BAB I
PENDAHULUAN
secara menyeluruh dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan
perusahaan.
(ISO) adalah badan standar yang meliputi 100 negara untuk mencapai standar
sangat puas atau senang dengan sebuah produk akan memiliki ikatan emosional
bukan sekedar preferensi rasional, namun juga loyalitas yang tinggi. Dengan
organisasi untuk mencapai kualitas yang prima dalam semua proses organisasi
merupakan langkah yang baik yang harus dikerjakan oleh bagian produksi
1981. Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuwan bekerja
dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau
Pengujian adalah kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau
lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme,
fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Dari difinisi tersebut maka dalam diskusi ini akan kita fokuskan pada
tempat bak pengadilan untuk dapat membuktikan apakah sesuatu benar atau tidak,
atau menghasilkan data yang pasti benar untuk mengambil keputusan dan seolah
tidak dapat diajukan banding lagi. Keadaan ini membawa dampak yang positif
3
maupun negatif. Positif, karena keadaan ini membuat laboratorium dapat bekerja
dengan tenang dan penuh dedikasi dengan kepercayaan masyarakat yang tinggi.
Negatif, bila keadaan ini membawa dampak laboratorium tidak pernah mendapat
keluhan, kritikan dan saran sehingga banyak laboratorium yang tidak dapat
laboratorium menjadi apa yang disebut Pseudoakademik. Salah satu cara yang
disebut sebagai yang paling baik untuk menjamin mutu dan keakuratan data hasil
uji dan meningkatkan percaya diri para praktisi laboratorium adalah melalui
mutu juga dihadapi oleh Perusahaan PT Antam (Persero) Tbk , khususnya Unit
merupakanperusahaanpertambangan yang
terdiversifikasidanterintegrasisecaravertikal yang
bauksitdanbatubara.
4
Nikel Ore (Bijih Nikel) sebagai bahan baku utama dalam proses pengolahan
FeroNikel. Selain itu bijih Nikel juga menjadi salah satu komoditi Ekspor
mendeteksi kadar Nikel (Ni) dalam satuan persen (%) dengan waktu yang relatif
cepat. Pengujian dilakukan untuk memastikan setiap bijih nikel yang berasal dari
instrument membutuhkan sebuah kinerja dan usaha yang konsisten mulai dari
tahap Pra analitik, Analitik dan pasca analitik.Hal tersebut dilakukan agar hasil
pengujian yang dihasilkan senantiasa memiliki akurasi dan presisi yang tinggi.
hasil pengujian yang telah dikeluarkan oleh Lab instrument,hal itu terjadi akibat
penurunan nilai akurasi dan presisi terhadap hasil pengujian sampel sehingga
5
harus dilakukan pengujian ulang untuk memastikan hasil pengujian betul –betul
akurat .
Tabel. 1.1
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian kadar Nikel
(%Ni) menunjukkan nilai presisi diatas nilai yang ditetapkan yaitu : 0,05 dan 35
% sampel memiliki hasil uji dibawah nilai standar Mutu kadar Ni bijih Nikel
yaitu : 2,00% .
yang selama ini memiliki kredibilitas sebagai salah satu produsen Feronikel dunia
dengan cash cost ( biaya Tunai ) yang rendah. Berdasarkan uraian fenomena
empirik diatas, maka peneliti merasa tertarik dan memiliki tanggung jawab untuk
pengujian kadar Ni (%Ni) bahan baku bijih nikel, diharapkan dapat menjadi
1.2.Rumusan Masalah
2. Apakah pengendalian mutu bahan baku bijih nikel PT. Antam (Persero)
statistik ?
pengendalian mutu bahan baku bijih nikel pada PT. Antam (Persero)
1.3.Tujuan Penelitian
7
UBPN SulTra.
berikut :
Control)
alat bantu.
1.4.2.Manfaat Praktiks :
8
2. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam
Laboratorium.
BAB II
9
TINJAUAN PUSTAKA
dari proses pemilihan masukan hingga produk atau jasa yang dibuat oleh
sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-
mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses tranformasi bahan
mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Menurut Hani
Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2010 : 4) yang dialih bahasakan oleh
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa
function and intergration of these decisions with other function. All operation can
yangmencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari analisis dan penetapan
4. Aspek ini meliputi struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan atau
mass production.
jasa yang memenuhi,atau melampaui harapan para pelanggan, dalam usaha untuk
sisi yang berbeda, yaitu dari sisi konsumensebagai pemakai akhir dan produsen
pribadi, bersifat subjektif dan abstraksehingga tidak dapat memberikan bukti yang
dapat ditinjau dari beberapa aspek. Dari sekian banyak ahli yang terkenal, ada 3
12
(tiga) tokoh yang terkenal dalam perkembangan filosofi mutu, yaitu Edward
Tabel 2.1
Secara terus-menerus
4 Dasar perbaikan untuk mengurangi Perbaikan proses Pendekatan proyek
penyimpangan
tersebut harus ditemukan sejak awal.Produk harus diselesaikan dengan baik sejak
menyelesaikan pengerjaan produk dengan baik pada pertama kalinya, dan setiap
saat berikutnya,oleh (Chase dan Aquilano, 1995) serta (Chase, Aquilano, dan
demikian, produk bermutu harus dihasilkan pada produksi pertama, dan jika
terdapat kesalahan atau cacat maka kesalahan atau cacat itu harus ditemukan dan
dikoreksi saat itu juga sehingga tidak menimbulkan dampak lipat sepuluhan.
(Gaspersz, 1998):
bentuk,model, dll.
harga
atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayarkan oleh konsumen.
dimensi,karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi
2. Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain
telahditetapkan.
(Ariani,1999).
Dimensikualitasdapatdijadikandasarbagipelaku bisnisuntukmengetahui
diamati, sifat yang dimiliki oleh suatu program, kepatuhan terhadap standar yang
telah ditetapkan, serta sifat wujud dari mutu barang atau jasa yang dihasilkan,
yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman atau
(Azwar,1994).
kepuasan pelanggan.
dengan yang standar (Montgomery, 1996). Tanggung jawab untuk mutu dimulai
klarifikasi pertanggung jawaban seperti biaya, tingkat kesalahan, atau unit yang
harapan mutu pihak konsumen; dan tidak adagunanya memproduksi produk yang
tinggi mutunya tetapi harganya mahal dan tidak terjangkau oleh konsumen pada
umumnya. Harus ada keselarasan antara mutu, biaya, harga, dan harapan
konsumen.
dalam proses pengolahan (work in process), dan pengendalian mutu produk akhir.
Hill (2000) menyatakan ada dua fungsi yang berbeda tugas dan peran
dalam pembuatan atau penyediaan produk dan jasa, yaitu penjaminan mutu
pengujianmutu dalam sistem yang telah sesuai dengan spesifikasi yang ada, dan
18
keluaranproduk atau jasa telah sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
ditarik, dapat dipastikan apakah proses produksi telah bekerja seperti yang
perbaikan. Hal ini dihubungkan dengan tujuh prinsip rencana HACCP yang
(Feingenbaum,1992) :
19
mutu keamanan, standar mutu biaya. Dalam tujuh prinsip HACCP ini
kesesuaian dengan produk yang dibuat atau jasa yang ditawarkan terhadap
standar yang telah dibuat. Langkah kedua ini biasanya disebut melakukan
kepuasan pelanggan.
korektif(corective prosedure).
verifikasi ulang.
TQM(Total Quality Manajemen), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling
berhubungan, yaitu sistem manajemen dan sistem teknik (Seu, 1996). Sistem
statistik memang merupakan dua istilah yang saling dipertukarkan, yang apabila
dan variabilitas dalam sampel (misalnya range atau standar deviasi). Selanjutnya
penyelesaian masalah dalam statistik mencakup dua hal, antara lain melebihi batas
pengendalian (jika proses dalam kondisi di luar kendali) dan tidak melebihi batas
melebihi batas kendali dan tidak melebihi batas kendali merupakan dua hal yang
baik)/α,hal ini karena kebetulan yang diambil sebagai sampel adalah produk cacat,
padahal produk yang tidak diambil sebagai sampel adalah produk yang baik.
Tetapi karena sampel tersebut ditolak berarti seluruh produk yang diproduksi pada
waktu ituditolak. Kesalahan tipe kedua atau risiko Konsumen (menerima produk
cacat. Hal inikarena secara kebetulan yang diambil sebagai sampel adalah produk
meminimalkankesalahan tipe pertama. Kesalahan tipe pertama dan tipe kedua ini
departemen pengendali mutu yang ada pada penerimaan bahan baku, proses
pada saat bahan baku atau penerimaan bahan baku, proses, dan produk akhir.
Inspeksi tersebut dapat dilaksanakan di beberapa waktu yaitu pada waktu bahan
baku masih ada di tangan pemasok, pada waktu bahan baku sampai di tangan
dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya. Alat dan
(Statistical Quality Control) mempunyai tujuh alat statistik utama yang dapat
1. Lembar Periksa
Sebuah lembar periksa (cheek sheet) adalah suatu formulir yang dirancang
untuk mencatat data. Dalam banyak kasus, pencatatan dilakukan sehingga saat
data diambil, polanya dapat dilihat dengan mudah. Lembar periksa membantu
analisis menentukan fakta atau pola yang mungkin dapat membantu analisis
selanjutnya.
seberapa sering sesuatu itu terjadi dan sering digunakan dalam pengumpulan
dan pencatatan data. Data yang sudah terkumpul tersebut kemudian dimasukkan
juga menggunakan data sheet. Pada data sheet, data khusus dicatat dalam
Gambar 2.1
Contoh Lembar periksa (Check Sheet)
2. Diagram Sebar
Diagram sebar atau disebut juga peta korelasi adalah grafik yang
menampilkan hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak, yaitu antara
Pada dasarnya diagram sebar merupakan suatu alat interpretasi data yang
digunakan untuk menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel dan
menentukan jenis hubungan dua variabel tersebut, apakah positif, negatif, atau
tidak ada hubungan. Dua variabel yang ditunjukkan dalam diagram sebar dapat
dilihat apakah suatu kesalahan dapat disebut berhubungan atau terkait dengan
Gambar 2.2
Contoh Diagram Sebar (Scatter Diagram)
sebagai diagram Ishikawa (Ishikawa diagram) atau diagram tulang ikan (fish-bone
kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu, kita
juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh dan
mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita lihat pada panah
baku, mesin/peralatan, manusia, dan metode. Inilah yang disebut “4M” yang
yang baik untuk melakukan analisis awal. Setiap penyebab dikaitkan pada setiap
Gambar 2.3.
Contoh Diagaram sebab Akibat (Tulang Ikan)
4. Diagram Pareto
hasil dari penyebab yang 20% saja. Pereto diagram yang merupakan diagram
yang dikembangkan oleh seorang ahli bernama Vilfredo Pareto adalah alat
Gambar 2.4
Contoh Diagram Pareto
5. Histogram
dari setiap nilai yang muncul. Histogram menunjukkan peristiwa yang paling
data pengukuran dan variasi setiap proses. Berbeda dengan pareto chart
Gambar 2.5
Contoh Diagram Histogram
Diagram alir secara grafis menunjukkan sebuah proses atau sistem dengan
menggunakan kotak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini cukup
28
sederhana, tetapi merupakan alat yang sangat baik untuk mencoba memahami
bagaiman langkah itu saling berinteraksi satu sama lain. Flow chart
dalam proses tersebut (Ariani, 1999). Flow chart digunakan untuk berbagai
mengetahui dimana atau dalam bagian proses yang mana pengukuran dapat
Gambar 2.6
Contoh Flow Chart
Lingkup Kerja Pembuatan produk baru
7. Peta Kendali
Peta kendali adalah alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor
kualitas secara statistika atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan
untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau
out control. Batas pengendalian yang meliputi batas atas (upper control
limit) dan batas bawah (lower control limit) dapat membantu untuk
sama. Terdapat dua sumber atau penyebab timbulnya variasi (Deming dalam
di dalam sistem atau yang melekat pada proses operasi yang menyebabkan
diperkirakan, dan sering disebut penyebab acak (random cause) atau penyebab
memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses sehingga menimbulkan variasi.
mesin masih berjalan baik sesuai rencana atau tidak dan pengendalian produk
akhir, agar produk akhir tetap baik mutunya. Jadi, kegunaan control chart
(Prawirosentono, 2004) .
Gambar 2.7
Contoh Grafik Kendali (Control Chart)
Kadar Ash Tepung Terigu
bagaimana suatu proses berjalan. Dalam suatu proses pasti terdapat variasi. Pada
dasarnya dikenal dua sumber atau penyebab timbulnya variasi, yaitu variasi
penyebab khusus dan variasi penyebab umum. Menurut Gaspersz (2010), jenis
metode kerja, dll. Dalam peta kendali (control chart), jenis variasi ini
disebut juga penyebab acak (random causes) atau penyebab sistem (system
chart), jenis variasi ini ditandai dengan titik-titik pengamatan yang keluar
Suatu proses akan dikatakan stabil apabila di dalam proses tersebut hanya terdapat
variasi penyebab umum saja. Apabila masih terdapat penyebab khusus, maka bisa
dikatakan proses tersebut masih perlu untuk dilakukan perbaikan. Jenis kendali
menggunakan tally untuk pencatatan dan juga analisis. Contoh dari data
karakteristik kualitas adalah diameter pipa, ketebalan plat besi, dll. Ukuran
Peta kendali yang digunakan untuk data jenis ini adalah peta kendali X dan
ini yang dapat diambil sebagai bahan acuan utama dan pembanding sebagai
berikut:
1. Riyono (2007)
Laboratorium Kimia Klinik dilihat dari aspek mutu hasil analisis Laboratorium”.
Pada laboratorium klinik Rumah sakit yang ada di kabupaten Sragen. Yang
ketepatan dan ketelitian hasil analisa laboratorium klinik Jenis penelitian ini
cross sectional. Objek penelitian ini meliputi seluruh Laboratorium Klinik Rumah
rumah sakit swasta.Metode analisis yang digunakan adalah uji t-Test, Variance
oleh Riyono adalah pada variabel pengendalian kontrol ketelitian dan ketepatan
Kuntjoro (2001) berjudul “Pemantapan mutu dan mutu hasil analisa laboratorium
yang digunakan sama- sama mengukur variabel ketepatan dan ketelitian hasil
analitik dan Analitik terhadap ketepatan dan ketelitian hasil pengujian sedangkan
3. La Hatani (2008)
yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Hal ini terbukti dari hasil
pemeriksaan sampel terhadap lima jenis roti masih terdapatjumlah produk yang
penyimpangan kualitas.
35
kerusakan pada produk yang diproduksi oleh perusahaan yaitu BILS jenis
P20Hx914x1829 yang mana tidak sesuai dengan kriteria standar produk jadi.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan Analisis Variance (Anova) dan SPC
Varibel dan Atribut serta analisis kualitatif dengancause and effect diagram.
ProdukPakaian Wanita Pada Perusahaan Konveksi” pada PT. Citra Serasi yang
khusus wanita. Variabel penelitian adalah pengerjaan ulang terhadap salah satu
36
spesifikasi sehingga terjadi retur oleh pelanggan. Metode yang digunakan adalah
pembuatannya, yaitu pada material, teknik pembuatan dan faktor pekerja. Dengan
apakah kualitas produk Seat R4 masih ada batas standar A (standar yang
sudah tepat. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa jumlah klaim
masih berada pada batas pengendalian mutu dan masih dibawah batas toleransi
yang ditetapkan, terlepas dari selalu terjadinya klaim dari pelanggan.Hasil dari uji
menggunakan diagram tulang ikan dan uji korelasi. Dari analisis tersebut dapat
diketahui jenis cacat yang terjadi pada produk dan penyebabnya.Uji korelasi
digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidaknya hubungan antara
penggunaan material bekas dengan jumlah cacat yang terjadi.Dari hasil pengujian
bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara penggunaan material bekas
dilakukanmenggunakan diagram tulang ikan dan uji peta kendali p, dengan alat
bantustatistik.
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
variabel penelitian yaitu variabel utama yaitu pengendalian Mutu dan subvariabel
Ni(%Ni)bijih Nikel.
38
ukur tertentu untuk keperluan pencatatan dan analisis. Contoh dari data variabel
karakteristik kualitas adalah diameter pipa, ketebalan plat besi, dll. Ukuran berat,
Pengendalian mutu terhadap data variabel kadar Ni (%Ni) bahan baku bijih
Nikel menggunakan alat bantu Peta kendali dan diagram tulang ikan .Jenis peta
kendali yang digunakan untuk data jenis ini adalah peta kendali X dan R, atau
mengidentifikasi variasi yang terjadi pada data variabel kadar Nikel (%Ni) baik
itu nilai akurasi dan presisi hasil pengujian kadar Nikel (%Ni). Sehingga hasil
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
menjadi bahan baku utama pabrik Feronikel PT. Antam (Persero). Tbk UBPN
Pomalaa.
pengujian kadar Nikel yang terkandung dalam bijih nikel (Nickel Ore). Data hasil
periksa (check sheet), Peta Kendali (control chart) dan diagram sebab akibat
(diagram Ishikawa)
Penelitian ini diawali dari studi teoritik yaitu mengkaji teori yang relevan
Control, dan alat bantu statistical quality control yang terdiri atas lembar periksa,
Peta Kendali dan Diagram sebab akibat.Kajian teoritis tersebut menuntun berpikir
Penyusunan tesis selain berdasarkan hasil kajian yang bersumber dari teori,
juga kajian empiris yang bersumber dari penelitian terdahulu yang relevan dengan
kajian penelitian ini. Studi empirik dalam penelitian ini menuntun untuk berpikir
induktif yaitu suatu proses berpikir dari khusus ke umum. Oleh karena itu alur
berpikir dalam tesis ini tidak hanya berdasarkan atas pemikiran deduktif atau
40
induktif saja, tetapi kombinasi antara alur berfikir deduktif dan induktif karena
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang perlu ditentukan standarnya.
Penetapan standar bahan baku ini dapat digunakan sebagai pedoman atas petunjuk
bagi karyawan Produksi yang langsung memproses bahan baku. Jadi mutu bahan
baku akan sangat baik, apabila lebih dulu ditentukan standarnya. Mutu baik
mempunyai hubungan kuat dengan proses dan mutu produk akhir perusahaan.
(Prawirosentono, 2004):
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian mutu harus dapat
Data Hasil pengujian kadar Nikel Bahan baku bijih nikel yang diperoleh
peta kendali akan ditelusuri faktor penyebabnya melalui alat bantu diagram sebab
akibat.
kerangka konseptual dalam penelitian ini seperti yang disajikan pada gambar
berikut ini :
41
BAB IV
METODE PENELITIAN
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan,
yang terjadi dan yang dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala
saat sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua kondisi atau lebih,
pengaruh terhadap suatu kondisi, serta perbedaan-perbedaan antara fakta dan lain-
laboratorium Instrument PT. Antam (Persero). Tbk UBPN SULTRA . Setelah data
diperoleh, kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhirnya
saat ini , Faktor penyebab serta langkah perbaikan yang akan dilakukan.
waktu penelitian adalah 3 bulan dengan rincian waktu: pada bulan pertama dan
43
kedua peneliti mengumpulkan data. Pada bulan ketiga, peneliti melakukan olah
4.3.1 Informan
kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan.
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
untuk memperoleh informasi seputar mutu hasil uji bijih Nikel .Para informan
yaitu :Asisten Manager Lab .instrument, Asisten Manager Ore Quality Assurance
adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena
penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
sheet atau lembar periksa.Sebuah lembar periksa (cheek sheet) adalah suatu
formulir yang dirancang untuk mencatat data. Dalam banyak kasus, pencatatan
dilakukan sehingga saat data diambil, polanya dapat dilihat dengan mudah.
44
Lembar periksa membantu analisis menentukan fakta atau pola yang mungkin
a. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung baik melalui
Mengenai proses penjaminan mutu bijih Nikel pada satuan kerja Ore
Quality Assurance dan Proses pengujian bahan baku bijih Nikel pada
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen yang
sudah di buat oleh perusahaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini
dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti
meliputi data hasil pengujian kadar Nikel (%Ni) bahan baku bijih
Organisasi) Perusahaan
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti
informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi dilakukan antara lain
kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek
1. Pengendalian Mutu
bahwa kualitas bahan baku sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Metode
yang digunakan adalah Metode Pengendalian Mutu statistic (SQC) dan Variabel
baku bijih Nikel pada Pabrik Feronikel Pomalaa. Pengukuran kualitas dilakukan
menggunakan diagram sebab akibat dan peta kendali . Peta kendali digunakan
dalam pengendalian mutu secara variabel yaitu untuk menentukan apakah Nikel
(Ni%) sudah berada pada batas kendali yaitu melalui digram Xbar dan Rbar .
bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control (SQC) . Langkah-
Data yang diperoleh dari perusahaan terutama yang berupa data hasil
pengujian kadar Ni (%Ni0 bahan baku bijih Nikel kemudian disajikan dalam
bentuk table secara rapi dan terstruktur dengan menggunakan check sheet. Hal ini
47
Grafik kendali Xbar dan Rbar (range) digunakan untuk menganalisis data
pada grafik kendali.Rata-rata (Xbar) adalah ukuran yang paling berguna bagi
dengan grafik pengendali untuk deviasi standar, yang dinamakan grafik S, atau
perbedaan antara hasil pengukuran terendah dan tertinggi dalam satu deretan.
Grafik Xbar dan Rbar termasuk teknik pengendalian proses statistik pada
jalur yang paling penting dan berguna untuk memelihara mean proses dan
2).Kumpulkan 20 – 25 sampel
Hitung nilai rata-rata dari semua Xbar, yaitu Xdouble bar yang akan
digunakan
sebagai garis tengah grafik Xbar tersebut, serta nilai rata-rata dari semua
4) Hitung batas-batas kendali 3-sigma dari grafik kendali Xbar dan R. Grafik
6). Gunakan grafik kendali dari Xbar dan Rbar untuk memantau proses yang
sedang berlangsung dari waktu ke waktu, untuk seterusnya, dan segera ambil
BAB V
PerusahaanPerseroan(persero)PT.AnekaTambangTbk, didirikanpadatangg
perusahaanNegarayaitu:
1. BPUPerusahaan-perusahaanTambangUmumNegara–Jakarta.
3. PNPertambanganBauksitKijang–PulauBintan
4. PNLogamMulia–Jakarta.
5. PT (Negara)PertambanganNikelIndonesia–SulawesiTenggara.
6. ProyekPertambanganIntanMartaputra–KalimantanSelatan.
Padatanggal14Juni1974,berdasarkanPeraturanPemerintahNo.26
PertambanganPasirBesiCilacapmemulaioperasinyapadatanggal10Juni197
eksplorasiemasdiPongkordimulaipadatahun1988danmulaiberproduksipada tahun
memutuskanuntukmembentukunitGeologididirikanpada
tanggal29Februari1980yang
melaksanakankegiataneksplorasi.Sejaktahun1980,aktivitasunitGeologitelah
menjangkauhampirseluruhwilayahIndonesiadanmenghasilkandataeksplorasi
yangsangatberhargauntukANTAM.
1. Nikel
BijihnikelAntamterbagiatasbijihnikelsaprolitdanlimonit.Bijih
nikellimonitadalahbijihnikellateritdengankadarrendahdanmengandung0.8%-
1.5%nikel,25%-35%besidansedikitkobalt.Limonitterletakdi ataslapisan
saprolitdanlebihmurahdanlebihmudahuntukditambang.Bijihnikelsaprolit
terbentukdibawahzonalimonit.Saprolitsecaraumum mengandungsekitar1,5%-
sebagaibahanbakuuntukproduksiferonikel.FeronikelAntammengandung
sekitar20%nikeldansekitar80%besi.Diproduksidalambentukshots(butiran) atau
ingot(batangan) serta dengan karbon kadar tinggi atau karbon kadar rendah,
inti” PT. AntamTbk, ditunjang oleh potensi cadangan nikel yang cukup besar.
Upaya lebih lanjut dalam memantapkan bisnis inti adalah dengan jalan
sejak 1992, bekerjasama dengan Mitsui and Co.Ltd. Sejak awal tahun 1995 sudah
Citra mutu feronikel Pomalaa sangat baik dan terus diupayakan peningkatannya
Nikel Pomalaa) telah mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari SGS Yaesley. Hal ini
konsisten.
yang memiliki potensi emas dan perak yang cukup besar. PT. AntamTbk,
Jawa Barat. Dari hasil eksplorasi telah ditemukan cadangan baru emas dan perak
dalam jumlah besar di daerah gunung P`ongkor, Kabupaten Bogor dan mulai
mampu
54
menghasilkan 2,5 ton Emas dan 20 ton perak per tahunnya dengan cadangan
Mulia dengan kapasitas produksi per tahunnya sebesar 100 ton Emas dan 270 ton
Perak. Emas dan Perak hasil produksi PT. Antam telah dipasarkan secara luas di
dalam negeri maupun ke manca negara dengan merk LM (Logam Mulia). Produk
emas dan perak Logam Mulia telah terakreditasi lisensi merek dagang
3. Geologi
Unit geologi merupakan satu dari tujuh unit usaha PT. AntamTbk. Misi
yang diemban oleh unit tersebut, ditujukan untuk menawarkan jasa- jasa
Keberhasilan unit Geologi dalam menjalankan usahanya antara lain terlihat dari
saat ini merupakan salah satu dari “tambang utama” PT. AntamTbk.
ditemukannya bijih Nikel oleh E.C Abendon dan mulai pada tahun 1934 mulai
dilakukan eksplorasi endapan bijih Nikel dengan kadar Nikel 3%-5% oleh Oost
perusahaan Belanda.
Pada tahun 1942 sampai dengan 1945, Indonesia diduduki oleh Jepang
Pomalaa sehingga seluruh instalasi yang ada pada saat itu berantakan.
Sejak Indonesia merdeka, pada tahun 1960 berdiri N.V PERTO yang
Pemerintah dan Daerah.Pada tahun 1961, diambil alih oleh pemerintah dan
Pertambun) serta PT. Pertambangan nikel indonesia (PNI) di satu pihak dan
dipihak lain, suatu kontrak kerja sama di bidang pertambangan dan pemasaran
nikel Indonesia dalam bentuk peralatan dan bantuan teknik. Kredit bersama
bunganya harus di bayar dalam jangka waktu 7 tahun dalam bentuk penyerahan
sebagian produksi biji nikel perusahaan tersebut atau yang kata lain hasil bijih
pembangunan pabrik tersebut telah dimulai akhir tahun 1973. Dalam waktu 2
tanggal 29 November 1975 dapur listrik dengan kekuatan 20.000 KVA mulai
nantinya akan diekspor ke negara tujuan dan dilakukan dengan 2 cara yaitu:
oleh kapal tunda (tug boat) ke kapal (ore ship) untuk bijih nikel dan
feronikel.
negara.
Sulawesi Tenggara ini dilalui sungai Oko-oko, Kumoro, dan Huko-huko yang
selalu berair sepanjang tahun. Temperatur antara 250C-300C dengan curah hujan
57
1. Visi
2. Misi
unggul.
kepentingan.
yaitu:
d) Smelting Manager
a) Mining Manager
b) Shipping Manager
Responsibility, membawahi :
contoh Ore, Slag, Crude, Produk akhir metal Feni, sedangkan Carbon
Calcine, Dust, Shot metal Feni. Untuk MC ((Moisture Contain) yang dianalisa
adalah Ore, Batubara, Shot metal Feni.Untuk analisa nilai kalori, sampel yang
a. Dasar Prinsip
Selama proses ini, bila sinar-X primer memiliki cukup energi, elektron berpindah
dari kulit yang paling dalam dan menimbulkan kekosongan. Kekosongan ini
menghasilkan keaadan atom yang tidak stabil. Apabila atom kembali pada
keadaan stabil, elektron dalam kulit luar pindah ke kulit yang lebih dalam dan
proses ini menghasilkan energi sinar-X yang tertentu dan merupakan selisih antara
energi ikatan pada dua kulit bersangkutan, sehingga panjang gelombang sinar-X
X-Ray simultix 12
Gegep
Holder
60
c. Cara kerja :
1. Magix Fast
Klik “Routiner”
“result”
Bahan baku bijih Nikel pada lab instrument disebut sampel “Kiln Feed
Ore”. Sampel ini diperoleh dari departemen Praolahan pada masing-masing unit
pengolahan Rotary Kiln I,II,II,IV. Sampel diantarkan oleh Operator Rotary Kiln
setiap shift kemudian hasil pengujian unsur Ni dilaporkan setiap akhir shift.
Gambar 5.1.
SOP Pengujian Unsur Kiln Feed Ore
Pengendalian mutu pada Pengujian unsur Bijih Nikel merupakan hal yang
penting dilakukan dalam rangka memonitoring sejauh mana tingkat akurasi dan
presisi hasil pengujian .Pengendalian mutu yang dilakukan secara berkala dan
kualitas hasil uji, sehingga dapat dengan cepat dilakukan tindakan perbaikan.
pembacaan standar uji. Sedangkan pada hasil uji belum dilaksanakan sistem
Gambar 5.3.
Sistem Pengendalian Mutu sampel Standar
3. Kalibrasi Alat Uji 4.Hasil uji sampel Standar 5.Control chart standar
5.3.1 Check Sheet Hasil Pengujian Unsur (%Ni) Kiln Feed Ore
Data hasil pengujian unsur Nikel (%Ni) sampel Kiln Feed Ore dari Pabrik
Feni I,II,III dan IV dikumpulkan dalam bentuk lembar Periksa (check sheet)
Tabel 5.1
Data sheet Hasil pengujian unsur Nikel (%Ni) sampel Kiln Feed Ore
Analisis Grafik Kendali untuk kadar Nikel (%Ni) sampel bijih Nikel Kiln
Feed Ore menggunakan grafik kendali X-chart.. Diagram Nilai Individu adalah
dengan distribusi normal. Grafik X-chart digunakan pada data variabel. Grafik
2. Hitung LCL (Lower Control Limit), CL (Control Limit) dan UCL (Upper
Control Limit)
65
dalam diagram X-Y dan menggambarkan garis UCL, CL, dan LCL seperti
Gambar 5.4.
langkahsebagai berikut:
1. Input data ke data viewer SPSS , bisa juga dengan copy dari data excell
Gambar 5.5.
Grafik Kendali X-Chart %Ni Kiln Feed Ore FENI I
keriteria karena masih berada di zona kendali.dengan nilai UCL: 2,33 dan Nilai
LCL: 1.80. Grafik kendali X-chart %Ni Kiln Feed Ore FENI I dapat dilihat pada
Gambar 5.5.
Gambar 5.6
Grafik X-Chart %Ni Klin Feed Ore FENI II
67
menunjukkan tidak terkendali. Dikatakan tidak terkendali karena terdapat dua titik
yang berada dibawah nilai LCL : 1,78. Kedua titik tersebut yaitu titik 13 (1.75)
dan 15 (1.72). Terdapat tiga titik yang nilainya sama dengan nilai UCL yaitu titik
14,16 dan 17. Grafik kendali X-chart %Ni Kiln Feed Ore FENI II dapat dilihat
Gambar 5.7.
Grafik Kendali X-Chart %Ni Kiln Feed Ore FENI III
Grafik X-Chart pengendalian mutu %Ni Kiln Feed Ore Feni III
menunjukkan tidak terkendali. Dikatakan tidak terkendali karena terdapat dua titik
yang berada dibawah nilai LCL : 1,79. Kedua titik tersebut yaitu titik 15 (1.69)
dan titik 16 (1.72). Grafik kendali X-chart %Ni Kiln Feed Ore FENI II dapat
Gambar 5.8
Grafik Kendali X-Chart %Ni Kiln Feed Ore FENI IV
titik yang berada diatas nilai UCL : 2.08 . Ketiga titik tersebut yaitu titik 26
(2.11), titik 28 (2.13) dan titik 31 (2.27). Grafik kendali X-chart %Ni Kiln Feed
berpengaruh pada kualitas.Lima kategori yang biasanya ada dalam diagram sebab
Lingkungan. Kelima kategori ini memberikan suatu daftar periksa yang baik
A. Alat (Machine)
B. Bahan ( Material)
Sampel yang dihasilkan tidak homogen, hal ini terjadi akibat sistem
Preparasi pada sampel Kiln Feed Ore tidak dilaksanakan secara konsisten oleh
para operator .
C. Metode (Method)
Methode preparasi sampel Kiln Feed Ore yang tidak dilaksanakan sesuai
WI yang ditetapkan, sehingga sampel mudah retak dan rusak. Hal ini berimplikasi
E. Lingkungan
kontaminasi dari sampel lain sehingga hasil pengujian tidak lagi menunjukkna
F. Manusia (Man)
ditetapkan, hal tersebut terjadi akibatnya kurangnya Kontrol dan Pengawasan dari
para supervisor.
70
Gambar 5.9.
Nikel juga harus dimulai pada saat sampel tersebut diambil (Sampling) dari area
Praolahan.
praolahan, selain karena luasnya area yang harus diteliti, belum adanya sistem
sampling yang menjadi objek Penelitian menjadi salah satu kendala yang
dihadapi Peneliti.
71
BAB VI
6.1 Kesimpulan
bahan baku Bijih Nikel pada PT. Antam Tbk. UBPN SULTRA maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengendalian mutu pada PT. PT. Antam Tbk. UBPN SULTRA belum
b.Sampel Kiln Feed Ore FENI II, III, IV belum terkendali secara
statistik.
6.2 Saran
tidak terkendali.
3. Pengecekan Standar sampel harus rutin dilakukan agar kinerja dari alat
DAFTAR PUSTAKA
Choi. Thomas Y dan Karen Eboch. 1997. The TQM Paradox: Relation Among
TQM Practices, Plant Performance, and Customer SatisfactionJournal
of Operational Management,Departement of Management, Collage of
Business Administration, Bowling Green StateUniversity, Bowling Green
USA
Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia, 2000. Total Quality Management. Andi
Offset. Yogyakarta
Feingenbaum,AV.1992.Kendali MutuTerpadu.Penerjemah:Kandahjaya.H.
Terjemahan dari: Total Quality Control. 3rd ed. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Thomer, M. 1973. Convinience and Fast Food Handbook. USA: The Avi
Publishing Company Inc.