga partikel mengalami percepatan dan melepaskan
energy.
Pada massa awal ditemukan LINAC masih sangat sederhana dan bersifat
konvensional. Pada massa modern saat ini, penggunaan LINAC semakin meningkat dan
hal ini menuntut inovasi dari alat sehingga dapat melepaskan partikel untuk target yang
lebih presisi. Namun pada dasarnya cara kerja alat ini tidak berubah sejak dahulu, hanya
pada LINAC yang lebih modern, pengaturan sudah menggunakan computer dan dapat
dilakukan radiasi dari berbagai sudut posisi tubuh dan dengan daerah radiasi yang lebih
luas namun spesifik.
1. Foton energi rendah (4-6 MVolt): sinar radiasi lurus, pisau simetri, dan transmisi
tunggal bilik ionisasi, pemasangan isosentrik.
2. Foton Energi sedang (10-15 MVolt) dan elektron: target bergerak dan filter rata,
transmisi ganda biliki ionisasi, corong elektron.
3. Foton energi tinggi (18-25 MVolt) dan elektron: energy foton dobel, energy
elektron ganda, paparan ganda.
4. Foton dan elektron energy tinggi : kontrol dengan computer, system pmindai
tubuh menggunakan electronic portal imaging device (EPID), pengaturan dosis
radiasi menggunakan multileaf collimator (MLC).
5. Foton dan elektron energy tinggi: kontrol computer,pengaturan sepenuhnya dosis
menggunakan modulasi intensitas (intensity modulation).
1.2. Cara Kerja LINAC
Linear Accelerator atau biasa disingkat LINAC adalah alat yang digunakan
untuk mengakselerasi atom atau partikel yang mengalami percepatan sepanjang
lintasan lurus akibat perbedaan potensial antara katoda di antara lintasan tersebut.
Akeselerator juga mengandung gaya listrik dan gaya magnet untuk mengontrol arah
gerak dari partikel tersebut. Satuan energy dari setiap partikel adalah elektron volt,
yaitu energy yang yang dibutuhkan elektron untuk terionisasi saat beda potensialnya 1
volt. Dalam dunia medis, alat ini membutuhkan radiasi energy tinggi sehingga dapat
digunakan untuk mengobati kanker dengan listrik memanfaatkan partikel subatomic
yang bergerak cepat
LINAC menghasilkan energy tinggi seperti pada prinsip sumber radiasi sinar-
X dengan mempercepat elektron yang telah diekstrak dari lapisan permukaan logam.
Berkas elektron yang dihasilkan dan dipercepat melewati pandu gelombang ini dapat
meningkatkan energinya menjadi lebih besar mencapai daerah satuan KeV dan MeV.
Elektron dipercepat melewati ruang daerah vakum dengan menghasilkan kecepatan
mendekati kecepatan cahaya. Elektron yang telah dipercepat melewati plat logam
sehingga terjadi tumbukan, sinar-X energy tinggi akan terhambur dari target.
Berdasarkan teori Planck, setiap foton memiliki nilai energy sama dengan h (Plank’s
Constan) dikalikan frekuensi (f).
Geometri dari setiap arah bergantung pada kondisi penyakit dari setiap pasien.
Biasanya dokter akan dibantu dengan tes pencitraan seperti PET ata CAT untuk
menentukan perawatan yang paling tepat untuk pasien. Pada masa sekarang ini
elektron biasanya menjadi pilihan untuk perawatan tumor di permukaan atau sekitar 5
cm dari permukaan kulit sedangkan photon digunakan untuk perawatan tumor yang
lebih di dalam. Hal ini dipengaruhi sifat partikel saat menembus suatu materi.
2. Cyclotron
2.1. Pengertian dan Pengenalan Cyclotron
Di antara kedua semisilinder diberi potensial listrik bolak-balik (104 volt). Ion
dalam semisilinder akan mengalami gaya magnet yang menyebabkan bergerak dalam
setengah lingkaran lalu dipercepat oleh medan lisrik E, masuk lagi ke dalam medan
magnet B dan bergerak milingkar dengan jari-jari lebih besar (karena kecepan lebih
besar). Partikel-pertikel bermuatan dibelokkan dalam suatu lintasan melingkar oleh
medan magnetik dan dipercepat oleh suatu medan listrik setiap partikel-partikel yang
melintasi celah.
𝑚𝑣
𝑟=
𝑞𝐵
Pada sinkrotron salah satu dari kedua medan (medan listrik ataumedan magnet
berubah-ubah seiring berjalannya waktu running sehingga partikel tetap bisa bergerak
melingkar lintasan pemercepat partikel yang terbentuk melingkar disebut siklotron.
Untuk pemakaian yang menggunakan energi yang lebih tinggi lagi maka
digunakan sinkroton. Di sini partikel dipercepat oleh gaya yang dihasilkan dari medan
listrik di dalam tabung hampa yang disebut cavity kemudian pada sinkrotron tersebut
juga di-lengkapi suatu medan magnet untuk menjaga lintasan melingkar dari gerak
partikel tersebut. Sinkrotron merupakan tempat pemercepat proton.
Tugas untuk mempercepat balok ditangani oleh rongga frekuensi radio yang
ditempatkan di sekitar loop. Generator daya RF memasok medan elektromagnetik ke
rongga yang dibentuk khusus dan berbentuk yang mengubah daya ERF menjadi
gelombang elektromagnetik yang menjadi resonansi dan menumpuk di dalam
rongga. Ketika partikel muatan memasuki rongga, gaya dan arah medan
elektromagnetik yang dihasilkan mempercepat mereka di sepanjang loop.